Pinjaman karyawan merupakan pinjaman yang diajukan oleh karyawan kepada perusahaan tempatnya bekerja. Seperti pinjaman pada umumnya, karyawan diharapkan untuk membayar kembali pinjaman kepada perusahaan.
Biasanya, pinjaman karyawan diberikan sebagai salah satu upaya perusahaan untuk menunjukan kepedulian mereka terhadap kesejahteraan finansial karyawannya.
Tak hanya itu, pinjaman karyawan juga menjadi strategi retensi perusahaan untuk mempertahankan karyawan-karyawan terbaiknya.
Berdasarkan PwC Employee Financial Wellness Survey tahun 2022:
76% karyawan tertarik dengan perusahaan yang peduli dengan kesejahteraan karyawannya
Oleh karenanya, penting bagi perusahaan untuk menyediakan pinjaman bagi karyawannya.
Namun sebelum menyediakan pinjaman bagi karyawan, perusahaan harus mengetahui beberapa hal seperti pro dan kontra, tata aturan, dan skema pinjaman.
Di artikel ini, Mekari akan membahas hal-hal tersebut secara komprehensif. Simak pembahasan berikut.
Pro dan Kontra Pinjaman Karyawan
Menyediakan pinjaman karyawan tentunya memberikan beberapa keuntungan bagi perusahaan maupun karyawan. Berikut adalah benefit atau keuntungan yang didapatkan dari pinjaman karyawan:
1. Keamanan Finansial
Pembayaran pinjaman yang konsisten ditambah bunga tambahan dapat berkontribusi positif pada arus kas perusahaan. Pinjaman tersebut juga memberikan keamanan finansial bagi karyawan sebagai dana berisiko rendah yang dapat membantu mereka menghadapi kesulitan finansial.
2. Peningkatan Kinerja dan Retensi Karyawan
Menurut laporan Financial Literacy Begins in the Office oleh PFEEF, berbagai perusahaan mengatakan bahwa kesehatan finansial secara keseluruhan untuk tenaga kerja mereka berarti:
- Tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi (76%)
- Loyalitas (65%)
- Produktivitas (55%).
Hal ini membuktikan bahwa pinjaman yang diberikan oleh perusahaan dapat mengurangi stres dan memberi karyawan rasa kepemilikan finansial, yang dapat membantu mereka bekerja lebih baik di tempat kerja.
Kepuasan kerja dan stres yang lebih rendah mendorong mereka untuk bertahan dalam bisnis dan tidak mencari pekerjaan di tempat lain.
3. Pendanaan Berisiko Rendah dan Mudah
Suku bunga pinjaman karyawan umumnya lebih rendah daripada bentuk pendanaan lain dan tidak memerlukan pemeriksaan skor kredit. Hal-hal tersebut menjadikan pinjaman dari perusahaan sebagai pilihan yang terjangkau dan dapat diakses oleh pekerja.
Baca Juga: 4 Alternatif Pinjaman Karyawan Tanpa Jaminan Selain Pinjol!
Keuntungan tentunya datang bersamaan dengan kerugian. Berikut adalah beberapa kerugian yang harus perusahaan pertimbangkan sebelum memberikan pinjaman kepada karyawan:
1. Risiko Gagal Bayar
Terdapat kemungkinan apabila karyawan yang meminjam uang dari perusahaan tidak dapat membayar kembali pinjaman, ketika mereka di-PHK di tengah periode pinjaman atau mengalami kesulitan keuangan lainnya yang lebih parah.
Untuk menghindari hal tersebut, perusahaan dapat menyertakan ketentuan kerugian pinjaman dan persyaratan ke dalam perjanjian.
2. Risiko Konflik Karyawan
Pinjaman karyawan pastinya memiliki syarat dan ketentuan yang harus dilalui. Perusahaan bisa saja menerapkan syarat dari level jabatan atau periode bekerja karyawan.
Dari syarat tersebut, tentunya ada beberapa karyawan yang tidak memenuhi persyaratan dan tak dapat mengajukan pinjaman. Hal ini dapat menimbulkan rasa ketidakadilan antara yang mendapatkan pinjaman dan yang tidak.
Tak hanya itu, karyawan yang tidak memenuhi syarat juga bisa menuduh manajemen perusahaan memiliki favoritisme atau pilih kasih, sehingga menimbulkan konflik antar karyawan dan juga manajemen.
Maka dari itu, perusahaan dapat membuat program peminjaman yang konsisten dan bijaksana agar konflik antar pekerja dapat dihindari di kantor.
Baca Juga: Dana Darurat untuk Karyawan: Apa itu dan Bagaimana Cara Mempersiapkannya?
Tata Aturan Pinjaman Karyawan
Untuk perjanjian peminjaman, perusahaan harus membuat tata aturan terlebih dahulu. Di bawah ini adalah tata aturan atau langkah-langkah yang dapat diikuti ketika membuat program pinjaman bagi karyawan:
- Setelah wawancara, tentukan berapa banyak uang yang akan ditawarkan berdasarkan kebutuhan karyawan dan kemampuan membayar kembali (rasio utang terhadap pendapatan mereka). Selain itu, perusahaan juga dapat menawarkan jumlah tetap kepada semua karyawan secara setara.
- Konsultasikan dengan akuntan dan pengacara bisnis untuk menilai situasi secara akurat (seperti jumlah maksimum yang dapat dipinjamkan oleh perusahaan dan frekuensinya), kemudian buatlah draf dokumen perjanjian yang sesuai.
- Putuskan siapa yang akan menjadi administrator rencana pinjaman karyawan untuk menandatangani dokumen dan memantau pemotongan gaji.
- Buat akun pembayaran pinjaman untuk karyawan dengan software HR untuk mengatur pemotongan gaji otomatis dan menangkap detail yang relevan.
- Tanda tangani dokumen dan gunakan notaris bersertifikat jika perlu.
Baca Juga: Inilah Macam-macam Pinjaman Karyawan yang Wajib Diketahui
Skema Pengajuan Pinjaman Karyawan
Perusahaan harus mempertimbangkan semua aspek untuk peminjaman dari karyawan. Hal-hal tersebut mencakup:
1. Jumlah Pinjaman
Pertama, manajemen perusahaan harus memikirkan alasan kesulitan atau masalah finansial seperti apa yang cukup baik untuk diberikan pinjaman. Jangan sampai perusahaan memberikan dana pinjaman untuk kebutuhan konsumtif yang cuma-cuma.
Kedua, pertimbangan untuk seberapa banyak atau sering seorang karyawan mengajukan utang juga harus diperhatikan. Karyawan harus diberi batasan minimum untuk seberapa besar mereka dapat meminjam.
Ketiga, dilihatnya rasio utang dengan pendapatan karyawan. Dengan begini, perusahaan dapat meminimalisir potensi gagal bayar.
Terakhir, nominal peminjaman juga bisa ditentukan bagi setiap level jabatan dan periode waktu kerja.
2. Metode Pembayaran
Pembayaran pinjaman dapat dipotong dari gaji karyawan. Selain itu, metode pembayaran alternatif dapat diatur sebelum status pekerjaan mereka berubah, takut-takut apabila karyawan mengundurkan diri atau di-PHK ketika masih mempunyai utang.
Tujuan penetapan metode pembayaran adalah untuk menerima pembayaran tepat waktu atau menghindari karyawan melarikan diri tanpa memenuhi kesepakatan mereka.
3. Jangka Waktu Pembayaran
Adanya jangka waktu pembayaran memberikan rasa urgensi bagi karyawan untuk cepat-cepat melunasi pinjamannya. Perusahaan juga bisa secara jelas menagih pinjaman ketika sudah jatuh tempo.
Solusi Alternatif Pinjaman Karyawan, Flex Installment
Pinjaman karyawan memang menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kesulitan finansial. Namun, tak semua karyawan menyukai ide “meminjam” kepada pihak asing di luar perusahaan yang tak tahu kondisi mereka. Seringkali, pinjaman menjadi momok memalukan karena mereka merasa terekspos ketika orang lain tahu mereka sedang kesulitan.
Maka dari itu, fitur Flex Installment bisa menjadi alternatif bagi karyawan yang kesusahan secara finansial.
Flex Installment adalah salah satu cara untuk mendukung kesejahteraan finansial karyawan dengan pendanaan yang terjamin dan aman. Dengan fitur ini, Anda dapat mengakomodir kebutuhan pendanaan untuk kebutuhan darurat karyawan.
Dengan Flex Installment dari Mekari Flex, perusahaan tidak perlu mengeluarkan dana tambahan, sehingga arus kas perusahaan pun tetap lancar tidak terganggu. Lalu, hemat administrasi karena pencatatan terkait pemotongan gaji dari pembayaran pendanaan dilakukan secara otomatis dan akan langsung tertera dalam payroll karyawan.
Perusahaan juga tak perlu takut rugi, sebab saat karyawan mengundurkan diri sebelum pembayaran selesai sepenuhnya, sisa cicilan dapat ditagih langsung ke karyawan. Jadi Anda tidak perlu khawatir apabila karyawan akan kabur dengan dana tersebut.
Jika Anda tertarik untuk menggunakan Flex Installment dari Mekari Flex, Anda dapat mengetahui info lebih lanjut tentang fitur dengan menghubungi kami lewat whatsapp.