Home / Blog / Business & Economy

KPI HRD: Definisi, Indikator, Contoh dan Cara Mengukur KPI

mengenal indikator KPI HRD
Daftar isi
Mode

KPI HRD merupakan metrik wajib yang perlu diketahui untuk tim HR perusahaan. Mulai dari rekrutmen karyawan baru hingga pengelolaan kinerja produktivitas karyawan.

Terdapat beberapa indikator KPI HRD untuk mengukur performansi kinerja karyawan.

Lalu, apa saja indikator dan cara mengukur KPI HRD?

Apa itu KPI HRD?

Key Performance Indicators (KPI) merupakan pedoman untuk mengukur kinerja setiap aktivitas karyawan di suatu perusahaan. Tim HRD bertanggung jawab untuk menentukan indikator KPI dan juga mendapatkan penilaian KPI.

Sementara itu, KPI untuk HRD merupakan metrik untuk mengukur kinerja departemen sumber daya manusia dalam organisasi, baik dalam hal proses, program, atau kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia.

KPI HRD berfungsi untuk melihat program HR secara terukur dan memiliki target yang jelas untuk memastikan kesesuaian dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan.

Baca Juga: 10 Fasilitas Kerja yang Diharapkan Karyawan Selain Gaji

Daftar KPI untuk HRD

Berikut beberapa contoh daftar KPI  yang dapat digunakan dalam bidang HRD, diantaranya:

1. Tingkat kepuasan karyawan

KPI ini mengukur sejauh mana karyawan merasa puas dengan lingkungan kerja dan kebijakan HRD.

Kepuasan karyawan sangat penting untuk menjaga karyawan tetap bertahan di perusahaan. Hal ini dapat menurunkan turnover rate perusahaan.

HRD dapat melakukan survei secara rutin kepada karyawan perusahaan.

2. Jumlah pelatihan

Perusahaan dapat memberikan pengembangan skill karyawan sesuai bidang pekerjaan.

HRD dapat mengukur seberapa banyak pelatihan yang ada dan memiliki dampak terhadap pertumbuhan perusahaan.

3. Tingkat keterlibatan karyawan

KPI ini mengukur sejauh mana karyawan terlibat dan berpartisipasi dalam aktivitas perusahaan.

Perusahaan dapat memberikan kepercayaan jobdesk kepada karyawan. Selain itu, terdapat beberapa event perusahaan yang dapat dikelola perusahaan.

4. Tingkat kehadiran karyawan

Absensi kehadiran karyawan dapat mengukur engagement karyawan pada tempat kerja.

Indikator absensi ini dapat memberikan informasi bagaimana tingkat motivasi karyawan terhadap pekerjaan dan kontribusi pada pencapaian perusahaan.

Misalnya, karyawan cenderung mengambil cuti karena tidak memiliki motivasi bekerja atau berhalangan hadir.

Langkah untuk HRD dapat mencari cara agar merendahkan tingkat absensi.

5. Cost per Hire

Indikator ini digunakan HRD untuk mengukur jumlah biaya yang diinvestasikan bagi setiap karyawan.

Biaya yang dimaksud dapat berupa iklan lowongan kerja, waktu untuk memilih kandidat, sampai pada tahap interview.

Selain itu, biaya ini juga termasuk pelatihan awal ketika karyawan masuk (onboarding).

Melalui metrik ini, tim HR dapat membantu departmen lainnya untuk mengurus biaya ketika melakukan rekrutmen.

6. Tingkat PHK

Perhitungan tingkat pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan disebut sebagai dismissal rate. KPI ini sangat penting bagi bidang HRD.

Indikator ini dapat dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya:

  • Kontrak kerja
  • Resign 
  • Pensiun

Jika terjadi PHK secara paksa oleh perusahaan, tim HR harus melakukan investigasi tentang bagaimana kondisi perusahaan maupun karyawan.

7. Waktu lembur

Karyawan yang mengambil waktu lembur dapat berkaitan dengan indikator tingkat kehadiran.

Jika karyawan melakukan pekerjaan overtime, maka akan lebih sering mengambil cuti untuk istirahat.

HRD dapat melakukan identifikasi dari waktu lembur yang meningkat, diantaranya:

  • Beban pekerjaan yang berat.
  • Masih ada kekurangan dalam proses bekerja.
  • Kekurangan personel yang terlibat workflow.

8. Turnover Rate

Presentase karyawan melakukan resign dalam waktu tertentu disebut sebagai turnover rate.

Jika turnover rate tinggi, maka hal itu bisa menandakan bahwa karyawan tidak puas bekerja di perusahaan tersebut.

Melalui turnover rate, HRD dapat membuat peta untuk penyesuaian kompensasi, lingkungan kerja, hingga budaya perusahaan agar karyawan tetap bertahan.

9. Rasio Gaji dengan Kompetitor

Persentase gaji menjadi salah satu poin penting ketika karyawan menerima pekerjaan.

KPI HRD ini untuk mengukur kompetitif gaji yang ditawarkan perusahaan dibandingkan dengan kompetitor untuk posisi serupa.

HRD bertanggung jawab untuk dapat melakukan rekrutmen kandidat yang bertalenta bagi perusahaan.

Semakin tinggi gaji yang ditawarkan perusahaan, maka akan semakin menarik bagi calon kandidat yang bertalenta.

10. Net Promoter Score

Karyawan dapat memberikan rekomendasi tempat bekerjanya ke orang lain sebagai tempat kerja ideal.

Tim HR dapat memberikan survei melalui wawancara sehingga dapat mengetahui aspek apa saja yang dapat diperbaiki untuk branding perusahaan.

Contoh KPI HRD

contoh KPI hrd

KPI HRD antara satu perusahaan dengan lainnya pasti akan berbeda sesaui dengan fungsi posisi karyawan.

Contoh KPI HRD di atas akan sesuai dengan posisi HRD yang memiliki tugas untuk melakukan rekrutmen karyawan, administrasi seperti payroll, pengembangan skill, hingga pada area kerja general affair.

Tim HRD dapat membuat tabel KPI di excel. Akan tetapi, agar lebih praktis dan otomatis, tim HR dapat menggunakan aplikasi penilaian kinerja karyawan.

Cara Mengukur KPI HRD

Berikut beberapa cara mengukur KPI HRD, diantaranya:

1. Perhitungan Budget

Poin pertama untuk mengukur KPI dengan cara menghitung anggaran biaya yang keluar sesuai persetujuan dalam periode tertentu.

KPI yang berhasil akan berdampak pada budget yang lebih efisien dan tepat sasaran.

2. Tingkat Keberhasilan KPI

Harapan adanya KPI adalah berhasil dan dapat memberikan dampak postif bagi perusahaan.

Misalnya, terdapat program wisata untuk karyawan. Selesai program tersebut, karyawan semakin semangat dan produktivitas kerja karyawan juga meningkat.

3. Biaya Tidak Terduga

Selain biaya yang sudah ditetapkan, masih terdapat biaya tidak terduga yang keluar selama KPI berlangsung.

Oleh karena itu, tim HR dapat memperhitungkan biaya tak terduga tersebut.

4. Kalkulasi ROI

Perhitungan return on Investment (ROI) oleh manajer HR dengan cara membagi hasil pencapaian yang relevan dengan jumlah pengeluaran selama periode tertentu.

Nah, itulah beberapa ulasan terkait KPI HRD. Semoga artikel ini dapat membantu Anda untuk menentukan apa saja indikator dan cara membuat KPI sesuai standar perusahaan.

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami