Home / Blog / Business & Economy

Lean Manufacturing untuk Perusahaan: Metode, Prinsip, Cara

metode lean manufacturing
Daftar isi
Mode

Key Takeaways

  • Lean manufacturing berfokus pada menghilangkan pemborosan untuk meningkatkan efisiensi operasional.  
  • Lean manufacturing memastikan proses berjalan tepat waktu dan bebas cacat.
  • Lean manufacturing membantu perusahaan mengurangi biaya, meningkatkan kualitas, dan menciptakan nilai lebih bagi pelanggan melalui proses yang ramping dan terorganisir.  

Apakah alur kerja perusahaan manufaktur Anda terasa kurang efisien, biaya terus melonjak, dan tekanan dari kompetitor semakin berat? Mungkin prosesnya masih terjebak dalam pemborosan. 

Kini, ada cara yang terbukti bisa membantu mengurangi pemborosan, meningkatkan produktivitas, dan mengubah total cara Anda beroperasi! Ya, lean manufacturing adalah jawabannya.  

Bukan sekadar tren—lean manufacturing adalah pendekatan yang sudah terbukti mampu membantu banyak bisnis meningkatkan efisiensi, menekan biaya, dan menghasilkan produk berkualitas lebih cepat. 

Ketahui lebih dalam tentang lean manufacturing dan bagaimana pendekatan ini bisa jadi solusi dari berbagai masalah di industri manufaktur dalam artikel ini.

Apa itu lean manufacturing? 

Lean manufacturing adalah metode yang berfokus pada menghilangkan pemborosan dalam proses produksi untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas. Pendekatan ini bertujuan menciptakan value lebih bagi pelanggan dengan menggunakan lebih sedikit sumber daya. 

Prinsip utamanya adalah mengidentifikasi dan mengurangi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah, sehingga proses menjadi lebih lancar, hemat biaya, dan responsif terhadap kebutuhan pasar.  

Metode ini berasal dari Toyota Production System di Jepang pada pertengahan abad ke-20. Sistem ini dikembangkan oleh Taiichi Ohno dan timnya untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing Toyota pasca-Perang Dunia II. 

Dengan mengadopsi konsep seperti Just-In-Time (JIT) dan Kaizen (perbaikan terus-menerus), pendekatan ini membantu Toyota tumbuh menjadi salah satu produsen mobil terkemuka di dunia. Sejak saat itu, prinsip lean manufacturing telah diadopsi oleh berbagai industri di seluruh dunia.  

Cara kerja lean manufacturing

Inti dari lean manufacturing adalah menghilangkan pemborosan untuk terus menyempurnakan proses kerja. Dengan fokus pada efisiensi, metode ini membantu perusahaan memberikan nilai lebih kepada pelanggan secara berkelanjutan.  

Pemborosan bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti aktivitas atau prosedur yang tidak efektif, persediaan berlebih, hingga bakat karyawan yang kurang dimanfaatkan. Semua hal yang menghabiskan waktu, biaya, atau energi tanpa memberikan manfaat langsung bagi pelanggan termasuk dalam kategori ini.  

Dengan mengurangi inefisiensi tersebut, perusahaan dapat merampingkan proses, menekan biaya, dan menawarkan produk atau layanan yang lebih hemat dan kompetitif kepada pelanggan melalui supply chain yang lebih efisien.  

Manfaat penerapan lean manufacturing untuk perusahaan

Konsep lean manufacturing dapat diaplikasikan secara luas, tidak terbatas pada industri manufaktur. Prinsip-prinsip Lean dapat memberikan manfaat dalam berbagai jenis organisasi.

1. Menghilangkan pemborosan

Lean manufacturing fokus pada menghilangkan hal-hal yang tidak penting di proses produksi, seperti tahapan yang tidak perlu, produksi berlebihan, waiting time, atau stok berlebih. Dengan cara ini, setiap langkah dan sumber daya benar-benar memberikan nilai tambah untuk pelanggan, membuat proses jadi lebih lancar dan efisien.  

2. Meningkatkan kualitas

Daripada sibuk mencari kesalahan, lean manufacturing membantu mencegahnya sejak awal. Teknik seperti sistem anti-kesalahan (poka-yoke), panduan kerja standar, dan perbaikan terus-menerus membuat produk lebih konsisten dan bebas cacat. Hasilnya, pelanggan mendapatkan produk yang lebih memuaskan.  

3. Mengurangi biaya 

Metode ini langsung menekan biaya dengan memanfaatkan sumber daya secara optimal dan menghilangkan proses yang tidak efisien. Mulai dari mengurangi biaya penyimpanan hingga mempercepat alur kerja, penghematan ini bisa dialokasikan untuk inovasi, pelatihan karyawan, atau bahkan menawarkan harga lebih kompetitif untuk pelanggan.  

4. Menghemat waktu 

Lean manufacturing membuat proses lebih cepat dengan memotong waiting time, menghapus langkah yang tidak perlu, dan menyederhanakan alur kerja. Ini membantu perusahaan merespons permintaan pasar lebih cepat dan menghadirkan produk baru dalam waktu yang lebih singkat.  

5. Memotivasi karyawan

Karyawan menjadi bagian penting dalam lean manufacturing. Mereka didorong untuk memberikan ide dan membuat perbaikan. Dengan begitu, mereka merasa dihargai, lebih puas dengan pekerjaannya, dan ikut berkontribusi dalam keberhasilan perusahaan.  

6. Melindungi lingkungan

Lean manufacturing juga membantu mengurangi dampak lingkungan. Dengan meminimalkan limbah material dan konsumsi energi, perusahaan bisa menjalankan produksi yang lebih ramah lingkungan sekaligus menghemat biaya operasional jangka panjang.  

Prinsip-prinsip lean manufacturing

prinsip lean manufacturing

Inti dari lean manufacturing adalah tentang meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan. Ini dua hal penting bagi perusahaan yang ingin sukses. Untuk mencapainya, ada 5 prinsip utama dalam lean manufacturing:

1. Nilai (value)  

Pahami apa yang benar-benar dibutuhkan pelanggan dan bagaimana produk Anda dapat memenuhi harapan mereka dengan harga yang sesuai. Biasanya, pelanggan ingin mendapatkan manfaat yang sebanding dengan harga yang mereka bayarkan. 

Dengan menghilangkan proses yang tidak perlu, prinsip lean manufacturing bisa membantu meningkatkan nilai yang diberikan sekaligus menjaga harga tetap kompetitif.  

2. Aliran nilai (value stream)  

Identifikasi proses yang menghasilkan nilai bagi pelanggan, lalu cari cara untuk mengurangi atau menghilangkan pemborosan di setiap tahap. 

Setiap langkah — dari desain, produksi, hingga pengiriman — harus dianalisis untuk menghilangkan aktivitas yang tidak efisien. Prinsipnya sederhana: jika suatu proses tidak memberikan manfaat bagi pelanggan, sebaiknya proses itu dihapus.  

3. Alur (flow)  

Pastikan semua tahap produksi berjalan lancar tanpa hambatan. Prinsip ini mengikuti sistem just in time milik Toyota, di mana perencanaan dilakukan berdasarkan perkiraan permintaan dan pasokan yang akurat. 

Gangguan dalam alur produksi sering kali terjadi karena stok berlebih atau kekurangan stok akibat perencanaan yang keliru. Dengan alur yang stabil, produksi bisa berlangsung stabil sesuai permintaan. 

4. Sistem tarik (pull)  

Hanya produksi barang ketika ada permintaan untuk menghindari pemborosan. Dengan memulai produksi sesuai permintaan, perusahaan harus memastikan bahwa kebutuhan pasar diprediksi secara akurat. 

Sistem ini membantu menjaga kelancaran produksi tanpa kelebihan stok, yang bisa memicu biaya tambahan, seperti penyimpanan yang mahal.  

5. Kesempurnaan (perfection)  

Terus evaluasi dan perbaiki proses untuk meningkatkan efisiensi dan memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan. Semakin sedikit langkah dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembuatan satu produk, semakin ideal. 

Dengan menganalisis data secara berkala, perusahaan dapat menghapus hambatan, meningkatkan efisiensi, dan menambah value bagi pelanggan. Meskipun kesempurnaan mungkin sulit dicapai, selalu ada peluang untuk terus melakukan perbaikan. 

Metode dalam lean manufacturing

Lean manufacturing menawarkan beragam metode dan alat yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap perusahaan.

1. Sistem 5S  

Sistem 5S adalah metode untuk menciptakan tempat kerja yang bersih, teratur, dan efisien. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan keselamatan kerja. Metode ini terdiri dari lima langkah: 

  • Sort (Pilah): Memilah barang yang tidak diperlukan
  • Set in Order (Atur): Mengatur barang yang diperlukan
  • Shine (Bersihkan): Membersihkan area kerja
  • Standardize (Standarkan): Membuat prosedur untuk menjaga kerapian
  • Sustain (Pertahankan): Membangun kebiasaan untuk mempertahankan praktik ini

2. Plan, Do, Check, Act (PDCA)  

Siklus PDCA, atau dikenal juga sebagai Siklus Deming, adalah proses berulang untuk perbaikan berkelanjutan. PDCA memungkinkan organisasi terus belajar dan berkembang. Siklus ini meliputi empat tahap: 

  • Plan (Rencanakan): Dimulai dengan mengidentifikasi masalah atau peluang — kemudian membuat rencana solusi.
  • Do (Lakukan): Menerapkan rencana tersebut dalam skala kecil.
  • Check (Periksa): Hasilnya dievaluasi dan dibandingkan dengan tujuan awal.
  • Act (Tindaklanjuti): Jika efektif, perubahan tersebut distandarisasi; jika tidak, tindakan korektif dilakukan.

3. Heijunka (Penyelarasan produksi dan permintaan)  

Heijunka adalah teknik lean manufacturing untuk menyeimbangkan produksi sesuai dengan permintaan pelanggan. Dengan meratakan volume produksi dan variasi produk, perusahaan dapat mengurangi pemborosan, meningkatkan kualitas, dan mempercepat waktu penyelesaian. 

Strategi ini membantu produsen menghindari kelebihan atau kekurangan produksi, sehingga pemanfaatan sumber daya menjadi lebih efisien dan tingkat persediaan berkurang.

4. Kaizen (Perbaikan berkelanjutan)  

Kaizen adalah filosofi Jepang yang menekankan pada perbaikan berkelanjutan. Pendekatan ini melibatkan semua pihak dalam organisasi, dari manajemen hingga pekerja lapangan, untuk mengidentifikasi dan menerapkan perubahan kecil namun konsisten. 

Dengan menciptakan budaya yang mendukung perbaikan berkelanjutan, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, menekan biaya, dan meningkatkan kualitas produk.

5. Kanban (Sistem tarik)  

Kanban adalah sistem visual untuk mengelola alur produksi berdasarkan permintaan pelanggan. Sistem ini menggunakan kartu atau sinyal visual lainnya untuk memicu produksi atau pengisian kembali inventaris. 

Dengan menarik bahan dan komponen hanya saat dibutuhkan, Kanban membantu mengurangi stok berlebih, meningkatkan kualitas, dan meningkatkan respons terhadap kebutuhan pelanggan.

7. Poka Yoke (Pencegahan kesalahan)  

Poka Yoke adalah teknik untuk merancang proses atau peralatan agar dapat mencegah kesalahan. 

Dengan begitu, perusahaan dapat menghilangkan kemungkinan terjadinya kesalahan, sehingga mengurangi cacat produk dan meningkatkan kualitas.

8. Just in Time (JIT)  

Just-in-Time (JIT) adalah strategi produksi yang memastikan barang hanya diproduksi sesuai kebutuhan, sehingga meminimalkan pemborosan dan stok berlebih. 

Dengan mengirimkan bahan dan komponen tepat waktu untuk digunakan dalam produksi, JIT membantu mengurangi biaya inventaris, meningkatkan kualitas, dan mempercepat respons terhadap permintaan pelanggan.

8 jenis pemborosan dalam lean manufacturing

Lean manufacturing bertujuan untuk mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan. Berikut adalah 8 jenis pemborosan yang umum:  

  • Produksi berlebih: Memproduksi lebih banyak dari yang dibutuhkan, menyebabkan kelebihan stok dan biaya yang meningkat.  
  • Kelebihan inventaris: Menyimpan persediaan lebih banyak dari yang diperlukan, mengikat modal dan meningkatkan biaya penyimpanan.  
  • Waiting time: Waktu menganggur antara proses, yang mengurangi produktivitas dan memperpanjang waktu penyelesaian.  
  • Transportasi: Perpindahan material dan produk yang tidak diperlukan, yang meningkatkan biaya dan risiko kerusakan.  
  • Pemrosesan berlebih: Melakukan pekerjaan lebih dari yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, membuang waktu dan sumber daya.  
  • Gerakan tidak efisien: Pergerakan orang atau peralatan yang tidak diperlukan, mengurangi efisiensi dan meningkatkan kelelahan.  
  • Cacat produk: Memproduksi barang yang tidak memenuhi standar kualitas, menyebabkan pengerjaan ulang, limbah, dan ketidakpuasan pelanggan.  
  • Bakat karyawan yang tidak dimanfaatkan: Tidak memanfaatkan sepenuhnya keterampilan dan pengetahuan karyawan, menghambat inovasi dan pemecahan masalah.  

Cara menerapkan lean manufacturing di perusahaan

cara menerapkan lean manufacturing

Berikut adalah 10 tips praktis untuk menerapkan lean manufacturing dalam bisnis Anda.  

1. Identifikasi dan hilangkan pemborosan  

Langkah awal yang penting dalam lean manufacturing adalah menyingkirkan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah. Gunakan analisis aliran nilai untuk mengenali pemborosan dalam proses produksi Anda. 

Sambil melakukan itu, cari cara yang lebih efisien untuk meningkatkan nilai produk Anda. 

2. Minimalkan persediaan yang berlebihan  

Menumpuk persediaan sering kali justru lebih merugikan daripada menguntungkan. Selain menguras sumber daya, hal ini dapat memperlambat respons terhadap permintaan pasar dan menyebabkan komplikasi dalam kontrol kualitas. 

Bahkan, persediaan berlebih yang tidak terpakai berisiko menjadi usang dan tidak berguna.

3. Percepat siklus produksi  

Manfaatkan teknologi modern untuk mempersingkat proses produksi. Jika sebelumnya memakan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu, kini proses tersebut dapat diselesaikan dalam hitungan jam. 

Dengan lean manufacturing, gunakan pendekatan produksi dalam batch kecil untuk menghasilkan produk lebih cepat dan fleksibel.

4. Tingkatkan kecepatan respons pasar  

Daripada hanya mengandalkan perkiraan pasar, bangun sistem yang responsif terhadap perubahan. Dengan cara ini, Anda dapat lebih cepat beradaptasi dan memanfaatkan peluang pasar yang muncul.

5. Pastikan kualitas di setiap tahap produksi  

Terapkan kontrol kualitas pada setiap langkah produksi untuk mendeteksi masalah lebih awal. Kembangkan prosedur pengujian yang sistematis agar perbaikan bisa dilakukan segera, sehingga proses produksi tetap berjalan lancar.

6. Berikan karyawan otonomi lebih besar  

Libatkan karyawan dalam pengambilan keputusan dan berikan mereka alat yang diperlukan untuk meningkatkan proses kerja. 

Dengan membentuk tim evaluasi, karyawan dapat memberikan solusi kreatif yang sering kali lebih praktis dan efisien, sekaligus meningkatkan moral mereka.

7. Gunakan feedback pelanggan

Dengarkan masukan pelanggan setelah produk inti Anda dirancang. Sistem yang responsif terhadap kebutuhan dan perubahan pelanggan akan membantu produk Anda tetap relevan di pasar.

8. Perkuat hubungan dengan pemasok  

Jadikan pemasok sebagai mitra strategis dalam penerapan lean manufacturing. Kolaborasi erat dengan pemasok dapat meningkatkan efisiensi dan memperkuat hubungan kerja yang penting untuk keberlanjutan operasional.

9. Cari peluang untuk peningkatan berkelanjutan  

Dorong semua staf untuk terus mencari cara meningkatkan proses kerja. Tinjauan rutin terhadap prosedur dapat membantu menemukan peluang spesifik untuk pengembangan, yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda.

10. Praktikkan perbaikan desain secara konsisten  

Jangan hanya berhenti pada ide perbaikan. Implementasikan perbaikan tersebut ke dalam desain, prosedur, dan proses operasional Anda. 

Perubahan kecil yang terencana biasanya lebih efektif daripada perubahan besar yang mendadak. Pastikan setiap perbaikan didukung dengan metrik yang jelas untuk mengukur keberhasilannya.

Kesimpulan

Menerapkan lean manufacturing dalam bisnis Anda dapat menjadi langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi pemborosan, dan mempercepat proses produksi. 

Untuk memastikan penerapan ini berjalan optimal, manfaatkan teknologi automasi yang dapat membantu memantau dan menyederhanakan proses secara real-time. Mekari Jurnal adalah solusi yang tepat untuk mendukung penerapan lean manufacturing

Dengan fitur-fitur yang memungkinkan pelacakan proses otomatis, pengelolaan inventaris yang lebih baik, serta pelaporan keuangan yang akurat, Mekari Jurnal membuat pengelolaan bisnis Anda menjadi lebih efisien dan terintegrasi. 

Referensi

ASDF. ‘’Lean Manufacturing: Arti, Sejarah, Cara Menerapkan’’
TechTarget. ‘’lean manufacturing (lean production)’’

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami