Home / Blog / Business & Economy

Laporan Laba Rugi: Definisi, Fungsi, Bentuk, dan Komponen

menganalisis laporan laba rugi
Daftar isi
Mode

Laporan laba rugi sangat penting bagi perusahaan karena memberikan gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan dalam periode waktu tertentu. Laporan ini harus disusun dengan cermat, terutama bagi perusahaan besar atau multinasional. 

Dengan menggunakan laporan ini, perusahaan dapat melakukan evaluasi berdasarkan data yang komprehensif dan dapat dipertanggungjawabkan. 

Simak artikel ini selengkapnya untuk mengetahui definisi, fungsi, jenis, contoh, dan cara membuat laporan laba rugi.

Definisi Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang mencatat pendapatan dan beban biaya suatu perusahaan dalam periode tertentu. Biasanya, laporan ini disiapkan secara bulanan atau pada akhir periode. 

Dengan laporan ini, manajemen bisa memantau kondisi keuangan perusahaan dan membuat keputusan strategis. Laporan ini harus disusun dengan teliti karena dapat memengaruhi kebijakan perusahaan.

Karena itu, menggunakan software akuntansi dapat memudahkan dalam pembuatan laporan ini secara otomatis.

Baca Juga: 6 Cara Membuat Laporan Keuangan Sederhana dan Contohnya

Fungsi Laporan Laba Rugi

Agar dapat difungsikan dengan baik, laporan ini haruslah dibuat secara rutin tiap akhir bulan atau akhir periode, sesuai kebijakan yang disetujui oleh berbagai pihak. Perhitungannya harus dilakukan secara berkala dan terjadwal.

Lalu, apa saja fungsi dari pembuatan laporan laba dan rugi? Berikut ini penjelasannya:

1. Sebagai Gambaran Perkembangan Perusahaan

laporan laba rugi sebagai gambaran masa depan perusahaan

Perkembangan perusahaan dapat dilihat dari kondisi finansial perusahaan tersebut, apakah dalam kondisi untung atau rugi, dan itu bisa dilihat di laporan laba dan rugi perusahaan.

Jika keuntungan atau laba lebih besar, maka prospek perusahaan kedepannya dapat diprediksi akan meningkat.

Apalagi jika alat produksi, SDM, dan sumber daya lainnya ditingkatkan.

2. Sebagai Bahan Evaluasi Finansial

Suatu perusahaan yang aktivitas bisnisnya berjalan, maka sudah pasti terdapat transaksi keuangan di dalamnya, entah itu menghasilkan profit maupun rugi.

Akumulasi dari total transaksi finansial tersebut akan menentukan laba atau ruginya perusahaan di periode waktu tertentu,

Apabila segala jenis transaksi keuangan tersebut dicatat secara lengkap di aplikasi pembukuan, pihak atasan jadi lebih mudah dalam mengetahui asal-usul munculnya data finansial tersebut secara jelas.

Data itulah yang nantinya dihitung secara menyeluruh ketika dilakukan evaluasi.

3. Acuan Arah Kebijakan Atasan

Fungsi laporan ini adalah juga sebagai acuan untuk menentukan arah kebijakan dari pihak atasan. Kebijakan tersebut pastinya terkait dengan pembiayaan.

Misalnya, jika dalam laporan laba dan rugi terdapat lebih banyak kerugian akibat terdapat alat produksi yang tidak berfungsi, maka di periode selanjutnya, alat produksi tersebut bisa diganti dengan alat lain yang lebih menguntungkan.

Macam-Macam Bentuk Laporan Laba Rugi

contoh grafik laba rugi

Secara garis besar, bentuk atau format laporan ini terbagi menadi dua, di antaranya laporan single step dan laporan multi step.

Untuk memahami masing-masing dari keduanya, mari simak penjelasan berikut ini:

1. Laporan Laba Rugi Single Step

Sesuai dengan namanya, single step (langkah tunggal) merupakan format laporan yang hanya menunjukkan satu jenis pendapatan dan satu jenis pengeluaran.

Format single step ini umumnya jarang dipakai oleh pengguna eksternal karena terbatasnya lingkup data serta tidak dapat menghitung rasio efisiensi dan profitabilitas.

Laporan ini memang memiliki bentuk atau format yang sederhana, tidak mencantumkan detail perputaran keuangan yang terjadi pada perusahaan tersebut.

Perusahaan dagang start-up (rintisan) atau UKM yang biasanya menggunakan format laporan ini.

Baca Juga: Contoh Laporan Laba Rugi Manufaktur Beserta Fungsinya

2. Laporan Laba Rugi Multiple Step

Kebalikan dari laporan single step, laporan ini berisi data keuangan yang lebih detail dan rinci.

Dalam membuat laporan ini, seorang akuntan akan membuat akun-akun biaya secara terpisah ke dalam akun lain yang lebih relevan.

Misalnya beban pokok penjualan, biaya operasional maupun non-operasional perusahaan akan dipisahkan dan dipakai untuk menghitung laba operasi, laba bersih, dan laba kotor.

Jenis laporan keuangan multi step ini sudah disesuaikan berdasarkan standar pelaporan laba dan rugi perusahaan, terutama perusahaan dagang besar.

Baca Juga: Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang, Paling Lengkap!

Komponen Penting Yang Harus Anda Perhatikan

Setiap perusahaan pasti memiliki perbedaan dalam format pembuatan laporan laba rugi, namun dalam setiap laporan laba rugi ada beberapa komponen penting yang harus ada didalamnya. Berikut komponen-komponen tersebut.

1. Income / Pendapatan

Komponen pertama yang harus ada dalam laporan laba rugi sebuah perusahaan pastinya adalah sajian yang menampilkan income atau pendapatan dari penjualan yang dilakukan.

Komponen ini mencantumkan jumlah dari pendapatan sebuah item produk atau kelompok produk yang laku terjual.

Nilai yang tertera adalah biaya kotor yang terkait dengan pembuatan barang yang laku terjual.

2. Harga Pokok Penjualan (HPP)

Lalu ada HPP yang menjadi komparasi dan acuan harga jual sebuah produk siap jual.

Komponen laporan laba dan rugi ini sering disebut Cost of Sales dalam beberapa perusahaan.

Nilai yang tertera pada HPP adalah penggabungan biaya langsung yang mencakup bahan, suku cadang, tenaga, dan kesulitan pembuatan sebuah produk dengan depresiasi.

3. Gross Profit

Komponen yang selanjutnya adalah baris yang menampilkan laba kotor yang diterima.

Laba kotor sendiri dihitung dengan mengurangkan HPP dengan pendapatan penjualan.

Laba kotor biasanya akan diperinci menjadi laba dengan beberapa teknik hitung sesuai kebijakan yang diambil.

4. Biaya Marketing

Tidak lupa komponen laba rugi selanjutnya adalah biaya marketing yang mencakup beban pemasaran, iklan atau promosi pada setiap produk terjual.

Sebagian besar badan usaha telah mencanangkan biaya marketing dan pemasaran untuk sebuah produk yang akan dijual.

Hal ini untuk menunjang lonjakan keinginan pasar terhadap produk, serta memfilterisasi produk mana yang laku di pasaran.

5. Depresiasi / Penyusutan dan Amortisasi

Komponen lain yang tak kalah penting adalah depresiasi atau penyusutan dan amortisasi.

Komponen ini adalah nominal sebuah aset perusahaan.

Contoh aset yang dapat mengalami depresiasi dan amortisasi adalah properti, tools, dan juga bangunan.

6. Pajak

Kemudian ada pajak yang ditanggung dalam penjualan sebuah produk. Sebagai pelaku usaha yang sadar hukum dan taat berpajak, kolom ini tidak boleh dilewatkan. Pada setiap pajak relevan, pajak akan dibebankan pada pendapatan sebelum pajak.

Jika Anda ingin mudah dalam mengurus perpajakan, maka gunakanlah aplikasi pajak online yang resmi dari DJP.

7. Pendapatan Bersih

Lalu tidak lupa, ada pendapatan bersih. Komponen ini menjadi salah satu penentu sebuah badan usaha mengalami kerugian atau keuntungan.

Pendapatan bersih didapat dengan mengurangi pendapatan sebelum pajak dengan pajak pendapatan.

Kesimpulan

Nah, demikianlah artikel mengenai laporan laba rugi yang bisa Anda jadikan referensi.

Melihat betapa pentingnya sebuah laporan laba rugi bagi sebuah perusahaan, maka ada baiknya Anda mulai membenahi laporan laba rugi Anda dan mulai mencari software akuntansi online yang dapat membantu menjadi lebih efisien dan akurat, seperti Mekari Jurnal.

Dengan eksekusi laporan laba rugi yang baik sebuah perusahaan dapat melakukan kebijakan dan inovasi dalam upaya mempertahankan bisnis maupun produknya.

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami