Home / Blog / Business & Economy

Revaluasi Aset: Pengertian, Manfaat, Metode, dan Contoh Kasus

revaluasi aset suatu perusahaan beserta contoh kasus
Daftar isi
Mode

Revaluasi aset adalah sebuah penilaian kembali atas sebuah aset tetap dari perusahaan sebagai akibat dari kenaikan nilai aset dipasaran. Atau juga karena rendahnya nilai aset tetap di dalam laporan keuangan akibat adanya evaluasi.

Kenaikan atau juga penurunan nilai aset yang terjadi inilah yang menyebabkan nilai dari aset tetap pada laporan keuangan menjadi tidak wajar. Sehingga tujuan dari revaluasi aset ini adalah agar perusahaan dapat melakukan sebuah perhitungan penghasilan dan juga biaya secara lebih wajar.

Dengan melakukan penyesuaian aset ini, maka Anda akan dapat mengetahui kemampuan dan juga nilai perusahaan yang sebenarnya. Tidak peduli ukuran dan juga jenis bisnis yang Anda punya. Aset akan tetap menjadi salah satu komponen penting bagi bisnis. Dimana ini berfungsi sebagai penyedia produk atau jasa yang Anda jual, untuk lebih jelasnya tentang revaluasi ini, berikut penjelasannya.

Pengertian Revaluasi

Revaluasi adalah sebuah penyesuaian yang dibuat agar nilai dari aset tetap sesuai dengan nilai wajar atau sebuah nilai pasar yang berlaku di waktu saat ini.

Pada saat pertama kali membeli sebuah aset tetap. Pencatatan dari nilai aset tetap tersebut akan selalu sesuai dengan harga dari perolehannya. Namun, nilai aset tersebut jika ditinjau dari nilai pasar akan selalu berubah dari waktu ke waktu.

Dengan adanya sebuah revaluasi, maka nilai dari aset tetap Anda akan ter-update sesuai dengan nilai pasar dari aset tetap yang terkait di waktu sekarang. Dalam hal ini, nantinya Manajer hanya perlu memutuskan apakah nilai dari aset tetap akan dicantumkan sesuai dengan hasil revaluasi. Atau justru tetap pada Historical Cost yang sesuai dengan harga perolehan awal.

Model Revaluasi akan memungkinkan nilai dari aset tetap tersebut meningkat ataupun menurun. Namun, apabila ditinjau dari segi cost model, maka revaluasi hanya dimungkinkan saat nilai aset tetap tersebut menurun, dimana yang selanjutnya akan masuk penyesuaian di akun impairment losses.

Baca Juga: Kenali Pengertian dan Contoh Aset Tetap dalam Akuntansi

Fungsi dari Revaluasi Aset

Revaluasi ini cukup penting, karena akan bisa membantu bisnis Anda dalam beberapa hal. Berikut ini adalah fungsi dari revaluasi aset:

  1. Revaluasi Aset untuk berfungsi menyiapkan untuk penjualan aset tetap kepada pihak lain.
  2. Fungsi Revaluasi Aset adalah untuk melakukan negosiasi nilai wajar aset tetap sebelum perusahaan Anda mulai diakuisisi atau dimerger oleh perusahaan lain.
  3. Revaluasi Aset akan Menunjukkan update dari nilai pasar dari aset tetap yang meningkat sejak dari pembelian awalnya.
  4. Revaluasi Aset bisa memastikan perusahaan memiliki dana yang cukup untuk bisa mengganti aset tetap di akhir umur ekonomisnya.

Manfaat dari Revaluasi Aset

Revaluasi aset ini memiliki beberapa manfaat yang banyak bagi perusahaan, manfaat ini adalah:

1.  Menunjukan Posisi dari kekayaan yang wajar

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tujuan dari revaluasi aset ini adalah untuk memberikan nilai riil pada sebuah aset perusahaan. Dengan demikian, maka nilai dari aset tetap yang ada di dalam sebuah laporan keuangan akan bisa mencerminkan nilai yang wajar.

Revaluasi aset juga akan bisa sangat berguna untuk sebuah perusahaan yang go publik. Hal ini tentunya karena dapat digunakan untuk menyusun sebuah nilai dari aset ke harga yang relatif lebih realistis.

2. Untuk Mengontrol Modal

Revaluasi aset dapat menurunkan sebuah debt to equity ratio dari sebuah Perusahaan. Sehingga, jika perusahaan yang Anda miliki akan meminjam utang dari sebuah bank, maka bank tersebut akan dapat memberikannya dengan mudah.

Dan hal ini tentunya disebabkan jika jumlah dari modal meningkat, maka capital adequacy ratio juga akan meningkat. Dengan begitu, maka bank akan dapat memberikan sebuah pinjaman modal ke perusahaan Anda dan juga nasabah lain.

Dalam hal ini artinya, bank juga akan mendapatkan sebuah manfaat dari keuntungan yang diperoleh sebuah perusahaan. Oleh karena hal itu revaluasi aset dikatakan dapat mengontrol sebuah permodalan.

3. Untuk menarik minat para investor

Manfaat lain dari revaluasi aset ini adalah untuk meningkatkan kinerja dari keuangan perusahaan. Dengan begitu, hal ini tentunya akan dapat digunakan untuk menarik minat para investor. Anda juga dapat memulainya dengan melakukan sebuah penerbitan obligasi atau juga penawaran saham perusahaan.

Melalui sebuah perhitungan debt to assets ratio dan juga debt to equity ratio perusahaan.
Maka kreditur juga dapat memberikan sebuah kepercayaannya untuk menanamkan modal di perusahaan Anda. Hal ini jelas akan bisa memberikan keuntungan dari revaluasi aset ini.

4. Revaluasi akan bisa mengurangi kewajiban perpajakan

Manfaat dari revaluasi selanjutnya adalah bisa mengurangi kewajiban perpajakan. Dengan berjalannya waktu, maka nilai dari aset perusahaan yang tadinya rendah ini tentu saja akan mulai meningkat.

Pada saat, jika nilai dari aset bertambah, maka ini juga akan berpengaruh terhadap biaya dari penyusutan. Biaya penyusutan ini juga akan menjadi naik, dan hal ini juga akan berdampak terhadap laporan dari keuangan.

Laba yang dihasilkan oleh perusahaan ini akan menurun, sehingga kewajiban dari pajak pada tahun tersebut juga tentunya akan menjadi berkurang. Hal ini jelas menjadi manfaat revaluasi yang baik.

Baca Juga: Jenis Pajak Perusahaan Yang Wajib Dibayar Oleh Badan

5. Revaluasi memberikan keuntungan untuk Perusahaan yang akan melakukan Merger

Revaluasi aset dapat membantu sebuah perusahaan yang ingin atau bahkan akan melakukan sebuah merger. Alasannya adalah karena perusahaan yang akan atau ingin melakukan merger ini, harus terlebih dahulu melakukan penilaian kembali pada setiap aset tetap yang dimilikinya. Sehingga nilai dari aset yang sesungguhnya atau nilai wajar dari perusahaan ini baru akan diketahui.

Selain dengan manfaat yang sudah Anda ketahui dari revaluasi aset di atas. Anda juga perlu mengetahui bahwa revaluasi aset ini juga merupakan sebuah kegiatan yang cukup sulit untuk dilakukan. Biaya yang dikeluarkan untuk melakukan Revaluasi juga cukup besar karena harus membayar untuk jasa penilai.

Peraturan Yang Berkaitan Dengan Revaluasi Aset

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa revaluasi aset adalah sebuah hal yang sangat penting. Karena hal itu, pemerintah bahkan juga mengatur tentang revaluasi aset ini melalui sebuah peraturan resmi. Peraturan terkait dengan revaluasi aset ini diatur di dalam undang-undang pada pasal 19 ayat ke 1, UU no 36 tahun 2008.

Di dalam peraturan tersebut, dikatakan bahwa Menteri keuangan akan memiliki wewenang untuk menetapkan sebuah peraturan terkait dengan penilaian kembali aset dan juga faktor dari penyesuaian atau Revaluasi, apabila terjadi sebuah ketidaksesuaian di antara unsur-unsur biaya yang ada dengan penghasilan dikarenakan adanya perkembangan harga.

Hal Yang Dapat Dilakukan Penyesuaian Harga

Tidak semua aset pada sebuah perusahaan dapat akan di revaluasi. Aset yang dapat dilakukan revaluasi adalah sebuah aset tetap yang berwujud. Dimana aset tersebut yang letaknya berada di Indonesia, serta dimiliki dan juga digunakan untuk bisa mendapatkan, menagih, dan juga memelihara sebuah penghasilan yang merupakan objek pajak. Contoh dari aset yang dapat di revaluasi ini adalah seperti bangunan properti.

Bangunan merupakan salah satu aset tetap yang berwujud dan juga kedudukan tentu saja sudah jelas bahwa dia di dirikan di wilayah mana. Jika akan dilakukan sebuah revaluasi, maka akan bisa dilakukan berdasarkan dari nilai wajar atau juga nilai pasar dari sebuah bangunan properti tersebut.

Perusahaan yang bisa menjalankan sebuah proses penyesuaian nilai ini adalah wajib pajak badan yang ada di dalam negeri dan sebuah bentuk usaha tetap, kecuali untuk perusahaan yang memang memegang izin untuk melakukan penyelenggaraan pembukuan dalam bahasa Inggris dan juga mata uang asing.

Adapun untuk aset yang bisa dilakukan revaluasi adalah seperti yang sudah dijelaskan yaitu yang berlokasi di Indonesia dan juga memiliki nilai manfaat. Nilai tersebut terutama dalam memperoleh, menagih, dan memelihara penghasilan yang merupakan obyek pajak.

Apabila ingin melakukan sebuah penyesuaian nilai aset, perusahaan harus mengajukan sebuah permohonan kepada Direktur Jenderal Pajak atau DJP yang berwenang untuk mengeluarkan sebuah surat keputusan penyesuaian nilai aktiva tetap dari perusahaan berdasarkan dengan permohonan tersebut.

Mesti sudah diketahui bahwa bila dari nilai penyesuaian sebuah aset diperoleh selisih lebih atas sebuah nilai aset, maka akan ada pajak penghasilan atau PPh final sebesar 10% yang harus dibayar pada tahun itu. Sedangkan jika terdapat nilai aset turun, maka tidak akan ada utang pajak tangguhkan yang bisa dibalik pada tahun berikutnya.

Hal ini berarti, jika perusahaan melakukan sebuah penyesuaia nilai di tiap tahun dan nilai dari aset yang direvaluasi ini terus naik, akan ada sebuah kewajiban pembayar PPh sebesar 10% per tahunnya.

Pencatatan Untuk Penyesuaian Aset

Pencatatan untuk revaluasi aset atau penyesuaian ini juga perlu diperhatikan. Pada saat hasil dari revaluasi ink menunjukkan sebuah angka positif, dimana nilai yang ada pada buku aset akan tetap terapresiasi akibat dari penyesuaian terhadap nilai pasar.

Kenaikan nilai tersebut tidak akan boleh dicatat di dalam sebuah laporan laba rugi atau yang disebut dengan Income Statement.Pada Kenaikan tersebut, tentunya harus bisa dikreditkan di sebuah akun khusus di dalam laporan ekuitas.

Nama dari akun khusus tersebut adalah Revaluation Surplus. Dimana di dalam akun ini akan terkandung segala hal tentang kenaikan tiap nilai aset tetap yang diakibatkan oleh revaluasi. Sampai pada akhirnya aset tetap tersebut akan dijual, disumbangkan, atau bahkan dibuang. Namun sebaliknya, apabila terjadi sebuah penurunan nilai atau impairment.

Maka, penurunan tersebut haruslah di debit di akun Revaluation Surplus. Jika penurunan atau juga kerugian dari aset yang dimiliki melebihi dari nilai surplus, maka artinya harus dicatat pada sebuah akun impairment loss.

Nilai dari aset tetap yang sudah di revaluasi ini, kemudian akan menjadi sebuah nilai dasar baru untuk di depresiasi. Depresiasi ini juga masih terus dilakukan pada sebuah aset tetap dengan nilai buku yang baru, di umur ekonomis yang masih tersisa dari sebuah aset.

Metode Revaluasi

Ada beberapa metode untuk menyesuaikan atau melakukan revaluasi nilai aset tetap dengan fair market value, yaitu:

1.  Metode indeksasi

Dalam sebuah metode ini, indeks yang berlaku terhadap biaya aset untuk bisa mengetahui biaya saat ini. Departemen statistik adalah yang paling seru mengeluarkan daftar indeks.

2. Metode untuk biaya pasar pada saat ini

Untuk bisa mendapatkan sebuah nilai pasar yang wajar dari tanah dan juga bangunan, Anda dapat meminta sebuah bantuan dari beberapa dealer properti atau juga nilai dari real estate yang tersedia di pasar.

Sementara dengan itu, untuk mendapatkan sebuah nilai pasar yang wajar dari dan juga mesin, Anda dapat meminta sebuah bantuan pemasok. Untuk hal itu, seorang property agent juga dapat menggunakan sabun untuk sistem real estate, sehingga hal ini juga akan bisa mereka dapat mengoptimalkan data-data mengenai properti yang ada.

3.  Metode Penilaian

Penilai teknis ini, mereka melakukan sebuah penilaian yang rinci terhadap sebuah aset untuk bisa mengetahui nilai dari pasarnya. Penilaian yang lengkap tentunya akan berusaha untuk dilakukan perusahaan, ini mungkin Karena sang pemilik akan perluk ketika mengambil polis asuransi untuk aset tetap.

Jangan sampai nilai dari aset tetapnya terlalu tinggi apalagi terlalu rendah. Beberapa faktor yang mempengaruhi nilai dari pasar wajar dari suatu aset ini adalah seperti tanggal pembelian, usia, tipe, kebijakan perbaikan dan juga pemeliharaan, serta ketersediaan dari sebuah suku cadang.

Kelebihan dan Juga Kekurangan Dari Penyesuaian Nilai Aset Tetap

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, manfaat dari penyesuaian sebuah aset inj adalah untuk meningkatkan sebuah laba tunai entitas atau sebuah laba bersih yang ditambah depresiasi.

Jika nilai dari sebuah aset dinaikkan, maka negosiasi dari harga aset yang tepat sebelum di merger atau pengambil alihan perusahaan, akan menggunakan sebuah metode saldo kredit revaluasi untuk penggantian aset tetap di akhir dari useful life, menurunkan leverage ratio, dan juga untuk meningkatkan depresiasi dan juga sekaligus mengurangi pajak.

Namun, asset revaluation ini juga memiliki sebuah kekurangan. Kekurangan dari hal ini yaitu akan adanya kemungkinan tidak terjadi depresiasi karena nilai dari aset tetap tidak mengalami turun, total dari depresiasi tidak menunjukkan sebuah pola yang tetap, serta juga dapat membuat pengeluaran menjadi lebih meningkat di karenakan penyesuaian nilai sebuah aset akan membutuhkan seorang tenaga ahli.

Contoh Kasus Untuk Pencatatan Jurnal Penyesuaian Nilai

Sebagai sebuah contoh, terdapat Perusahaan bernama Maju makmur. Perusahaan tersebut membeli sebuah mesin pada tanggal 1 September 2018. Harga dari perolehan dari mesin tersebut adalah sebesar Rp 200.000.000.

Perusahaan Maju makmur ini menggunakan sebuah metode depresiasi garis lurus dan hal itu membuat produk tidak ada nilai sisa. Umur ekonomis dari mesin yang dibeli perusahaan maju makmur tersebut terhitung adalah 20 tahun.

Maka hal itu akan terhitung depresiasi mesin untuk per tahunnya adalah Rp 10.000.000 (Rp 200.000.000 / 20). Kemudian pada tanggal 1 September 2020, mesin yang dibeli perusahaan maju makmur tersebut direncanakan akan di revaluasi.

Sebagai sebuah informasi, nilai dari buku mesin tersebut di tanggal 1 September 2020 adalah sebesar Rp 180.000.000 maka cara hitungnya adalah:

Rp 200.000.000 (harga dari perolehan mesin) – Rp 20.000.000 (harga depresiasi akumulasian).

Perusahaan Maju makmur ini kemudian menyewa sebuah jasa appraisal untuk menilai nilai wajar dari mesin tersebut pada tanggal yang sama. Kemudian, Setelah di lakukan penyesuaian nilai atau revaluasi, ternyata nilai dari mesin yang dibeli perusahaan maju makmur tersebut di tanggal 1 September 2020 adalah sekitar Rp 190.000.000.

Sehingga, terlihat ada sebuah perbedaan sebesar Rp 10.000.000 di antara nilai dari buku dengan nilai dari hasil penyesuaian. Maka pada pencatatan jurnal untuk kenaikan nilai mesin yang dibeli perusahaan maju makmur akibat dari adanya penyesuaian nilai atau revaluasi tersebut adalah:

Mesin = Rp 10.000.000
Revaluation Surplus = Rp 10.000.000

Dengan sebuah sisa umur ekonomis yaitu masih 18 tahun, maka pada tahun 2020 nilai dari depresiasinya ini adalah:

Harga mesin setelah di lakukan penyesuaian nilai dibagi dengan harga tahun:
Rp 190.000.000 / 18 tahun = Rp 10.555.555

Selain dengan manfaat yang sudah Anda ketahui dari penyesuaian nilai aset, Anda juga harus mengetahui bahwa penyesuaian nilai aset ini juga merupakan sebuah kegiatan yang cukup sulit untuk dilakukan. Biaya yang dikeluarkan untuk melakukan hal ini juga besar karena harus membayar dari seorang jasa penilai.

Tetapi, Anda tidak perlu khawatir, hal ini karena jika bisnis Anda dikelola dengan cara yang baik dan benar maka kinerja dari keuangan dan juga nilai perusahaan juga akan naik. Sekarang, Anda sudah dapat menggunakan bantuan dari beberapa software akuntansi di dalam mengelola sebuah keuangan bisnis Anda.

Melalui Mekari, Anda juga bisa mengelola perpajakan dari perusahaan dengan lebih mudah. Disini juga tersedia berbagai fitur seperti efaktur pajak, nota, payroll, dan juga lainnya. Hanya dengan satu aplikasi, maka pekerjaan akuntansi dan administrasi di perusahaan Anda akan bisa dilakukan dengan cara yang lebih mudah, praktis, dan juga efisien.

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami