Home / Blog / Business & Economy

Manajemen Laba: Pengertian, Faktor, Pola, dan Fungsinya

menghitung laba dari perusahaan dagang
Daftar isi
Mode

Manajemen laba adalah salah satu strategi dalam akuntansi yang bermanfaat untuk mengetahui kondisi perusahaan dan kinerja perusahaan. Selain itu, pada umumnya strategi manajemen ini digunakan oleh manajer perusahaan dalam melakukan intervensi informasi dari pelaporan biaya perusahaan.

Konsep laporan biaya perusahaan ini bisa kamu pelajari lebih lanjut di Managerial Accounting Mekari University.

Sedangkan, intervensi digunakan sebagai dasar untuk menilai manajemen laba sebagai bentuk kecurangan, namun pihak lain tidak menganggap intervensi sebagai bentuk kecurangan. Hal ini karena kegiatan intervensi ini masih dilakukan dengan menggunakan prosedur dan metode akuntansi yang diterima secara umum.

Nah, agar Anda mengenal lebih jauh tentang apa itu manajemen laba, mari simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Pengertian Manajemen Laba

Pertama, Anda perlu mengetahui apa arti dari manajemen laba dalam dunia akuntansi.

Manajemen akuntansi satu ini merupakan salah satu strategi akuntansi yang mengelola arus kas masuk/pendapatan perusahaan serta mengelola pengeluaran perusahaan dengan tujuan memastikan jika usaha yang dikelola menghasilkan laba operasi yang bersih.

Biasanya, strategi akuntansi yang satu ini berhubungan erat dengan laporan laba rugi atau disebut juga dengan sebutan laporan profit & loss (P&L). Anda bisa melakukan perbandingan dari laporan tersebut terkait aspek keuangan apa saja yang bisa dilakukan menggunakan manajemen yang satu ini.

Dengan demikian, maka bisa membantu Anda dalam menentukan besaran keuntungan yang dihasilkan oleh bisnis Anda.

Di sisi lain, strategi akuntansi yang satu ini juga penting karena dapat menyusun strategi bisnis serta dapat membantu bisnis untuk terus bertahan dan berkembang. Sehingga akan menentukan anda akan menjadi pengusaha sukses atau tidak.

Jadi, manajer perusahaan bisa melakukan identifikasi tentang aspek-aspek apa saja yang perlu ditingkatkan untuk kedepannya.

Sebagai contoh, perusahaan dapat mengevaluasi apakah tingkat pengeluarannya sudah mencukupi untuk mendukung inisiatif pengembangan dan riset produk agar dapat bersaing dengan kompetitor.

Contoh lainnya yaitu pihak perusahaan juga bisa menentukan apakah pengeluaran terlalu besar atau tidak. Jika terlalu besar, maka bisa dilakukan perbaikan agar pengeluaran menjadi lebih hemat.

Fungsi Manajemen Laba

Selain Anda perlu mengetahui pengertian dari manajemen laba, Anda juga perlu mengetahui fungsi dari manajemen ini dalam teori akuntansi.

Nah, simak ulasan berikut ini untuk mengetahui apa itu fungsi dari manajemen satu ini dalam dunia akuntansi.

1. Memantau Laporan Laba Rugi

Fungsi yang pertama yaitu dapat memantau laporan laba rugi dalam sebuah perusahaan. Untuk perusahaan yang baru memulai usahanya, ini sangat penting untuk mengihtung Break Even Point (BEP) mereka.

Laporan laba rugi itu sendiri ada yang mingguan, bulanan, tahunan, atau triwulan tergantung dari kebijakan masing-masing perusahaan dalam menggunakan software laporan keuangan perusahaan mereka.

Tapi, setiap akuntan bisa membuat laporan laba rugi sesuai dengan permintaan dan kebutuhan dari manajemen perusahaan.

Oleh karena itu, manajemen laba bermanfaat untuk memantau laporan laba rugi ini. Anda bisa memanfaatkan manajemen ini untuk meminimalisir kerugian dan melakukan proyeksi laba.

Maka dari itu, keberadaan manajemen akuntansi yang satu ini sangat krusial karena menyangkut laba yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan dalam periode waktu tertentu.

2. Menggabungkan Pemantauan Laporan Laba Rugi dan Pengeluaran Kas

Dalam dunia bisnis, uang adalah “raja”, tidak melihat jenis atau ukuran dari sebuah usahanya. Manajemen laba yang bekerja efektif dapat memberikan gambaran bagaimana cara perusahaan untuk menghemat uang atau pengeluarannya.

Selain itu, manajemen ini juga berfungsi untuk menghasilkan uang tunai serta menghindari perusahaan dari kebangkrutan.

Untuk mencapai hal tersebut, maka harus diatur dengan baik dan efisien dalam penggunaan software akuntansi khususnya dalam hal pemantauan pengeluaran.

Selanjutnya, manajemen akuntansi yang satu ini juga berfungsi dalam membantu sebuah usaha untuk menghemat keuangan jika dikombinasikan dengan laporan laba rugi.

Khususnya bisa membantu keuangan perusahaan ketika perusahaan sedang mengalami masa sulit. Dengan mengkombinasikan dua strategi bisnis tersebut, maka akan tercipta pengelolaan pendapatan usaha yang efisien dan efektif.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa fungsi manajemen yang satu ini sangat krusial dalam sebuah perusahaan.

3. Tim Outsource untuk Manajemen Laba

Fungsi manajemen laba yang selanjutnya yaitu sebagai tim outsource.

Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, pembuatan laporan laba rugi cenderung sulit ketika banyak birokrasi dalam perusahaan tersebut.

Selain itu, Anda akan sulit melakukan proyeksi apabila terlibat dalam sebuah perusahaan.

Oleh karena itu, membangun mitra dengan tim akuntan dan pembukuan publik adalah solusi yang tepat karena bisa menghasilkan strategi bisnis yang akan menghasilkan banyak keuntungan.

Baca Juga: Cara Menghitung Laporan Laba Rugi Perusahaan

Faktor Munculnya Manajemen Laba

Manajemen ini tidak serta merta muncul begitu saja, tetapi ada faktor yang menjadi penyebab munculnya manajemen ini.

Nah, berikut ini tiga faktor penyebab munculnya praktik manajemen laba yang perlu Anda ketahui.

1. Manajemen Akrual

Faktor pertama yang bisa menjadi penyebab munculnya praktik manajemen akuntansi yang satu ini adalah adanya manajemen akrual.

Manajemen akrual pada umumnya berhubungan dengan semua kegiatan yang bisa berpengaruh terhadap arus kas perusahan dan keuntungan perusahaan.

2. Kebijakan Akuntansi yang Wajib

Faktor kedua yang bisa menjadi penyebab munculnya manajemen yang satu ini adalah kebijakan akuntansi yang wajib untuk diterapkan, seperti jika perusahaan mewajibkan menggunakan aplikasi pembukuan dalam segala kegiatan akuntansi.

Hal ini berhubungan dengan keputusan dari manajer perusahaan dalam penerapan kebijakan akuntansi tertentu yang sifatnya wajib.

3. Perubahan Aktiva Secara Sukarela

Faktor yang ketiga yaitu perubahan aktiva secara sukarela.

Faktor yang satu ini pada umumnya berkaitan dengan usaha manajer perusahaan dalam mengubah atau mengganti sebuah strategi akuntansi tertentu.

Tapi, pergantian metode akuntansi tersebut tidaklah sembarang, karena harus memiliki metode akuntansi yang telah diakui oleh badan akuntansi yang diakui.

Pola Manajemen Laba

pola manajemen laba

Selain pengertian, fungsi, dan faktor manajemen laba, Anda juga harus tahu apa saja pola dalam manajemen akuntansi ini.

Pada umumnya, ada 4 pola dalam manajemen akuntansi ini, sebagaimana penjelasan berikut ini.

1. Taking a Bath

Pada pola taking a bath, manajemen perusahaan perlu menghapus sejumlah aktiva.

Selain itu, manajemen perusahaan juga harus membebankan kisaran biaya yang diperlukan di masa mendatang ke dalam laporan keuangan saat ini.

Tidak hanya itu, manajemen perusahaan juga perlu melakukan clear the desk agar laba di laporan keuangan di periode selanjutnya menjadi meningkat.

2. Income Minimization

Pola income minimization adalah pola manajemen yang dilaksanakan ketika profitabilitas atau laba perusahaan sangat tinggi.

Hal ini bermanfaat untuk mendapat perhatian secara politis. Lantas, apa yang perlu dilakukan oleh manajemen perusahaan?

Hal yang perlu dilakukan adalah menghapus barang modal dan aktiva yang tidak berwujud, pengeluaran penelitian dan pengembangan produk atau jasa, serta biaya iklan.

3. Income Maximization

Berbanding terbalik dengan pola sebelumnya, pola income maximization dilakukan ketika profitabilitas perusahaan sedang menurun.

Manfaat dari pola manajemen laba ini adalah dapat melindungi perusahaan dari pelanggaran perjanjian utang dan agar mendapat bonus yang besar.

4. Income Smoothing

Income smoothing dilakukan dengan cara meratakan profitabilitas yang dilaporkan untuk laporan eksternal.

Teknik Manajemen Laba

Teknik manajemen laba merupakan langkah untuk memanipulasi laporan keuangan agar terlihat baik daripada yang sebenarnya.

Berikut teknik manajemen laba, diantaranya:

1. Perubahan Metode Akuntansi

Metode akuntansi dapat diubah yang berbeda dengan metode periode sebelumnya. Hal ini dapat menaikkan atau menurunkan angka laba perusahaan.

Selain itu, metode akuntansi juga memberikan peluang bagi manajemen untuk mencatat suatu fakta dengan cara berbeda, seperti mengubah metode depresiasi dari metode jumlah angka tahun ke metode depresiasi garis lurus dan mengubah periode pada depresiasi.

2. Kebijakan Perkiraan Akuntansi

Manajamen dapat memberikan pengaruh laporan keuangan dengan kebijakan perkiraan akuntansi.

Berikut beberapa kebijakan perkiraan akuntansi, diantaranya:

  • Kebijakan jumlah piutang tidak tertagih.
  • Kebijakan biaya garansi.
  • Kebijakan terkait proses pengadilan yang belum ada keputusan.

3. Perpindahan Periode Biaya atau Pendapatan

Manajemen melakukan perpindahan periode biaya atau pendapatan sering disebut juga sebagai manipulasi keputusan operasional.

Perusahaan dapat mengubah praktik akuntansi, seperti mengubah jumlah pendapatan, biaya, atau aset yang dilaporkan.

Nah, demikianlah ulasan tentang apa itu manajemen laba dalam akuntansi perusahaan dan semoga ulasan ini bermanfaat untuk Anda.

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami