Daftar isi
5 min read

5 Peran dan Tugas Produsen Makanan dalam Kegiatan Ekonomi

Contoh peran produksi makanan adalah menghasilkan makanan dengan meningkatkan nilai guna bahan baku demi memenuhi kebutuhan konsumen

Mekari Insight

  • Produsen makanan adalah pihak yang berperan penting dalam memenuhi kebutuhan pangan konsumen sekaligus masyarakat.
  • Produsen makanan juga berperan dalam menciptakan lapangan kerja, berinovasi, serta menambah penghasilan untuk negara.
  • Software Akuntansi dapat membantu produsen makanan meningkatkan efisiensi dan memaksimalkan keuntungan.

Produsen makanan memiliki peran yang sangat penting dalam rantai kegiatan ekonomi.

Dalam konteks ekonomi, produsen makanan adalah pembuat atau penghasil produk berupa makanan dan minuman untuk didistribusikan kepada konsumen.

Mereka tidak hanya berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia, tetapi juga berperan dalam menciptakan lapangan kerja dan mendukung sektor ekonomi lainnya. 

Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai peran dan tanggung jawab produsen makanan dalam sistem ekonomi.

Pengertian Kegiatan Ekonomi

Sebelum membahas lebih lanjut tentang produsen makanan, penting untuk memahami konsep kegiatan ekonomi terlebih dahulu. 

Secara umum, kegiatan ekonomi adalah aktivitas yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. 

Mengingat bahwa seseorang tidak dapat memenuhi semua kebutuhannya sendiri, setiap orang pasti membutuhkan pihak lain, seperti produsen makanan. 

Hal ini menumbuhkan kerja sama antar individu secara ekonomi.

Kegiatan ekonomi terdiri dari tiga proses utama yang saling berkesinambungan, yakni produksi, distribusi, dan konsumsi. Ketiga proses tersebut melibatkan pelaku-pelaku ekonomi.

Para pelaku ekonomi adalah individu atau kelompok yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan tersebut, meliputi produsen, konsumen, dan distributor.

Jenis Kegiatan Ekonomi

Kegiatan ekonomi secara umum terbagi menjadi tiga, yakni produksi, konsumsi, dan distribusi. Ketiga kegiatan tersebut melibatkan pelaku ekonomi dan proses yang berbeda.

Meskipun berbeda, masing-masing proses yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi saling berkaitan satu sama lain.

Proses-proses tersebut berperan penting dalam menciptakan aliran barang dan jasa, yang akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi.

Berikut adalah penjelasan tentang kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi secara rinci:

1. Kegiatan Produksi

Produksi adalah kegiatan ekonomi yang berfokus pada menghasilkan barang dan/atau jasa.

Lebih jelasnya, produksi adalah setiap kegiatan atau upaya yang dilakukan produsen untuk menghasilkan atau menambah nilai guna barang dan jasa.

Produsen makanan berperan dalam industri yang mengolah bahan baku, perdagangan yang mendistribusikan hasil produksi, serta agraris yang mengelola sumber daya alam.

Dalam industri makanan, contoh kegiatan produksi adalah menanam jagung, menangkap ikan, dan mengolah pangan menjadi produk fungsional.

Tujuan produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang pada hakikatnya dapat disebut sebagai konsumen, serta mendapatkan laba atau untung bagi produsen itu sendiri.

Hasil kegiatan produksi dalam industri makanan secara umum terbagi menjadi tiga, yakni produksi barang mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi jalannya kegiatan produksi, meliputi kondisi alam, ketersediaan modal dan tenaga kerja, serta kemampuan berwirausaha.

2. Kegiatan distribusi

Distribusi adalah suatu proses penyaluran barang atau jasa yang telah diproduksi oleh produsen kepada konsumen. 

Pelaku kegiatan distribusi disebut distributor. Dalam industri makanan, distributor berperan untuk memastikan produk yang telah diproduksi oleh produsen sampai ke tangan konsumen.

Tanpa distributor, produsen mungkin akan kesulitan memastikan hasil produksinya sampai ke tangan konsumen dengan baik.

Umumnya, kegiatan distribusi adalah kegiatan yang paling sibuk, karena melibatkan semua pelaku ekonomi yang ada, yakni distributor, produsen dan konsumen.

Kegiatan distribusi dapat berjalan secara langsung, semi langsung (melalui perantara), atau tidak langsung (menggunakan agen atau grosir).

3. Kegiatan Konsumsi

Konsumsi adalah suatu aktivitas di mana seseorang mengonsumsi barang dan/atau jasa dari produsen ataupun distributor demi memenuhi kebutuhan hidupnya.

Pelaku kegiatan konsumsi disebut konsumen.

Tujuan dari kegiatan konsumsi adalah menghabiskan nilai guna barang atau jasa yang telah diproduksi untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Contoh kegiatan konsumsi adalah membeli sembako yang telah diproduksi oleh produsen makanan sembako, membeli pesanan makanan untuk memuaskan rasa laparnya, dan sebagainya.

Baca Juga: Perbedaan Pasar Bisnis dengan Pasar Konsumen, Apa Saja?

Apa itu Produsen?

Seperti pembahasan sebelumnya, produsen makanan adalah salah satu bagian dari kegiatan ekonomi di industri makanan.

Produsen makanan adalah pihak yang menghasilkan makanan dan minuman untuk dikonsumsi oleh konsumen, yang adalah masyarakat umum.

Berdasarkan UU No. 8 tahun 1999 pasal 1 ayat 3 tentang Perlindungan Konsumen, istilah produsen lebih disebut sebagai pelaku usaha. 

Dalam konteks ekonomi, pelaku usaha adalah setiap orang atau sekelompok yang melakukan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.

Secara umum, produsen makanan dapat berupa individu atau perseorangan maupun organisasi profit.

Peran dan Tugas Produsen dalam Kegiatan Ekonomi

Peran produsen makanan dalam kegiatan ekonomi yang paling utama tentu adalah untuk menghasilkan makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. 

Akan tetapi, ada berbagai peran, tugas, dan fungsi lain dari produsen makanan yang lebih dari itu. Berikut adalah beberapa tugas dan peran produsen makanan dalam kegiatan ekonomi:

1. Memenuhi Kebutuhan Pangan Masyarakat

Produsen makanan bertanggung jawab untuk menyediakan berbagai jenis makanan dan minuman untuk konsumen. 

Mereka berperan dalam memastikan ketersediaan pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

Baca Juga: SaaS Food Industry: Solusi Mudah Kelola Bisnis FnB

2. Menciptakan Lapangan Pekerjaan

Industri makanan dan minuman membuka peluang kerja yang luas, mulai dari sektor pertanian, manufaktur, hingga distribusi dan pemasaran. 

Dengan demikian, produsen makanan berperan penting dalam penciptaan lapangan pekerjaan yang signifikan.

3. Meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB)

Peningkatan produksi makanan dan minuman dapat memberikan kontribusi langsung terhadap pertumbuhan PDB negara. 

PDB yang lebih tinggi mencerminkan kondisi ekonomi yang lebih baik dan positif.

4. Mendorong Inovasi dan Diversifikasi Produk

Produsen makanan terus berinovasi dengan menciptakan produk baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam. 

Dengan demikian, mereka juga berperan dalam mendorong diversifikasi dalam industri makanan.

5. Membangun Infrastruktur

Sebagai bagian dari operasional mereka, produsen makanan sering terlibat dalam pembangunan infrastruktur di daerah setempat.

Produsen makanan dapat berperan dalam membangun jalan, pelabuhan, dan fasilitas transportasi, yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Tujuan Produsen dalam Kegiatan Ekonomi

Salah satu tujuan adanya produsen dalam sektor ekonomi ialah untuk memproduksi barang atau jasa. Namun, sebenarnya ada tujuan lain dari produsen, yaitu:

1. Membuat atau mengubah serta meningkatkan nilai guna sebuah produk

Agar bahan atau barang bisa digunakan, perlu proses pembuatan atau pengubahan nilai guna. Contohnya pembuatan kendaraan yang dirangkai dari mesin. 

Contoh lainnya kain diubah nilai gunanya menjadi pakaian agar bisa digunakan.

Baca Juga: 5 Cara Aplikatif untuk Meningkatkan Efisiensi Produksi

2. Memenuhi kebutuhan konsumen atau masyarakat

Konsumen memerlukan produsen agar bisa mendapat barang atau jasa yang dibutuhkan. Namun, produsen juga memerlukan konsumen untuk mendapat penghasilan sebagai modal proses produksi.

Baca Juga: 22 Rekomendasi Software Manufaktur Terbaik untuk Efisiensi Produksi

3. Memberi pelayanan sebaik mungkin kepada masyarakat

Pelayanan ini bisa diperjual belikan atau secara sukarela diberikan kepada masyarakat. Contohnya pelayanan jasa transportasi atau potong rambut yang keduanya sama-sama memerlukan biaya. 

Contoh lainnya pelayanan jasa pembuatan SIM atau konsultasi pajak yang tidak perlu mengeluarkan biaya.

4. Mendapat keuntungan atau laba semaksimal mungkin

Selain memenuhi kebutuhan konsumen, produsen juga bertujuan untuk menghasilkan laba atau keuntungan demi keberlangsungan hidup mereka.

Produsen dan konsumen adalah dua hal yang saling membutuhkan, sementara distributor adalah perantara antara keduanya. 

Tanpa konsumen, produsen tidak akan mampu melangsungkan usahanya, dan tanpa produsen, konsumen tidak akan mampu memenuhi kebutuhannya.

Hubungan ini memunculkan suatu tanggung jawab yang harus dilakukan oleh produsen, yang sebenarnya sudah diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia tentang Perlindungan Konsumen Nomor 8/1999 pasal 19.

Dalam UU tersebut, produsen bertanggung jawab dengan memberikan ganti rugi jika terjadi pencemaran, kerusakan, dan/atau kerugian yang dialami konsumen akibat mengkonsumsi “makanan” yang dihasilkan atau diperdagangkan.

Ganti rugi ini dapat berupa pengembalian uang, penggantian makanan/minuman yang sejenis atau bernilai yang sama, serta perawatan kesehatan akibat kerugian.

Ini berlaku setelah mengonsumsi makanan/minuman, dengan tenggang waktu sekitar 7 (tujuh) hari setelah tanggal transaksi.

Oleh karena itu, produsen harus memastikan seluruh hasil produksinya aman bagi konsumen dan tidak menimbulkan kerugian.

5.  Meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan penghasilan negara

Masyarakat yang berperan menjadi produsen bisa meningkatkan taraf hidupnya dengan mendapat penghasilan produksi. 

Negara juga mendapat kenaikan pendapatan yang dihasilkan dari pembayaran pajak produsen serta hasil ekspor produk.

Bentuk Produsen

Proses produksi bisa dilakukan oleh perseorangan ataupun oleh badan usaha. Produsen dibagi menjadi dua jenis atau bentuk, yaitu:

Produsen perseorangan

Aktivitas produksi dijalankan oleh individu atau perseorangan. Walau dilakukan perseorangan, tetapi dalam proses produksinya tetap membutuhkan tenaga kerja. Contohnya produksi makanan, kerajinan, dan lain-lain. Biasanya aktivitas produksi ini masih dalam skala kecil.

Produsen badan usaha

Aktivitas produksi ini dijalankan oleh badan usaha, baik milik swasta maupun pemerintah. Hasil produksinya memiliki jangkauan yang lebih luas dibanding produsen perseorangan. Contoh badan usaha milik swasta memproduksi makanan atau peralatan elektronik.

Contoh badan usaha pemerintah memproduksi air minum, listrik, dan lain-lain.

Tingkatkan Efisiensi Produksi Makanan dengan Software Akuntansi

Mengelola usaha produksi makanan memiliki berbagai tantangan, terutama dalam mengelola modal, persediaan barang, dan keuangan.

Sebagai produsen makanan, pencatatan persediaan barang dapat dimudahkan dengan aplikasi gudang dan inventory management system yang bekerja secara akurat.

Tak hanya itu, produsen makanan juga membutuhkan aplikasi pembukuan dan aplikasi laporan keuangan agar keuntungan usaha dapat maksimal.

Mekari Jurnal menyediakan solusi lengkap dan terintegrasi untuk produsen makanan agar bisnis berjalan dengan efisien. 

Bersama Mekari Jurnal, tingkatkan efisiensi produksi makanan dan maksimalkan keuntungan perusahaan Anda!

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami