Home / Blog / Business & Economy

Persaingan Bisnis: Panduan Lengkap Menghadapi Kompetitor

menghadapi persaingan bisnis
Daftar isi
Mode

Dunia bisnis kian hari kian menantang. Persaingan semakin ketat, diiringi ketidakpastian ekonomi dan regulasi yang terus berubah. Hal ini dapat memicu perang harga, praktik tidak etis, dan ketidakstabilan pasar.

Di tengah situasi ini, memiliki cara menghadapi persaingan bisnis yang tepat adalah kunci untuk meraih keunggulan dan tetap menonjol di antara pesaing. Seperti apa strateginya? Simak selengkapnya.

Mengenali kompetitor

Strategi pertama yang perlu dipahami sebagai cara menghadapi persaingan bisnis adalah analisis kompetitor. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan yang dimiliki pesaing perusahaan, sehingga informasi tersebut digunakan untuk meningkatkan inisiatif dalam perusahaan. 

Selain itu, Anda juga dapat memahami kondisi pasar, mengetahui peluang dan ancaman, memprediksi masa depan industri, serta mengukur pertumbuhan bisnis Anda. Bagaimana caranya? 

  1. Identifikasi pesaing Anda. Ini bisa berupa pesaing langsung (yang menjual produk serupa kepada audiens serupa) atau pesaing tidak langsung (yang menjual produk berbeda kepada audiens serupa).
  2. Analisis produk dan layanan pesaing. Lihat apa yang ditawarkan pesaing Anda. Apa kekuatan dan kelemahan mereka?
  3. Pahami posisi pesaing di pasar. Bagaimana pesaing Anda memposisikan diri di pasar.
  4. Analisis strategi pemasaran. Lihat bagaimana pesaing Anda memasarkan produk atau layanan mereka.
  5. Evaluasi kinerja pesaing. Ini bisa berupa penjualan, kepuasan pelanggan, pangsa pasar, dll.

Beberapa contoh analisis yang dapat digunakan adalah PESTEL, yang merupakan kerangka yang digunakan oleh pemasar untuk menganalisis dan memantau faktor makro-ekonomi yang berdampak pada suatu organisasi. 

analisis pestel

Hasilnya digunakan untuk mengidentifikasi ancaman dan kelemahan yang kemudian digunakan dalam analisis SWOT. 

Analisis SWOT sendiri merupakan alat perencanaan strategis yang digunakan untuk mengidentifikasi Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weaknesses), Peluang (Opportunities), dan Ancaman (Threats) terkait dengan persaingan bisnis atau perencanaan proyek. 

Membangun keunggulan kompetitif 

bagaimana perusahaan mencapai keunggulan kompetitif
Sumber: The Balance

Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa dengan lebih baik atau lebih murah dibandingkan pesaingnya. Ini membuat perusahaan bisa mendapatkan lebih banyak penjualan atau keuntungan lebih besar daripada pesaing. Berikut adalah beberapa strategi untuk mencapainya: 

  1. Diferensiasi & USP (Unique Selling Point). Buat produk atau layanan Anda menonjol dari pesaing sebagai unique selling point. Ini bisa dilakukan melalui kualitas superior, fitur unik, atau pelayanan yang baik. 
  2. Inovasi. Ciptakan produk baru atau tingkatkan yang sudah ada, atau temukan cara baru untuk menjalankan bisnis. Bisa juga berinvestasi dalam teknologi baru.
  3. Fokus pada pelanggan. Kebutuhan pelanggan ditempatkan sebagai prioritas utama dan pastikan bahwa produk atau layanan Anda memenuhi kebutuhan mereka. 

Salah satu contoh perusahaan yang telah berhasil membangun keunggulan kompetitif adalah Apple, yang terletak pada kemampuannya untuk berinovasi dan menciptakan produk unik berkualitas tinggi. Reputasi merek yang kuat dengan basis pelanggan yang loyal juga berkontribusi pada keunggulan kompetitifnya. 

Baca Juga: 5 Cara Menyusun Strategi Bersaing dalam Berbisnis

Menghadapi persaingan tidak sehat

Persaingan tidak sehat dalam bisnis bisa muncul dalam berbagai bentuk. Beberapa yang paling umum adalah penetapan harga predator atau harga yang terlalu rendah, iklan palsu, penggunaan merek dagang yang mirip tanpa izin, hingga pencemaran nama baik. 

Untuk menghadapi persaingan tidak sehat, perusahaan bisa mengambil langkah-langkah berikut:

  1. Memahami praktek tidak sehat. Langkah pertama adalah memahami apa yang dilakukan pesaing yang tidak adil. Lakukan penelitian pasar atau meminta saran hukum.
  2. Kembangkan strategi untuk melawan. Ambil berbagai tindakan, mulai dari meluncurkan kampanye pemasaran untuk melawan iklan palsu hingga mengambil tindakan hukum terhadap pelanggaran merek dagang.
  3. Jaga etika bisnis. Penting untuk menjaga standar etika bisnis yang tinggi dan mematuhi semua hukum dan peraturan yang relevan. Ini tidak hanya melindungi bisnis dari masalah hukum tetapi juga membantu menjaga reputasinya.
Baca Juga: Etika Komunikasi Bisnis: Prinsip, Manfaat, Tantangan dan Contoh

Kompetitor yang harus ditakuti adalah mereka yang tidak pernah memperdulikan Anda sama sekali, tetapi terus memperbaiki bisnis mereka sepanjang waktu.

Quote from Henry Ford, Founder Ford Motor Company

Menjaga etika bisnis dan mematuhi peraturan yang berlaku sangat penting dalam menghadapi persaingan tidak sehat. Praktik bisnis yang etis membangun citra positif dan kepercayaan di antara konsumen dan pemangku kepentingan lainnya.

Kepatuhan terhadap peraturan tidak hanya untuk menghindari sanksi, tetapi juga untuk menunjukkan penghormatan terhadap hukum, yang dapat meningkatkan reputasi perusahaan dan berkontribusi pada keunggulan kompetitifnya. 

Strategi pemasaran yang efektif

Dalam menghadapi persaingan, strategi pemasaran yang tepat dapat menjadi langkah yang efektif. Ini dapat membantu bisnis ‘membedakan diri’, menargetkan audiens yang tepat, dan mengkomunikasikan nilai penawarannya secara efektif. 

Strategi pemasaran yang tepat dapat membantu bisnis meraih pangsa pasar, meningkatkan penjualan, dan meningkatkan loyalitas pelanggan.

  1. Pahami target audiens. Pahami kebutuhan, preferensi, dan perilaku mereka untuk menyesuaikan produk, layanan, dan pesan pemasaran Anda.
  2. Bedakan penawaran. Temukan apa yang membuat produk atau layanan Anda unik dan komunikasikan hal itu kepada pelanggan. Misalnya fitur inovatif, layanan pelanggan yang baik, atau harga yang kompetitif.
  3. Manfaatkan berbagai channel. Gunakan berbagai saluran pemasaran seperti media sosial, email, SEO, hingga iklan tradisional untuk menjangkau audiens Anda.
  4. Pantau dan sesuaikan. Pantau upaya pemasaran Anda dan sesuaikan strategi berdasarkan hasilnya. Gunakan alat seperti Google Analytics untuk mengukur efektivitas kampanye Anda.

Meningkatkan pelayanan pelanggan

Ketika pelanggan menerima layanan yang baik, mereka lebih cenderung untuk berbisnis lagi dengan perusahaan tersebut dan merekomendasikannya kepada orang lain. Karena itu, diperlukan strategi yang efektif untuk meningkatkan layanan pelanggan. 

  1. Pelatihan karyawan. Investasikan pelatihan untuk karyawan Anda — memastikan mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk memberikan layanan terbaik. Mulai dari pengetahuan produk, keterampilan komunikasi, keterampilan memecahkan masalah, dan empati.
  2. Program loyalitas pelanggan. Terapkan program loyalitas pelanggan untuk menghargai pelanggan setia Anda. Ini dapat mendorong pembelian berulang dan membantu membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan Anda.
  3. Penggunaan teknologi. Bisa menggunakan CRM untuk mengelola interaksi pelanggan, chatbot untuk membalas pesan instan, hingga alat analitik untuk mendapatkan insight tentang perilaku pelanggan. 

Contoh perusahaan yang berhasil memiliki reputasi layanan pelanggan yang baik adalah Bank BCA. Mereka bahkan berhasil meraih penghargaan Gallup Global Customer Engagement selama tiga tahun berturut-turut, atas dedikasinya menyediakan langganan unggulan kepada nasabah.

Membangun loyalitas pelanggan

loyalty program untuk membangun loyalitas pelanggan

Strategi terakhir adalah membangun loyalitas pelanggan yang kuat. Bila mereka loyal, mereka bersedia untuk melakukan pembelian berulang, merekomendasikan produk ke orang lain, bahkan mungkin bisa lebih ‘memaafkan’ apabila ada kesalahan sesekali dari pihak perusahaan Anda. 

Mereka juga bisa lebih menerima perubahan harga, sehingga lebih menguntungkan dalam jangka panjang. Berikut beberapa strategi untuk membangun loyalitas pelanggan:

  1. Program reward. Menerapkan program reward dapat mendorong pelanggan untuk tetap setia pada merek Anda. Program ini bisa menawarkan diskon, barang gratis, atau penawaran eksklusif kepada pelanggan yang sering berbelanja.
  2. Komunikasi konsisten. Komunikasi yang teratur dapat membantu membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan Anda. Ini bisa melalui newsletter, interaksi di media sosial, atau pesan yang dipersonalisasi.
  3. Pengalaman pelanggan yang positif. Memastikan setiap interaksi dengan bisnis Anda positif dapat membuat pelanggan ingin kembali. Bisa dengan memberikan layanan pelanggan yang baik, produk yang mudah digunakan, dan menyelesaikan masalah dengan cepat dan efektif.

Kesimpulan

Di tengah lanskap bisnis yang dinamis saat ini, persaingan tidak dapat dihindari. Namun, daripada melihatnya sebagai ancaman, anggaplah sebagai peluang untuk mempertajam fokus bisnis, menyempurnakan strategi, dan memperkuat branding

Dengan mengadopsi pendekatan strategis, terus berinovasi, dan memprioritaskan kepuasan pelanggan, Anda tidak hanya dapat menghadapi berbagai persaingan, namun juga bertahan sebagai nomor satu di pasar Anda. 

Proses mencari cara menghadapi persaingan bisnis memang tidak mudah. Namun, dengan dukungan solusi digital dari Mekari, Anda tidak hanya dapat menghadapi persaingan, namun juga mengembangkan bisnis ke tingkat selanjutnya. Bergabunglah dengan Mekari dan temukan solusi digital yang tepat untuk masa depan bisnis Anda. Hubungi kami sekarang juga.

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami