Home / Blog / Business & Economy

Kepuasan Kerja Karyawan: Pengertian, Indikator, Manfaat

indikator kepuasan karyawan
Daftar isi
Mode

Saat ini, banyak perusahaan menginginkan karyawannya untuk merasakan kebahagiaan dalam lingkungan kerja. Namun, apakah kebahagiaan ini dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap perusahaan maupun karyawannya? 

Melalui perspektif karyawan, dapat dikatakan bahwa rasa kebahagiaan ini memberikan dampak yang cukup baik.

Menurut survey yang dilakukan Ipsos yang menunjukkan bahwa, 43% responden di dunia mengatakan bahwa memiliki pekerjaan yang berarti merupakan salah satu sumber kebahagiaan terbesar dalam hidup

Berdasarkan data diatas, tidak dipungkiri bahwa karyawan merasakan impact yang cukup besar dengan memiliki pekerjaan yang membuatnya bahagia. Selain itu, perusahaan juga dapat merasakan impact dari kebahagiaan yang dirasakan oleh karyawannya.

Bererdasarkan laporan dari Gallup, 21% perusahaan menghasilkan profit lebih tinggi dengan karyawan yang merasa bahagia dan terikat dengan perusahaan

Oleh karena itu, Anda harus lebih jeli dalam melihat seberapa besar tingkat kebahagiaan karyawan dalam sebuah lingkungan kerja. Untuk mengetahuinya, maka Anda dapat menilainya melalui indikator kepuasan kerja.

Melalui artikel ini, Mekari akan menjelaskan apa itu kepuasan kerja, apa saja indikatornya, dan manfaat lain dari indikator kepuasan kerja.

Apa Itu Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja merupakan suatu bentuk sikap dari rasa puas dan bahagia akan pekerjaannya saat ini. Rasa puas ini didapat karena perusahaan dapat memenuhi kebutuhan karyawan dengan baik seperti tercapainya tujuan kerja, dinamika lingkungan kerja, dan aspek-aspek lainnya yang menunjang karyawan dalam bekerja.

Rasa puas akan pekerjaan ini dapat tercerminkan melalui beberapa sikap yang berubah seperti tingkat moral, disiplin, motivasi, produktivitas, capaian dan prestasi kerja yang tinggi.

 

 

Kepuasan Kerja Menurut Para Ahli

Kemudian, terdapat beberapa pengertian atau definisi lain dari apa itu kepuasan kerja menurut para ahli, beberapa di antaranya adalah:

1. Robbins (2015)

Kepuasan kerja merupakan sebuah sikap umum terhadap suatu pekerjaan seseorang yang menunjukkan perbedaan antara jumlah penghargaan yang mereka terima dengan jumlah yang seharusnya mereka dapatkan.

2. Locke (2015)

Locke memaparkan kepuasan kerja sebagai suatu tingkat emosi diri yang bersifat positif dan menyenangkan diri atau suatu individu.

3. Handoko (2016)

Kepuasan kerja yaitu sebuah keadaan emosional yang mencerminkan baik menyenangkan maupun tidak menyenangkan dalam memandang pekerjaan mereka.

4. Moorhead dan Griffin (2013)

Kepuasan kerja dapat memberikan dampak kepuasan kepada suatu karyawan. Ini dapat tergambarkan dimana karyawan yang merasa puas cenderung jarang absen, lebih memberikan kontribusi positif, dan bertahan dalam sebuah perusahaan. Karyawan yang merasakan tidak puas cenderung akan lebih melakukan hal sebaliknya.

5. Hasibuan (2017)

Hasibuan mendefinisikan kepuasan kerja sebagai sebuah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya saat ini. Sikap ini dapat terlihat atau tercermin melalui moral kerja, rasa kedisiplinan, dan prestasi kerja yang terlihat dari mereka.

Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan

Terpenuhinya kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Faktor Intrinsik

Adalah faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yang berasal dari dalam diri karyawan dan sudah ada sejak hari pertama karyawan bekerja di perusahaan

2. Faktor Ekstrinsik

Faktor yang muncul dari luar karyawan dan mempengaruhi kepuasan kerja selama berada di dalam lingkungan tersebut, seperti dinamika lingkungan kerja, beban kerja dan program benefit karyawan oleh perusahaan.

Baca Juga: Cara Atur Keuangan bagi Generasi Sandwich
indikator kepuasan kerja karyawan yang dapat Anda ukur

Indikator Kepuasan Kerja

Untuk dapat mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan dengan baik dalam lingkungan kerja, terdapat beberapa pengukuran yang dapat membantu menilainya. Pengukuran ini terbagi ke dalam beberapa kategori dan aspek yang berkaitan dengan faktor kenyamanan dan kesejahteraan karyawan selama bekerja.

Alat ukur ini yang disebut dengan indikator kepuasan kerja. Lalu, apa saja indikator kepuasan kerja karyawan yang dapat Anda gunakan?

1. Kesesuaian Pekerjaan (Work it Self)

Karyawan yang merasa bahwa pekerjaannya saat ini sudah tepat tentunya akan membuat karyawan akan semakin semangat untuk menjalankan tugas-tugas dalam pekerjaan tersebut.

Pekerjaan yang tepat juga memancing karyawan untuk terus meningkatkan kapabilitasnya dalam bidang tersebut dan kesempatan untuk menerima tanggung jawab yang lebih besar.

Tugas-tugas yang akan dijalankan tentunya akan semakin mudah dan tidak merasa terbebani sehari-hari. Serta kesesuaian pekerjaan dengan kepribadian yang dimiliki oleh karyawan dapat meningkatkan produktivitas kerja.

2. Kondisi Fisik Lingkungan Kerja (Work Environment)

Lingkungan kerja dalam hal ini berkaitan dengan kondisi fisik eksternal karyawan yang mendukung kenyamanan dalam bekerja. Hal ini meliputi kenyamanan suhu ruangan kerja, ketersediaan ruang istirahat, pengaturan waktu istirahat dan waktu kerja, penerangan, sirkulasi udara, dan ketersediaan fasilitas pendukung kerja.

Baca Juga: 4 Fasilitas Kerja yang Diharapkan Karyawan

3. Upah dan Promosi (Pay and Promotion)

Adanya kesempatan dan peluang peningkatan upah dan promosi ke jenjang yang lebih tinggi dapat meningkatkan motivasi karyawan. Upah atau gaji yang diberikan juga harus disesuaikan dengan tanggung jawab yang semakin besar. 

Upah atau gaji yang sesuai bahkan lebih dapat meningkatkan kepuasan karyawan secara drastis. Karyawan merasa dirinya mendapatkan apresiasi oleh pihak manajemen perusahaan. Dampaknya adalah terjadi peningkatkan yang signifikan terhadap tingkat loyalitas dan menurunnya turnover karyawan perusahaan.

4. Sikap dan Hubungan Sosial yang Terjalin (Attitude and Social Relation)

Sikap profesional merupakan dasar dalam membina hubungan dalam lingkungan kerja. Maka dari itu, hubungan yang terbentuk antara rekan sesama kerja dengan atasan memiliki interaksi yang berbeda namun harus terjalin dengan baik sesuai etos kerja yang profesional.

Rekan kerja harus saling bekerja sama menyelesaikan tugasnya masing-masing sebagai satu kesatuan tim. Adapun, supervisor atau atasan juga memberikan arahan dan feedback yang membangun dan positif. Masing-masing individu harus memahami bahwa terdapat batasan yang terbentuk antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Sikap dan hubungan yang terstruktur seperti ini dapat meningkatkan kenyamanan dan rasa puas karyawan Anda dalam lingkungan kerjanya.

kehadiran karyawan bisa menjadi salah satu indikator kepuasan kerja perlu mendapatkan perhatian dari manajemen perusahaan dan tim HRD. Pasalnya, lingkungan kerja yang mendukung karyawan secara positif dapat menurunkan persentase ketidakhadiran absen karyawan hingga sebesar 81%.

Artinya, semakin besar angka proporsi ketidakhadiran karyawan (tanpa alasan yang jelas) dalam suatu perusahaan bisa menjadi sebuah indikator bahwa tingkat kepuasan kerja karyawan rendah. Dan sebaliknya, menurunnya ketidakhadiran karyawan dapat menjadi indikator kepuasan kerja karyawan yang baik.

5. Benefit Karyawan (Employee Benefit)

Benefit karyawan merupakan keuntungan yang dirasakan oleh karyawan diluar gaji dan upah yang diberikan karena sudah menjalankan kewajibannya. Ada berbagai jenis benefit yang dapat Anda temukan sesuai dengan regulasi dari pemerintah dan opsional dari masing-masing perusahaan.

Beberapa jenis benefit karyawan yang bersifat wajib seperti jaminan sosial dan asuransi kesehatan. Lainnya seperti tunjangan pensiun, tunjangan pulsa & internet, tunjangan akomodasi, pembagian keuntungan, jam kerja fleksibel, dan uang lembur.

6. Acuan Indikator Kepuasan Karyawan Lainnya

Semakin banyak dan beragam benefit karyawan yang diberikan, maka akan semakin baik tingkat kepuasan karyawan terhadap perusahaan Anda. Adapun selain 5 poin indikator yang  telah dibahas, terdapat beberapa indikator lainnya yang dapat menjadi acuan kepuasan kerja karyawan Anda, yakni:

  • Pengawasan (Supervision)
  • Rekan Kerja (Co-workers)
  • Ketidakhadiran Karyawan (Absenteeism)
  • Keinginan untuk Pindah Tempat Kerja
  • Kebiasaan atau Budaya Kerja (Nature of Work/Work Culture)
  • Kinerja Individu (Performance)
  • Komunikasi (Communication)
  • Imbalan yang Sudah Disepakati (Contingent Reward)
  • Prosedur Pelaksanaan Kerja/ Standar Operasional Prosedur (SOP)
Baca Juga: Indikator Kinerja Karyawan: Definisi, Manfaat, dan Jenis

Manfaat Indikator Kepuasan Kerja

Manfaat yang dapat dirasakan antara lain dapat menurunkan retensi dan turnover karyawan perusahaan. Ini sangat menguntungkan sebab banyak karyawan yang sudah dibina dari awal dan perusahaan sudah mengeluarkan biaya untuk berinvestasi untuk dirinya namun pada akhirnya karyawan resign karena merasa tidak puas dalam bekerja.

Selain itu, proses untuk merekrut karyawan baru untuk mengisi kekosongan posisi tersebut juga pastinya mengeluarkan biaya kembali. Proses yang merugikan ini dapat menjadi siklus yang akan terus berlanjut jika indikator kepuasan kerja tidak diperhatikan dengan baik.

Selain dapat menurunkan retensi, turnover, dan biaya, memanfaatkan indikator kepuasan kerja dapat meningkatkan produktivitas, motivasi, serta prestasi yang didapatkan oleh karyawan.

Prestasi yang dapat dicapai seperti menyelesaikan tugas dan tanggung jawab tepat waktu, hasil pekerjaan yang memuaskan, dan mencapai target performa yang diberikan manajemen perusahaan baik dalam jangka pendek (monthly target) maupun jangka panjang (annual target).

Mendapatkan prestasi yang sesuai dengan target bahkan melebihi yang diharapkan pastinya akan diapresiasi oleh perusahaan seperti bonus tahunan dan benefit lainnya yang bersifat non-finansial. Hal ini juga dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan dan semakin loyal terhadap perusahaan.

Baca Juga: 5 Alasan Perusahaan Menawarkan Tunjangan Karyawan

Earned Wage Access, Alternatif Benefit Karyawan untuk Solusi Finansial

Benefit yang beragam dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan pada perusahaan. Namun, terdapat salah satu benefit karyawan saat ini yang disebut dengan Early Wage Access (EWA).

Early Wage Access merupakan sebuah alternatif benefit karyawan untuk membantu karyawan dalam menghadapi kejadian tidak terduga dan memerlukan akses menuju dana darurat yang cepat.

Dengan EWA dari Mekari Flex, karyawan dapat mengakses sistem gaji dari kewajiban yang sudah mereka peroleh lebih awal dari tanggal gajian secara fleksibel.

Apakah Anda tertarik untuk menggunakan Earned Wage Access dari Mekari Flex? Anda dapat menghubungi dan berkonsultasi dengan tim ahli lewat whatsapp berikut.

 

 

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami