Mekari Insight
- Metode markup merupakan salah satu cara sederhana untuk menentukan harga jual produk atau jasa. Metode ini dilakukan dengan cara menambahkan persentase tertentu terhadap harga pokok.
- Memahami metode markup penting bagi bisnis agar pendapatan dan keuntungan bisnisnya dapat terjaga dengan baik.
- Menghitung markup dapat lebih mudah jika data keuangan tercatat dan terhitung secara otomatis dalam software akuntansi.
Dalam berbisnis, komponen perencanaan usaha sangatlah penting. Tanpa perencanaan yang baik, bisnis dapat mengalami kerugian hingga harus tutup modal. Mark up adalah salah satu komponen yang penting dalam perencanaan usaha.
Jika Anda merupakan seorang pemilik bisnis atau ingin memulainya, maka penting bagi Anda untuk mengerti konsep markup dengan baik. Sebenarnya, memahami konsep markup bukanlah hal yang sulit. Akan tetapi, kadang pelaku bisnis masih kurang akurat dalam mempelajarinya.
Padahal, markup adalah komponen penting untuk menentukan harga agar bisnis dapat lebih mudah dalam mengelola dan memproyeksikan pendapatan bisnisnya.
Artikel berikut akan menjelaskan konsep markup dalam bisnis, rumus, contoh, dan beberapa hal lain yang masih berkaitan. Simak selengkapnya agar penetapan harga produk Anda menjadi lebih mudah dan keuntungan menjadi lebih maksimal.
Apa Itu Markup?
Mark up adalah meningkatnya total harga atau jumlah uang rupiah dan biaya dari suatu produk untuk menghasilkan harga jual produk. Konsep ini penting Anda pahami sebelum memulai usaha atau bisnis Anda.
Mark up menjadi penting dan perusahaan harus terus memperhatikannya karena keterikatannya dengan nilai atau harga. Penerapan Markup akan mempengaruhi banyaknya peningkatan Margin. Margin adalah tingkat keuntungan awal dari penawaran barang dan jasa. Mark up dan Margin akan selalu berkaitan satu sama lain. Penerapan Markup pada suatu produk akan membuat peningkatan Margin yang menyebabkan naiknya margin. Kondisi ini yang membuat keuntungan dari produk tersebut juga naik.
Markup menjadi bentuk penambahan harga jual pada suatu produk. Nilai Markup sendiri bergantung pada proyeksi keuntungan oleh pebisnis. Ketika pebisnis menginginkan keuntungan lebih tinggi, maka nilai markup juga harus lebih tinggi. Sebaliknya, jika menginginkan keuntungan yang normal atau lebih sedikit dari pasar, maka nilai Markup tidak lebih banyak dari pasar.
Markup adalah metode penentuan harga yang tepat untuk Anda. Penentuan nilai mark up akan memengaruhi peningkatan harga jual dan penjualan produk.
Penetapan Markup yang sesuai akan melahirkan penjualan yang stabil dan optimal karena harga jual dapat mempengaruhi tingkat permintaan produk atau jasanya.
Kesimpulannya, markup adalah sebuah strategi yang penting untuk pebisnis ketahui karena berperan untuk mendukung persaingan harga dengan kompetitor.
Tinggi rendahnya permintaan produk bergantung pada tinggi rendahnya harga yang bergantung pada besarnya markup. Dengan penerapan strategi markup yang sesuai penjualan, produk Anda akan berpeluang besar dalam keberhasilan permainan harga dalam pasar.
Baca Juga: 11 Cara Meningkatkan Omset Penjualan Online, Paling Lengkap!
Metode Markup dalam Bisnis
Markup sangat berpengaruh pada kesuksesan sebuah bisnis. Tidak hanya bisnis dengan modal besar, bisnis dengan modal kecil juga harus memperhatikan metode Markup untuk mendapatkan perkiraan harga yang sesuai.
Cara perhitungan Markup yang salah akan berakibat fatal pada bisnis nantinya, yakni berujung pada kondisi finansial yang kurang stabil.
Berikut beberapa metode yang dapat Anda gunakan untuk memulai penentuan markup:
1. Memantau Kompetitor
Tidak ada bisnis yang tidak memiliki kompetitor. Kompetitor, atau pesaing, pasti Anda temui dalam sebuah bisnis, baik banyak maupun sedikit, baik dengan jangkauan yang dekat maupun jauh.
Keberadaan Kompetitor tidak selalu menjadi hambatan bagi sebuah bisnis. Justru, keberadaan pesaing ini akan menambah keistimewaan dan potensi lebih untuk bisnis Anda. Salah satunya adalah sebagai salah satu metode untuk menentukan nilai markup.
Anda dapat melakukan identifikasi atau pemantauan pada beberapa kompetitor beserta harga-harga produknya. Dari data-data yang telah Anda dapat dari kompetitor, Anda dapat menentukan seberapa besar mark up harga pada produk bisnis Anda.
Metode pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan melakukan identifikasi atau pemantauan kompetitor dan harga produk atau jasanya.
Alangkah baiknya jika mark up harga yang Anda berikan tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah dari kompetitor.
Baca Juga: Persaingan Bisnis: Panduan Lengkap Menghadapi Kompetitor
2. Menentukan Target Penjualan
Tahapan yang harus Anda lakukan selanjutnya adalah dengan menentukan target penjualan.
Target penjualan adalah subjek atau orang-orang yang Anda targetkan untuk membeli produk Anda, meliputi lokasi atau range penjualan dan kalangan mana yang hendak Anda sasar.
Penting untuk mencari target yang sesuai dalam pemasaran atau penjualan produk. Karena tiap target akan memiliki perbedaan selera konsumsi, kebiasaan, dan minatnya dalam melakukan pembelian.
Analisis dan penetapan target penjualan ini juga penting dalam menentukan markup produk. Produk yang menargetkan large enterprise tentu harga jualnya berbeda dengan yang menargetkan UMKM, sehingga nilai markup-nya pun berbeda.
Markup dalam bisnis tidak harus besar ataupun tinggi. Markup yang baik adalah yang sesuai dan tepat sasaran. Jika Anda mempertimbangkan ketiga hal di atas, kemungkinan hasil penjualan akan sesuai dengan harapan.
Dengan mark up yang tepat sasaran, harga jual tidak akan terlalu tinggi hingga memberatkan target pasar, dan tidak terlalu rendah hingga mengurangi potensi keuntungan Anda.
3. Menghitung Biaya Operasional
Metode markup yang tidak kalah penting adalah perhitungan berdasarkan biaya operasional. Sebuah bisnis pasti memerlukan biaya operasional yang bergantung pada skala bisnisnya. Biaya operasional perusahaan meliputi biaya produksi, pengemasan, pemeliharaan produk, hingga biaya penyimpanan hasil produk yang sudah jadi.
Penghitungan biaya operasional penting untuk merencanakan markup dengan baik dan sistematis. Semua alat dan perangkat yang termasuk dalam proses operasional penting untuk menjadi bahan pertimbangan harga jual. Sebab, setiap kegiatan operasional pasti memerlukan biaya yang juga dapat memengaruhi margin keuntungan.
Biaya operasional dapat muncul dalam proses operasional produksi dan distribusi. Untuk mengurangi biaya operasional distribusi, Anda dapat menggunakan aplikasi gudang.
4. Penentuan Target Pengembangan
Menjalankan sebuah bisnis memang tidak mudah dan banyak pertimbangan dalam setiap langkahnya. Bisnis akan berjalan lebih berarah dengan adanya perencanaan yang matang. Oleh karena itu, Anda perlu memikirkan langkah-langkah untuk meningkatkan pendapatan bisnis. Mulai dari perencanaan bisnis, promosi, penjualan, hingga pada pengelolaan laporan penjualan perlu Anda pikirkan sebelum memulai sebuah bisnis.
Penentuan mekanisme pengembangan bisnis tidak luput dari peranan markup sebagai tahapan pentingnya. Seberapa besar target Anda untuk pengembangan bisnis akan terpengaruh oleh besarnya markup yang Anda tetapkan pada produk atau layanan jasa bisnis Anda.
Markup perlu mempertimbangkan profit yang baik untuk memudahkan adanya pengembangan bisnis. Pengembangan bisnis ini meliputi peningkatan kualitas bisnis, penngemabangan sistem produksi atau operasional, peningkatan mutu kinerja, hingga pada peningkatan metode pendistribusian.
Markup harus memperhitungkan semua komponen dalam pengembangan usaha. Karena pada akhirnya profit yang bagus akan datang dari markup yang mampu bergerak optimal terus menerus bertambah.
Rumus Markup dan Contoh Kasus
Markup seperti dalam pemaparan sebelumnya, dikenal sebagai selisih antara harga pokok penjualan produk dengan harga jual yang ditentukan. Untuk memudahkan Anda membentuk Markup bisnis kami berikan rumus penghitungan Markup yang dapat Anda pergunakan:
Harga Jual = Biaya Beli Produk + Markup
Nilai Markup disajikan dalam bentuk presentase melalui perkalian dengan 100%.
Kami akan memberikan contoh markup yang benar berdasarkan rumus Markup di atas:
Perusahaan milik Ibu Rita menjual mesin jahit untuk konveksi. Hari ini Ibu Rita memiliki pesanan untuk membuat beberapa mesin untuk pembukaan konveksi baru di Bandung dengan bahan baku seharga Rp 5.000.000, kain dasar seharga Rp 7.000.000, dan biaya total untuk produksi adalah Rp. 12.000.000.
Ibu Rita menginginkan keuntungan sebesar 25%. Ia perlu menghitung biaya pemesanan dan biaya produksi terlebih dahulu.
Biaya produksi total : Rp 5.000.000 + Rp 7.000.000 + Rp 12.000.000 = Rp 24.000.000
Menentukan harga jual (Persentase 25%)
25% = ((Harga jual – Rp 24.000.000)/Rp 24.000.000) x 100 = 30.000.000
Sehingga untuk mencapai keuntungan tersebut, Ibu Rita perlu memberikan harga jual ke pelanggan sebesar Rp 30.000.000. Begitu mudah bukan?
Berdasarkan contoh markup di atas, Anda dapat memulai menghitung perencanaan harga bisnis. Seluruh perhitungan ini bisa menjadi lebih mudah dan otomatis dengan software akuntansi.
Perbedaan Markup dan Margin Kotor
Telah ada bahasan singkat mengenai hubungan antara markup dengan margin pada pembahasan awal, terutama peranannya dalam membentuk harga jual.
Menurut definisinya, markup adalah jumlah kenaikan harga suatu produk, sedangkan margin lebih pada penjualan yang dikurangi harga pokok penjualan.
Akan tetapi, ada beberapa miskonsepsi tentang dua hal ini. Kesalahpahaman tersebut lebih mudah diselesaikan jika kedua hal tersebut ditinjau dari intinya. Pada dasarnya, penetapan harga menjadi poin yang menghubungkan keduanya.
Agar lebih mudah memahami perbedaannya, dapat menggunakan rumus & contoh markup yang ada pada bagian sebelumnya.
Rumus perhitungan margin sedikit berbeda. Jika penyebut pada rumus markup adalah harga beli, maka pada rumus margin adalah sebaliknya.
Rumus perhitungan margin: 100% x (Harga jual-harga beli)/Harga jual
Menggunakan contoh sebelumnya, perhitungan besar margin penjualan mesin jahit adalah sebagai berikut:
100% x (30.000.000-24.000.000)/30.000.000 = 20%
Jadi, penjualan ibu Rita menerapkan markup sebesar 25% dan margin sebesar 20%, berbeda bukan?
Markdown sebagai Lawan Markup
Selain markup sebagai bagian perencanaan bisnis yang mendatangkan lebih banyak profit, ada pula istilah markdown yang juga penting bagi pebisnis. Keberadaaan markdown juga sama pentingnya dalam bagi sebuah bisnis.
Ada kalanya pasar mendukung semua penjualan, tetapi ada pula waktu di mana pemasaran justru membutuhkan metode lain. Dalam hal ini perlu adanya perencanaan dari pebisnis untuk tetap mendapatkan profit dalam kondisi apapun.
Markdown muncul sebagai pembalikan dari Markup. Jika markup adalah keuntungan dari hasil penjualan, markdown sebaliknya
Markdown adalah pengurangan harga produk dari nilai produksinya. Akan tetapi, mengapa perusahaan banyak yang juga melakukan markdown pada produknya?
Pada umumnya, sebuah perusahaan akan melakukan markdown produk pada perayaan tertentu. Pemberian markdown ini begitu mudah diperhatikan, karena dapat berupa event cuci gudang, promo, atau diskon besar-besaran.
Dari kacamata orang awam, mungkin perusahaan dapat merugi atas penurunan harga jual ini. Namun, setelah melakukan markdown, produk akan lebih banyak dilirik oleh pembeli.
Markdown atau Markup?
Markdown sebagai kebalikan dari markup tidak dapat dianggap sebagai penyebab bisnis mengalami kerugian, meskipun markdown memang dapat mengurangi keuntungan.
Akan tetapi, pebisnis andal tidak akan mempermasalahkan keuntungan yang berkurang ini. Sebab, melalui beberapa event dalam markdown justru akan memperbanyak penjualan produk. Oleh karena itu, keuntungan ini dapat sebanding dengan semakin banyaknya produk yang terjual dan menaikkan nama perusahaan dan brand.
Markdown memiliki perhitungannya sendiri. Rumus perhitungan markdown adalah
Harga jual = biaya beli produk – markdown
Perhitungan ini menyajikan Markdown dalam bentuk persentase.
Nilai markdown harus jauh lebih kecil dibandingkan dengan keuntungan yang diambil perusahaan. Pebisnis dapat memasukkan persentase markdown ini pada perencanaan usaha. Sebab, markdown kini telah menjadi salah satu metode marketing produk yang potensial.
Menentukan Markup Lebih Mudah dengan Software Akuntansi
Penetapan mark up dan markdown dapat menjadi lebih mudah apabila data-data mengenai seluruh biaya operasional, mulai dari produksi hingga distribusi, tercatat dengan baik.
Pencatatan biaya operasional akan jauh lebih mudah dan tertata dengan Mekari Jurnal.
Jurnal menawarkan berbagai fitur unggulan seperti pencatatan transaksi, pembukuan, hingga supply chain management yang dapat digunakan untuk membantu penetapan markup dari sebuah produk maupun jasa.
Dengan demikian, Anda dapat menentukan besaran keuntungan dan harga yang tepat tanpa harus pusing meninjau kembali seluruh biaya operasional yang ada satu persatu.
Selain itu, Jurnal tetap dapat berfungsi untuk mengembangkan bisnis secara keseluruhan, terutama dalam proses akuntansi.
Kelola keuangan bisnis dengan mudah dan maksimalkan keuntungan bisnis Anda bersama Mekari Jurnal.