Home / Blog / Business & Economy

Mengenal Ruang Lingkup Manajemen Operasional Lebih Jauh

manajemen operasional efektif
Daftar isi
Mode

Manajemen operasional adalah aspek kunci dalam menjalankan sebuah bisnis. Fungsinya adalah mengawasi dan mengendalikan aktivitas produksi serta memastikan bahwa proses berjalan sesuai rencana. 

Manajer operasional bertanggung jawab penuh dalam menjaga kualitas dan kelancaran proses produksi, baik untuk produk barang maupun jasa sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Peran seorang manajer operasional meliputi pengelolaan seluruh proses operasional, mulai dari pengubahan bahan baku, energi, dan tenaga menjadi produk jadi. Mereka bertanggung jawab untuk mengubah input menjadi output sesuai dengan tujuan perusahaan. 

Dengan demikian, posisi manajer operasional memiliki peran yang sangat penting dalam kesuksesan bisnis, karena operasional adalah salah satu fungsi strategis perusahaan, bersama dengan keuangan dan pemasaran.

Pengertian manajemen operasional menurut ahli

bagan manajemen operasional

Apa itu manajemen operasional? Berikut pengertiannya menurut beberapa ahli:

1. Richard L. Darft

Menurut Darft, manajemen operasional adalah bidang manajemen yang fokus pada pengaturan produksi barang atau jasa. Dalam praktiknya, manajer operasional menggunakan teknik dan alat untuk menyelesaikan permasalahan produksi.

2. Sofyan Assauri

Di dalam sebuah bukunya, ia mengatakan, di dalam ilmu ekonomi, terdapat faktor produksi. Mulai dari modal, tanah, tenaga kerja, dan terakhir ada keterampilan. Sofyan Assauri juga menjelaskan bahwa ada 4 jenis produksi, yaitu:

  • Proses: Teknik atau metode yang dilakukan dalam mengolah bahan
  • Jasa atau service: Badan organisasi yang bertugas menetapkan teknik, agar prosesnya bisa digunakan dengan efektif
  • Perencanaan: Korelasi ataupun hubungan organisasi dengan kegiatan produksi
  • Pengawasan: Memastikan bahwa bahan diolah dengan tepat

3. Eddy Herjanto

Menurut Eddy Herjanto, manajemen operasional adalah kegiatan yang terkait dengan pembuatan barang atau jasa, atau kombinasi keduanya, melalui proses transformasi dari sumber daya produksi menjadi keluaran yang diinginkan.

4. Pangestu Subagyo

Subagyo menggambarkan manajemen operasional sebagai penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi. Tujuannya adalah agar kegiatan produksi dapat berjalan dengan efisien.

Tujuan manajemen operasional

Sebenarnya, apa tujuan adanya manajemen ini? Secara umum, terdapat lima tujuan manajemen, sebagai berikut:

1. Membantu perusahaan mencapai tujuan

Salah satu tujuan utama manajemen operasional adalah membantu perusahaan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua kegiatan produksi berjalan dengan efisien dan efektif, sehingga perusahaan dapat mencapai targetnya.

2. Membantu meningkatkan produktivitas pekerja

manajer operasional memantau produktivitas karyawan

Manajemen operasional juga bertujuan untuk meningkatkan produktivitas karyawan. Manajer berperan sebagai pemimpin yang bertanggung jawab dalam mendidik dan mengarahkan karyawan agar dapat bekerja secara maksimal.

Dengan meningkatnya produktivitas karyawan, motivasi kerja akan meningkat, dan hal ini akan berdampak positif pada hasil produksi perusahaan.

Karakteristik manajemen operasional

Jika kita perhatikan, contoh manajemen operasional mempunyai beberapa karakteristik, seperti:

1. Ditujukan untuk memproduksi barang atau jasa

Karakteristik paling mendasar dari manajemen operasional adalah fokusnya pada produksi barang atau jasa.

Jadi, ketika Anda merasa kewalahan karena beragamnya sistem yang ada di setiap perusahaan. Maka tidak perlu bingung, karena Anda tinggal mengenali saja karakteristiknya.

Yakni, apakah sistemnya memang bertujuan untuk mengatur jasa secara penuh? Atau mengatur proses berjalannya produksi barang?

2. Terdapat mekanisme kontrol pengoperasian

Karakteristik yang kedua adalah terdapat mekanisme khusus, teratur, atau tertentu untuk mengendalikan proses pengoperasiannya. Tahapan pengoperasiannya diaplikasikan ke seluruh divisi.

Hal ini bertujuan untuk mengurangi limbah nantinya, meningkatkan kualitas barang atau jasa, hingga meningkatkan angka penjualan.

3. Adanya kegiatan yang melibatkan proses transformasi

proses produksi makanan di pabrik

Dalam sebuah bisnis, ada yang dikenal dengan ‘proses transformasi’. Namun sebenarnya, apa itu proses transformasi? Jadi, proses transformasi sendiri merupakan kegiatan yang mengambil satu input atau lebih, kemudian menambahkan nilai ke dalamnya, dan memberikan output untuk client atau pelanggan.

Maka, apabila inputnya adalah bahan baku, tentu akan mudah mengidentifikasi transformasinya. Misalnya, saat susu diubah menjadi wujud benda lain seperti mentega atau keju.

Sementara itu, jika inputnya dalam bentuk manusia atau informasi, tentu akan sangat sulit melihat transformasinya. Karena akan sangat sulit untuk diukur. Contoh yang paling sederhananya adalah rumah sakit yang mengubah pasiennya menjadi sembuh.

Yang menjadi inputnya adalah pasien yang sakit. Sementara output atau transformasi yang diharapkan adalah pasien tersebut menjadi sembuh.

Ruang lingkup manajemen operasional

Manajemen operasional mempunyai beberapa ruang lingkup. Masing-masing aspek mempunyai peranannya sendiri di dalam perusahaan. Sehingga, tujuan perusahaan bisa tercapai optimal.

1. Perencanaan

Ruang lingkup pertama adalah perencanaan. Ruang lingkup perencanaan akan berusaha semaksimal mungkin menghasilkan jasa atau barang yang sesuai dengan harapan konsumen. Baik dari segi kualitas, harga, keuntungan, dan lain sebagainya.

Yang paling penting adalah merencanakan berapa biaya operasional yang akan digunakan untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan.

2. Pengendalian

Adapun ruang lingkup yang kedua adalah pengendalian. Ruang lingkup pengendalian sendiri berhubungan dengan pengendalian rencana produksi. Tujuannya supaya tujuan perusahaan bisa tercapai maksimal.

3. Sistem informasi produksi

Sesuai dengan namanya, ruang lingkup satu ini akan menuntut manajemen operasional untuk memberikan, mengolah berbagai informasi di perusahaan dengan tepat, cepat, dan akurat. Sistem informasi kemudian dibagi menjadi 3 sistem.

Yakni informasi internal, pasar, dan pelanggan. Ketiga sistem informasi tersebut meski dikelola dengan sangat baik. Hal ini supaya kegiatan produksi bekerja maksimal.

4. Fungsional

Aspek lain, atau ruang lingkup lainnya ialah fungsional. Aspek fungsional sangat erat kaitannya dengan organisasi atau kegiatan manajerial seluruh komponen.

Sementara interaksinya akan disebut sebagai ‘aspek fungsional’. Kegiatan ini mencakup perencanaan, pengendalian, penerapan, hingga perbaikan.

5. Struktural

Struktural berkaitan dengan pengaturan komponen di sebuah perusahaan. Adapun tujuannya ialah untuk membangun sebuah sistem manajemen yang terintegrasi, dan juga bisa berinteraksi antara satu dengan lainnya.

6. Lingkungan

Ruang lingkup yang terakhir adalah lingkungan. Lingkungan juga menjadi salah satu ruang lingkup yang mesti diperhatikan. Karena strategi manajemen operasional harus bisa melihat potensi sekitar demi meningkatkan produksi.

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa semua aspek dalam ruang lingkup manajemen operasional memiliki tujuan yang serupa, yaitu meningkatkan kualitas produk dan produktivitas perusahaan secara keseluruhan. 

Namun, untuk mencapai tujuan ini dengan efektif, suatu perusahaan membutuhkan dukungan teknologi sistem informasi yang canggih. 

Sebagai contoh, penggunaan Mekari sebagai software berbasis cloud dapat menjadi solusi yang tepat. Mekari menyediakan berbagai fitur terintegrasi, termasuk software akuntansi online, aplikasi HR, software payroll, dan aplikasi pajak. 

Dengan menggunakan semua fitur ini, perusahaan dapat mengelola kegiatan operasionalnya dengan lebih efisien. Anda dapat lebih fokus pada pengembangan bisnis tanpa harus terganggu oleh tugas-tugas administratif yang rumit.

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami