Mekari Insight
- Perbandingan mengenai work from home (WFH) dan work from office (WFO) masih terus menjadi perbincangan hingga kini, dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
- Sistem kerja gabungan atau hybrid mulai banyak diterapkan untuk mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan kedua belah pihak, karyawan dan perusahaan.
- Alternatif erp terintegrasi dapat membantu perusahaan lebih efisien menerapkan sistem kerja WFH dan hybrid dengan adanya data terintegrasi dan realtime, kolaborasi yang lebih transparan, serta minim miskomunikasi.
Dalam beberapa tahun terakhir, perbandingan antara work from office (WFO) dan work from home (WFH) adalah salah satu topik utama di dunia kerja modern.
Perdebatan ini termasuk akibat dari ada dan selesainya Covid-19, yang kemudian mengarah kepada satu pertanyaan: Apakah karyawan harus kembali ke kantor?
Menurut survey WTW 2024, 76% pemimpin perusahaan di AS menganggap bekerja face-to-face dapat meningkatkan keterlibatan karyawan, dan 63% percaya bahwa karyawan dapat lebih produktif jika dapat berkolaborasi secara langsung.
Di sisi lain, berdasarkan survey Robert Half, 75% dari para pencari kerja kurang berminat dengan sistem work from office sepenuhnya.
Kedua survey tersebut menunjukkan bahwa return to office dan sistem kerja jarak jauh memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, baik untuk karyawan maupun perusahaan.
Artikel ini akan membahas tentang sistem kerja WFO dan WFH, kelebihan dan kekurangannya masing-masing, serta sistem kerja gabungan antara keduanya sebagai alternatif.
Apa itu WFH dan WFO, Apa Perbedaannya?
Work From Home (WFH) adalah model kerja di mana karyawan menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka dari rumah atau lokasi di luar kantor utama perusahaan.
Sistem kerja ini biasanya memanfaatkan teknologi digital untuk komunikasi, kolaborasi, dan pelaporan pekerjaan secara daring.
Sementara itu, Work From Office (WFO) adalah sistem kerja yang lebih konvensional, yakni karyawan hadir secara fisik di kantor selama jam kerja.
Interaksi, koordinasi, dan aktivitas kerja berjalan secara tatap muka langsung di lingkungan kantor.
Dua sistem kerja tersebut memiliki beberapa perbedaan mendasar yang sebagai berikut:
Aspek | Work From Home (WFH) | Work From Office (WFO) |
---|---|---|
Lokasi Kerja | Rumah atau lokasi fleksibel di luar kantor | Kantor fisik perusahaan |
Pola Komunikasi | Mengandalkan teknologi digital (chat, video call) | Tatap muka langsung, komunikasi formal/informal |
Waktu Kerja | Umumnya lebih fleksibel, bisa disesuaikan | Mengikuti jam kerja kantor yang telah ditetapkan |
Pengawasan | Lebih mandiri, monitoring berbasis output | Pengawasan langsung oleh atasan/supervisor |
Fasilitas Kerja | Menggunakan fasilitas pribadi atau dukungan perusahaan | Menggunakan fasilitas kantor (ruang, perangkat, dsb) |
Interaksi Sosial | Terbatas secara fisik, lebih banyak virtual | Lebih banyak interaksi sosial secara langsung |
Infrastruktur | Bergantung pada koneksi internet dan perangkat pribadi | Didukung infrastruktur kantor |
Kelebihan dan Kekurangan Work From Home (WFH)
Sistem kerja dari rumah (WFH) saat ini cenderung lebih banyak diminati, khususnya oleh karyawan, karena menawarkan banyak manfaat dan kelebihan.
Akan tetapi, WFH juga memiliki beberapa kekurangan, khususnya dari sudut pandang produktivitas dan penyedia pekerjaan.
Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan mendasar sekaligus manfaat dan risiko dari sistem WFH yang dapat Anda pertimbangkan:
Aspek | Kelebihan WFH | Kekurangan WFH |
---|---|---|
Fleksibilitas | Waktu & lokasi kerja lebih fleksibel | Sulit memisahkan waktu kerja & pribadi |
Biaya & waktu | Hemat transportasi & konsumsi | Biaya listrik/internet bisa meningkat, perlu dukungan benefit dari perusahaan. |
Work-life balance | Lebih mudah dicapai | Rawan overworking & burnout |
Interaksi sosial | Bisa lebih dekat dengan keluarga | Potensi isolasi & kurang kolaborasi |
Infrastruktur & disiplin | Mandiri dan fleksibel | Tantangan perangkat & butuh disiplin tinggi |
Kelebihan Work From Home
- Fleksibilitas Tinggi
Bekerja dari rumah memberikan keleluasaan bagi karyawan untuk mengatur jam kerja dan memilih lokasi kerja yang paling nyaman.
Hal ini membuat banyak orang dapat menyesuaikan pekerjaan dengan kebutuhan keluarga atau aktivitas pribadi lain.
Untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan waktu dalam sistem kerja yang fleksibel, perusahaan dapat memanfaatkan software manajemen kehadiran dan shift karyawan.
- Efisiensi Biaya dan Waktu
Dengan WFH, karyawan tidak perlu menghabiskan waktu dan biaya untuk perjalanan ke kantor.
Pengeluaran untuk transportasi, makan di luar, dan kebutuhan penampilan juga dapat ditekan secara signifikan.
- Work-Life Balance Lebih Baik
Banyak pekerja merasa keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi lebih terjaga saat WFH, karena mereka bisa lebih dekat dengan keluarga dan mengelola waktu istirahat dengan lebih baik.
Kekurangan Work From Home
- Batasan Antara Kerja dan Kehidupan Pribadi Menjadi Kabur
Salah satu tantangan utama WFH adalah sulitnya memisahkan waktu kerja dan waktu pribadi, sehingga risiko overworking atau kelelahan mental meningkat.
Untuk itu, perusahaan dan karyawan perlu memanfaatkan berbagai aplikasi WFH untuk mengatasi masalah tersebut.
Selain itu, beberapa tim yang harus selalu stand by selama jam kerja seperti tim customer support akan sedikit terhambat dalam menjalankan tugasnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan dapat memanfaatkan software CRM yang dapat mengautomasi, mengintegrasi, dan mengelola layanan pelanggan dengan lebih efisien.
- Minim Interaksi Sosial
Kurangnya tatap muka dengan rekan kerja dapat menimbulkan rasa kesepian, menurunkan motivasi, dan mengurangi kesempatan kolaborasi spontan.
- Tantangan Infrastruktur dan Disiplin
Tidak semua karyawan memiliki fasilitas atau koneksi internet yang memadai di rumah. Selain itu, WFH menuntut disiplin diri yang tinggi agar produktivitas tetap terjaga.
Tak hanya itu, perlu dukungan sistem terintegrasi dan real-time untuk mendukung WFH, untuk meminimalkan adanya miskomunikasi antar-individu dan antar-tim.
Kelebihan dan Kekurangan Work From Office (WFO)
Berbanding terbalik dengan WFH, sistem kerja dari kantor (WFO) masih menjadi pilihan banyak perusahaan, terutama untuk industri maupun divisi yang memerlukan kolaborasi intensif dan pengawasan langsung.
Seperti data pada bagian pengantar, masih banyak perusahaan yang work from office dapat meningkatkan keterlibatan dan produktivitas karyawan.
Akan tetapi, sama seperti WFH, sistem kerja ini juga memiliki beberapa kekurangan.
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari sistem kerja dari kantor atau WFO:
Aspek | Kelebihan WFO | Kekurangan WFO |
---|---|---|
Kolaborasi & komunikasi | Diskusi dan koordinasi lebih mudah & cepat | Kurang fleksibel untuk komunikasi jarak jauh |
Struktur kerja | Rutinitas dan disiplin lebih terjaga | Jam kerja kaku, sulit bagi kebutuhan pribadi |
Fasilitas kantor | Akses langsung ke fasilitas & dukungan perusahaan | Tidak semua fasilitas tersedia di luar kantor |
Perjalanan | – | Waktu & biaya perjalanan tinggi |
Work-life balance | Batas waktu kerja & pribadi lebih jelas | Rawan stres & kelelahan akibat commute |
Kelebihan Work From Office
- Kolaborasi dan Komunikasi Langsung
Bekerja di kantor memudahkan interaksi tatap muka, sehingga proses diskusi, brainstorming, dan penyelesaian masalah dapat berlangsung lebih cepat dan efektif.
Lingkungan kantor juga mendukung kolaborasi spontan antar tim yang sulit dicapai secara virtual.
- Struktur dan Rutinitas yang Jelas
WFO memberikan struktur kerja yang teratur, dengan jam kerja yang tetap dan pemisahan yang jelas antara waktu kerja dan waktu pribadi.
Hal ini membantu banyak karyawan menjaga disiplin dan fokus selama jam kerja.
- Akses Fasilitas dan Dukungan Perusahaan
Karyawan dapat memanfaatkan fasilitas kantor seperti ruang meeting, perangkat kerja, dan dukungan TI secara langsung.
Selain itu, pelatihan, mentoring, dan pengembangan karier umumnya lebih mudah diakses di lingkungan kantor.
Kekurangan Work From Office
- Waktu dan Biaya Perjalanan
Salah satu tantangan utama WFO adalah kebutuhan untuk melakukan perjalanan ke kantor setiap hari, yang dapat memakan waktu lama dan menambah biaya transportasi serta konsumsi.
Berdasarkan data dari Statista, 40% masyarakat Indonesia menghabiskan 15-29 menit waktu di jalan.
- Fleksibilitas Terbatas
Jam kerja yang kaku dan keharusan hadir di kantor membuat karyawan sulit menyesuaikan pekerjaan dengan kebutuhan pribadi atau keluarga.
Hal ini bisa menjadi hambatan terutama bagi mereka yang membutuhkan fleksibilitas lebih.
Untuk tetap memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan karyawan, perusahaan dengan sistem WFO dapat menyediakan flexible benefit yang dapat digunakan sesuai kebutuhan.
- Risiko Stres dan Kelelahan
Rutinitas perjalanan dan tekanan lingkungan kantor dapat meningkatkan risiko stres, kelelahan, dan menurunkan work-life balance, terutama di kota besar dengan kemacetan tinggi.
Hybrid System: Alternatif Fleksibel antara WFO dan WFH
Hybrid system merupakan model kerja yang menggabungkan kehadiran di kantor (WFO) dan kerja jarak jauh (WFH).
Dengan sistem ini, karyawan dapat membagi waktu antara bekerja di kantor dan bekerja dari rumah sesuai dengan jadwal atau kebutuhan operasional.
Sistem kerja hybrid dirancang untuk mengakomodasi keunggulan dari WFH dan WFO sekaligus meminimalkan kekurangannya.
Selain itu, sistem hybrid dapat mengakomodasi kesejahteraan karyawan dengan lebih baik sekaligus mempertahankan produktivitasnya untuk perusahaan.
Karakteristik Hybrid System
- Fleksibilitas Tinggi
Karyawan diberikan kebebasan untuk menentukan hari kerja di kantor dan hari kerja dari rumah, baik berdasarkan kebijakan perusahaan maupun kesepakatan bersama tim.
- Kolaborasi dan Produktivitas
Sistem kerja hybrid memungkinkan kolaborasi tatap muka saat dibutuhkan, seperti untuk rapat penting atau brainstorming.
Namun, perusahaan tetap memberikan ruang untuk fokus dan produktivitas bagi karyawan saat bekerja dari rumah.
Produktivitas karyawan yang bekerja dari rumah dapat meningkat jika perusahaan menyediakan dukungan teknologi yang tepat, terintegrasi, dan memungkinkan akses data real-time.
- Adaptasi Kebutuhan Bisnis dan Karyawan
Hybrid system cocok untuk organisasi yang ingin menjaga budaya perusahaan dan kolaborasi, tetapi juga ingin memberikan fleksibilitas agar karyawan dapat menyeimbangkan pekerjaan dengan kehidupan pribadi.
Keunggulan Hybrid System
- Meningkatkan Kepuasan dan Retensi Karyawan
Survei global menunjukkan bahwa 83% karyawan lebih memilih sistem hybrid karena fleksibilitas dan keseimbangan hidup yang lebih baik.
- Efisiensi Biaya Operasional
Hybrid system memungkinkan perusahaan mengurangi kebutuhan ruang kantor secara signifikan.
Dengan lebih sedikit karyawan yang hadir secara bersamaan, biaya sewa, listrik, air, hingga perawatan fasilitas dapat ditekan.
Dengan demikian, perusahaan dapat mengalokasikan anggaran untuk kebutuhan lain yang lebih strategis.
- Produktivitas dan Fokus Kerja Lebih Tinggi
Karyawan dapat memilih lokasi kerja yang paling sesuai dengan jenis tugas yang sedang dikerjakan.
Pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi dapat dilakukan di rumah, sementara aktivitas kolaboratif dapat dilakukan di kantor.
Pola ini dapat meningkatkan motivasi dan produktivitas karyawan secara keseluruhan.
- Kesehatan Fisik dan Mental Lebih Terjaga
Hybrid system membantu mengurangi risiko penularan penyakit di kantor karena karyawan dapat bekerja dari rumah saat merasa kurang sehat.
Selain itu, fleksibilitas ini juga memungkinkan karyawan mengelola kondisi kesehatan mental dan fisik, seperti alergi, stress, atau nyeri kronis, tanpa harus absen total dari pekerjaan.
Tak hanya itu, mengurangi waktu commuting secara signifikan dapat menghindarkan karyawan dari kelelahan, baik secara fisik maupun mental.
- Meningkatkan Engagement dan Kepuasan Karyawan
Kebebasan dalam memilih pola kerja dan lokasi membuat karyawan merasa lebih dihargai dan dipercaya oleh perusahaan.
Hal ini berdampak pada meningkatnya engagement, loyalitas, serta menurunkan tingkat turnover karyawan secara signifikan.
Tantangan Hybrid System
- Koordinasi dan Komunikasi
Memastikan komunikasi tetap efektif antara karyawan di kantor dan yang bekerja dari rumah memerlukan dukungan teknologi dan kebijakan yang jelas.
- Manajemen Kinerja
Perusahaan perlu mengembangkan sistem pemantauan kinerja berbasis output, bukan sekadar kehadiran fisik.
Untuk itu, perusahaan perlu menggunakan software yang dirancang khusus untuk manajemen kinerja karyawan.
Selain itu, alangkah baiknya jika perusahaan juga dapat menyediakan software terintegrasi untuk masing-masing keperluan tim, contohnya procurement software yang terintegrasi dengan software akuntansi.
Dengan demikian, proses kolaborasi tetap efektif meskipun karyawan tidak selalu bertemu setiap hari.
- Keadilan dan Konsistensi
Penting untuk menjaga keadilan dalam pembagian jadwal dan akses ke fasilitas perusahaan, agar tidak menimbulkan kecemburuan atau ketimpangan di antara karyawan.
Sistem Kerja Apa yang Paling Diminati?
Mekari telah melakukan survei kecil melalui akun Instagram @talentaco terkait model kerja pilihan masyarakat saat ini.
Hasilnya, 59% responden merasa nyaman bekerja dari rumah, sementara 41% lainnya mengusulkan untuk memulai model kerja hybrid.
Banyak karyawan ingin tetap bekerja dari rumah, sementara pimpinan perusahaan meyakini bahwa bekerja dari kantor lebih efektif untuk kemajuan bisnis. Dalam hal ini, terjadi bentrokan pendapat.
Hal ini memunculkan dorongan menuju solusi yang lebih fleksibel, yaitu model kerja hybrid.
Karyawan diberikan pilihan untuk bekerja remote selama beberapa hari, dan tetap bisa berkolaborasi efektif dengan rekan kerja secara langsung di kantor pada hari berikutnya.
Menurut survei, 41% memilih model kerja hybrid, yang berarti mereka bersedia bekerja dari kantor asalkan tidak setiap hari.
Konsep bekerja full WFO, yaitu selama 5 hari dalam seminggu, dianggap kurang relevan bagi karyawan yang sudah pernah merasakan kebijakan kerja jarak jauh.
Dengan begitu, karyawan lama dapat mulai berkompromi untuk mulai bekerja dari kantor sesekali.
Di sisi lain, perusahaan juga bisa memastikan bila karyawan tetap produktif dan menerapkan budaya perusahaan dengan baik.
Penting untuk diingat bahwa perlu komunikasi yang efektif dalam menerapkan aturan model kerja baru ini kepada karyawan.
Dengan menyampaikan informasi secara jelas dan terbuka, perusahaan dapat membantu karyawan untuk lebih cepat beradaptasi dengan model kerja yang baru.
Dukung Sistem WFH dan Hybrid dengan Alternatif ERP Terintegrasi
Tujuan strategi kembali ke kantor adalah untuk kemajuan bisnis secara keseluruhan.
Akan tetapi, solusi seperti sistem WFH maupun hybrid juga dapat menjadi pilihan untuk mengakomodasi kebutuhan dan fleksibilitas karyawan, yang juga dapat meningkatkan produktivitas mereka.
Namun, perlu solusi terintegrasi untuk mengaplikasikan sistem tersebut agar kinerja tetap efisien, minim miskomunikasi, dan karyawan dapat mengakses data secara real-time.
Mekari menyediakan alternatif ERP terintegrasi untuk membantu perusahaan Anda mempertahankan bahkan meningkatkan efisiensi bisnis dengan sistem kerja jarak jauh.
Mulai dari sistem keuangan, akuntansi, manajemen kehadiran dan kinerja karyawan, CRM, pengelolaan benefit karyawan seperti earned wage access, semua terintegrasi dan dapat diakses dari mana saja dan di mana saja.
Dengan demikian, seluruh tim dalam perusahaan dapat tetap berkolaborasi dengan baik, meskipun sedang bekerja dari jarak yang berjauhan.
Tingkatkan kesejahteraan dan produktivitas karyawan dengan sistem kerja yang fleksibel bersama alternatif ERP Mekari!
Referensi
CNBC. “90% of companies say they’ll return to the office by the end of 2024”
Resume Builder. ”90% of Companies Will Return to Office By the End of 2024”
The Washington Post. ”Return to the office? These workers quit instead”