Mekari Insight
- Employer branding strategy adalah kunci untuk memikat talenta terbaik yang berpengaruh pada produktivitas perusahaan.
- Beberapa strategi employer branding yang baik meliputi penawaran benefit karyawan, dukungan digitalisasi untuk mempermudah pekerjaan, dan budaya kerja yang positif.
- Penggunaan software terintegrasi dapat mendukung strategi employer branding serta meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan karyawan.
Di pasar kerja saat ini, talenta berkualitas punya banyak pilihan.
Reputasi perusahaan adalah salah satu faktor utama yang dipertimbangkan kandidat sebelum melamar.
69% pencari kerja tidak akan bekerja di perusahaan dengan reputasi yang buruk.
Di sinilah strategi employer branding berperan, untuk meningkatkan value perusahaan demi mendapatkan karyawan terbaik di pasar kerja.
Dengan memahami penerapan employer branding strategy yang efektif, perusahaan dapat menarik talenta terbaik, menciptakan lingkungan kerja yang positif, dan merangsang pertumbuhan bisnis yang lebih cepat.
Yuk, simak penjelasannya!
Apa Itu Employer Branding?
Employer branding adalah strategi perusahaan untuk membangun citra positif sebagai tempat kerja yang menarik.
Umumnya, perusahaan menerapkan strategi ini dengan menonjolkan nilai, budaya, dan lingkungan kerja yang membedakan perusahaan dari pesaing.
Tujuan utamanya adalah menarik talenta berkualitas, meningkatkan loyalitas serta retensi karyawan, dan memperkuat reputasi perusahaan di pasar tenaga kerja.
Berbeda dengan corporate branding yang berfokus pada persepsi konsumen terhadap produk atau layanan, employer branding menargetkan karyawan dan pencari kerja sebagai audiens utama.
Strategi ini penting agar perusahaan lebih mudah mendapatkan dan mempertahankan talenta terbaik, sekaligus menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan berkelanjutan.
9 Employer Branding Strategy yang Efektif
Employer branding strategy yang tepat bisa membantu Anda menarik talenta berkualitas, mengurangi biaya rekrutmen, dan mengurangi turnover karyawan. Lalu, bagaimana cara menerapkannya?
1. Menentukan Employee Value Proposition (EVP)
Employee Value Proposition (EVP) adalah manfaat dan kesempatan menarik bagi karyawan sebagai imbalan atas kemampuan dan pengalaman mereka kepada perusahaan.
EVP harus terlihat menarik, otentik, dan berbeda dari kompetitor.
Akan tetapi, EVP juga tidak boleh terlalu melebih-lebihkan, dan tetap mencerminkan bagaimana bekerja di perusahaan Anda.
2. Memahami Target Audience
Ini selayaknya tim marketing yang harus memahami target audiens mereka sebelum menyusun strategi kampanye yang efektif.
HR Manager juga perlu memahami tipe karyawan yang potensial bagi kesuksesan perusahaan, serta aspirasi karir, motivasi, dan apa yang mereka nilai dari suatu perusahaan.
Dengan memahami hal tersebut, HR bisa dengan mudah menyesuaikan strategi branding karyawan yang paling menarik.
3. Kembangkan Brand Message yang Kuat
Pesan ini merupakan narasi yang ingin ditanamkan di benak calon karyawan ketika mengaitkannya dengan perusahaan Anda.
Komunikasikan EVP dan jelaskan apa yang membuat perusahaan Anda jadi tempat yang terbaik untuk bekerja.
Buat pesan ini konsisten di seluruh channel, baik di media sosial maupun saat interaksi dengan kandidat saat proses rekrutmen.
4. Gunakan Berbagai Channel
Ada banyak channel yang bisa digunakan untuk mengkomunikasikan brand message yang sudah dibuat.
Mulai dari LinkedIn, Twitter, Instagram, situs pencarian kerja, hingga saluran offline seperti pameran kerja dan event lainnya.
Setiap channel punya kelebihan tersendiri dan bisa menjangkau segmen kandidat yang berbeda.
Jadi, jangan hanya menggunakan satu saluran saja dan maksimalkan jangkauan promosi Anda.
5. Libatkan Karyawan sebagai Brand Ambassador
Karyawan Anda sekarang berpotensi untuk menjadi brand ambassador bagi perusahaan.
Mereka bisa membagikan pengalaman menyenangkan mereka bekerja di media sosial, portal pencarian kerja, serta kepada orang terdekat mereka.
Dorong mereka untuk membagikan cerita tentang serunya bekerja di perusahaan Anda.
Ini bisa dilakukan dengan memberikan training, membuat kompetisi, dan membuat program khusus supaya lebih banyak lagi karyawan yang tertarik untuk menjadi brand ambassador.
6. Tawarkan Fringe Benefit Karyawan
Tunjangan karyawan di luar gaji atau employee fringe benefit dapat meningkatkan reputasi perusahaan.
Tunjangan-tunjangan tersebut meliputi asuransi kesehatan, program pensiun, cuti berbayar, flexible benefit, hingga akses gaji lebih awal.
Para pencari kerja saat ini sangat mempertimbangkan keuntungan-keuntungan tersebut saat ingin menerima tawaran pekerjaan.
Dengan memberikan fringe benefit di luar gaji, para talenta akan melihat bahwa perusaah menghargai dan berkomitmen terhadap kesejahteraan karyawannya.
7. Tunjukkan Komitmen dan Tanggung Jawab Sosial
Kandidat masa kini semakin memperhatikan upaya perusahaan dalam keberlanjutan, inklusi, dan tanggung jawab sosial.
Komunikasikan inisiatif dan pencapaian perusahaan di bidang ini secara terbuka.
Perusahaan juga dapat membuat program CSR, mendokumentasikan, dan menayangkannya untuk meningkatkan efektivitas strategi ini.
8. Investasi pada Perkembangan Karyawan
Selain gaji pokok dan fringe benefit, karyawan dan talenta juga ingin perusahaan hadir dan membantu mereka mengembangkan kemampuannya.
Oleh karena itu, sediakan program pelatihan karyawan, pengembangan karier, dan peluang pertumbuhan.
Kandidat dan karyawan sangat menghargai perusahaan yang mendukung pengembangan profesional mereka.
9. Ukur efektivitas untuk menyempurnakan strategi
Sama halnya dengan inisiatif lainnya, penting untuk mengukur efektivitas strategi yang sudah dijalankan.
Metrik yang digunakan bisa berupa waktu perekrutan, biaya per perekrutan, tingkat turnover karyawan, dll. Lakukan survei dan minta feedback dari kandidat, karyawan baru, hingga karyawan lama. Pendapat mereka bisa sangat berarti untuk melakukan perbaikan bila diperlukan.
Penyesuaian dengan kebutuhan perusahaan
Strategi employer branding perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik perusahaan. Anda bisa menentukan beberapa pertanyaan penting untuk membantu menetapkan strategi yang paling cocok.
1. Apa nilai utama dan budaya perusahaan?
Langkah pertama, pahami dulu nilai dan budaya perusahaan. Nilai inilah yang akan dicerminkan pada brand message perusahaan Anda.
Misalnya, perusahaan A menghargai nilai-nilai terkait kreativitas, di mana karyawan merasa nyaman untuk memberikan ide baru.
Dengan mengetahui ini, Anda dapat lebih mudah menyesuaikan strategi branding karyawan.
Bisa dengan menceritakan kisah inspiratif tentang ide-ide baru dari karyawan yang berkontribusi pada pertumbuhan bisnis.
2. Kandidat seperti apa yang dicari?
Tipe kandidat yang berbeda mungkin saja tertarik pada hal yang berbeda.
Dengan memahami target kandidat utama yang ingin dicari, Anda bisa menyesuaikan seperti apa brand message yang tepat untuk menarik mereka.
Contohnya, perusahaan teknologi ingin menarik software engineer, yang memiliki minat pada pengembangan AI.
Maka dari itu, employer branding strategy bisa dilakukan dengan menyoroti teknologi AI yang digunakan oleh perusahaan, dan tekankan bahwa mereka punya peluang besar untuk bekerja sesuai dengan minat mereka.
3. Apa yang dilakukan kompetitor?
Kenali strategi yang dilakukan oleh kompetitor, untuk membuat sesuatu yang unik dan berbeda.
Bila kompetitor dikenal dengan fasilitas makan siang gratis dan pantry yang lengkap, perusahaan Anda bisa menunjukkan sesuatu yang tidak kalah menarik.
Misalnya, work-life balance, bisa akses gaji lebih awal, atau lingkungan kerja suportif yang mendukung perkembangan diri.
Baca Juga: Persaingan Bisnis: Panduan Lengkap Menghadapi Kompetitor
4. Apa sumber daya yang dimiliki?
Sumber daya yang tersedia untuk melakukan strategi branding karyawan. bisa bervariasi, tergantung pada ukuran dan anggaran perusahaan.
Sumber daya seperti anggaran, tenaga kerja, dan waktu – akan menentukan strategi apa yang sanggup untuk diterapkan.
Bukan berarti perusahaan kecil tidak bisa melakukan employer branding. Karena anggarannya tidak besar, tidak perlu membuat program yang masif – manfaatkan saja media sosial dan cari testimoni dari karyawan.
Baca Juga: Efisiensi Anggaran dan Dampaknya pada Pengelolaan Keuangan
5. Apa kekuatan dan kelemahan perusahaan?
Sebagai pemberi kerja, penting untuk mengenali kekuatan dan kelemahan perusahaan Anda.
Bila kekuatan perusahaan terletak pada lingkungan kerja yang inklusif, Anda bisa menonjolkan hal tersebut dalam implementasi employer branding strategy.
Dan bila kelemahannya adalah turnover karyawan yang tinggi, Anda bisa membagi fokus untuk menyusun strategi retensi karyawan.
6. Bagaimana pendapat karyawan terhadap perusahaan?
Lakukan survei dan wawancara secara berkala kepada karyawan, cari tahu bagaimana pandangan mereka terhadap pengalaman bekerja di perusahaan Anda.
Bila karyawan merasa puas dengan pekerjaan mereka, pendapat mereka dapat dimasukkan ke dalam strategi employer branding.
7. Benefit apa yang bisa ditawarkan perusahaan?
Perusahaan bisa menawarkan manfaat yang unik dan berbeda, seperti jam kerja fleksibel, pilihan untuk bekerja remote, wellness program, dll.
Penawaran employee benefit yang menarik ini merupakan bagian penting dari strategi branding perusahaan.
Intinya, sesuaikan strategi employer branding dengan tujuan bisnis secara keseluruhan.
Perusahaan teknologi mungkin fokus menampilkan proyek pelatihan teknologi terbaru, sementara NGO mungkin lebih menyoroti dampak positif yang mereka berikan pada lingkungan dan masyarakat.
8. Bagaimana Perspektif Perusahaan terhadap Teknologi dan Digitalisasi?
Pantau perkembangan tren di industri dan teknologi yang relevan dengan bisnis Anda.
Strategi employer branding yang adaptif terhadap teknologi digitalisasi proses kerja, hybrid working, atau penggunaan teknologi terbaru lebih menarik bagi kandidat dan karyawan.
Sebagai contoh, talenta yang mencari kerja sebagai tim keuangan akan mempertimbangkan apakah dia akan melakukan tugasnya secara manual atau menggunakan software akuntansi dan solusi manajemen pengeluaran yang modern.
Selain itu, untuk menerapkan solusi digital yang komprehensif dengan efisien tanpa banyak biaya, anda dapat menerapkan solusi aplikasi custom dengan sistem low code no code.
Dengan demikian, meskipun sedang menekan biaya untuk tim dan pengembangan IT, perusahaan tetap dapat memperhatikan kemudahan karyawan dalam mengerjakan tugasnya.
9. Bagaimana Sikap Perusahaan Terhadap Keberagaman Kandidat?
Pastikan employer branding strategy juga menonjolkan komitmen perusahaan terhadap keberagaman dan inklusi.
Tampilkan inisiatif nyata, kebijakan, atau program yang mendukung lingkungan kerja yang inklusif.
Dengan demikian, perusahaan tampak lebih terbuka dan ramah bagi berbagai latar belakang kandidat.
Dukung Employer Branding Strategy dengan Digitalisasi dan Benefit Karyawan
Di era digital, perusahaan yang mengadopsi teknologi, mendorong digitalisasi, dan menawarkan berbagai benefit lebih menarik bagi talenta serta kandidat pencari kerja.
Mekari menawarkan solusi terintegrasi sebagai alternatif ERP yang dapat memperkuat employer branding strategy melalui digitalisasi proses bisnis dan benefit karyawan.
Melalui Mekari Officeless sebagai platform low code no code, perusahaan dapat mengembangkan aplikasi internal secara custom tanpa perlu investasi besar di tim IT.
Selain itu, Mekari juga menyediakan Mekari Flex, yang memungkinkan perusahaan memberikan benefit karyawan secara fleksibel dan sesuai kebutuhan.
Salah satu fitur benefit karyawan dari Mekari Flex adalah Earned Wage Access, yang memungkinkan karyawan mengakses sebagian gaji mereka lebih awal.
Mekari juga hadir sebagai solusi yang terintegrasi untuk HR dalam memanajemen karyawan, mulai dari pengelolaan benefit, recruitment, onboarding, manajemen kinerja karyawan, manajemen payroll, manajemen reimburse & expense, serta banyak lainnya.
Bersama alternatif ERP dari Mekari, tingkatkan kesejahteraan karyawan dan maksimalkan strategi employer branding Anda!
Tidak perlu ragu lagi, hubungi kami sekarang!
Referensi
Hubspot. ‘’Employer branding’’
Sprout Social. ‘’Employer branding strategy’’