Untuk meningkatkan produktivitas karyawan dalam suatu perusahaan, tentu Anda harus tahu apa saja indikator kinerja karyawan.
Sebagaimana yang Anda ketahui bahwasannya Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peranan penting bagi keberhasilan suatu perusahaan.
Jika ingin memiliki bisnis atau perusahaan yang hebat, Anda tidak hanya harus mempekerjakan orang yang tepat dan menempatkan mereka di posisi yang tepat.
Anda juga harus berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan produktivitas SDM tersebut dengan cara menilai kinerjanya, khususnya jika anda bagian dari Human Resource Department (HRD).
Perusahaan hendaknya menggunakan indikator kinerja karyawan sebagai salah satu perencanaan SDM untuk mendorong produktivitas mereka.
Tak hanya itu, perusahaan juga harus memastikan bahwa para karyawan mendapatkan hasil maksimal sesuai dengan kualitas kinerja mereka.
Dengan menggunakan serangkaian indikator dalam proses penilaian kinerja karyawan yang tepat dapat memudahkan Anda dalam mengukur produktivitas karyawan,
Lalu, apa saja indikator yang digunakan dalam mengukur dan menilai produktivitas? Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini!
Apa Itu Indikator Kinerja Karyawan?
Indikator kinerja karyawan merupakan tolak ukur, pedoman, atau instrumen untuk mengukur kinerja karyawan di perusahaan tempat mereka bekerja.
Ada sejumlah indikator untuk mengukur produktivitas karyawan yang nantinya akan berguna dalam pengelolaan tim menjadi lebih berkualitas dan solid.
Peningkatan kualitas kinerja karyawan dapat juga terintegrasi dengan HRD melalui dashboard HR analytics.Â
Itu semua tentu bergantung pada kebutuhan dan sifat pekerjaan dari masing-masing divisi suatu perusahaan.
Misalnya, jika Anda ingin mengukur kinerja karyawan divisi penjualan, Anda dapat melakukannya dengan mengevaluasi total penjualan mereka.
Kemudian, bandingkan dengan gaji yang mereka terima apakah sesuai dengan kualitas kinerja.
Jika Anda memantau dan menilai kinerja karyawan yang tugasnya kurang terukur, seperti divisi personalia, divisi humas, dan lain-lain, maka proses penilaian bisa menjadi rumit.
Di sinilah indikator untuk mengukur kinerja karyawan berperan. Sebagai manajer, tentu Anda perlu mengetahui apa saja indikator kinerja karyawan yang baik agar dapat melakukan penilaian secara efektif.
Baca Juga: Assessment: Pengertian, Tujuan, Jenis dan Tips Persiapan
Mengapa Perlu Indikator Kinerja Karyawan untuk Evaluasi?
Banyak perusahaan menggunakan indikator kinerja karyawan untuk mengukur produktivitas karyawan guna mencapai tujuan atau target yang telah ditentukan.
Pengukuran kinerja karyawan tidak hanya dilakukan dari segi kuantitas, melainkan juga dari segi kualitasnya.
Itu karena data kualitatif dalam menilai kinerja karyawan menggunakan indikator evaluasi karyawan akan membantu Anda menemukan cara baru untuk memotivasi mereka.
Tidak hanya itu, data kualitatif juga dapat membantu Anda dalam mendelegasikan tugas dengan baik sesuai dengan kemampuan masing-masing karyawan di setiap divisi.
Dengan menggunakan proses peninjauan kinerja karyawan akan memungkinkan Anda untuk lebih memahami pemicu motivasi dan titik lemah karyawan Anda.
Oleh karena itu, penilaian ini hendaknya juga dijadikan bagian dari proses manajemen sumber daya manusia dengan tujuan agar karyawan dapat menjadi lebih baik.
Lalu, bagaimana cara mengukur kinerja karyawan secara efektif?
Jawabannya adalah gunakan aplikasi seperti software HRD yang mengotomatiskan proses pencatatan jam kerja karyawan, manajemen tugas karyawan, mengukur kinerja karyawan berdasarkan KPI dan masih banyak fitur lainnya.
Dengan begitu, Anda akan lebih mudah memperoleh data untuk dijadikan indikator kinerja utama untuk evaluasi kinerja karyawan.
Sebut saja masalah manajemen tim, tingkat kepuasan kerja karyawan, pencapaian prestasi, dan strategi manajemen proyek ke tingkat yang optimal.
Selain itu, indikator kinerja karyawan juga penting untuk menilai operasi penggajian. Artinya, seberapa baik gaji karyawan Anda mencerminkan kinerja dan potensi mereka.
Apa Saja Indikator Kinerja Karyawan?
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa indikator kinerja merupakan suatu alat atau instrumen untuk mengukur tingkat pencapaian kinerja karyawan.
Berikut ini beberapa indikator kinerja karyawan yang baik dalam suatu perusahaan:
1. Kualitas Kerja
Bagaimana cara Anda mengukur kualitas kerja seorang karyawan?
Anda dapat mengukurnya dari persepsi karyawan tersebut terhadap kualitas atau beban pekerjaan apakah sesuai dengan kemampuan atau keterampilan mereka.
Kualitas kerja karyawan juga bisa Anda lihat dari kualitas penyelesaian pekerjaan apakah hasilnya baik atau buruk.
Apabila karyawan mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat atau tepat waktu sesuai ketentuan perusahaan, maka kualitas kerjanya bisa dikatakan bagus.
Kualitas kerja seorang karyawan juga bisa Anda lihat berdasarkan performance error dan customer feedback dari karyawan tersebut.
Baca juga: Pengertian, Fungsi dan Metode Pengembangan Sumber Daya Manusia
2. Kuantitas Kerja
Jika penilaian kinerja karyawan dilakukan berdasarkan kuantitasnya, maka perhatikan jumlah yang mampu dihasilkan karyawan tersebut.
Jumlah yang dimaksud di sini bisa berupa jumlah unit atau jumlah siklus aktivitas yang dihasilkan.
Sebagai contoh, kuantitas kerja seorang karyawan bisa dibilang bagus apabila ia mampu menyelesaikan lebih banyak tugas dalam jangka waktu yang telah ditentukan perusahaan.
Atau jika karyawan tersebut mampu menghasilkan lebih banyak profit karena telah berhasil menjual produk yang lebih banyak pula melebihi target.
3. Efisiensi Waktu
Indikator kinerja karyawan yang baik selanjutnya adalah dilihat berdasarkan efisiensi waktu.
Seorang karyawan dapat dikatakan memiliki efisiensi waktu yang baik apabila mampu memaksimalkan waktu yang tersedia.
Selain itu, efisiensi waktu seorang karyawan juga bisa Anda lihat dari ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaannya.
Dengan begitu, pekerjaan tidak akan menumpuk sehingga mengganggu pekerjaan lain.
Seorang karyawan yang baik mampu menggunakan waktunya seefisien mungkin, dibuktikan dengan kemampuannya dalam manajemen waktu. Tentunya HRD juga harus mengaplikasikan sistem attendance management yang baik juga.
Contohnya di absensi disiplin dan tepat waktu datang ke kantor, menyelesaikan deadline pekerjaan, memenuhi janji temu, menghadiri rapat, dan lain-lain.
4. Efektifitas
Yang dimaksud dengan efektifitas disini adalah tingkat penggunaan sumber daya yang ada, baik berupa uang, tenaga, bahan baku, informasi, maupun teknologi.
Apabila karyawan mampu memaksimalkan pemanfaatan sumber daya tersebut untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kinerja, maka tujuan akan lebih mudah dicapai.
Untuk mencapai efektivitas dalam bekerja, tentu seorang karyawan membutuhkan beberapa skill yang mampu menunjang kinerjanya.
Di antaranya ialah kemampuan problem solving, berpikir kritis, analitis, inovatif, dan planning skills.
Kemampuan problem solving berguna untuk merumuskan alternatif jalan keluar penyelesaian masalah yang relevan dan applicable.
Seorang karyawan yang punya kemampuan ini cenderung lebih mampu dalam mengambil dan membuat keputusan.
Sedangkan skill berpikir kritis dan analitis berguna untuk membantu karyawan dalam melihat serta menemukan hubungan yang kompleks antar masalah yang tengah dihadapi.
Dengan memiliki skill ini, diharapkan karyawan mampu menguraikan masalah sehingga lebih mudah dalam menganalisis dan menemukan solusi dari masalah tersebut.
Karyawan yang baik juga harus inovatif, yaitu mampu menciptakan gagasan atau ide baru yang berdampak baik bagi kemajuan perusahaan, divisi, maupun performa kerjanya.
Indikator kinerja karyawan yang baik juga bisa dilihat dari planning skills yang dimiliki.
Apabila seorang karyawan selalu membuat perencanaan sebelum mengerjakan tugas serta memonitoring pekerjaannya, maka karyawan tersebut punya planning skills yang bagus.
5. Kemandirian
Kemandirian merupakan kemampuan individu dalam menjalankan peran dan fungsinya tanpa harus bergantung pada bantuan, bimbingan, maupun pengawasan dari orang lain.
Penting bagi perusahaan untuk meningkatkan kemandirian para karyawan supaya produktivitas perusahaan dapat meningkat secara signifikan.
Kemandirian disini mencakup semua indikator di atas serta hal-hal lain seperti kejujuran, kepatuhan, inisiatif, self motivation, orientasi pada target, dan sebagainya.
Nah, itu tadi artikel tentang indikator kinerja karyawan yang bisa Anda aplikasikan ke dalam proses penilaian atau evaluasi kinerja karyawan Anda.
Semoga dengan membaca artikel ini dapat membantu Anda dalam menilai kinerja karyawan secara efektif, objektif, dan terukur.