Dalam sebuah bisnis, terdapat istilah manajemen operasional. Di mana, manajemen operasional ini sangat penting bagi sebuah bisnis. Yakni sebagai pengontrol aktivitas produksi.
Hal ini karena setiap bisnis pasti membutuhkan yang namanya pengawasan. Mulai dari keuangan, produksi, hingga pemasaran.
Manajemen sendiri merupakan perencanaan, dengan titik fokus kegiatan produksi.
Sementara tugasnya adalah untuk memastikan bahwa produksi berjalan sebagaimana seharusnya.
Selain itu, manajemen juga meski memastikan bahwa proses produksinya terpelihara dan berjalan sesuai rencana. Dalam hal ini, manajer operasional mempunyai tanggung jawab penuh.
Seorang manajer meski mengawasi, mengelola proses operasional. Mulai pengubahan bahan baku, energy, tenaga hingga menjadi sebuah produk. Baik itu produk barang atau jasa. Sesuai dengan bidang perusahaan.
Sederhananya, bisa mengubah input menjadi output sesuai rencana. Dengan demikian, bisa kita katakan, bahwa posisi manajer mempunyai peran yang sangat penting di dalam dunia bisnis.
Hal ini dikarenakan operasional menjadi salah satu fungsi strategis perusahaan. Fungsi strategis terdiri dari 3. Yakni keuangan, pemasaran, hingga operasional.
Pengertian manajemen operasional menurut ahli
Berikut merupakan pengertian manajemen operasional menurut beberapa ahli:
Richard L. Darft
Richard L. Darft berpendapat, bahwa manajemen operasional merupakan satu bidang pengatur atau manajemen yang memang khusus mengurusi bagian produksi barang atau jasa.
Dan juga menggunakan teknik dan alat untuk memberikan solusi terhadap permasalahan produksi.
Sofyan Assauri
Adapun pendapat yang kedua adalah menurut Sofyan Assauri. Di dalam sebuah bukunya, ia mengatakan, di dalam ilmu ekonomi, terdapat faktor produksi. Mulai dari modal, tanah, tenaga kerja, dan terakhir ada keterampilan.
Dan menurutnya juga, ada 4 jenis produksi. Yaitu, proses, jasa-jasa, perencanaan, dan pengawasan.
Proses adalah teknik atau metode yang dilakukan dalam mengolah bahan. Jasa atau service adalah badan organisasi yang bertugas menetapkan teknik, agar prosesnya bisa digunakan dengan efektif.
Sementara perencanaan ialah korelasi ataupun hubungan organisasi dengan kegiatan produksi.
Terakhir, pengawasan. Pengawasan ini berguna untuk menjamin bahan-bahan diolah dengan tepat.
Eddy Herjanto
Menurut Eddy Herjanto, manajemen operasional adalah kegiatan yang sangat berhubungan dengan pengerjaan jasa, pembuatan barang atau kombinasinya, dengan melewati proses transformasi.
Yang awalnya hanya sumber daya produksi hingga berubah menjadi keluaran sesuai yang diinginkan.
Pangestu Subagyo
Pangestu Subagyo mengatakan, manajemen operasional merupakan penerapan ilmu manajemen dalam mengatur kegiatan produksi ataupun operasi. Hal ini supaya kegiatan produksi dapat berjalan efisien.
Tujuan Manajemen Operasional
Sebenarnya, apa tujuan adanya manajemen ini? Secara umum, terdapat lima tujuan manajemen.
Yakni, untuk meningkatkan efisiensi perusahaan, atau yang kerap disebut dengan efficiency.
Kemudian, bertujuan untuk meminimalisir pengeluaran, meningkatkan angka produktivitas, dan mengontrol proses produksi seefisien mungkin.
1. Membantu perusahaan mencapai tujuan
Manajemen operasional membantu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan.
Manajemen meski mampu memastikan, bahwa seluruh kegiatan produksi atau kegiatan berjalan dengan maksimal sebagaimana mestinya.
2. Membantu meningkatkan produktivitas pekerja
Manajemen operasional membantu pekerja lebih produktif. Manajer merupakan penanggung jawab yang memiliki kewajiban besar. Yakni mendidik karyawannya agar bisa maksimal dalam bekerja.
Dengan kedua tujuan tersebut, maka akan berdampak pada meningkatnya motivasi kerja para karyawan dan munculnya niat baik.
Di mana, keduanya sangat dibutuhkan oleh perusahaan demi menjalankan seluruh proses produksi dan memberikan hasil maksimal kepada seluruh konsumen.
Oleh karena itu, tanggung jawab dan peran manajer bagian manajemen operasional sangatlah besar.
Dengan demikian, dapat kita simpulkan, bahwa manajemen operasional mempunyai empat fungsi pokok.
Yaitu perencanaan, penelaahan, pengorganisasian, dan yang terakhir adalah pengawasan.
