Home / Blog / Business & Economy

Pahami Inventory Turnover Ratio yang Bisa Meningkatkan Penjualan Produk

pekerja-gudang-sedang-membawa-stok-barang-diatas-troli
Daftar isi
Mode

Pernahkah Anda mendengar istilah inventory turnover ratio? Jenis perhitungan yang harus dipahami pelaku bisnis, terutama di bidang ritel maupun grosir.

Penjual yang bisa menghabiskan produknya hingga habis merupakan hal yang jarang. Maka dari itu, dibutuhkan strategi yang tepat guna melakukan perputaran terhadap stok barang yang tersedia.

Untuk melakukannya, Anda bisa memahami penerapan inventory turnover ratio secara tepat.

Bagaimana caranya? Simak ulasan berikut ini!

Definisi Inventory Turnover Ratio

Istilah inventory turnover ratio dikenal sebagai salah satu cara untuk melakukan pengukuran terhadap persediaan yang terjual. Melalui pengukuran ini akan diketahui tingkat penjualan yang tercapai.

Penerapan inventory turnover ratio sangat penting, terutama untuk Anda yang menjajaki bisnis grosir, retail, dan semacamnya.

Perhitungan yang tepat akan membantu penjualan lebih meningkat. Selain itu, perputaran stok barang pun akan lebih stabil.

Adapun pengukurannya dilakukan dengan membandingkan harga pokok dengan persediaan secara rata-rata. Perhitungan dilakukan dalam satu periode tertentu.

Dengan adanya inventory turnover ratio, maka pebisnis pun bisa melihat sejauh mana kelancaran suatu bisnis. Jika barang memiliki perputaran yang cepat, maka menunjukkan penjualan meningkat.

Keadaan tersebut menunjukkan bahwa bisnis yang Anda jalankan berjalan lancar. Jika ditemukan rasio turnover-nya rendah, maka menunjukkan tingkat penjualan lemah.

Adapun yang diharapkan adalah rasio turnover tingkat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa penjualan memiliki rasio yang sangat ideal.

Manfaat Inventory Turnover Ratio

Hadirnya perhitungan inventory turnover ratio memiliki manfaat yang cukup banyak. Anda bisa merasakan manfaat berikut:

1. Memudahkan Pengukuran KPI

Pertama, akan memudahkan Anda dalam mengukur KPI atau Key Performance Indicator. Anda akan mengetahui apakah tingkat penjualan sudah mencapai performa sesuai yang ditargetkan ataupun tidak.

2. Menetapkan Suatu Keputusan Secara Mudah

Penerapan inventory turnover ratio akan membantu Anda dalam menetapkan suatu keputusan.

Anda akan memiliki gambaran terkait kondisi inventory barang perusahaan.

Guna mengembangkan bisnis, Anda bisa menentukan penjualan yang lebih inovatif, meningkatkan produk barang yang akan dijual serta berbagai keputusan lainnya, seperti:

  • Penentuan barang yang akan diproduksi.
  • Pemindahan stok barang.
  • Pemesanan bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi.
  • Melakukan evaluasi terhadap efektivitas suatu produk.

3. Membantu Pengukuran efisiensi Operasional

Manfaat inventory turnover ratio lainnya yakni membantu pengukuran efisiensi operasional.

Adapun yang menjadi batas rata-ratanya yakni mengacu pada standar industri.

Anda bisa melakukan pemeriksaan dengan membandingkan bisnis Anda dan bisnis lain yang serupa. Apakah rasio turnover-nya sudah melampaui atau belum.

4. Bagaimana Cara Menghitung Inventory Turnover Ratio

Selanjutnya, Anda harus bisa menghitung inventory turnover ratio secara tepat. Adapun rumusnya yakni membagi harga pokok persediaan (HPP) dengan jumlah rata-rata persediaan satu periode.

Rasio perputaran suatu produk bergantung pada jenisnya. Misalnya, untuk jenis makanan akan memiliki turnover ratio yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan penjualan mobil mewah.

5. Batasan Ideal Inventory Turnover Ratio

Pada dasarnya setiap jenis usaha memiliki batas ideal masing-masing. Hal ini bergantung pada seberapa bagus perusahaan beroperasi, kelancaran arus kas hingga penjualan produk.

Anda bisa mengetahui tingkat keuntungan yang diraih. Hal ini bisa dilakukan dengan mengetahui data serta laporan laba maupun rugi secara menyeluruh.

Setiap perusahaan tentu mengharapkan situasi di mana bisa melewati batas rata-rata. Dengan hal ini, keuntungan yang diraih perusahaan pun akan lebih besar.

Pada dasarnya rasio yang terlalu tinggi juga tidaklah baik. Pasalnya, kondisi tersebut menunjukkan kurangnya persediaan stok barang. Hal demikian bisa berpengaruh pada proses pengiriman barang.

Langkah yang paling tepat untuk mengetahui rasio ideal, Anda bisa membandingkannya dengan bisnis yang serupa. Jika Anda membandingkannya dengan bisnis yang berbeda, hasilnya nihil.

Perbandingan dengan bisnis yang sama pun harus disesuaikan dengan aspek lain seperti vendor, logistik dalam pengiriman dan semacamnya.

Tips Meningkatkan Inventory Turnover Ratio

Untuk bisa meningkatkan turnover ratio terdapat beberapa tips yang bisa Anda terapkan. Berikut ini tips yang patut untuk dicoba:

1. Perputaran Stok Harus Ditingkatkan

Pertama, Anda harus meningkatkan perputaran stok. Caranya bagaimana? Anda bisa melakukan prakiraan suatu permintaan produk. Pastikan perkiraan yang ditetapkan sangat akurat.

Untuk menunjang peningkatannya, Anda bisa menyajikan produk sesuai trend, mengikuti perubahan pasar dan semacamnya dimana berbagai alat seperti aplikasi inventory memiliki banyak sajian dalam bentuk grafis.

Melalui sistem tersebut, Anda bisa menyajikan prakira yang cukup akurat. Selain itu, Anda juga bisa melakukan integrasi manajemen terkait stok barang yang tersedia.

2. Susun Ulang Strategi

Selanjutnya, Anda bisa menyusun ulang strategi yang diterapkan dalam penjualan. Hal ini menjadi salah satu langkah penting yang bisa meningkatkan penjualan Anda.

Atur strategi setepat mungkin, perputaran stok barang pun akan lebih meningkat. Untuk mendapatkan strategi yang tepat, Anda bisa melakukan riset terlebih dahulu.

Terdapat beberapa strategi yang bisa Anda coba, yakni:

  • Menerapkan penjualan yang sifatnya sugestif.
  • Terapkan sistem up & cross sell.
  • Menemukan kendala dalam penjualan dan mengatasinya dengan solusi yang tepat.
  • Menyajikan program promosi sebagai bentuk penghargaan untuk pelanggan yang loyal.
  • Meningkatkan layanan yang lebih memuaskan pelanggan.
Baca Juga: Mengenal Pengertian dan Contoh Surat Perjanjian Konsinyasi

3. Mengetahui Usia Produk

Cobalah untuk lebih teliti dalam mengamati produk. Lihatlah usia suatu produk dan pastikan masih bisa digunakan atau dikonsumsi.

Jika ditemukan produk berusia lama, maka akan menimbulkan stock aging sehingga berefek kelebihan stok. Jika hal ini dibiarkan begitu saja, perusahaan bisa merugi.

Buatlah catatan yang akurat dan detail, sehingga Anda pun bisa fokus terhadap produk yang kondisi perputarannya lambat, hal ini akan menimbulkan inventory control anda buruk.

4. Mengurangi Stok yang Sudah Usang

Anda juga harus mengurangi persediaan stok yang usang. Hal ini bisa terjadi karena rasio turnover-nya lemah. Perlahan, stoknya pun menumpuk dan jika terlalu lama akan menjadi usang.

Anda bisa mengetahui stok yang usang melalui sebuah software stok barang yang mendukung. Hal ini tentunya akan lebih mudah dan praktis dilakukan.

5. Mengubah Strategi Penetapan Harga

Tips lainnya yakni mengubah strategi dalam penetapan harga. Anda bisa melakukan peninjauan ulang dengan cara menganalisis secara akurat.

Perimbangkan berbagai hal terkait guna menetapkan harga yang sesuai. Selanjutnya, hal ini diharapkan mampu meningkatkan penjualan Anda.

6. Memperbaiki Kategori Produk

Anda juga bisa memperbaiki produk berdasar kategorinya. Pengkategorian produk penting diperhatikan, guna memudahkan konsumen menemukan produk yang diinginkan.

Penataan yang baik sebagai salah satu layanan yang bisa meningkatkan kepuasan pelanggan. Hal demikian tentu sangat berpengaruh terhadap tingkat penjualan suatu produk.

Jika pelayanan yang diberikan kurang maksimal, umumnya konsumen akan kapok untuk berkunjung kembali. Hal ini berlaku untuk jenis toko offline maupun online.

Selain itu, Anda juga bisa menyajikan detail produk secara terperinci. Informasi tersebut akan menjadi salah satu kemudahan konsumen menemukan barang yang dicari.

Nah, itulah beberapa informasi terkait inventory turnover ratio yang bisa Anda pahami sebaik mungkin. Selanjutnya, Anda bisa menerapkannya pada bisnis yang sedang dilakukan

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami