Home / Blog / Business & Economy

5 Pinjaman Online Karyawan yang Diawasi OJK

uang dari pinjaman karyawan yang diawasi OJK
Daftar isi
Mode

Pada bulan Ramadhan, konsumsi masyarakat termasuk karyawan meningkat secara signifikan. Terdesak dengan keadaan, banyak karyawan yang akhirnya mencoba pinjaman online (pinjol) untuk memenuhi kebutuhan.

Menurut survei Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia:

Pinjaman online meningkat 30% saat Ramadhan.

Sayangnya, momen tersebut sering dimanfaatkan oleh oknum nakal pinjol ilegal.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melakukan beberapa upaya dalam memberantas pinjol ilegal. Salah satunya adalah dengan memblokir pinjol ilegal yang beredar di masyarakat.

Namun, tidak jarang karyawan pun jatuh ke perangkap oknum nakal tersebut akibat adanya kebutuhan yang mendesak.

Ditambah lagi, masih kurangnya edukasi dari perusahaan terkait bahaya pinjol ilegal yang membuat mereka terjebak dalam lingkaran utang.

Maka dari itu, penting bagi karyawan untuk mengetahui perbedaan aplikasi pinjol resmi dan ilegal serta aplikasi pinjol apa saja yang terdaftar di OJK. Simak penjelasannya di artikel berikut ini.

Risiko Karyawan Meminjam di Pinjaman Online Tidak Resmi

Meminjam dana dari perusahaan ilegal dapat membuat Anda masuk ke dalam jurang tak berdasar. Berikut adalah beberapa risiko yang harus Anda hadapi dari penggunaan pinjol yang tidak resmi.

1. Masuk dalam Blacklist SLIK OJK

Ketika melakukan pinjaman online, perusahaan pasti meminta Anda untuk memberikan dokumen pribadi seperti KTP, KK, NPWP, dan slip gaji yang berisi data penting. 

Jika Anda tidak dapat melunaskan pinjaman daring tersebut, maka nama Anda akan dimasukkan ke dalam daftar hitam layanan pinjaman OJK. 

Hal tersebut membuat Anda sulit untuk mendapatkan bantuan finansial dari lembaga keuangan manapun.

2. Bunga yang Tinggi dan Menumpuk

Perusahaan fintech ilegal biasanya akan memberikan bunga yang tinggi kepada nasabahnya. Anda akan dikenakan tarif bunga yang tinggi apabila tidak dapat membayar utang sesuai tempo waktunya.

Tarif bunga yang tinggi akan membuat Anda semakin sulit membayar utang, sehingga Anda akan menghabiskan gaji hanya untuk membayar utang.

3. Debt Collector yang Meresahkan

Pada hakikatnya, prosedur penagihan utang oleh fintech telah diatur oleh Asosiasi Fintech Pendanaan bersama Indonesia (AFPI) agar sesuai etika. 

Namun, perusahaan fintech ilegal tidak memperhatikan aturan tersebut dan mengirim tim collection tanpa izin terlebih dahulu. Hal tersebut tentunya dapat meresahkan dan mengganggu aktivitas Anda.

 

 

Ciri-ciri Aplikasi Pinjaman Online Karyawan yang Terpercaya

Agar tidak keliru dalam melakukan pinjaman online, Anda harus memperhatikan ciri-ciri aplikasi pinjol yang resmi dan terpercaya.

1. Aplikasi Pinjaman Online Terpercaya Memiliki Izin OJK

Ciri utama yang perlu diperhatikan dari perusahaan fintech lending adalah nomor izin dari OJK. Itu tandanya perusahaan lolos dari screening dan berada di bawah pengawasan OJK.

Anda dapat mengecek izin dari sebuah perusahaan melalui situs resmi OJK.

Baca Juga: 4 Alternatif Pinjaman Karyawan Tanpa Jaminan Selain Pinjol!

2. Alamat Kantor yang Jelas

Perusahaan dengan alamat kantor yang jelas mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut memang benar ada dan resmi.

Dengan adanya alamat kantor, Anda dapat dengan mudah menemui perwakilan perusahaan untuk bertanya atau menyampaikan keluhan.

3. Pinjaman Online Memiliki Biaya dan Bunga yang Transparan

Perusahaan resmi akan terbuka dalam membahas biaya dan bunga sejak awal. Perusahaan melakukan tindakan tersebut agar Anda mengetahui berapa banyak biaya dan bunga yang harus dikeluarkan.

4. Mempunyai Situs Resmi

Perusahaan resmi wajib memiliki situs resmi. Dengan adanya situs resmi, Anda dapat mengetahui tentang profil perusahaan, layanan, dan sistem kerjanya.

Baca Juga: Inilah Alternatif Pinjaman Online atau P2P Lending untuk Karyawan yang Membutuhkan

Rekomendasi Pinjaman Online untuk Karyawan yang Terdaftar di OJK

Berikut adalah beberapa rekomendasi aplikasi pinjaman online karyawan yang sudah terdaftar di OJK.

1. Kredit Pintar

Kredit Pintar adalah peer to peer lending (P2P) yang sudah mendapatkan izin operasional dari OJK. Perusahaan ini menyediakan layanan pinjaman jangka pendek yang mudah didapatkan. Cara kerja P2P lending ini juga bisa dipelajari oleh siapapun. 

2. DanaBijak

DanaBijak menawarkan layanan Kredit Tanpa Agunan (KTA). Perusahaan ini terkenal dengan proses pencairan dananya yang cepat. 

Di DanaBijak, peminjam yang disiplin bisa mendapatkan poin untuk naik level dan mengurangi bunga pinjaman.

3. Indodana

Indodana merupakan aplikasi pinjaman tanpa kartu kredit. Uniknya, di Indodana Anda bisa mendapatkan reward seperti pulsa atau voucher belanja gratis ketika Anda membayar cicilan tepat waktu.

4. Maucash

Tercatat dalam OJK, Maucash adalah aplikasi pinjol yang aman. Selain itu, aplikasi ini juga menawarkan fitur pay later sehingga Anda dapat membeli barang kebutuhan terlebih dahulu dan membayar di akhir.

5. Dompet Kilat

Aplikasi pinjol ini menawarkan KTA dengan beberapa jenis pilihan pendanaan yang Anda butuhkan. Pilihan tersebut beragam dari kredit motor, biaya pengobatan, biaya renovasi rumah, biaya pendidikan, hingga biaya pernikahan.

Karyawan atau pegawai dapat mencoba rekomendasi aplikasi pinjol resmi dari OJK yang diberikan. Meskipun begitu, karyawan harus tetap berhati-hati dan disarankan untuk tidak melakukan peminjaman terlalu sering.

Sebab, utang yang dilakukan secara konstan akan membawa dampak pada kesehatan mental maupun fisik karyawan.

Lalu, apakah ada alternatif agar karyawan dapat menghindari pinjaman online secara terus-menerus?

Baca Juga: Ini Peran Perusahaan dalam Kesejahteraan Finansial Karyawan

Earned Wage Access, Alternatif Pinjaman Online bagi Karyawan

Perusahaan dapat mencegah karyawan dari memilih pinjaman online. Upaya yang bisa dilakukan adalah menerapkan Earned Wage Access (EWA).

Bagi Anda yang belum mengetahui, Earned Wage Access dari Mekari Flex adalah fitur yang memungkinkan pegawai untuk mengakses gaji mereka lebih awal dan membantu kebutuhan genting karyawan.

Dengan kemudahan ini, karyawan dapat memenuhi kebutuhan mereka dan perusahaan tidak perlu mengalokasikan budget khusus.

Perlu diingat kembali, Earned Wage Access bukanlah pinjaman karyawan yang memiliki bunga. Fitur ini murni dari sebagian gaji karyawan yang dapat diakses lebih awal.

Sehingga, Earned Wage Access dapat menjadi solusi dalam menghindarkan karyawan dari pinjaman online berbahaya sekaligus mendukung kesehatan finansial mereka.

Jika perusahaan Anda tertarik untuk menggunakan Earned Wage Access dari Mekari Flex, Anda dapat langsung menghubungi tim Mekari.

 

 

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami