Daftar isi
Mode
6 min read

13 Masalah Keuangan Perusahaan dan Solusi untuk Mengatasinya

masalah keuangan perusahaan dan solusinya

Mekari Insight

  • Tanpa pengelolaan yang tepat, masalah seperti arus kas yang buruk, utang yang menumpuk, dan pengelolaan keuangan yang tidak transparan bisa mengarah pada kebangkrutan. 
  • Untuk itu, penting bagi perusahaan memiliki sistem yang efisien dan perencanaan yang matang agar bisa menghindari potensi masalah keuangan yang merugikan.
  • Mekari menawarkan ekosistem software terintegrasi yang dapat menjadi solusi bagi banyak masalah keuangan perusahaan.

Menjalankan bisnis sering menghadapi masalah keuangan, seperti arus kas negatif atau catatan keuangan yang tidak akurat. 

Namun, masalah ini bisa dicegah dengan alat manajemen pengeluaran yang tepat. Kuncinya adalah tahu apa yang harus diajukan dan memiliki rencana untuk mengatasi masalah sejak awal.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa saja masalah keuangan perusahaan dan solusinya, baca artikel selengkapnya!

1. Manajemen arus kas yang buruk

Arus kas yang tidak lancar bisa membuat bisnis kesulitan membayar gaji, pemasok, dan biaya operasional lainnya. Menurut sebuah studi dari U.S. Bank, sebanyak 82% bisnis yang gagal disebabkan oleh masalah arus kas.

Banyak perusahaan menghadapi masalah ini karena kurangnya perencanaan keuangan dan pengelolaan piutang serta hutang yang kurang optimal. 

Jika arus kas tidak dikelola dengan baik, perusahaan bisa mengalami kekurangan dana di saat kritis, yang dapat menghambat pertumbuhan atau bahkan menyebabkan kebangkrutan.

Untuk mengatasinya, perusahaan bisa:

  • Memastikan pembayaran dari pelanggan berjalan lancar
  • Menawarkan insentif seperti diskon untuk pembayaran lebih awal
  • Menghindari penundaan dalam pembayaran kepada pemasok
  • Perencanaan keuangan yang matang dengan perkiraan arus kas yang realistis 
Baca Juga: Cara Membuat Laporan Arus Kas dengan Mudah beserta Contoh

2. Kurangnya visibilitas laporan keuangan real-time

Tanpa akses ke data keuangan yang akurat dan real-time, bisnis akan kesulitan mengambil keputusan yang tepat waktu. Banyak perusahaan masih mengandalkan sistem manual atau perangkat lunak lama yang tidak menyediakan informasi keuangan secara langsung. 

Akibatnya, keputusan sering kali dibuat berdasarkan data yang sudah usang, yang dapat mengarah pada strategi bisnis yang kurang efektif. Menurut Data Ladder, kualitas data yang buruk menyebabkan kerugian rata-rata $15 juta per tahun bagi perusahaan. 

Untuk menghindari hal ini, perusahaan perlu:

  • Menggunakan sistem manajemen keuangan yang terintegrasi agar data keuangan dapat diakses secara real-time. 
  • Hasilnya, bisnis dapat merespons perubahan pasar dengan lebih cepat dan membuat keputusan berdasarkan kondisi keuangan aktual.

3. Terlalu banyak hutang

Mengambil utang untuk mengembangkan bisnis adalah hal yang wajar, tetapi jika tidak dikelola dengan baik, utang dapat menjadi beban besar. Terlalu banyak utang bisa menghambat pertumbuhan bisnis karena sebagian besar pendapatan hanya digunakan untuk membayar cicilan dan bunga. 

Jika arus kas belum stabil, pembayaran utang yang menumpuk bisa mengancam keberlangsungan perusahaan. Untuk mengurangi beban utang, perusahaan bisa: –

  • Menekan biaya yang tidak perlu, misalnya dengan menyewakan ruang kantor yang
  • Mencari opsi pembiayaan lain seperti angel investor atau crowdfunding untuk mengurangi ketergantungan pada pinjaman berbunga tinggi
  • Konsolidasi pinjaman dan negosiasi ulang dengan kreditur

4. Perencanaan budgeting yang kurang matang

Mengelola bisnis tanpa perencanaan anggaran yang jelas seperti berjalan tanpa peta—rentan terhadap risiko keuangan yang tidak terduga. Banyak bisnis mengalami kesulitan keuangan karena mengandalkan saldo rekening tanpa perencanaan pengeluaran yang terstruktur. 

