Dalam dunia bisnis pasti membutuhkan komponen perencanaan usaha dalam setiap elemen jual belinya. Banyak yang mengalami kerugian hingga harus tutup modal karena ketidak pastian dalam proses perencanaan sebelumnya. Markup merupakan hal yang harus dilakukan pebisnis sebelum memulai berbisnis, bentuk Markup meliputi penetapan harga untuk meningkatkan pendapatan.
Jika Anda tengah memiliki bisnis atau hendak memulai sebuah bisnis penting untuk mengerti Markup dengan baik. Markup bukanlah hal yang sulit dipelajari, namun terkadang lengah dalam pembelajaran pada pelaku bisnis. Padahal jika bisnis telah menentukan Markup nya dalam penetapan harganya akan lebih memudahkan dalm pengelolaan pendapatan bisnis nantinya.
Yap, pembahasan mengenai Markup tidak sulit, bahkan sangat mudah untuk dimengerti. Jadi, buruan simak beberapa pembahasan mengenai Markup berikut untuk menemukan rincian kebenaran penetapan harga produk Anda sekarang.
Mengenal Markup
Markup dapat diartikan sebagai suatu peningkatan harga atau jumlah uang rupiah yang telah ditambahkan dengan biaya dari sualu produk untuk menghasilkan harga pada produk jual. Markup menjadi hal terpenting yang harus dipelajari sebelum memulai usaha atau bisnis Anda.
Keterikatannya dengan nilai atau harga membuat Markup penting untuk terus diperhatikan. Penerapan Markup akan mempengaruhi banyaknya peningkatan Margin. Margin dapat dikatakan sebagai tingkat keuntngan awal yang diperoleh dari penwaran barang dan jasa. Markup dan Margin akan selalu berkaitan satu sama lain. Penerapan Markup pada suatu produk akan membuat peningkatan Margin yang menyebabkan naiknya margin. Kondisi ini yang membuat keuntungan dari produk tersebut juga naik.
Markup menjadi bentuk penambahan harga jual pada suatu produk. Besar kecilnya Markup yang ditambahkan ini bergantung pada besar kecilnya tingkat keuntungan yang hendak diambil pebisnis. Ketika pebisnis menginginkan keuntungan lebih tinggi maka peberian Markup juga harus lebih tinggi. Namun jika menginginkan keuntungan yang normal atau lebih sedikit dari pasar, maka jumlah Markup tidak lebih banyak dari pasar.
Markup akan memberikan metode penentuan harga yang tepat untuk Anda. Penentuan Markup akan mempengaruhi peningkatan harga jual dan penjualan produk. Penetapan Markup yang sesuai akan melahirkan penjualan yang stabil dan optimal. Karena harga jual akan terus mempengaruhi tingkat permintaan produkatau jasanya.
Sehingga dapat didefinisikan bahwa Markup merupakan sebuah strategi penting untuk pebisnisnis ketahui, karena begitu bermanfaat untuk mendukung pengembangan persaingan harga dengan competitor. Tinggi rendahnya permintaan produk akan bergantung pad tinggi rendahnya Markup yang diambil nantinya. Dengan penerapan strategi dan Markup yang sesuai penjualan produk Anda akan berpeluang besar dalam keberhasilan permainan harga dalam pasar.
Baca Juga: 11 Cara Meningkatkan Omset Penjualan Online, Paling Lengkap!
Metode Markup dalam Bisnis
Markup yang telah dijelaskan rinci sebelumnya begitu penting diterapkan dalam bisnis Anda. Tidak harus bisnis dengan modal besar, bisnis dengan modal kecilpun harus memperhatikan metode Markup untuk mendapatkan perkiraan harga yang sesuai.
Cara perhitungan Markup yang salah akan berakibat fatal pada bisnis nantinya. Kesalahan perhitungan akan berakibat pada kondisi finansial yang kurang stabil. Bisa dibayangkan bagaimana dampak kondisi finansial yang kurang stabil untuk sebuah bisnis.
Tidak perlu khawatir, untuk Anda yang igin belajar mengenai Markup disini. Berikut beberapa metode yang dapat Anda pergunakan untuk memulai menentukan Markup, diantaranya:
1. Memantau Kompetitor
Pasti dalam sebuah bisnis tidak mungkin tidak memiliki Kompetitor. Kompetitor atau pesaing pasti Anda temui dalam sebuah bisnis. Banyak atau tidaknya konpetitor, pasti Anda memilikinya. Baik yang berada didekat lokasi pemasaran Anda maupun yang berada jauh diluar wilayah pemasaran Anda.
Keberadaan Kompetitor tidak bisa diperlihatkan sebagai sebuah ujian atau hambatan bisnis Anda berjalan. Justru keberadaan pesaing ini akan menambah keistimewaan dan potensi lebih untuk bisnis Anda miliki. Metode pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan melakukan identifikasi atau pemantauan competitor beserta harga-harga yang diberikannya.
Lakukan penetapan harga yang telah mengacu pada harga yang ditawarkan Kompetitor sebelumnya. Anda dapat mengindentifikan lebih dari 5 kompetitor untuk mendapatkan harga yang sesuai dengan kebutuhan dan keuntungan yang Anda inginkan. Jangan membuat harga yang terlalu tinggi dari harga kompetitor atau justru harga yang lebih rendah dari kompetitor.
Kompetitor bisnis Anda mungkin telah beroperasi lebih lama dari Anda dan melakukan indentifikasi pasar sama seperti Anda, jadi tidak menutup kemungkinanan strategi yang diberikan merupakan respon dari kondisi pasarnya. Anda hanya perlu melakukan beberapa identifikasi tambahan mengenai strategi yang tepat untuk Anda pergunakan dalam bisnis Anda ini.
Metode identifikasi Kompetitor ini dapat menjadi sarana Anda untuk saling membandingkan harga. Kondisi ini aman dan tidak akan berdampak besar, namun beberapa kekuarangan dari metode ini adalah hanya berlaku pada produk dan jasa serupa. Untuk produk dengan penjualan sistem pesanan atau customized akan sedikit mengalami kesulitan.
2. Menentukan Target Penjualan
Tahapan yang harus Anda lakukan selanjutnya adalah dengan menentukan target penjualan. Disini Anda tidak hanya perlu melakukan identifikasi pada penetapan harga dan kondisi kompetitor, namun juga mentukan target penjualan.
Target penjualan ini meliputi subjek atau orang-orang yang Anda targetkan akan membeli produk Anda, lokasi atau range penjualan, serta kalangan mana yang hendak Anda sasar. Penting untuk mencari target yang sesuai dalam pemasaran atau penjualan produk. Karena tiap target akan memiliki perbedaan selera kosumsi, kebiasaan, dan minatnya dalam melakukan pembelian.
Anda perlu melakukan analisis banyak mengenai target penjualan ini. Jangan sampai produk yang Anda jual justru bertentangan atau tidak memiliki keterikatan dengan target Anda. Seperti contoh, Anda menjual Alat Tulis Kantor makan target penjualan Anda adalah anak anak sekolah, mahasiswa, dan orang-orang kantor yang memang membutuhkan alat tulis. Akan salah jika target Anda justru petani atau penjual daging.
Pemihan dan penetapan target penjualan tidak hanya berpengaruh pada penetepan harga nantinya, Markup juga akan berpengaruh disana. Jika penentuan target sesuai, Anda dapat memulai mencari dan menentukan Markup yang seberapa. Ini dapat disesuaikan dengan tingkat perekonomian, jumlah pendapatan, dan kecenderungan target dalam membelanjakan uangnya.
Markup dalam bisnis tidak harus besar ataupun tinggi. Markup yang baik adalah Markup yang sesuai dan tepat sasaran. Markup yang telah mempertimbangkan ketiga hal diatas dapat dipastikan sesuai dengan harapan. Harga jual yang ditentukan tidak akan tinggi, sampai memberatkan target, tidak juga terlalu rendah hingga mengurangi Markup keuntungan Anda.
3. Menghitung Biaya Operasional
Metode yang tidak kalah penting adalah pada penetuan biaya operasional. Pasti dalam sebuah usaha atau bisnis memperlukan biaya operasional yang begitu besar. Biaya operasional perusahaan bisa meliputi biaya pemeliharaan produk, biaya produksi, biaya pengemasan, hingga biaya penyimpanan produk hasil nanti.
Penghitungan biaya operasional penting untuk dilakukan perencanaan dengan baik dan sistematis. Semua alat dan perangkat yang termasuk dalam proses operasional penting untuk menjadi bahan pertimbangan harga jual. Karena dalam setiap kegiatan operasional perlu untuk memberikan banyak biaya tambahan baik tercatat maupun yang tidak tercatat seperti biaya darurat.
Biaya operasional dalam produksi memang terkadang lebih banyak kategorinya dibandingkan dengan biaya distribusi. Untuk operasional produksi memang membutuhkan banyak perencanaan dan kegiatan yang harus dilakukan, baik menggunakan mesin ataupun manusia. Namun, Anda dapat menggunakan aplikasi gudang untuk monitor proses distribusi hingga laporan stok gudang secara otomatis dan detail.
4. Penentuan Target Pengembangan
Menjalankan sebuah bisnis memang tidak mudah dan banyak pertimbangan dalam setiap langkahnya. Bisnis akan berjalan lebih berarah dengan adanya perencanaan yang matang. Pasti semua pebisnis telah memikirkan beberapa langkah yang akan dilakukannya dalam meningkatkan pendapatan bisnis ini.
Pebisnis akan mulai melakukan dan mempelajari beberapa strateginya untuk membangun bisnis yang lebih besar lagi. Mulai dari perencanaan bisnis, promosi, penjualan, hingga pada pengelolaan laporan penjualan akan dipikirkan pebisnis sebelum memulai bisnisnya.
Terlebih pada saat pengembangan bisnis, atau menjalankan bisnis untuk menghasilkan hasil atau profit yang optimal. Pasti banyak halangan dan rintangan yang akan dihadapi pebisnis dalam konteks ini. Oleh karena itu, perencanaan bisnis menjadi poin utamanya. Pebisnis pasti melakukan pengembangan dalam bisnisnya, walaupun harus ribuan strategi dicoba.
Penentuan mekanisme pengembangan bisnis tidak luput dari peranan Markup sebagai tahapan pentingnya. Penentuan Markup harus mempertimbangkan proses pengembangan ini, atau lebih tepatnya memperkirakan bahwa profit atau keuntungan yang akan didapatkan pebisnis dari penjualan nanti memuahkan profit untuk pengembangan bisnis.
Hal yang perlu diperhatikan pebisnis adalah tidak semua profit bisa cukup untuk digunakan sebagai pengembangan usaha. Beberapa profit akan berdampak pada pengembangan usaha, profit yang bagus adalah yang mampu terkelola dengan baik. Semua pengelolaan profit akan disesuaikan dengan kemampuan pengelolaan pebisnis.
Markup perlu mempertimbangkan profit yang baik untuk memudahkan adanya pengembangan bisnis. Pengembangan bisnis ini meliputi peningkatan kualitas bisnis, penngemabangan sistem produksi atau operasional, peningkatan mutu kinerja, hingga pada peningkatan metode pendistribusian.
Markup harus memperhitungkan semua komponen dalam pengembangan usaha. Karena pada akhirnya profit yang bagus akan datang dari Markup yang mampu bergerak optimal terus menerus bertambah. Sehingga Markup juga perlu mempertimbangkan untuk membuat peningkatan penawaran.
Rumus Markup dan Contoh Kasus
Markup seperti dalam pemaparan sebelumnya, dikenal sebagai selisih antara harga pokok produk dengan harga jual yang ditentukan. Untuk memudahkan Anda membentuk Markup bisnis kami berikan rumus penghitungan Markup yang dapat Anda pergunakan:
Harga Jual = Biaya Beli Produk + Markup
Nilai Markup disajikan dalam bentuk presentasde dengan rumus perhitungan:
Presentase Markup= x100%
Kami akan memberikan contoh perhitungan Markup yang benar berdasarkan rumus Markup diatas:
Perusahaan milik Ibu Rita menjual mesin jahit unutk konveksi. Hari ini Ibu Rita memiliki pesanan untuk membuat beberapa mesin untuk pembukaan konveksi baru di Bandung seharga Rp 5.000.000 dan kain dasar seharga Rp 7.000.000. Biaya yang dikeluarkan untuk produksi adalah Rp. 12.000.000.
Maka Markup:
Jika Ibu Rita menginginkan keuntungan sebesar 25% artinya, Ibu Rita perlu menghitung biaya pemesanan dan biaya produksi.
Biaya pemesanan total : Rp 5.000.000 + Rp 7.000.000 + Rp 12.000.000 = Rp 233.000.000
Menentukan harga jual (Presentase 25%)
25% = ((Harga jual – Rp 24.000.000)/Rp 233.000.000) x 100 = 28.000.000
Sehingga untuk mencapai Markup yang diinginkan, Ibu Rita perlu memberikan harga jual ke pelanggan sebesar Rp 28.000.000. Begitu mudah bukan?
Penghitungan Markup memang hanya dikerjakan seperti diatas. Jadi Anda dapat memulai menghitung perencanaan harga bisnis Anda menggunakan rumus Markup yang telah tercontohkan. Seluruh perhitungan ini mudah dan bisa dipakai dengan otomatis bersama software akuntansi.
Perbedaan Markup dan Margin Kotor
Pemaparan awal telah dibahas singkat mengenai hubungan antara Markup dengan margin. Terutama dalam peranan pembentukan harga jual. Menurut pendefinisian Markup merupakan jumlah kenaikan harga suatu produk sedangkan margin lebih pada penjualan yang dikurangi harga pokok penjualan.
Beberapa ahli dalam bisnis mempercayai adanya keterkaitan antara Markup dan Margin ini.
Kesalahpahaman diantara dua komponen ini dapat dipertukarkan berasal dari intinya. Namun dalam istilah ini penetapan harga menjadi poin yang menghubungjan keduanya, karena penetapan harga dapat lebih tinggi, terlalu tinggi, atau justru terlalu rendah.
Ketika bisnis yang dijalankan telah mendapatkan Margin tertentu, maka biaya produksi dapat naik ke presentase yang lebih tinggi dari margin. Kondisi ini muncul ketika perhitungan Markup sebagai biaya. Biaya ini harus lebih rendah dari pendapatan jika menghendaki adanya profit. Sehingga presentasi yang dimiliki biaya atau Markup harus lebih tinggi dari presentase yang dimiliki margin. Kondisi ini baru dapat dikatakan normal dan stagnan.
Markup dan keseluruhan perhitungan bisnisnya sangat penting untuk menentukan harga jual dalam bisnis. Penentuan harga ini sangat penting untuk menetukan perkembangan perusahaan atau bisnis kedepannya. Semua bisnis pasti menginginkan adanya profit untuk melanjutkan pengembangan bisnisnya, disini kemampuan perencanaan bisnis dan Markup diperlukan.
Markdown sebagai Lawan Markup
Tidak hanya adanya Markup Markup sebagai bagian perencanaan bisnis yang mendatangkan lebih banyak profit, nyatanya ada juga istilah Markdown yang juga penting untuk dipelajari pebisnis. Sebagai penyeimbang dari Markup, keberadaaan Markdown juga penting dalam menyeimbangkan bisnis.
Markup merupakan proses penetapan harga yang paling banyak dipergunakan pebisnis. Pebisnis cenderung mengambil Markup untuk mendapatkan lebih banyak profit dari harga beli. Pasti semua pebisnis menginginkan profit yang banyak dan berturut-turut, begitupun dengan kondisi ini
Ada kalanya pasar mendukung semua penjualan, namun adapula waktu dimana pemasaran justru membutuhkan metode lain. Dalam hal ini perlu adanya perencanaan dari pebisnis untuk tetap mendapatkan profit dalam kondisi apapun.
Markdown mucul sebagai pembalikan dari Markup. Jika Markup membuat pebisnis mengalami penambahan profit yang cukup banyak dari harga jualnya, maka Markdown lebih pada pengurangan harga jual. Mengapa jusru dikurangi?
Pada umumya, sebuah perusahaan akan melakukan Markdown pada produk atau perayaan tertentu. Pemberian Markdown ini begitu mudah diperhatikan, karena dapat berupa event cuci gudang, promo, atau diskon besar-besaran.
Jika dilihat dari kacamata orang awam, mungkin akan merugi atas penurunan harga jual ini. Namun setelah melakukan Markdown produk akan lebih banyak dilirik oleh pembeli. Terlebih untuk beberapa perayaan cuci gudang pastinya produk dengan potongan harga akan lebih menarik perhatian. Pengurangan harga jual juga biasanya tidak terlalu besar, sehingga tidak akan mengurangi banyak presentase keuntungan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pentingnya Memulai Markup
Markdown sebagai kebalikan dari Markup tidak dapat dianggap sebagai penyebab paritel mengalami rugi. Akan tetapi mengurangi keuntungan menjadi hanya lebih sedikit. Pebisnis handal tidak akan mempermasalahkan keuntungan yang berkurang ini, karena melalui beberapa event dalam Markdown justru akan memperbanyak penjualan produk. Oleh karena itu, keuntungan ini dapat sebanding dengan semakin banyaknya produk yang terjual dan menaikkan nama perusahaan dan brand.
Sama halnya dengan Markup, dalam Markdown juga memiliki perhitungannya sendiri. Penghitungan Markdown ketika harga jual sama dengan biaya beli produk dikurangi markdown. Perhitungan ini menyajikan Markdown dalam bentuk presentase.
Besar kecilnya markdown harus jauh lebih kecil dibandingkan dengan keuntungan yang diambil perusahaan. Sama halnya dengan Markup pada Markdown ini juga berbentuk presentase. Pebisnis dapat memasukkan presentase Markdown ini sesaat perencanaan usaha, karena sesi Markdown telah menjadi salah satu metode marketing produk yang potensial.
Selain itu, untuk penyebutan Markdown biasa dipanggil sebagai diskriminasi harga tingkatan kedua setelah Markup. Baik Markup maupun Markdown akan sangat penting dalam penentuan harga jual perusahaan. Perusahaan perlu melakukan perencanaan matang mengenai berapa banyaknya presetase dari Markup dan Markdown yang mampi diberikan perusahaan.