Mekari Insight
- Manajemen Organisasi adalah proses dalam bentuk kerangka kerja yang menggabungkan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi sumber daya untuk mencapai tujuan bersama secara efektif
- Fungsi Manajemen Organisasi: Planning, Organizing, Actuating, Controlling sebagai fondasi utama, dilengkapi Staffing, Directing, Coordinating, Reporting, dan Budgeting untuk memastikan sumber daya dimanfaatkan optimal mencapai tujuan organisasi.
- 4 model struktur organisasi: Hierarki untuk jalur komando jelas, Fungsional untuk spesialisasi departemen, Matriks untuk fleksibilitas proyek lintas divisi, dan Tim Proyek untuk agilitas tinggi di industri kreatif/teknologi.
Manajemen organisasi adalah sistem yang mengintegrasikan perencanaan, koordinasi, dan evaluasi untuk mencapai tujuan secara optimal. Keberhasilan organisasi tidak hanya bergantung pada modal atau produk, tetapi pada seberapa efektif organisasi dikelola.
Tanpa struktur manajemen yang jelas, organisasi akan kehilangan arah dan efisiensi. Di era bisnis yang kompetitif, sistem manajemen yang solid menjadi kunci untuk mengoptimalkan sumber daya dan beradaptasi dengan perubahan pasar.
Artikel ini membahas konsep, fungsi manajemen dengan konsep POAC, tujuan manajemen, hingga model struktur manajemen organisasi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan berkelanjutan.
Pengertian dari Manajemen Organisasi
Manajemen organisasi adalah sistem dan proses yang mengintegrasikan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi sumber daya untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien.
Dalam konteks bisnis modern, manajemen organisasi berfungsi sebagai kerangka kerja yang menyelaraskan individu dengan visi perusahaan.
Setiap anggota tim memiliki peran spesifik yang saling terhubung untuk menciptakan sinergi untuk mempercepat pencapaian target organisasi.
Konsep ini diterapkan di berbagai sektor: dari manajemen perusahaan yang fokus pada profitabilitas dan pertumbuhan, hingga manajemen sekolah yang mengoptimalkan proses pembelajaran dan pengembangan siswa.
Konsep Manajemen Organisasi
Dalam penerapannya, terdapat tiga konsep yang penting untuk Anda ketahui. Konsep-konsep tersebut diantaranya adalah:
1. Manajemen sebagai Ilmu (Luther Gullich)
Bidang yang mempelajari perilaku kerjasama tim untuk memberikan pengetahuan dan arahan kerja yang jelas bagi pimpinan maupun bawahan.
2. Manajemen sebagai Seni (Henry M. Boettinger)
Seni dalam mengambil keputusan dan menerapkan teknik pengelolaan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Manajemen sebagai Profesi
Proses pengelolaan yang memerlukan keahlian khusus (profesionalitas) agar tujuan tercapai secara efektif dan efisien.
Mengapa Manajemen Organisasi Penting?
Tanpa struktur manajemen yang jelas, organisasi akan kehilangan arah, tidak ada proses kerja yang efisien, dan pada akhirnya tujuan organisasi tidak akan tercapai.
Karena, fungsi utama dari manajemen organisasi adalah memastikan setiap sumber daya mulai dari manusia, finansial, maupun operasional; dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai goals.
Berikut adalah detail dari fungsi manajemen organisasi secara spesifik
Fungsi Manajemen Organisasi

Terdapat 4 fungsi manajemen paling utama yang biasa disingkat POAC, yakni Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating (Pengarahan), dan Controlling (Pengendalian)
Namun selain POAC, masih ada beberapa fungsi dari manajemen organisasi yang perlu dipahami, simak penjelasan dan contoh praktis masing-masing fungsi manajemen organisasi berikut
1. Planning (Perencanaan)
Perencanaan adalah proses menentukan tujuan organisasi dan menyusun strategi untuk mencapainya. Fungsi ini melibatkan analisis situasi, identifikasi peluang, dan penetapan target yang terukur
Anda dapat menggunakan metrik SMART: Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound untuk membantu melakukan perencanaan yang strategis.
Selain itu, Anda juga dapat menggunakan aplikasi ERP untuk memudahkan proses perencanaan di perusahaan skala enterprise.
Contoh fungsi planning: Sebuah startup teknologi merencanakan ekspansi pasar dengan menetapkan target akuisisi 10.000 pengguna baru dalam 6 bulan melalui kampanye digital marketing dan kemitraan strategis.
Baca Juga: Perencanaan SDM: Pengertian, Faktor, Tujuan, dan Manfaat
2. Organizing (Pengorganisasian)
Fungsi organizing berfokus pada pembagian tugas, alokasi sumber daya, dan pembentukan struktur organisasi yang efisien.
Fungsi ini termasuk menentukan siapa bertanggung jawab atas apa, serta bagaimana koordinasi antar divisi berjalan.
Contoh fungsi organizing: Manajer proyek membentuk tim lintas fungsi dengan menugaskan developer untuk pengembangan produk, designer untuk UI/UX, dan marketer untuk strategi peluncuran semuanya berkoordinasi melalui tools project management
3. Actuating (Pengarahan)
Actuating adalah fungsi yang menggerakkan tim untuk melaksanakan rencana. Fungsi ini melibatkan kepemimpinan, komunikasi efektif, motivasi karyawan, dan penciptaan budaya kerja yang produktif.
Contoh fungsi actuating: Seorang team leader mengadakan briefing mingguan untuk memastikan setiap anggota memahami prioritas kerja, memberikan feedback konstruktif, dan mengakui pencapaian individu untuk menjaga semangat tim.
Baca Juga: Pengertian Fungsi Actuating: Prinsip, Tujuan, dan Karakteristik
4. Controlling (Pengendalian)
Controlling melibatkan monitoring kinerja, membandingkan hasil aktual dengan target, dan melakukan koreksi jika ada penyimpangan. Fungsi ini memastikan organisasi tetap on-track dan dapat beradaptasi dengan perubahan.
Contoh praktis: Perusahaan retail menggunakan dashboard analytics untuk memantau penjualan harian, mengidentifikasi produk yang underperform, dan segera menyesuaikan strategi promosi atau stok barang.
Fungsi Manajemen Tambahan yang Tak Kalah Penting
Selain 4 fungsi manajemen di atas, beberapa ahli juga memberikan fungsi-fungsi manajemen organisasi yang wajib dipenuhi untuk mencapai tujuan yang lebih terarah
5. Staffing (Penempatan SDM)
Merekrut, melatih, dan mengembangkan talenta yang tepat untuk posisi yang tepat, memastikan organisasi memiliki human capital yang kompeten.
Fungsi ini akan lebih mudah dijalankan oleh perusahaan yang memiliki aplikasi HRIS terintegrasi, seperti Mekari Talenta.
6. Directing (Pengarahan Strategis)
Memberikan instruksi jelas dan menciptakan alignment antara tindakan operasional dengan visi jangka panjang perusahaan.
7. Coordinating (Koordinasi)
Menjembatani komunikasi antar departemen untuk menghindari silo organisasi dan memastikan kolaborasi yang harmonis.
8. Reporting (Pelaporan)
Menyusun dan mengkomunikasikan informasi penting kepada stakeholder untuk transparansi dan pengambilan keputusan berbasis data.
9. Budgeting (Penganggaran)
Mengelola alokasi dana secara efisien, memastikan setiap rupiah yang dikeluarkan memberikan ROI (Return on Investment) maksimal.
Proses penganggaran dapat dengan mudah dilakukan melalui spend management software seperti Mekari Expense, yang dapat melacak dan sekaligus mengontrol transaksi dari budget yang sudah dialokasikan.
Baca Juga: Contoh Budgeting Perusahaan, Template, dan Cara Membuat
Dengan memahami dan mengimplementasikan semua fungsi manajemen ini secara holistik, organisasi dapat beroperasi lebih efektif, adaptif terhadap perubahan pasar, dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
Tujuan dari Manajemen Organisasi
Tidak jauh berbeda dari fungsi utama organisasi, berikut adalah tujuan manajemen dalam organisasi yang umumnya ingin dicapai
1. Mewujudkan Efektivitas Kerja
Manajemen merancang prosedur operasional standar (SOP) dan alur kerja yang sistematis untuk memastikan sumber daya seperti waktu, biaya, dan tenaga; tidak terbuang percuma.
Dengan meminimalkan kesalahan dan redundansi tugas, organisasi dapat bergerak lebih gesit dan fokus pada hasil akhir. Hal ini mengubah kerja keras menjadi kerja cerdas yang berorientasi pada hasil nyata.
2. Koordinasi Menyeluruh
Manajemen berfungsi sebagai jembatan komunikasi yang menyelaraskan berbagai divisi dengan fungsi berbeda agar bergerak dalam satu irama yang sama.
Hal ini mencegah terjadinya tumpang tindih tanggung jawab serta konflik internal yang sering menghambat laju perusahaan. Dengan integrasi yang kuat, setiap unit kerja dapat saling melengkapi demi tercapainya visi besar organisasi.
3. Lingkungan Kerja Kondusif
Manajemen berperan aktif menciptakan budaya organisasi yang positif, di mana keamanan psikologis dan kesejahteraan karyawan menjadi prioritas.
Suasana yang suportif dan minim tekanan berlebih akan menumbuhkan rasa memiliki (sense of belonging) yang tinggi pada setiap individu. Ketika karyawan merasa dihargai dan nyaman, loyalitas serta produktivitas mereka akan meningkat secara alami.
Struktur Manajemen Organisasi
Setelah memahami fungsi dan tujuan manajemen, Anda wajib memahami struktur manajemen organisasi sebagai fondasi untuk menentukan alur kerja, komunikasi, pengambilan keputusan, dan pembagian tanggung jawab.
Terdapat beberapa model struktur manajemen organisasi yang bisa diadopsi untuk organisasi / perusahaan Anda, berikut 4 model yang paling umum diterapkan
1. Hierarki Manajemen (Traditional Pyramid Structure)
Struktur hierarki mengikuti piramida kewenangan dengan tiga tingkatan utama:
- Top Management (C-Level): Dewan direksi, CEO, dan eksekutif senior yang menetapkan visi strategis, mengambil keputusan bisnis krusial, dan bertanggung jawab kepada stakeholder.
- Middle Management: Manajer departemen dan kepala divisi yang menerjemahkan strategi menjadi program kerja operasional, serta menjembatani komunikasi antara manajemen puncak dan tim lapangan.
- Lower Management/Supervisory: Supervisor dan team leader yang mengawasi eksekusi tugas harian, memastikan standar kualitas terpenuhi, dan memberikan feedback langsung kepada karyawan.
Keuntungan dari struktur manajemen ini adalah jalur direksi yang lebih jelas, akuntabilitas terstruktur sehingga cocok diterapkan untuk organisasi besar dengan operasional yang sudah teratur.
2. Struktur Fungsional (Departemen/Divisi)
Dalam struktur fungsional, organisasi dapat dibagi berdasarkan spesialisasi fungsi bisnis, seperti:
- Marketing & Sales: Bertanggung jawab atas branding, akuisisi pelanggan, dan revenue generation
- Finance & Accounting: Mengelola cash flow, laporan keuangan, dan compliance
- Operations/Production: Mengoptimalkan proses produksi dan supply chain
- Human Resources: Rekrutmen, pengembangan SDM, dan employee engagement
- IT & Technology: Infrastruktur digital dan transformasi teknologi
Setiap departemen dipimpin oleh manajer fungsional yang memiliki expertise mendalam di bidangnya. Struktur ini memaksimalkan efisiensi melalui spesialisasi dan standarisasi proses.
Keuntungan struktur fungsional ini perusahaan dapat memanfaatkan keahlian masing-masing tim lebih terfokus, career path jelas, dan memudahkan koordinasi lintas divisi.
Baca Juga: Mengenal Struktur Organisasi Fungsional
3. Struktur Matriks (Dual Reporting System)
Model hybrid yang menggabungkan struktur fungsional dengan tim proyek. Karyawan memiliki dua jalur pelaporan:
- Vertical: Kepada manajer fungsional (expertise domain)
- Horizontal: Kepada project manager (deliverable proyek)
Struktur matriks memungkinkan fleksibilitas tinggi dengan mengalokasikan talenta lintas departemen untuk proyek-proyek strategis tanpa mengubah struktur organisasi permanen.
Keuntungan dari struktur ini adalah memudahkan kolaborasi interdisipliner, mudah beradaptasi terhadap tren dan peluang pasar, optimalisasi sumber daya.
4. Struktur Tim/Unit Proyek (Project-Based Organization)
Struktur tim / unit proyek sangat umum ditemui di perusahaan teknologi, kreatif, dan pemasaran.
Struktur ini umumnya bersifat sementara sesuai proyek untuk menyelesaikan inisiatif spesifik dengan timeline dan deliverable yang jelas. Setiap tim bersifat cross-functional, mengumpulkan talenta dari berbagai departemen.
Karakteristik utama:
- Tim dibentuk dan dibubarkan sesuai kebutuhan proyek
- Pemimpin proyek memiliki otonomi penuh atas tim dan resources
- Fokus pada outcome dan innovation, bukan proses birokratis
- Evaluasi berbasis hasil proyek (KPI-driven)
Keuntungan dari struktur ini adalah agility yang tinggi, fokus pada hasil, mendorong inovasi, kecepatan time-to-market.
Baca Juga: Struktur Organisasi Proyek: Pengertian dan Tugas Masing-masing Jabatan
Kesimpulan
Memahami manajemen organisasi mulai dari konsep, fungsi, tujuan, dan struktur tidak akan langsung memberikan dampak yang nyata bagi perusahaan jika tidak disertai aksi dan tools yang sesuai.
Mekari hadir sebagai ekosistem SaaS terintegrasi yang dapat mengelola seluruh operasional bisnis lebih efisien, sekaligus membantu proses kerja tiap fungsi dalam perusahaan jadi lebih cepat dan progresif.
Mulai manajemen organisasi yang lebih produktif dengan solusi dari Mekari!