Akibatnya, biaya operasional bisa membengkak dan keuntungan sulit dikendalikan. Solusinya adalah: 

  • Menyusun anggaran bisnis yang realistis dan disiplin dalam menjalankannya. Anggaran yang baik membantu perusahaan mengalokasikan dana secara efektif serta mengantisipasi pengeluaran besar di masa depan
  • Anggaran harus diperbarui secara berkala sesuai dengan kondisi bisnis agar tetap relevan dan bisa mendukung pertumbuhan perusahaan

5. Sistem penggajian yang tidak efisien

Seiring pertumbuhan bisnis, pengelolaan gaji karyawan menjadi semakin kompleks. Jika tidak dikelola dengan baik, kesalahan dalam pembayaran gaji bisa menimbulkan ketidakpuasan karyawan dan masalah kepatuhan hukum. 

sistem payroll otomatis

Banyak perusahaan masih mengandalkan sistem manual yang memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan administrasi. Untuk memastikan proses penggajian berjalan lancar, perusahaan harus: 

  • Memperbarui catatan karyawan secara rutin dan mengikuti regulasi ketenagakerjaan terbaru. 
  • Menggunakan perangkat lunak penggajian dapat membantu mengelola pembayaran dengan lebih efisien, tetapi tetap perlu dicek agar sesuai dengan kebijakan terbaru
  • Konsultasi dengan ahli keuangan atau HR bisa membantu memastikan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku
Baca Juga: Kenali Prosedur Sistem Penggajian Karyawan Cepat dan Efisien

6. Manajemen invoice yang buruk, mengakibatkan keterlambatan pembayaran

contoh invoice

Pembayaran yang terlambat bukan hanya merugikan pemasok, tetapi juga dapat merusak hubungan bisnis dan menimbulkan denda yang tidak perlu. 

Jika kebiasaan terlambat membayar terus berlanjut, bisnis bisa kehilangan kepercayaan dari pemasok dan kesulitan mendapatkan bahan baku atau layanan yang dibutuhkan. 

Banyak perusahaan masih melakukan proses pembayaran secara manual, yang rentan terhadap kesalahan dan keterlambatan. Padahal, data dari DocuClipper menyatakan bahwa waktu yang dihabiskan untuk memproses invoice secara manual mencapai 14 hari.

Solusinya:

  • Menggunakan sistem manajemen keuangan otomatis, membantu mempercepat proses verifikasi dan persetujuan invoice
  • Menghindari denda akibat keterlambatan pembayaran dan menjaga hubungan baik dengan mitra bisnis.
Baca Juga: Cara Memilih Vendor Invoice Management Software untuk Bisnis

7. Mengabaikan pencatatan transaksi

Tanpa pencatatan transaksi yang rapi dan akurat, perusahaan bisa kehilangan kendali atas keuangannya. 

Kesalahan dalam pembukuan dapat mengarah pada perhitungan laba yang salah, kesulitan membayar pajak, atau bahkan kerugian yang tidak terdeteksi hingga terlambat.

Agar keuangan tetap sehat, caranya: 

  • Setiap pemasukan dan pengeluaran harus dicatat dengan rapi dan diperiksa secara berkala
  • Menggunakan perangkat lunak akuntansi untuk embantu memastikan semua transaksi tercatat dengan benar dan memudahkan proses audit keuangan

8. Piutang tidak tertagih

Banyak bisnis menghadapi masalah piutang yang tidak tertagih karena pelanggan terlambat atau bahkan gagal membayar. Jika dibiarkan, piutang yang menumpuk dapat mengganggu arus kas dan membahayakan stabilitas keuangan perusahaan.

Untuk menghindari ini, perusahaan harus: 

  • Memiliki sistem penagihan yang jelas 
  • Memberikan insentif bagi pelanggan yang membayar lebih awal
  • Pengingat pembayaran otomatis dan kebijakan kredit yang ketat juga bisa membantu mengurangi risiko piutang macet

9. Manajemen persediaan yang tidak efisien

Stok yang berlebihan menyebabkan biaya penyimpanan tinggi, sementara stok yang kurang bisa menghambat operasional dan kehilangan pelanggan. Tanpa sistem manajemen inventaris yang baik, perusahaan kesulitan menyeimbangkan kebutuhan stoknya. 

manajemen inventaris

Dilansir dari Firework, bisnis yang menggunakan sistem manajemen inventaris otomatis dapat mengurangi kekurangan stok hingga 30%, karena pelacakan secara real-time membantu menjaga tingkat persediaan yang optimal.

Solusinya:

  • Menggunakan sistem inventaris berbasis data membantu perusahaan memantau stok secara real-time dan menghindari kelebihan atau kekurangan barang
  • Analisis tren permintaan juga penting untuk mengoptimalkan jumlah stok yang disimpan

10. Ketergantungan pada satu sumber pendapatan

Bisnis yang hanya mengandalkan satu sumber pendapatan berisiko tinggi jika terjadi perubahan pasar atau penurunan permintaan. Ketika satu lini produk atau layanan gagal, seluruh bisnis bisa ikut terdampak.

Untuk mengurangi risiko ini, perusahaan harus: 

  • Mulai mendiversifikasi sumber pendapatan, misalnya dengan menawarkan produk atau layanan tambahan yang masih relevan dengan bisnis utama.

11. Kurangnya penggalangan modal

Tanpa modal yang cukup, bisnis sulit untuk berkembang, memperluas pasar, atau mengembangkan produk baru. Banyak bisnis gagal mendapatkan pendanaan karena kurangnya perencanaan keuangan dan strategi bisnis yang jelas.

Untuk meningkatkan peluang mendapatkan pendanaan, perusahaan harus: 

  • Menyusun rencana bisnis yang solid
  • Menjaga laporan keuangan tetap rapi
  • Membangun hubungan dengan investor potensial

12. Pendapatan dan pajak yang tidak seimbang

Ketidakseimbangan antara pendapatan dan kewajiban pajak bisa membuat bisnis kesulitan dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Kesalahan dalam pengelolaan pajak dapat menyebabkan denda dan mengganggu stabilitas keuangan.

Agar lebih aman, bisnis harus: 

  • Memahami regulasi perpajakan yang berlaku
  • Mengalokasikan dana untuk membayar pajak secara tepat waktu
  • Konsultasi dengan ahli pajak juga bisa membantu mengoptimalkan kewajiban pajak tanpa membebani bisnis

13. Manajemen biaya yang tidak transparan

Kurangnya transparansi dalam pengeluaran bisnis dapat menyebabkan pemborosan dan sulitnya mengontrol biaya. Tanpa sistem pemantauan yang jelas, perusahaan bisa kehilangan banyak uang tanpa disadari. Solusi dari masalah keuangan perusahaan ini adalah:

  • Mengadopsi kebijakan pengeluaran yang ketat 
  • Menggunakan sistem otomatisasi pengelolaan biaya akan membantu perusahaan memahami dan mengendalikan pengeluaran dengan lebih baik

Solusi untuk masalah keuangan perusahaan

Permasalahan keuangan yang dihadapi banyak perusahaan, mulai dari manajemen arus kas hingga pengelolaan pajak yang rumit, memerlukan sistem yang dapat memberikan transparansi secara real-time. 

solusi untuk masalah keuangan perusahaan

Dengan adanya sistem terintegrasi, pencatatan keuangan menjadi lebih mudah, keputusan bisnis pun dapat dibuat dengan lebih cepat dan akurat. Inilah yang ditawarkan oleh ekosistem software dari Mekari. Berbagai produk unggulannya, seperti: 

  • Mekari Jurnal: Solusi akuntansi lengkap untuk laporan keuangan, manajemen faktur, pajak, dan proyeksi keuangan.
  • Mekari Klikpajak: Penyederhanaan pelaporan dan pembayaran pajak secara otomatis sesuai regulasi.
  • Mekari Talenta: Pengelolaan payroll dan HR yang memastikan kepatuhan serta efisiensi pembayaran gaji.
  • Mekari Pay: Platform untuk mengelola pembayaran bisnis, vendor, dan reimburse karyawan secara otomatis.
  • Mekari Expense: Pengelolaan pengeluaran bisnis yang lebih terstruktur dengan persetujuan otomatis.
  • Mekari Capital: Solusi pembiayaan dan manajemen pinjaman bisnis untuk mendukung pertumbuhan.
  • Mekari Sign: Digitalisasi tanda tangan dokumen keuangan untuk efisiensi dan keamanan transaksi.

Jangan biarkan masalah keuangan menghambat pertumbuhan bisnis Anda. Pelajari lebih lanjut tentang solusi kami di solusi manajemen keuangan dari Mekari

Referensi

Oracle. ‘’Top 14 Financial Management Challenges for Businesses’’

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami