Mekari Insight
- Konsep bleisure alias menggabungkan perjalanan bisnis dan agenda pribadi semakin diminati, terutama oleh generasi Millennial dan Gen Z yang mengutamakan fleksibilitas dan pengalaman bermakna selama bekerja.
- Dengan bleisure, perusahaan punya peluang untuk meningkatkan engagement, retensi, serta employer branding. Tapi, semua itu harus diiringi dengan kebijakan perjalanan yang jelas dan sistem pengelolaan yang terstruktur.
- Mekari Expense menyediakan fitur lengkap untuk mengelola business trip yang menyisipkan elemen leisure—dari workflow policy, multi-layer approval, sampai corporate card khusus perjalanan dinas.
Menurut survei Booking.com, sekitar 30% karyawan yang melakukan business trip bersedia menerima gaji lebih rendah asalkan mereka mendapatkan kesempatan untuk menjelajah dan mengeksplorasi selama perjalanan.
Tren ini mencerminkan semakin populernya konsep bleisure, yaitu menggabungkan perjalanan bisnis dengan agenda pribadi. Meskipun sudah dikenal sejak 2022, popularitas bleisure berkembang pesat. Pasarnya diperkirakan tumbuh menjadi US$ 731,4 miliar pada 2032.
Bagi perusahaan, bleisure adalah peluang untuk meningkatkan engagement karyawan dan brand value. Untuk itu, penting untuk merancang kebijakan business trip yang tepat. Seperti apa caranya? Baca lebih lanjut.
Apa itu bleisure?
Bleisure adalah gabungan dari business travel dan leisure travel: aktivitas di mana karyawan menambahkan waktu luang pribadi sebelum atau setelah kegiatan bisnis.
Tren ini telah menjadi lebih umum pasca pandemi, dengan survei GBTA menyebutkan 65% pelaku business travel memperpanjang perjalanan mereka untuk liburan dalam setahun terakhir.
Bagi perusahaan, tren ini menyimpan peluang strategis, seperti meningkatkan kepuasan karyawan, membentuk employer branding yang menarik talenta millennial dan Gen Z, dan memperkuat loyalitas tim.
Dengan memahami bleisure sebagai bagian dari strategi perjalanan bisnis, perusahaan dapat mengatur kebijakan yang mendukung fleksibilitas sekaligus menjaga efektivitas operasional dan kepuasan karyawan.
Baca Juga: Apa Itu Perjalanan Bisnis? Pengertian dan Manfaatnya
Contoh aktivitas bleisure di Indonesia
Dengan memberi ruang untuk aktivitas seperti ini, perusahaan tidak hanya mendukung keseimbangan kerja dan hidup, tetapi juga meningkatkan motivasi dan loyalitas karyawan.
Berikut contoh aktivitas bleisure yang umum dilakukan karyawan selama perjalanan bisnis:
1. Memperpanjang masa tinggal untuk wisata
Karyawan melanjutkan waktu tinggal setelah agenda bisnis selesai, agar bisa menikmati aktivitas wisata secara pribadi tanpa mengganggu jadwal kerja utama.
2. Menyisipkan waktu liburan sebelum atau sesudah urusan bisnis
Beberapa karyawan memilih tiba lebih awal atau pulang lebih lambat dari jadwal kerja untuk menikmati pengalaman rekreasi di sekitar lokasi dinas.
3. Rekreasi singkat di sela agenda kerja
Saat ada waktu luang di antara rapat atau sesi konferensi, karyawan dapat memanfaatkannya untuk aktivitas ringan seperti berjalan-jalan, kuliner, atau berkunjung ke tempat menarik terdekat.
4. Menggabungkan kegiatan MICE dengan wisata
Perusahaan yang mengikuti kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) sering kali menyisipkan program wisata sebagai bagian dari rangkaian acara—baik untuk relaksasi maupun membangun keakraban antar peserta.
Baca Juga: Panduan Lengkap Persiapan Perjalanan Bisnis Tanpa Repot
Tren bleisure terbaru 2025
Berikut adalah tren bleisure terbaru di 2025 yang patut diperhatikan oleh perusahaan, terutama dari sisi demografi, perilaku karyawan, preferensi selama perjalanan, dan pengeluaran yang berkaitan:
1. Dominasi demografi Millennial dan Gen Z
Tren bleisure kini banyak digerakkan oleh Millennial dan Gen Z yang semakin mendominasi angkatan kerja global. Sekitar 45–78% pelaku bleisure berasal dari dua generasi ini.
Mereka tidak hanya melihat perjalanan bisnis sebagai tugas kerja, tapi juga sebagai peluang untuk mengeksplorasi tempat baru, memperluas wawasan, dan menjaga keseimbangan hidup.
Artinya, perusahaan perlu merancang kebijakan yang lebih fleksibel agar dapat menarik dan mempertahankan talenta dari kelompok usia ini.
2. Perubahan kebiasaan dan ekspektasi selama bleisure
Lebih dari 60% karyawan yang melakukan perjalanan bisnis kini rutin menambahkan unsur leisure dalam perjalanannya. Mereka memanfaatkan waktu senggang di luar agenda kerja untuk aktivitas rekreasi, kuliner, atau belanja lokal.
Survei juga menunjukkan bahwa 54% karyawan merasakan peningkatan produktivitas dan kepuasan kerja setelah melakukan bleisure trip. Dalam konteks ini, bleisure tidak hanya memperpanjang perjalanan, tetapi juga memperkaya pengalaman kerja dan berdampak positif terhadap semangat dan loyalitas karyawan.
3. Karyawan menginginkan fleksibilitas dan dukungan sistem
Karyawan bleisure tidak hanya mencari waktu liburan tambahan, tetapi juga mengharapkan kemudahan dalam merencanakan dan melaporkan aktivitas mereka.
Mereka menghargai perusahaan yang memiliki kebijakan jelas dan terbuka terhadap bleisure, serta menyediakan tools seperti platform pemesanan terintegrasi, corporate card untuk transaksi, dan sistem approval yang praktis.
Baca Juga: Rekomendasi Software Business Trip Report dan Cara Memilihnya
4. Tren pengeluaran selama bleisure semakin signifikan
Rata-rata, karyawan menghabiskan tambahan sekitar US$850 untuk aktivitas leisure selama perjalanan bisnis mereka. Pengeluaran ini mencakup aktivitas wisata, kuliner, belanja, hingga relaksasi. Selain itu, ada peningkatan preferensi terhadap akomodasi yang menawarkan kenyamanan ekstra dan opsi pembatalan fleksibel.
Bagi perusahaan, hal ini menunjukkan pentingnya pengelolaan biaya bleisure secara cermat—mulai dari pemisahan pengeluaran pribadi dan bisnis hingga pemanfaatan teknologi untuk memantau dan mengatur budget perjalanan secara real-time.
Manfaat bleisure travel untuk karyawan dan perusahaan
Bleisure travel dapat menjadi strategi bagi karyawan untuk menjaga work life balance, dan bagi perusahaan untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik.
Manfaat untuk karyawan
- Meningkatkan kebahagiaan dan motivasi kerja: Dengan menyisipkan waktu personal di sela perjalanan dinas, karyawan dapat mengurangi stres, segar kembali, dan meningkatkan motivasi kerja.
- Mengurangi stres dan risiko burnout: Aktivitas leisure seperti relaksasi atau wisata budaya terbukti membantu memulihkan energi, sehingga karyawan kembali lebih segar dan produktif setelah perjalanan.
- Memperkaya pengalaman pribadi dan profesional: Bleisure membuka kesempatan untuk memperluas wawasan, mengenal budaya baru, serta membangun jaringan di luar rutinitas pekerjaan.
Manfaat untuk perusahaan
- Meningkatkan loyalitas dan retensi karyawan: Bleisure menunjukkan bahwa perusahaan peduli pada kesejahteraan karyawan, terutama bagi generasi millennial dan Gen Z yang mengutamakan work-life balance.
- Mendukung produktivitas setelah perjalanan: Karyawan yang merasa dihargai dan diberi ruang untuk recharge biasanya kembali bekerja dengan performa lebih baik dan semangat kolaboratif.
- Memperkuat employer branding: Menawarkan bleisure sebagai bagian dari kebijakan perjalanan memperkuat citra perusahaan sebagai tempat kerja yang modern, fleksibel, dan human-centric.
Cara membuat business trip policy untuk bleisure
Dengan mengikuti enam langkah ini, perusahaan bisa memasukkan bleisure travel dalam kebijakan perjalanan dengan cara yang sistematis, adil bagi karyawan, dan terkendali secara finansial serta kepatuhan.
1. Tentukan siapa yang berhak menerima kebijakan bleisure
Mulailah dari menetapkan siapa yang boleh memperpanjang perjalanan bisnis dengan elemen leisure.
Misalnya, kebijakan dapat berlaku untuk karyawan level menengah ke atas, atau bagi mereka dengan tujuan perjalanan tertentu. Ini membantu menghindari interpretasi yang terlalu luas.
2. Jelaskan tujuan dan batasan bleisure
Tulis secara jelas bahwa bleisure hanya untuk memperkaya pengalaman setelah agenda kerja selesai, bukan liburan panjang. Sertakan batas durasi (misalnya maksimum 2 hari), jenis aktivitas yang diperbolehkan, serta lokasi yang aman dan sesuai.
3. Atur prosedur dokumentasi perjalanan
Minta karyawan mencantumkan rencana perjalanan (itinerary) yang mencakup tanggal dan aktivitas bisnis serta rencana leisure. Ini membantu dalam pemisahan biaya dan memudahkan pelacakan itinerary sesuai prinsip duty of care.
4. Tentukan kebijakan pengeluaran dan anggaran
Jelaskan dengan konkret mana saja yang ditanggung perusahaan (flight dan akomodasi business) dan mana yang menjadi tanggung jawab pribadi (hari tambahan, aktivitas leisure).
Jika diperlukan, perusahaan dapat menetapkan persentase tanggungan atau menggunakan corporate card untuk periode bisnis.
Baca Juga: Alternatif APEC Business Travel Card untuk Perjalanan Bisnis
5. Tetapkan proses persetujuan manajemen
Rancang alur approval bleisure: karyawan ajukan melalui manajer langsung, yang mengecek tujuan bisnis dan durasi, sebelum dikirim ke tim finance atau HR. Pastikan komunikasi persetujuan ini terdokumentasi dengan baik.
6. Sosialisasikan kebijakan kepada karyawan
Publikasikan panduan bleisure secara luas: melalui sesi training, portal travel, atau intranet.
Jelaskan benefit, aturan, dan prosedur, termasuk hal-hal seperti pembagian biaya, asuransi, dan mekanisme keamanan. Edukasi ini penting agar semua pihak memahami ekspektasi dan menghindari potensi penyalahgunaan.
Cara mengelola bleisure lebih efisien untuk perusahaan
Untuk menjaga keseimbangan antara efisiensi biaya dan manfaat jangka panjang dari bleisure travel, perusahaan membutuhkan sistem pengelolaan perjalanan yang terstruktur dan terotomatisasi.
Dalam hal ini, Mekari Expense hadir sebagai solusi lengkap untuk membantu perusahaan mengelola bleisure secara efisien dan terukur.
Dengan fitur-fitur unggulan seperti:
- Pembuatan business trip policy & workflow yang lebih fleksibel dan mudah disesuaikan dengan kebijakan internal
- Custom multi-layer approval untuk menjaga akuntabilitas dan transparansi persetujuan
- Expense & budgeting management secara real-time
- Proses reimbursement yang lebih cepat dan praktis
- Laporan transaksi lengkap untuk memantau seluruh aktivitas selama perjalanan bisnis dan bleisure
Sebagai pelengkap, Mekari Limitless Card—kartu korporat dari Mekari Expense—memungkinkan karyawan melakukan transaksi langsung selama perjalanan, termasuk untuk aktivitas bleisure, tanpa menggunakan dana pribadi.
Semua transaksi tercatat otomatis dan terintegrasi dengan software akuntansi Mekari Jurnal, mempermudah proses pelaporan dan rekonsiliasi.
Dengan sistem yang terintegrasi dan akurat, perusahaan dapat memastikan bahwa perjalanan bleisure mendukung produktivitas dan kesejahteraan karyawan, tanpa mengorbankan efisiensi anggaran.
Referensi
Navan. ‘’What To Know About Bleisure Travel in 2025’’
Travelpark. ‘’30+ bleisure travel statistics for 2025’’