Dalam dunia bisnis, persediaan barang dagang merupakan hal yang krusial, sehingga perusahaan perlu tahu apa saja metode pencatatan persediaan barang.
Sebagaimana namanya, elemen yang termasuk dalam pencatatan persediaan barang adalah produk-produk yang akan dijual oleh perusahaan, buka semua aset perusahaan.
Karena terdapat sejumlah metode untuk pencatatan persediaan barang, maka Anda perlu memahami metode tersebut agar bisa menentukan metode mana yang cocok untuk jenis usaha Anda.
Nah, berikut ini penjelasan terkait metode pencatatan persediaan barang dagang yang perlu Anda ketahui.
Pengertian persediaan barang dagang
Persediaan barang dagang artinya semua bentuk produk atau barang dagang yang didapatkan oleh pedagang dan akan dijual kembali.
Pada umumnya, persediaan barang dagang hanya dicatat oleh jenis usaha ritel, distributor, atau grosir.
Dalam ilmu akuntansi, definisi persediaan barang dagang adalah set lancar yang mudah diubah menjadi bentuk uang tunai.
Persediaan barang dagang juga didefinisikan sebagai saldo debit normal.
Manfaat Mencatat Persediaan Barang Dagang
Sebelum Anda tahu apa saja metode pencatatan persediaan, ketahui terlebih dahulu apa saja manfaat dari pencatatan persediaan barang untuk perusahaan.
Karena persediaan barang adalah bentuk aktiva lancar, maka perusahaan perlu untuk mencatat dan mengatur keluar masuknya barang tersebut sebagai bahan untuk laporan keuangan.
Lantas, apa manfaat dari pencatatan persediaan barang?
Nah, manfaat yang pertama yaitu perusahaan lebih mudah dalam memeriksa jumlah dari stok barang yang tersedia. Maka dari itu, jangan lupa juga untuk melakukan stok opname untuk menghindari adanya penyimpangan ataupun penyalahgunaan barang yang mengakibatkan stok lebih maupun kurang.
Selain itu, manfaat lainnya dari pencatatan persediaan barang adalah bisa meminimalisir resiko telat mengirim barang atau kekurangan stok barang atau stok kosong.
Manfaat selanjutnya yaitu berpengaruh dalam pengambilan keputusan, karena perusahaan bisa mengetahui apa saja jenis barang dengan tingkat permintaan yang tinggi.
Terakhir, pencatatan persediaan barang juga bermanfaat dalam menjadi dasar strategi penjualan, contohnya dalam menggunakan quantity discount.
Strategi Manajemen untuk Persediaan Barang Dagang
Selanjutnya, Anda juga perlu tahu apa saja strategi manajemen untuk persediaan barang dagang, karena persediaan barang memiliki hubungan yang erat dengan cara perusahaan dalam menerapkan strategi penjualan.
Berikut ini sejumlah strategi manajemen yang umum dilakukan perusahaan dalam mengatur persediaan barangnya.
1. Lot Size Inventory
Lot size inventory merupakan strategi manajemen yang melakukan pengadaan persediaan barang dengan melebihi prediksi kebutuhan barang pada saat itu.
Strategi ini bisa Anda gunakan jika mengandalkan potongan ongkos pengiriman dan potongan harga dari supplier barang.
2. Fluctuation Stock
Jenis strategi manajemen persediaan barang yang kedua yaitu fluctuation stock.
Strategi ini adalah strategi persediaan barang dengan membeli barang yang bertujuan untuk menghadapi kemungkinan fluktuasi permintaan barang dari konsumen.
3. Anticipation Stock
Strategi yang satu ini pada dasarnya memiliki konsep yang sama dengan stok fluktuasi.
Namun, stok antisipasi biasanya dilakukan oleh perusahaan untuk menghadapi tingginya permintaan konsumen yang sudah diperkirakan sebelumnya, dengan melihat pola dari konsumsi pelanggan setiap tahun.
Sebagai contoh, strategi ini biasanya digunakan ketika menjelang Ramadhan atau Hari Raya Idul Fitri.
4. Persediaan Konsinyasi
Konsinyasi adalah barang lain yang dititipkan di tempat lain untuk toko itu jual, seperti mitra usaha, agen, atau cabang, dimana sebelumnya harus membuat surat perjanjian konsinyasi terlebih dahulu dengan pihak terkait.
Tujuannya yaitu untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak dengan menempatkan produk ke tempat yang memiliki permintaan tinggi dari konsumen.
Pencatatan Akuntansi Persediaan Barang
Setiap aktivitas keluar masuk barang harus Anda catat pada aplikasi stok barang yang dimiliki perusahaan, karena dengan transaksi tersebut Anda bisa tahu faktor apa yang mempengaruhi transaksi tersebut.
Nah, berikut ini adalah sejumlah transaksi yang berpengaruh dalam persediaan barang.
1. Pengadaan atau Pembelian
Persediaan barang bisa dipengaruhi oleh transaksi pengadaan dan pembeli barang yang dilakukan oleh supplier.
2. Potongan Pembelian
Faktor kedua yang mempengaruhi persediaan barang yaitu potongan pembelian.
Potongan pembelian ini bisa peroleh dari pembelian persediaan barang melalui supplier, jika pembeli membeli barang dalam jumlah besar.
3. Biaya Pengiriman Pembelian
Biaya pengiriman pembelian adalah transaksi ongkos kirim yang dibayarkan oleh perusahaan saat membeli barang dagang dari supplier ke gudang penyimpanan barang.
4. Penjualan Barang Dagang
Penjualan barang dagang merupakan transaksi penjualan barang dagang ke pelanggan, baik itu penjualan barang kas maupun kredit.
5. Retur Pembelian dan Penjualan
Transaksi lainnya yang juga mempengaruhi persediaan barang dagang adalah retur pembelian dan penjualan.
Retur biasanya terjadi karena terdapat kerusakan ketika pengiriman barang. Selain itu, retur juga bisa terjadi ketika barang yang diminta tidak sesuai.
6. Pajak
Transaksi pajak juga mempengaruhi jumlah persediaan barang dagang. Hal ini berlaku untuk perusahaan yang dikenai pajak.
Jadi, perusahaan akan terkena pajak apabila membeli atau menjualkan suatu produk. Anda dapat melaporkan pajak perusahaan melalui e-filing Mekari KlikPajak.
Metode Penilaian Persediaan
Berikut ini adalah metode penilaian persediaan barang yang didasari oleh sifat barang yang perlu Anda ketahui sebelum mengetahui metode pencatatan persediaan barang.
1. First In, First Out (FIFO)
Metode FIFO adalah metode penilaian barang dimana persediaan barang yang pertama kali masuk yaitu barang yang keluar terlebih dahulu pertama kali.
Metode FIFO biasanya digunakan terhadap barang yang memiliki fluktuasi tinggi, seperti contoh bahan-bahan pokok.
2. Last in, First Out (LIFO)
Metode LIFO adalah metode penilaian barang yang persediaan barang yang pertama kali dikeluarkan merupakan persediaan barang yang masuk terakhir.
3. Metode Average
Metode ini adalah metode penilaian persediaan barang yang membagi antara ketersediaan barang untuk dijual dengan jumlah barang yang tersedia.
Jadi, metode ini berada di tengah-tengah metode LIFO dan FIFO.
Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagang
Secara umum, terdapat 2 metode pencatatan persediaan barang dagang yang dapat Anda lakukan dengan aplikasi inventory dari Mekari Jurnal
Contoh metode pencatatan persediaan yaitu metode perpetual dan periodik atau fisik.
Nah, buat Anda yang masih belum tahu apa itu metode periodik dan metode perpetual, yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
1. Metode Perpetual atau Permanen
Metode perpetual adalah metode pencatatan persediaan barang yang mencatat persediaan barang dagang ketika terdapat transaksi penjualan.
Jadi, jika terdapat transaksi penjualan yang mempengaruhi perubahan persediaan barang, maka rekening persediaan juga dicatat pada saat itu juga.
Kelebihan dari metode ini adalah pihak perusahaan tidak perlu lagi melakukan stock opname.
Hal ini karena perusahaan sudah tahu berapa jumlah persediaan barang pada saat transaksi tersebut.
Biasanya, metode pencatatan persediaan barang perpetual diaplikasikan kepada barang dagang yang memiliki nilai jual tinggi.
Contoh barang dagang dengan nilai jual tinggi seperti mobil, emas, barang elektronik, dan lain sebagainya.
2. Metode Periodik atau Fisik
Metode pencatatan persediaan barang yang kedua yaitu metode periodik atau fisik.
Metode ini memiliki perbedaan dengan metode yang sebelumnya, karena persediaan barang tidak secara langsung dicatat ketika ada transaksi.
Namun, persediaan barang dicatat ketika akhir periode penjualan. Caranya dengan mengecek semua persediaan barang secara langsung.
Inilah mengapa metode ini juga disebut dengan metode fisik.
Tapi, perlu Anda ingat bahwa setiap transaksi penjualan tetap perlu dicatat, hanya saja untuk persediaan barangnya tidak dicatat secara langsung.
Nah, demikianlah ulasan seputar metode pencatatan persediaan barang dalam dunia bisnis.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.