Karakteristik Manajemen Operasional
Jika kita perhatikan, operation management mempunyai beberapa karakteristik. Seperti:
Ditujukan untuk memproduksi barang atau jasa
Salah satu karakteristik yang paling kentara adalah untuk memproduksi barang atau jasa.
Jadi, ketika Anda merasa overwhelmed mengenai beragamnya sistem yang ada di setiap perusahaan. Maka tidak perlu bingung, karena Anda tinggal mengenali saja karakteristiknya.
Yakni, apakah sistemnya memang bertujuan untuk mengatur jasa secara penuh? Atau mengatur proses berjalannya produksi barang?
Terdapat mekanisme kontrol pengoperasian
Karakteristik yang kedua adalah terdapat mekanisme khusus, teratur, atau tertentu untuk mengendalikan proses pengoperasiannya. Tahapan pengoperasiannya meski diaplikasikan ke seluruh divisi.
Hal ini bertujuan untuk mengurangi limbah nantinya, meningkatkan kualitas barang atau jasa, hingga meningkatkan angka penjualan.
Adanya kegiatan yang melibatkan proses transformasi
Dalam sebuah bisnis, ada yang dikenal dengan ‘proses transformasi’. Namun sebenarnya, apa itu proses transformasi?
Jadi, proses transformasi sendiri merupakan kegiatan yang mengambil satu input atau lebih, kemudian menambahkan nilai ke dalamnya, dan memberikan output untuk client atau pelanggan.
Maka, apabila inputnya adalah bahan baku, tentu akan mudah mengidentifikasi transformasinya.
Misal, saat susu diubah menjadi wujud benda lain. Mentega dengan keju misalnya. Sementara itu, jika inputnya dalam bentuk manusia atau informasi, tentu akan sangat sulit melihat transformasinya.
Karena akan sangat sulit untuk diukur. Contoh yang paling sederhananya adalah rumah sakit yang mengubah pasiennya menjadi sembuh.
Untuk yang menjadi inputnya adalah pasien yang sakit. Sementara output atau transformasi yang diharapkan adalah pasien tersebut menjadi sembuh.
Ruang lingkup manajemen operasional
Manajemen operasional mempunyai beberapa ruang lingkup. Yang mana, masing-masing aspek mempunyai peranannya masing-masing di dalam perusahaan. Dengan tujuan, agar tujuan perusahaan bisa tercapai optimal.
Perencanaan
Ruang lingkup pertama adalah perencanaan. Ruang lingkup perencanaan akan berusaha semaksimal mungkin menghasilkan jasa atau barang yang sesuai dengan harapan konsumen. Baik dari segi kualitas, harga, keuntungan, dan lain sebagainya.
Yang paling penting adalah merencanakan berapa biaya operasional yang akan digunakan untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan.
Pengendalian
Adapun ruang lingkup yang kedua adalah pengendalian. Ruang lingkup pengendalian sendiri berhubungan dengan pengendalian rencana produksi. Tujuannya supaya tujuan perusahaan bisa tercapai maksimal.
Sistem informasi produksi
Sesuai dengan namanya, ruang lingkup satu ini akan menuntut manajemen operasional untuk memberikan, mengolah berbagai informasi di perusahaan dengan tepat, cepat, dan akurat. Sistem informasi kemudian dibagi menjadi 3 sistem.
Yakni informasi internal, pasar, dan pelanggan. Ketiga sistem informasi tersebut meski dikelola dengan sangat baik. Hal ini supaya kegiatan produksi bekerja maksimal.
Fungsional
Aspek lain, atau ruang lingkup lainnya ialah fungsional. Aspek fungsional sangat erat kaitannya dengan organisasi atau kegiatan manajerial seluruh komponen.
Sementara interaksinya akan disebut sebagai ‘aspek fungsional’. Kegiatan ini mencakup perencanaan, pengendalian, penerapan, hingga perbaikan.
Struktural
Struktural berkaitan dengan pengaturan komponen di sebuah perusahaan. Adapun tujuannya ialah untuk membangun sebuah sistem manajemen yang terintegrasi, dan juga bisa berinteraksi antara satu dengan lainnya.
Lingkungan
Ruang lingkup yang terakhir adalah lingkungan. Lingkungan juga menjadi salah satu ruang lingkup yang mesti diperhatikan. Karena manajemen operasional meski bisa melihat potensi sekitar demi meningkatkan produksi.
Jadi, bisa kita simpulkan, bahwa seluruh ruang lingkup manajemen operasional memiliki tujuan yang sama.
Yakni untuk meningkatkan kualitas produk dan produktivitas perusahaan.
Suatu perusahaan yang memiliki manajemen operasional yang baik juga harus didukung dengan teknologi sistem informasi yang canggih.
Contohnya adalah Anda dapat menggunakan Mekari sebagai software ERP yang sudah terintegrasi antara software akuntansi online, aplikasi HR, software payroll dan aplikasi pajak.
Semua software tersebut akan sangat memudahkan suatu perusahaan dalam mengelola kegiatan operasionalnya, sehingga pemilik bisnis akan lebih fokus untuk mengembangkan usahanya.