Mekari Insight
- Literasi keuangan di tempat kerja membantu karyawan mengelola keuangan pribadi dengan lebih baik.
- Perusahaan dapat mendukung literasi keuangan karyawan melalui program edukasi, diskusi terbuka, dan akses ke sumber daya keuangan yang relevan.
- Solusi finansial seperti akses gaji lebih awal dapat mendukung kesejahteraan finansial karyawan dan membantu mereka mengatasi kebutuhan mendesak tanpa menambah utang.
Literasi keuangan adalah salah satu solusi untuk menangani masalah finansial yang tengah karyawan hadapi dan berdampak pada produktivitas kerja mereka.
Berdasarkan survey dari PwC tahun 2023, 57% karyawan mengalami stres finansial. Hal ini mempengaruhi kondisi kesehatan, hubungan interpersonal, kehadiran kerja, dan produktivitas kerja.
Pada awal tahun 2021, QM Financial juga mengadakan survey kepada sejumlah korporasi yang mengindikasikan bahwa 87% perusahaan membutuhkan program edukasi keuangan untuk karyawan dan 52% karyawan belum memiliki kecerdasan keuangan yang ideal.
Berdasarkan dua data di atas, kita dapat melihat bahwa literasi keuangan adalah salah satu hal penting bagi karyawan di tempat kerja. Literasi keuangan di tempat kerja dapat membantu karyawan mengelola keuangan mereka dengan baik dan mencapai financial wellness.
Melalui artikel ini, Mekari akan membantu Anda untuk lebih memahami literasi keuangan secara lebih dalam dan bagaimana membangun literasi keuangan di tempat kerja Anda.
Apa Itu Literasi Keuangan?
Financial literacy atau literasi keuangan adalah kemampuan untuk melakukan manajemen dan pengelolaan keuangan diri yang baik dan tepat dalam jangka panjang.
Individu yang mempunyai tingkat literasi keuangan baik bukanlah tidak memiliki masalah keuangan. Mereka pastinya akan menghadapi hal-hal seperti keadaan darurat, hutang, investasi dan perputaran keuangan. Namun, mereka dapat menghadapi dan menemukan solusi dari permasalahan tersebut secara efektif.
Namun, mereka dapat menghadapi dan menemukan solusi dari permasalahan tersebut secara efektif. Sebab, karyawan yang sudah mendapatkan literasi keuangan cenderung lebih mampu mengambil keputusan finansial yang tepat saat menghadapi masalah-masalah tersebut.
Oleh karena itu, literasi keuangan adalah bekal yang penting bagi karyawan untuk menghindari kesalahan finansial yang dapat memengaruhi produktivitas mereka di tempat kerja.
Tidak ada batasan dalam ilmu literasi keuangan, masing-masing individu memiliki caranya sendiri. Semakin Anda merasa aman dengan kondisi keuangan diri, semakin baik tingkat literasi keuangan yang Anda miliki.
Manfaat Meningkatkan Literasi Keuangan Karyawan di Tempat Kerja
Literasi keuangan di tempat kerja secara umum membantu karyawan untuk menghadapi permasalahan pribadinya yang berkaitan dengan keuangan. Hasilnya, karyawan dapat lebih fokus terhadap pekerjaannya serta mampu menjernihkan pikirannya sehingga dapat meningkatkan produktivitas.
Adapun terdapat berbagai manfaat lainnya yang dapat karyawan peroleh, seperti:
Siap menghadapi keadaan darurat
Topik-topik yang sering dibahas dalam meningkatkan literasi keuangan dapat membantu karyawan untuk mengetahui berbagai topik masalah yang akan mereka hadapi nantinya.
Pola pikir atau mindset karyawan akan berkembang seiring mereka menemukan kejadian yang tidak terduga ataupun tidak terencana. Hal ini dapat mencegah mereka dari kesalahan atau keputusan yang cukup fatal.
Membantu mencapai tujuan
Melalui pemahaman penganggaran dan perputaran keuangan yang baik, karyawan dapat menetapkan sebuah perencanaan sesuai ekspektasi dan arah tujuan yang mereka inginkan.
Meskipun terdapat tujuan yang tidak dapat tercapai dalam periode yang sudah ditentukan, literasi keuangan dapat membentuk rasa percaya diri dan meningkatkan peluang ketercapaian tujuan.
Sehingga dengan membentuk perencanaan ulang, tujuan yang sebelumnya tertunda dapat tercapai pada periode selanjutnya.
Lebih sedikit stres dan kecemasan finansial
Ketidaktahuan karyawan dalam menghadapi kondisi keuangan yang cenderung tidak terduga dapat mengganggu kesehatan mental mereka seperti beban stres dan kecemasan yang berlebih.
Dengan membantu karyawan mendapatkan pengetahuan terkait keuangan dengan literasi keuangan di tempat kerja, seperti mempelajari cara membentuk anggaran pribadi, pengelolaan hutang piutang, dan menabung dalam jangka panjang, ketidaktahuan tersebut dapat teratasi dengan baik.
Selain manfaat yang karyawan rasakan, literasi keuangan di tempat kerja juga bermanfaat bagi perusahaan, seperti:
Biaya perawatan kesehatan karyawan menurun
Seperti yang telah dibahas diatas, beban stres dan rasa cemas yang berkepanjangan pada akhirnya dapat mempengaruhi kesehatan fisik.
Biasanya penyakit yang karyawan hadapi seperti tekanan darah tinggi, masalah pencernaan, sulit tidur dan kelelahan berlebih, migrain, hingga tipes. Karyawan yang membutuhkan perawatan dan pengobatan tentunya dapat meningkatkan biaya asuransi yang dibayarkan oleh perusahaan.
Dengan literasi di tempat kerja, hal ini dapat menurunkan beban biaya kesehatan akibat kesehatan mental akibat kecemasan menghadapi krisis finansial.
Baca Juga: Dampak Positif Kesejahteraan Finansial Karyawan bagi Perusahaan
Menurunnya ketidakhadiran karyawan
Perusahaan yang tidak mengelola literasi keuangan karyawannya memiliki tingkat absen yang cukup tinggi. Baik itu absen karena sakit atau karena ingin mangkir dari pekerjaannya.
Jika mereka mampu mengelola keuangan pribadi dengan efektif, secara alami mereka juga memiliki pikiran dan jiwa yang lebih seimbang dan sehat. Serta dapat menurunkan angka ketidakhadiran karyawan di tempat kerja.
Strategi Meningkatkan Literasi Keuangan di Tempat Kerja
Salah satu cara terbaik untuk membangun literasi keuangan di tempat kerja adalah dengan menyusun program edukasi keuangan.
Untuk mencapai program edukasi untuk membangun literasi keuangan yang ideal, terdapat beberapa strategi yang harus Anda lakukan agar program perusahaan tepat dan berdaya.
Berikut beberapa contoh strategi meningkatkan literasi keuangan di tempat kerja:
1. Survei karyawan mengenai masalah keuangan
Ada baiknya jika Anda memulai strategi dengan melakukan komunikasi terbuka dengan karyawan.
Bentuk rincian pertanyaan seputar kondisi dan masalah keuangan yang karyawan sering hadapi, dan tanyakan apa yang mereka inginkan sebagai solusi masalah tersebut.
Data dari survey ini dapat membantu Anda dalam menemukan seberapa tinggi tingkat literasi keuangan karyawan Anda, seberapa parah masalah yang mereka hadapi, apa yang mereka butuhkan, dan peran serta fokus perusahaan untuk mendukung karyawannya.
Seperti permasalahan dan fokus yang berbeda-beda antar generasi. Golongan Milenial yang berfokus untuk membeli rumah dan pengeluaran rumah tangga, atau golongan Baby Boomers yang saat ini mulai berfokus pada tabungan pensiun dan hari tua.
Setelah survey berhasil terlaksana dengan baik, kumpulkan beragam jawaban yang telah karyawan jawab. Jadikan jawaban sebagai benchmark Anda dalam menyusun strategi dan program selanjutnya untuk membangun literasi keuangan di tempat kerja.
2. Aktif menyampaikan pengetahuan seputar keuangan
Perusahaan dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk membangun literasi keuangan karyawan di tempat kerja.
Penyampaian informasi pengetahuan melalui majalah dinding atau meja kantor mungkin masih dapat perusahaan terapkan, namun tidak membuahkan hasil yang cukup efektif.
Untuk itu, perusahaan dapat memanfaatkan jaringan media sosial online yang sering karyawan gunakan seperti LinkedIn, atau bentuk jaringan sendiri yang secara khusus akan karyawan gunakan sebagai media komunikasi.
Saat ini-pun golongan usia lanjut sudah mulai melek dengan perkembangan tren teknologi informasi modern. Maka, melakukan kampanye sosial seputar tema-tema literasi keuangan di media sosial dapat tersebar secara luas dan efektif.
Adapun media yang dapat perusahaan gunakan seperti webinar, workshop, email blast, postingan pada kanal media sosial perusahaan, artikel dalam web perusahaan, dan infografis melalui video secara online.
3. Adakan simulasi keuangan berdasarkan studi kasus nyata karyawan
Memberikan simulasi yang interaktif dapat membantu karyawan memahami literasi keuangan dengan lebih mudah.
Perusahaan dapat merancang program simulasi seperti “membuat rancangan anggaran berdasarkan gaji bulanan” atau “merencanakan dana darurat” secara langsung berdasarkan konteks nyata karyawan agar mereka dapat praktik secara langsung.
Strategi ini membuat penyampaian materi menjadi lebih konkret dan membentuk kebiasaan finansial yang lebih realistis.
4. Ciptakan budaya diskusi keuangan yang positif di tempat kerja
Masih banyak orang yang takut, malu, atau tidak nyaman untuk mendiskusikan terkait pengelolaan keuangan dalam aktivitas sehari-hari di tempat kerja. Beberapa tempat kerja juga masih merasa membahas keuangan dasar sebagai suatu hal yang tabu.
Padahal ini merupakan suatu kebiasaan yang baik dan positif agar masing-masing karyawan memiliki tingkat literasi keuangan yang sama. Bahkan kebiasaan ini dapat mengarah ke peningkatan literasi keuangan secara bersama.
Oleh karena itu, manajemen perusahaan dapat melakukan inisiatif untuk menciptakan budaya yang positif ini di tempat kerja. Manfaatkan waktu kosong di tempat kerja untuk menerapkannya.
Pelan-pelan mulai kurangi stigma buruk dalam mendiskusikan pengelolaan keuangan, dan ajak karyawan yang merasa malu atau takut untuk membahas topik positif ini.
Selain perbincangan mengenai transparansi keuangan, karyawan juga dapat memulai kebiasaan sederhana yang dapat berdampak positif pada pengelolaan kecil. Hal itu dapat dimulai dengan membawa bekal sendiri dari rumah, menyisihkan penghasilan untuk kebutuhan investasi, dan lain sebagainya.
5. Buat program mentor antarkaryawan
Selain diskusi dengan karyawan lain secara umum, menghadirkan karyawan senior atau HR yang lebih baik pemahaman finansialnya sebagai mentor bagi rekan kerja juga dapat menjadi opsi.
Selain memperkuat budaya sharing yang positif, pendekatan seperti ini dapat menciptakan ruang aman untuk diskusi secara lebih privat, tetapi tidak terlalu formal.
Karyawan yang merasa malu jika membahas kondisi ekonominya dengan beberapa orang dapat lebih terbuka dengan adanya program ini.
Dengan demikian, seluruh karyawan dapat berdiskusi dengan lebih rinci dan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kondisi serta cara mengatur keuangannya.
Akses Dana Darurat Karyawan dengan Early Wage Access
Literasi keuangan dapat membantu karyawan untuk siap menghadapi keadaan keuangan yang darurat. Kemudian perusahaan juga dapat membantu karyawan dengan menerapkan sistem gaji alternatif yaitu Earned Wage Access (EWA).
Baca Juga: Dana Darurat Karyawan dan Cara Mempersiapkannya
Fitur Earned Wage Access (EWA) dari Mekari Flex dapat membantu karyawan untuk mengatasi keadaan darurat dengan mengakses gaji yang sudah didapat lebih awal. Gaji akan terpotong secara otomatis dan langsung terkirim ke rekening pribadi karyawan secara langsung.
Perusahaan juga tidak akan perlu khawatir perputaran keuangannya terganggu. Oleh karena itu, EWA dari Mekari Flex dapat menjadi solusi perusahaan untuk membantu karyawan menghadapi keadaan yang darurat.
Tertarik menggunakan EWA dari Mekari Flex? Segera hubungi dan berkonsultasi dengan tim ahli kami lewat WhatsApp.