Home / Blog / Business & Economy

Bagaimana Startup Sosial di Indonesia Mencapai Sukses?

potensi bisnis startup sosial di Indonesia
Daftar isi
Mode

Banyak founder sudah mulai menyadari signifikansi dampak sosial dan pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) terhadap keberlanjutan bisnis. 

Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan startup sosial di Indonesia, yang mengalami peningkatan signifikan selama 5 tahun terakhir, terutama pada sektor agrikultur, pendidikan, kesehatan, dan industri kreatif. 

Pada akhirnya, bisnis yang berperan aktif untuk menempatkan prinsip SDGs dalam operasional akan lebih siap untuk memanfaatkan peluang baru, mengelola risiko, dan membuka akses ke pasar yang lebih luas. 

Lantas, seperti apa lanskap bisnis sosial di Indonesia saat ini dan apa strategi yang tepat agar bisnis bisa mencapai SDGs? Simak penjelasannya. 

Trend startup sosial di Indonesia

Dari kurang lebih 2.500 startup di Indonesia, beberapa di antaranya merupakan startup sosial. Menariknya, kinerja bisnis para startup ini dinilai sangat baik. Bahkan, potensi bisnis yang bergerak di sektor berdampak sosial diprediksi mencapai Rp100 triliun. 

Apa yang membuat mereka berbeda? Fokus bisnis mereka tidak hanya terletak pada keuntungan semata, melainkan juga pada kontribusi positif yang dapat diberikan kepada masyarakat dan lingkungan. 

Riset dari British Council dan Bappenas menyatakan bahwa bisnis berdampak sosial memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi Indonesia, sebesar 2% terhadap produk domestik bruto (PDB). 

Pertumbuhan bisnis sosial juga diproyeksikan naik sebesar 25% pada tahun 2024, terindikasi dalam rencana pembangunan nasional oleh pemerintah. 

Pemerintah mengucurkan dana sebesar 6,24 miliar kepada 4 perusahaan yang memiliki perhatian lebih terhadap lingkungan berkelanjutan dan melakukan investasi ramah lingkungan, terutama mendukung pemerintah dalam menekan emisi.

Sumber: Good News from Indonesia

Profil startup sosial terkemuka

Di, tengah masalah lingkungan dan ekonomi, ada perusahaan yang berkomitmen untuk melaksanakan bisnis berkelanjutan sesuai dengan prinsip SDG. 

Bukti nyata dari komitmen ini dapat dilihat melalui sejumlah startup sosial terkemuka yang telah diakui atas kontribusinya. 

1. Aruna

Startup sosial yang satu ini merupakan integrated fisheries commerce dan supply chain aggregator yang menggunakan teknologi untuk menghubungkan nelayan lokal dengan pasar domestik maupun global. 

Aruna memberikan dampak positif bagi sektor perikanan dan kelautan Indonesia. Pada tahun 2022, Aruna telah berhasil memberdayakan lebih dari 40.000 nelayan dan 1.500 perempuan yang tinggal di pesisir. 

Mereka juga berkomitmen untuk menambah varian produk perikanan baru serta membuka pasar yang lebih luas ke negara baru, sehingga ekspor perikanan Indonesia semakin meningkat – nelayan pun makin sejahtera. 

2. Waste4Change

Perusahaan ini membentuk manajemen pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. Mereka juga punya misi untuk mengurangi jumlah sampah yang dibuang di tempat pembuangan akhir.

Mereka telah berhasil membantu lebih dari 2.000 perusahaan besar untuk mengelola limbahnya, dan mengolah 9 juta kilogram sampah di Indonesia. Melihat kontribusi positifnya terhadap lingkungan, banyak investor tertarik untuk mendanai Waste4Change. 

Mereka sukses mengamankan pendanaan seri A sebesar 75 miliar dari AC Ventures dan PT Barito Mitra Investama, bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan sampah secara signifikan hingga 2.000 ton per hari.

3. Campaign #ForABetterWorld

Startup sosial yang berbasis di Jakarta ini meluncurkan platform aksi sosial. Melalui platform ini, mereka memberikan wadah bagi penyelenggara kampanye untuk mendorong pendukung mereka melakukan aksi sosial dan mengumpulkan donasi dari sponsor. 

Campaign #ForABetterWorld terdiri dari tiga pihak utama, yakni: 

  • Organizers: Individu atau kelompok yang terlibat secara aktif dalam kegiatan sosial. 
  • Supporters: Merespons dan memberikan dukungan nyata terhadap kampanye sosial tersebut
  • Sponsors: Pihak yang menyediakan pendanaan untuk kampanye dan mengubah dukungan menjadi donasi.

Per 2023, Campaign telah berhasil membantu menciptakan 798 ribu aksi sosial, dan menyalurkan donasi sebanyak 2.67 miliar rupiah. 

4. Dagangan

Merupakan startup social commerce yang fokus pada platform perdagangan berbasis teknologi khusus untuk mempercepat pengembangan ekonomi pedesaan di Indonesia. Dengan aplikasi ini, masyarakat di lebih dari 20.000 desa bisa belanja dari rumah dengan pengiriman gratis dalam 1×24 jam. 

Sementara bagi pihak penjual diedukasi terkait produk dan layanan fisik maupun digital, serta menghubungkan mereka kepada pengguna, pemasok, dan mitra strategis. 

Dagangan masuk dalam daftar startup Indonesia yang paling menjanjikan di Asia, berhasil mengantongi pendanaan dari 10 investor ternama, seperti Blue Bird Group dan BTPN Syariah.

5. Xurya

Bergerak dalam bisnis energi terbarukan, Xurya menyediakan PLTS Atap (panel surya) untuk berbagai industri, mulai dari perhotelan hingga perbelanjaan. Mereka berkontribusi untuk mendukung pencapaian SDGs 7. 

Saat ini, sudah ada 142 proyek PLTS Atap yang beroperasi. Secara keseluruhan, Xurya telah menghasilkan lebih dari 1 milyar kWh energi hijau. Menurut Xurya, panel surya mereka bisa memasok 25% – 30% dari total konsumsi listrik industri. 

Xurya telah menerima beberapa pendanaan dari investor, salah satunya pendanaan seri A dari Mitsui & Co. (Mitsui) dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA). Jumlah dana yang telah diperoleh mencapai US$33 juta atau setara Rp510 miliar.

Kategori Bisnis dan SDGs

Segmentasi bisnis sosial dapat dibagi menjadi beberapa kategori yang berkaitan dengan salah satu dari 17 tujuan SDGs. 

17 tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals

1. Pendidikan

Bisnis sosial yang berfokus pada kategori ini selaras dengan SDG nomor 4, yaitu Pendidikan Berkualitas. Tujuannya adalah menjamin pendidikan yang berkualitas dan inklusif, terutama untuk pendidikan dasar dan menengah. 

Salah satu contohnya adalah IndonesiaX, platform edukasi online yang menawarkan kursus dari universitas ternama di Indonesia. Siapapun bisa mengakses kursusnya, tanpa dipungut biaya. Topik yang disajikan pun beragam, mulai dari bisnis, sains, teknologi, hingga kesehatan. 

2. Lingkungan

Berfokus pada bidang lingkungan, bisnis ini berkaitan dengan beberapa SDGs, yaitu SDG 6, 7, 11, 12, 13, 14, dan 15. Biasanya, startup dengan fokus peduli lingkungan akan memilih satu atau beberapa SDGs yang menjadi tujuan utama mereka. 

Contohnya adalah Jejakin, yang berfokus pada SDG 13 – penanganan perubahan iklim. Melalui solusi manajemen karbon yang tepat, Jejakin membantu perusahaan memahami dampak emisi karbon dari produk mereka dan mencari alternatif yang lebih berkelanjutan. 

3. Kesehatan

Bisnis sosial yang berfokus pada kesehatan dapat membantu mencapai SDG nomor 3, yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera. Tujuannya tentu memastikan bahwa masyarakat hidup sehat dan sejahtera tanpa terkecuali. Salah satunya adalah startup yang baru menerima pendanaan seri A, PrimaKu. 

Punya misi untuk mengatasi permasalahan tumbuh kembang anak di Indonesia, PrimaKu menyediakan fitur pelacakan tumbuh kembang anak yang komprehensif. Fitur ini memberikan informasi terverifikasi dari dokter anak, termasuk aspek nutrisi dan tips pengasuhan anak.

4. Keuangan inklusif

Keuangan inklusif adalah salah satu cara untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan SDG nomor 1 dan 8. 

Dengan memberikan akses ke layanan keuangan yang terjangkau dan bertanggung jawab, bisnis dapat membantu mengurangi kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Di Indonesia, ada KoinWorks, P2P lending yang menjadi solusi keuangan bagi UMKM yang berada di daerah yang belum dijangkau bank konvensional. 

5. Pemberdayaan masyarakat

Fokus untuk memberdayakan masyarakat, bisnis pada kategori ini memastikan bahwa setiap orang memiliki hak untuk bekerja. Ini erat kaitannya dengan SDG nomor 5 terkait Kesetaraan Gender dan SDG nomor 8, Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. 

Salah satu contohnya adalah Aruna, yang telah berhasil memberdayakan banyak nelayan yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia, serta perempuan yang tinggal di sekitar pesisir pantai. 

Strategi kompetitif untuk startup sosial

Saat ini, kualitas produk yang baik saja tidak lagi cukup untuk bersaing. Konsumen semakin tertarik untuk berbelanja dari perusahaan yang mengusung misi sosial. Lantas, bagaimana seharusnya perusahaan mengintegrasikan misi sosial ke dalam model bisnis? 

1. Identifikasi target masalah sosial

Apa masalah sosial yang ingin diatasi oleh startup Anda? Poin ini harus ditentukan sejak awal. Anda bisa menggunakan Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai acuan untuk menentukannya. 

Pahami masalah sampai ke akarnya, untuk menemukan solusi yang efektif. Pemahaman ini tentunya akan menjadi keunggulan kompetitif bagi bisnis Anda, karena dampak yang dihasilkan juga lebih signifikan. 

2. Pendekatan pada komunitas

Supaya startup sosial punya dampak yang bermakna, perlu keterlibatan aktif dari masyarakat yang mengalami masalah sosial tersebut. Libatkan dalam proses pengembangan, implementasi, hingga evaluasi solusi. 

Bangun dialog yang transparan dengan masyarakat untuk memahami kebutuhan mereka yang terus berkembang. Hal ini juga penting untuk menumbuhkan kepercayaan. 

3. Buat storytelling terkait dampak sosial

Kembangkan narasi yang menarik untuk mengkomunikasikan dampak sosial dari bisnis Anda kepada target audiens. Teknik storytelling mungkin bisa membantu agar komunikasi terdengar lebih humanis. 

Narasi tersebut bisa menjadi identitas merek yang kuat, mencerminkan misi sosial startup Anda. Semakin berkesan dan mudah diingat, orang akan lebih mudah membedakan startup Anda dari yang lain, sehingga dapat menarik dukungan dari mereka.

4. Tetapkan metrik untuk hasil non-finansial

Metrik ini digunakan untuk mengukur dampak yang melampaui indikator keuangan. Seperti perubahan yang terjadi di komunitas, kehidupan masyarakat yang terkena dampak, atau indikator spesifik yang relevan dengan misi sosial startup Anda. 

Penting juga untuk menjaga transparansi dalam penggunaan anggaran. Komunikasikan dengan jelas bagaimana uang tersebut bisa berkontribusi terhadap perubahan positif. 

Sumber daya dan jaringan untuk mengembangkan startup

Angel Investment Network Indonesia dan UNDP merilis artikel yang berisi daftar 53 organisasi dan individu yang punya peran penting dalam pertumbuhan startup sosial di Indonesia. 

Organisasi dan individu tersebut terdiri atas investor, modal ventura, media, universitas, perusahaan swasta, hingga organisasi pendukung serta pemerintah Indonesia. Mereka adalah pakar yang betul-betul memahami bagaimana cara membangun startup dengan misi sosial. 

Bantuan dan sumber daya yang ditawarkan juga bervariasi. Sebagai contoh, Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) menawarkan pembinaan bagi founder yang baru merintis startup sosial. Selain itu, mereka juga memberikan akses ke pendanaan, mengenalkan ke jaringan yang penting, bahkan membantu mengurus hak paten perusahaan. 

Selain itu, ada juga event tahunan yang diselenggarakan khusus terkait bisnis sosial. Pada acara tersebut, founder bisa bertemu dengan banyak tokoh inspiratif dan mendapatkan ilmu baru. 

Salah satu contohnya ada AVPN Conference, di mana investor, filantropis, perusahaan, dan tokoh penting lainnya di Asia berkumpul. Program yang diadakan juga beragam, mulai dari diskusi panel, workshop, hingga sesi berbagi deal investasi. 

Kesimpulan

Founder startup sosial perlu menyadari bahwa penting untuk memahami lanskap bisnis yang didedikasikan untuk SDGs di Indonesia. Ini adalah batu loncatan penting untuk merumuskan strategi masuk pasar yang efektif. Tidak hanya sukses di pasar, startup juga bisa memberikan kontribusi terhadap kemajuan praktik bisnis yang berkelanjutan. 

Tidak hanya memahami tren dan peluang, bantuan solusi digital juga merupakan salah satu solusi untuk mempercepat pertumbuhan bisnis. Bersama dengan Mekari, mitra strategis bagi banyak perusahaan, founder dapat menciptakan keputusan strategis dan eksekusi yang lebih efektif. 

Referensi

CNBC Indonesia. ‘’11 Startup RI Masuk Daftar Perusahaan Asia Paling Menjanjikan’’
Katadata. ‘’Deretan Startup Indonesia Rambah Bisnis Berdampak Sosial’
Kumparan. ‘’67 Persen Pelaku Social Enterprise di Indonesia adalah Anak Muda’’
Tech in Asia. ‘’53 Organisasi yang Berpengaruh dalam Perkembangan Startup Sosial di Indonesia’’

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami