Home / Blog / Career & Profession

15 Jenis Profesi Akuntansi untuk Karir Masa Depan

jenis-jenis profesi akuntansi
Daftar isi
Mode

Berbagai profesi akuntansi dapat menjadi referensi dalam menimbang keputusan sebelum memijakkan kaki di dunia perkuliahan yang berkaitan dengan jurusan akuntansi. Profesi ini menjadi ranah yang banyak peminat sebab cakupannya luas meski lebih terfokus pada bidang keuangan dan ekonomi.

Profesi ini menjadi salah satu pekerjaan yang kerap diperlukan pada setiap perusahaan. Dapat dilihat bahwa memang masalah keuangan adalah hal krusial dan mempunyai peran besar dalam perusahaan. Simak tulisan berikut untuk menelusuri profesi ini lebih lanjut.

Apa Itu Profesi Akuntan?

Profesi akuntan adalah istilah untuk menunjukkan bahwa seseorang tersebut telah usai menempuh pendidikan sarjana dari Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi sekaligus menjadi lulusan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

Proses seperti itu kerap dilewati oleh seorang akuntan. Mirip halnya dengan profesi dokter, guru, pengacara, serta profesi. Agar memperoleh gelarnya, calon akuntan semestinya terlebih dahulu lulus dari program studi terkait.

Tugas dasar dalam mengampu pekerjaan sebagai seorang akuntan adalah mengawasi, menghitung, serta membuat laporan keuangan suatu perusahaan, instansi, atau lembaga di mana ia bekerja. Profesi ini menjadikannya mengaplikasikan keahlian di ranah akuntansi saat bekerja.

Namun, tidak semua metode akuntansi dapat diterapkan untuk semua jenis industri atau bisnis. Apabila sudah berencana bekerja di ranah akuntansi, maka perlu pula mengetahui beberapa jenis profesi akuntansi agar dapat dipilih sesuai potensi dan minat.

Baca Juga: Mengenal Big Four, Perusahaan yang Diincar Sarjana Akuntansi

Jenis-Jenis Profesi Akuntansi

15 jenis profesi akuntansi

Beberapa akuntan tidak terpaku bekerja untuk instansi, organisasi, atau perusahaan. Mereka dapat memilih tempat bekerja secara individu. Karena itu, ada beberapa jenis akuntan, seperti berikut ini.

1. Akuntan Publik

Profesi akuntansi publik merupakan akuntan dengan izin dari Menteri Keuangan dalam memberi jasa akuntan publik di Indonesia. Jasa-jasa ini terbagi menjadi dua, yakni jasa atestasi dan jasa non-atestasi.

Jasa atestasi terdiri atas audit umum: laporan keuangan, pemeriksaan laporan keuangan prospektif, pemeriksaan laporan informasi keuangan proforma, review laporan keuangan, dan sebagainya.

Sementaara jasa non-atestasi meliputi jasa akuntansi, keuangan, manajemen, kompilasi, perpajakan, serta konsultasi.

2. Akuntan Intern

Profesi akuntansi ini bertanggung jawab dalam proses mencatat transaksi keuangan, menyusun laporan manajemen, serta menyusun laporan keuangan secara umum, seperti neraca, laba-rugi, perubahan modal, serta aliran kas suatu perusahaan.

3. Akuntan Pemerintah

Lembaga pemerintah memerlukan profesi ini dalam melaksanakan pelacakan uang. Akuntan pemerintah bekerja di lembaga-lembaga pemerintah, misalnya di kantor BPKP, Badan Pengawas Keuangan (BPK), perpajakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kabupaten sampai kecamatan.

Tugas utama akuntan ini ialah menyusun laporan keuangan dan dapat pula mengaudit tiap institusi pemerintahan di berbagai tingkat. Tugas lainnya adalah membantu lembaga dalam membuat rencana kegiatan selama tahun fiskal.

4. Akuntan Pendidik

Profesi akuntansi ini bertugas mendidik dalam bidang akuntansi, melaksanakan penelitian dan pengembangan di sektor akuntansi, serta menyusun kurikulum untuk setiap tingkat satuan pendidikan. Secara sederhana merupakan guru atau dosen dengan mata pelajaran atau mata kuliah akuntansi.

Tenaga pengajar ini umumnya bekerja di institusi pendidikan dengan jam kerja fleksibel. Mereka tidak hanya mengajar, tetapi memiliki pekerjaan lain seperti praktik dalam melayani kebutuhan masyarakat atau pihak-pihak lain yang memerlukan keahliannya.

5. Akuntan Manajemen

Jenis profesi akuntansi berikutnya adalah akuntan manajemen yang bekerja dalam memberi informasi mengenai kesehatan keuangan sebuah perusahaan atau organisasi agar pihak perusahaan dapat membuat keputusan terbaik mengenai masa depan perusahaan.

Tugas umumnya berkaitan dengan penganggaran dan perencanaan, pelaporan keuangan eksternal, manajemen risiko, analisis profitabilitas, dan tugas lainnya. Akuntan manajemen harus mampu mengatur informasi dan menyajikan dengan cara sederhana agar mudah dipahami oleh eksekutif bisnis.

6. Akuntan Investasi

Profesi ini mengemban tugas di bidang keuangan dan investasi yang gerakannya cepat. Akuntan ini kerap bertugas untuk perusahaan pialang dan/atau manajemen aset. Akuntan investasi mesti memiliki pengetahuan dalam mengenai saham, obligasi, logam mulia, dan produk investasi lain.

Tanggung jawab utamanya adalah mempertahankan investasi klien perusahaan sembari terus tunduk di bawah peraturan negara.

7. Akuntan Biaya

Akuntan biaya adalah profesi akuntansi berikutnya yang bertugas memeriksa tiap pengeluaran yang berhubungan dengan rantai pasokan perusahaan dalam menganalisis profitabilitas dan persiapan anggaran.

Analisis dilakukan untuk tiap biaya terkait tenaga kerja, bahan, produksi, pengiriman, administrasi, dan sebagainya. Informasi yang dikumpulkan akan disusun dan disampaikan kepada para atasan dalam mengidentifikasi dan mengefisiensikan kondisi keuangan.

Analisis biaya dan anggaran keuangan juga dapat dilakukan dengan mudah oleh para akuntan melalui aplikasi rab otomatis. Aplikasi tersebut dapat memberikan analisa pengeluaran yang mudah hingga keputusan alokasi anggaran bulan selanjutnya.

8. Akuntan Proyek

Profesi akuntansi ini bertugas berdasarkan proyek yang ada. Tanggung jawabnya adalah mengawasi seluruh aspek dalam proyek, yang barangkali berpengaruh terhadap biaya keseluruhan, juga menyiapkan dan mengumpulkan faktur, menyetujui biaya, memverifikasikan jam kerja pegawai, dan sebagainya.

Banyak jenis proyek yang dapat diemban oleh akuntan proyek, seperti misalnya pembangunan fasilitas baru dan peluncuran produk baru. Akuntan ini kerap bekerja bersama manajer proyek serta kolega profesional lain dan dituntut memiliki kemampuan komunikasi dan interpersonal yang kokoh.

9. Akuntansi Keuangan

Akuntansi keuangan merupakan profesi dengan tugas menyusun laporan keuangan untuk dipakai dalam urusan eksternal perusahaan. Akuntan ini bekerja dengan manajer dan kolega dalam menyusun strategi agar perusahaan dapat memperoleh untung yang lebih besar.

Di samping itu, akuntansi keuangan juga bertugas melacak seluruh aktivitas keuangan yang telah dicatat dalam buku besar. Mereka juga bertanggung jawab dalam memastikan bahwa prosedur internal dilaksanakan dan seluruh aktivitas keuangan tercatat dalam laporan keuangan.

10. Audit

Pada dasarnya, audit (internal dan eksternal) merupakan kategori dalam profesi akuntansi publik. Eksternal berarti profesi dalam memberi audit laporan keuangan untuk pihak ketiga agar umpan balik keuangan dapat diperoleh.

Itu berarti pihak ketiga menjadi sumber andal dalam memberi gambaran mengenai laporan keuangan perusahaan tersebut adalah representasi GAAP. Sementara audit internal akan menentukan efektivitas proses akuntansi internal organisasi atau perusahaan tersebut.

11. Akuntan Pajak

Profesi akuntansi ini menolong dalam mendorong bisnis agar tetap patuh terhadap kode pajak tahunan perusahaan. Akuntan pajak juga bertanggung jawab dalam membantu perusahaan dalam perencanaan pengembalian pajak di masa depan.

Hal ini dapat dilakukan dengan menghindari beban pajak tertentu serta memahami implikasi mengenai suatu keputusan pajak. Umumnya, organisasi besar akan menyewa akuntan ini dalam mengelola catatan keuangan pajak organisasi atau perusahaan tersebut.

Akuntan pajak juga perlu memahami tentang apa itu akuntansi perpajakan secara detail agar lebih memahami esensi dari perpajakan.

12. Sistem Informasi Akuntansi

SIA atau Sistem Informasi Akuntansi menjadi profesi akuntansi yang bertugas mengelola peningkatan prosedur suatu perusahaan. Akuntan ini akan menentukan waktu terbaik dalam memasang teknologi terbaru dan memantau kemajuan sistem apakah ada produktivitas selama masa tertentu.

Para akuntan ini dapat memberi keputusan untuk hubungannya bersama Departemen IT dalam memberi kesinambungan mengenai proses akuntansi dan teknologi.

13. Akuntan Fidusia

Profesi akuntansi ini merupakan tugas berupa prosedur dalam mempercayai suatu individu dalam menangani akun keuangan. Mereka bertugas melayani klien untuk proyek yang berhubungan dengan investasi, dana perwalian, real estate, dan sebagainya.

Di samping itu, akuntan ini wajib memberi informasi keuangan yang relevan untuk klien satu kali setiap tahun. Informasi ini berupa ringkasan seluruh akun, jadwal penerimaan, keuntungan, kerugian, serta aset yang dimiliki oleh perusahaan.

14. Akuntan Forensik

Akuntan ini merupakan profesi yang mengharuskan mereka mengkonfigurasi ulang seluruh informasi keuangan perusahaan saat sejumlah data tidak tersedia untuk ditinjau. Tujuannya ialah mengumpulkan dokumen kembali secara akurat dan komprehensif.

Dokumen yang telah terkumpul akan ditinjau dengan mencatat seluruh transaksi kredit, tunai, dan debit ke dalam laporan keuangan perusahaan. Akuntan forensik kerap pula berurusan dengan kasus hukum terkait klaim, penipuan, serta perselisihan.

15. Akuntan Syariah

Profesi ini masih termasuk baru dan belum sering dijumpai di Indonesia. Akuntan ini umumnya bekerja di perusahaan dengan penerapan hukum syariat Islam dalam mengelola keuangannya. Mereka bekerja sesuai Standar Akuntansi Syariah dan berpusat pada keputusan MUI.

Tugas Profesi Akuntansi di Perusahaan

Kehadiran seorang akuntan dalam sebuah instansi atau perusahaan diharapkan memberi manfaat lewat tugas-tugas yang diembannya. Beberapa tugas para akuntan dapat disimak dalam beberapa poin berikut ini.

1. Menghemat Waktu

Tiap pemilik perusahaan pasti berpegang pada prinsip “waktu adalah uang”. Meski sibuk, pemilik serta pemimpin perusahaan setidaknya harus memiliki waktu untuk meningkatkan kualitas perusahaannya. Hal yang paling menyita waktu ialah ketelitian dalam mengelola keuangan.

Pada saat inilah perusahaan memerlukan keberadaan profesi akuntansi dengan tanggung jawab yang tidak sedikit. Akuntan akan melaksanakan hal-hal teknis seperti pencatatan penerimaan, pengembalian pajak, pembukuan, penetapan target keuangan, dan sebagainya.

Tugas-tugas demikian yang membutuhkan waktu panjang dalam pengerjaannya. Apabila perusahaan memiliki akuntan yang dapat mendelegasikan tugas-tugas tersebut, maka perusahaan dapat fokus pada pengembangan bisnis di struktur lain.

2. Mengatasi Masalah Akuntansi yang Rumit

Tampaknya profesi akuntansi memiliki tugas yang cukup sederhana. Namun, tanggung jawab yang diemban dasarnya begitu rumit dan tidak sedikit masalah akuntansi yang mesti diselesaikan dengan cara-cara yang tidak gampang.

Para akuntan bertanggung jawab dalam memastikan sendiri bahwa tugasnya telah selesai dengan benar dan tepat, sebab kekeliruan dalam perhitungan serta pencatatan akan mempengaruhi bagian lain. Kemungkinan terburuk adalah denda, penalti, bahkan kerugian yang dapat berujung pada bangkrut.

Karena itu, perusahaan tidak disarankan memilih akuntan dan orang-orang yang bertugas di bagian pengelolaan uang dengan sembarangan. Akuntan terbaik adalah yang memiliki pendidikan serta pengalaman yang memadai dalam mengatasi masalah akuntansi yang rumit.

3. Menghemat Anggaran

Memegang status profesi akuntansi berarti dapat memastikan situasi keuangan perusahaan agar terus terjaga dan stabil. Hal ini dapat dilakukan dengan mengawasi dan memperhatikan setiap arus kas yang masuk dan keluar.

Aktivitas tersebut dapat menjadi informasi bagi akuntan dalam memberikan manfaat untuk perusahaan untuk selanjutnya mengontrol keuangan agar tidak terbuang untuk hal-hal yang kurang penting. Akhirnya, anggaran dan alokasi dana dapat dimanfaatkan dengan efisien dan tepat.

4. Memberi Nasihat dan Saran Bisnis

Mengajukan lamaran di bidang akuntansi kan lebih baik apabila telah memegang pengalaman dalam menangani masalah keuangan di banyak bidang dalam satu perusahaan. Hal ini bisa jadi modal dalam memberi saran di sisi keuangan dalam mengembangkan bisnis.

Pengetahuan dan pengalaman di masa lampau dapat menjadi modal para akuntan dalam memberi umpan balik yang objektif. Bukan hanya bergelut dalam masalah angka, namun saran yang diberi menjadi sesuatu yang berharga agar perusahaan dapat bertumbuh dan berkembang.

5. Ahli Perpajakan

Berbicara soal pajak, profesi akuntansi tidak hanya mengurus laporan data tahunan. Para akuntan harus memiliki pengetahuan perpajakan agar dapat mendorong perusahaan dalam menghitung pajak dengan efisien dan efektif.

6. Mendokumentasikan Transaksi Keuangan

Akuntan juga bertanggung jawab dalam mendokumentasikan dan memantau seluruh transaksi keuangan klien atau perusahaan dalam periode tertentu. Informasi yang dikumpulkan kemudian disiapkan dalam bentuk entri untuk dicatat dalam buku besar perusahaan.

7. Menyiapkan dan Memeriksa Faktur

Profesi akuntansi akan bertugas meninjau serta menyiapkan faktur para pelanggan. Pada umumnya, akuntan akan melibatkan rekonsiliasi soal penggajian, mengumpulkan piutang, serta memverifikasi pesanan dan/atau dari pihak kontrak.

Para akuntan juga dapat lebih mudah menggunakan efaktur pajak yang lebih menghemat waktu, akses secara online, dan resmi dari DJP.

8. Memantau Efisiensi Prosedur dan Program Akuntansi

Akuntan juga bertugas meninjau program perangkat lunak akuntansi serta prosedur dalam pengendalian akuntansi sekaligus memastikan efektivitas agar terus berkelanjutan.

9. Menyiapkan Laporan Keuangan Akhir Tahun

Apabila perusahaan menerapkan tahun akuntansi kalender, maka tugas profesi akuntansi ialah menyiapkan dan menganalisis laporan keuangan akhir tahun, misalnya laporan laba-rugi, neraca, serta laporan arus kas.

Persiapan laporan keuangan akhir tahun dapat dilakukan dengan efisien, mudah serta terintegrasi melalui software akuntansi. Software ini dapat membantu segala jenis aktivitas akuntansi.

10. Menyerahkan SPT Tahunan Perusahaan

Tugas ini tergantung pada jenis bisnisnya. Akuntan kerap memperoleh tugas untuk menyerahkan pengembalian pajak pada bulan Maret atau April tiap tahunnya.

Etika Profesi Akuntansi

Etika profesi ini adalah nilai-nilai serta prinsip-prinsip moral dan hukum-hukum yang mengatur relasi antara akuntan dan klien atau langganannya, relasi antara sesama akuntan sebagai kolega, dan relasi antara para akuntan dengan masyarakat umum.

1. Kebebasan, Keutuhan, dan Keobjektifan

Prinsip pertama dalam profesi akuntansi adalah memiliki izin praktik dan nomor register. Dua hal ini diharapkan dapat mempertahankan keutuhan dan keobjektivitasan para akuntan serta bebas atau independen dari pihak yang menerima jasanya.

2. Norma Teknis dan Norma Kecakapan

Seorang akuntan wajib melaksanakan dan menjalankan tugas pemeriksaan suatu perusahaan dengan norma teknis profesi, serta harus selalu berusaha meningkatkan kualitas atau kecakapannya.

3. Tanggung Jawab kepada Klien/Langganannya

Prinsip berikutnya dari profesi ini adalah melakukan pemeriksaan dan memberikan pelayanan dengan kemampuan maksimal, tanggung jawab penuh, baik untuk pelanggan atau klien maupun untuk masyarakat umum.

4. Tanggung Jawab kepada Kolega

Tanggung jawab kepada kolega harus dijalankan dalam mengembangkan kerja sama serta hubungan baik dengan sesama kolega atau rekan akuntan.

5. Tanggung Jawab terhadap Martabat Profesi

Prinsip profesi akuntansi berikutnya adalah berperilaku baik sesuai profesi dalam rangka menaikkan kebesaran martabat profesi dan kemampuannya dalam melayani masyarakat dan klien.

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)

Selain prinsip moral, para akuntan juga memiliki tuntutan dalam memahami aturan baku berupa kode etik profesi serta standar dari pekerjaan yang tengah dijalani. Kode etik profesi merupakan kaidah atau landasan profesi untuk menjadi dasar dalam memperoleh kepercayaan masyarakat.

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menjadi aturan yang mengatur etiket para akuntan saat menjalankan tanggung jawabnya. Prinsip etiket tersebut adalah sebagai berikut.

  • Tanggung jawab profesi, yakni selalu memakai pertimbangan moral serta profesional dalam setiap kegiatan yang diemban.
  • Kepentingan publik, yakni wajib bekerja dalam kerangka pelayanan publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen dalam profesionalisme.
  • Integritas, yakni menjaga dan meningkatkan kepercayaan masyarakat serta memenuhi tanggung jawab dengan integritas tinggi.
  • Objektivitas, yakni menjaga objektivitas, bersikap netral, serta bebas dari benturan kepentingan saat memenuhi kewajiban profesional.
  • Kompetensi, yakni menjadi penjamin kualitas dan mutu pelayanan seorang akuntan di bidang jasa.
  • Kehati-hatian, yakni bersikap cermat dan tekun berdasarkan teknis ketika melaksanakan kewajiban profesi akuntansi.
  • Kerahasiaan, yakni menghormati setiap kerahasiaan data dan informasi selama mengemban tugas sebagai akuntan.
  • Standar teknis, yakni menjalankan tugas berdasarkan standar teknis dan standar profesional yang relevan.

Keterampilan Profesi Akuntansi

Menjadi seseorang yang bertanggung jawab dalam pengelolaan uang, diperlukan sejumlah keterampilan sebagai seorang akuntan, antara lain sebagai berikut.

  • Analisis data, untuk menyediakan data laporan keuangan kepada dewan direksi untuk keputusan bisnis.
  • Pemahaman bisnis, untuk berkontribusi di luar urusan keuangan yang berkaitan dengan pekerjaannya.
  • Memberi masukan dan saran, untuk memberi gambaran menyeluruh mengenai cara tiap area fungsional bekerja.
  • Mengoperasikan perangkat lunak akuntansi, seperti Excel.
  • Berpikir logis, manajerial, analisis, interpretasi angka, bahasa Inggris, serta berorientasi dengan rinci dan teliti.
  • Bekerja di bawah tekanan, mampu berhadapan dengan target, dan kemampuan berhitung yang baik.
  • Sertifikasi Brevet A dan B, loyalitas tinggi, serta dapat bekerja secara individu dan di dalam tim.
  • Membuat Laporan Laba-Rugi, jurnal, neraca, serta laporan keuangan lainnya.

Seseorang dengan profesi akuntansi memang diharapkan untuk selalu andal dalam urusan pengelolaan keuangan dalam perusahaan. Dengan jenis-jenis akuntan berbeda, maka seseorang dapat memilih dan menentukan jenjang karir di masa depan.

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami