Daftar isi
Mode
5 min read

5 Cara Aplikatif untuk Meningkatkan Efisiensi Produksi

Cara meningkatkan efisiensi produksi

Persaingan yang semakin ketat mendorong industri manufaktur untuk terus meningkatkan efisiensi produksi. Banyak perusahaan mulai menerapkan KPI dan SOP yang jelas, tetapi apakah langkah ini cukup untuk mencapai efisiensi yang optimal?

Banyak yang berasumsi bahwa standar-standar tersebut akan otomatis mengatasi masalah efisiensi. Namun, kenyataannya jauh lebih kompleks. Tantangan ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kompleksitas proses produksi, fluktuasi permintaan pasar, hingga keterbatasan sumber daya. 

Untuk menjawab tantangan tersebut, berbagai strategi peningkatan efisiensi telah dikembangkan. Bagaimana caranya? Simak selengkapnya.

Apa itu efisiensi produksi? 

Efisiensi produksi adalah kondisi di mana suatu organisasi mencapai puncak produksi tanpa mengurangi produksi barang lainnya. Dengan kata lain, perusahaan mencapai efisiensi produksi maksimal ketika tim produksi menghasilkan output sebanyak mungkin tanpa membuang waktu, uang, atau sumber daya lainnya.

Salah satu metrik utama untuk mengukur efisiensi produksi adalah Overall Equipment Effectiveness (OEE), yang menunjukkan persentase waktu produksi yang benar-benar produktif.

Skor OEE 100% berarti lini produksi beroperasi sempurna, menghasilkan produk berkualitas maksimal tanpa henti. Perusahaan menggunakan OEE sebagai tolok ukur efisiensi, membandingkan kinerja dengan standar industri, aset lain dalam perusahaan, atau performa shift berbeda.

Selain itu, OEE dapat digunakan untuk melacak peningkatan efisiensi seiring waktu untuk menghilangkan pemborosan produksi. 

Perusahaan manufaktur kelas dunia mencapai skor OEE sebesar 85%, sementara perusahaan manufaktur rata-rata biasanya hanya mencapai sekitar 60%. (Lean Production)

Cara meningkatkan efisiensi produksi 

Cara meningkatkan efisiensi produksi

Untuk meningkatkan efisiensi produksi, diperlukan pendekatan yang sistematis dan terukur. Langkah-langkah ini tidak hanya berfokus pada optimalisasi penggunaan sumber daya, tetapi juga pada peningkatan kualitas, kecepatan, dan fleksibilitas dalam seluruh proses produksi.

1. Evaluasi kebiasaan dari proses bisnis

Anda mungkin pernah terjebak dalam lingkaran birokrasi, di mana inovasi terhambat oleh tradisi. Jika ini terjadi, maka perubahan menjadi sulit untuk dilakukan. Padahal, bisnis dengan sistem yang stagnan tidak akan beroperasi efektif dalam waktu yang lama. 

Perusahaan sering kali berlomba-lomba untuk menerapkan teknologi terkini namun lupa mengoptimalkan fondasi yang sudah ada. Hasilnya, peningkatan instan, namun tidak berkelanjutan.  

Karena itu, setiap perusahaan perlu berani keluar dari ‘zona nyaman’ dan melakukan audit menyeluruh terhadap proses bisnisnya. Cari area yang perlu ditingkatkan, didefinisikan ulang, atau diorganisasi ulang. Perlu diingat, bisnis yang sukses adalah bisnis yang terus belajar dan beradaptasi. 

2. Evaluasi setiap aspek lini produksi 

Selanjutnya, lakukan evaluasi menyeluruh terhadap setiap aspek lini produksi Anda. Ukur throughput, lacak pemanfaatan kapasitas, dan pahami biaya downtime peralatan Anda.

Perhatikan secara khusus pengukuran throughput, yakni rata-rata jumlah unit yang dihasilkan perusahaan dalam periode tertentu. Pengukuran ini akan mengidentifikasi masalah spesifik pada mesin-mesin tertentu. 

Metrik penting lainnya adalah pemanfaatan kapasitas, yang menghitung kapasitas total output manufaktur per pabrik pada suatu waktu. Dengan menganalisis pemanfaatan kapasitas, Anda dapat mengetahui lini produksi mana yang beroperasi secara optimal. 

Kedua metrik ini secara jelas menunjukkan betapa mahalnya downtime peralatan. Misalnya, jika tingkat produksi standar Anda adalah senilai Rp5.000.000 per jam, perbedaan antara waktu perbaikan mesin yang rusak selama 15 menit atau 30 menit akan sangat signifikan, dan dapat merugikan perusahaan sebesar Rp1.250.000.

3. Identifikasi bottleneck dalam proses produksi

Perusahaan sering kali berasumsi bahwa kendala dalam proses produksi semata-mata disebabkan oleh malfungsi mesin atau peralatan. Padahal, faktor manusia seringkali menjadi akar permasalahan yang lebih mendasar.

Misalnya, kegagalan dalam menerapkan program pemeliharaan preventif secara efektif dapat menyebabkan kerusakan mesin yang tidak terduga. Demikian pula, lambatnya respon teknisi dalam mengatasi masalah dapat mengganggu kelancaran proses produksi.

Selain itu, birokrasi yang berlebihan juga dapat menjadi penghambat. Persyaratan persetujuan yang berbelit-belit, terutama untuk hal-hal yang bersifat teknis, dapat memperlambat proses penggantian komponen atau perbaikan peralatan.

4. Temukan dan eliminasi pemborosan 

Pemborosan bisa muncul dalam berbagai bentuk, dan tidak selalu mudah dikenali. Ventilasi yang kurang memadai atau sistem pendingin yang boros energi, misalnya, mungkin tampak sepele namun dapat menggerogoti produktivitas secara signifikan. 

Selain itu, penggunaan tenaga kerja yang tidak optimal dan pengelolaan tim yang kurang efektif juga menjadi ‘pencuri’ waktu dan sumber daya berharga. Jika setiap anggota tim bekerja dengan cara yang berbeda – tidak sesuai SOP, perusahaan secara tidak langsung membuang ribuan jam kerja setiap tahunnya. 

Untuk menghindarinya, pertimbangkan untuk meminta evaluasi dari pihak ketiga yang objektif untuk menilai penggunaan sumber daya di organisasi Anda secara menyeluruh.

Baca Juga: 7 Contoh Ide Perbaikan dan Inovasi di Pabrik

5. Adopsi teknologi untuk pekerjaan yang repetitif dan dapat diautomasi

Adopsi teknologi bukan hanya sekadar pengeluaran — melainkan investasi yang akan memberikan keuntungan jangka panjang. Teknologi dapat mengotomatiskan tugas-tugas repetitif, sehingga perusahaan dapat: 

  • Menghemat waktu: Karyawan dapat fokus pada tugas-tugas yang lebih strategis dan kreatif, sehingga meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
  • Meningkatkan akurasi: Sistem digital minim kesalahan manusia, sehingga mengurangi risiko terjadinya error dalam data dan laporan.
  • Meningkatkan efisiensi: Proses bisnis menjadi lebih cepat, sehingga waktu respons terhadap perubahan pasar menjadi lebih singkat.
  • Meningkatkan pendapatan: Dengan meningkatkan efisiensi dan produktivitas, perusahaan dapat menghasilkan lebih banyak produk atau layanan dalam waktu yang lebih singkat, sehingga meningkatkan pendapatan.

Penggunaan teknologi sebagai cara meningkatkan efisiensi produksi

Apa saja proses kerja dalam perusahaan yang dapat diautomasi dengan teknologi digital? Beberapa di antaranya adalah pengelolaan SDM, yang meliputi otomatisasi perhitungan gaji, potongan, dan pembayaran. 

Ada juga software yang membantu Anda melayani pelanggan, dengan omnichannel CRM untuk menjawab pertanyaan pelanggan dan melacak tiket layanan pelanggan secara otomatis. 

Namun, untuk meningkatkan proses efisiensi produksi, Anda dapat menggunakan software manajemen inventaris. Salah satunya adalah aplikasi manajemen inventori dari Mekari Jurnal, yang memberikan beragam manfaat, sebagai berikut: 

  • Kontrol stok yang akurat dan real-time

Sistem otomatis memperbarui data stok secara real-time, mengurangi risiko kesalahan manusia. Anda juga dapat melacak stok dari semua gudang dalam satu platform yang terintegrasi. 

Dapatkan peringatan otomatis saat stok barang menipis, sehingga Anda dapat melakukan pengadaan ulang secara tepat waktu.

  • Fleksibilitas dalam pengaturan produk

Atur harga jual produk sesuai dengan strategi bisnis Anda, seperti diskon, promosi, atau harga khusus untuk pelanggan tertentu. Tambahkan informasi detail produk seperti harga beli, harga jual, dan komponen biaya lainnya.

Sistem secara otomatis menghitung stok, sehingga Anda dapat fokus pada kegiatan bisnis lainnya.

  • Laporan stok yang lengkap dan informatif

Dapatkan gambaran lengkap tentang status stok barang, mulai dari yang tersedia hingga yang sudah habis. Lacak nilai inventori dan performa penjualan setiap produk untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.

Tetapkan batas minimum stok untuk setiap produk dan terima notifikasi saat perlu dilakukan pengadaan ulang.

  • Integrasi dengan proses bisnis lainnya

Semua transaksi penjualan dan pembelian terekam secara otomatis dalam sistem, sehingga Anda memiliki data yang akurat dan terkini. Selain itu, integrasi dengan modul faktur memudahkan proses penagihan dan pelaporan.

Kesimpulan

Untuk mencapai peningkatan efisiensi produksi yang signifikan, perusahaan perlu melakukan dua langkah utama. Pertama, evaluasi menyeluruh terhadap proses produksi saat ini. Identifikasi hambatan, bottleneck, dan area yang dapat dioptimalkan. Kedua, adopsi teknologi yang tepat. 

Mekari menawarkan solusi SaaS terintegrasi yang dirancang untuk membantu Anda menghadapi tantangan masa depan. Dengan teknologi kami, Anda dapat mengotomatiskan tugas-tugas rutin, meningkatkan produktivitas, dan mengambil keputusan yang lebih data-driven.

Secara khusus, perusahaan Anda dapat menggunakan salah satu solusi dari Mekari, yaitu manajemen inventori dari Mekari Jurnal. Optimalkan rantai pasok, minimalkan downtime, dan tingkatkan kualitas produk. Hubungi tim kami sekarang dan rasakan kemudahan dan efisiensi yang ditawarkan.

Referensi

MaintainX. ”How to Improve Production Efficiency in 8 Simple Steps

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami