Home / Blog / Business & Economy

Inilah 3 Cara Jitu Menghindari Jeratan Paylater

kalender pengingat untuk membayar paylater
Daftar isi
Mode

Paylater atau bayar nanti adalah instrumen kredit yang memungkinkan konsumen melakukan pembelian dan membayarnya nanti di masa mendatang dalam tiga kali angsuran atau lebih. 

Kini paylater menjadi salah satu alat pembayaran yang digemari oleh masyarakat, termasuk karyawan.

Menurut survei dari Katadata dan Kredivo yang dilakukan pada Maret 2022 di Indonesia, yang menyatakan bahwa pengguna paylater meningkat 10% dari tahun sebelumnya

Fitur ini digemari karena kemudahan penggunaannya, bunga yang rendah, dan cicilan pendek. Sehingga, penggunanya tak perlu repot-repot memikirkan pembayaran yang membengkak dari seharusnya saat jatuh tempo nanti.

Sayangnya, karena kepraktisan dan kemudahan yang ditawarkan oleh paylater, banyak orang yang terlena dan berakhir menjadi konsumtif.

Dalam survei milik Research Institute of Socio-Economic Development (RISED), sebanyak 43% konsumen menggunakan paylater untuk membeli barang di luar pengeluaran bulanan, demi promo dan cicilan pendek

Padahal, paylater umumnya digunakan sebagai alternatif pendanaan ketika seseorang memiliki kebutuhan yang mendesak.

Maka dari itu, di sini Mekari akan membahas risiko dan cara-cara menghindari jeratan paylater. Simak pembahasan berikut.

Risiko Menggunakan Paylater

Bagai pisau bermata dua, fitur paylater tampak seperti penyelamat saat tak ada dana belanja. Namun, fitur tersebut juga dapat menjadi ancaman ketika Anda tidak dapat mengontrol impulsivitas mereka.

Akhirnya, Anda pun berakhir dalam kesulitan keuangan ketika mereka meminjam terlalu banyak. Di bawah ini adalah beberapa risiko yang ditimbulkan dari penggunaan fitur paylater:

1. Tagihan Utang yang Menggunung

Fitur paylater memudahkan Anda untuk mengeluarkan uang lebih dari kapasitas mereka. Misalnya, biaya pembelian tampak lebih murah ketika Anda membaginya menjadi pembayaran yang lebih sedikit.

Namun, banyak orang lupa berapa banyak yang harus dibayar dan kapan. Pernyataan ini sesuai dengan hasil studi dari Cornerstone Advisors, yang mengatakan bahwa 43% pengguna paylater telat membayar pinjaman mereka.

Hal tersebut sering terjadi, terutama jika Anda telah melakukan beberapa pembelian pada hari yang berbeda dan menggunakan lebih dari satu akun paylater.

2. Terganggunya Skor Kredit atau BI Checking

Beberapa penyedia paylater akan mencatat transaksi yang menggunakan fitur paylater ini sebagai tagihan baru pada laporan kredit Anda. 

Maka dari itu, memakai dan mempunyai akun paylater yang banyak di laporan kredit dapat memengaruhi BI checking dan aplikasi kredit di masa mendatang. Contohnya, pinjaman mobil atau pinjaman rumah yang sulit diterima oleh bank karena skor dan riwayat kredit yang buruk.

3. Kebocoran Data

Menurut “Annual Data Breach Report 2021” milik  Identity Theft Resource Center, kebocoran data pada tahun 2021 naik lebih dari 68% (1.862 pelanggaran). Salah satu penyumbang terbesar dari naiknya persentase kebocoran data ini adalah aplikasi paylater.

Dengan adanya kebocoran data tersebut, akan ada kemungkinan bahwa seseorang akan menggunakan data Anda untuk melakukan tindakan kriminal.

4. Mendorong Perilaku Konsumtif

Kepraktisan dan kemudahan fitur paylater seringkali memberikan dorongan impulsif kepada Anda, penggunanya, saat bertransaksi. 

Jadinya, Anda pun yang awalnya hanya merencanakan untuk membeli barang-barang bersifat mendesak, malah berakhir membeli kebutuhan tidak penting.

Baca Juga: Ini 3 Cara Perusahaan Membantu Karyawan Generasi Sandwich

 

 

Cara Menghindari Jeratan Paylater

Berikut ini adalah cara-cara yang dapat Anda lakukan untuk menghindari jeratan paylater:

1. Tentukan Anggaran

Fitur paylater mungkin memperbolehkan Anda untuk membelanjakan Rp10.000.000 dalam satu kesempatan, tetapi itu tidak berarti Anda harus melakukannya.

Jadi, Anda harus memperhatikan baik-baik anggaran dan penghasilan yang didapatkan untuk mengimbangi pemasukan dan pengeluaran.

Lalu, setelah Anda memahami batas pengeluaran yang ideal, pastikan Anda tetap disiplin di jalur. Misalnya dengan menyimpan daftar pembelian terencana dan mengalokasikan akun untuk pembayaran di masa mendatang.

2. Periksa FAQ

Kedatangan fitur paylater masih tergolong baru. Fitur ini datang dalam berbagai jenis, dan tak jarang di antaranya memungut biaya administrasi dan biaya bunga untuk setiap transaksi yang dilakukan. Hal tersebut tentunya terasa seperti jebakan yang membingungkan untuk Anda sebagai pengguna.

Jadi, untuk menghindari hal tersebut, Anda harus memeriksa persyaratan pinjaman di situs web penyedia fitur paylater, yang biasanya tercantum di halaman dukungan atau FAQ.  

Anda harus mengecek pertanyaan terkait apakah biaya keterlambatan dikenakan secara otomatis, atau dapatkah Anda dibebaskan jika Anda terlambat membayar sehari? Apakah pembayaran yang terlambat atau terlewat akan dilaporkan ke biro kredit, yang mungkin merusak nilai kredit Anda?

3. Atur Pembayaran Otomatis

Seperti yang ditunjukkan oleh studi dari Cornerstone Advisors sebelumnya, konsumen dapat dengan mudah kehilangan jejak pembayaran paylater mereka.

Akibat hal tersebut, Anda bisa dikenakan denda telat bayar untuk setiap transaksi yang dilakukan. Mungkin biaya tersebut akan terlihat sedikit, apabila dilihat pada satu transaksi. Namun yang menjadi masalah adalah ketika Anda melakukan banyak transaksi dan membuat biaya dendanya menggunung.

Cara paling mudah untuk menghindari denda tersebut adalah dengan mengotomatisasi seluruh proses. Jadwalkan pembayaran rutin melalui rekening bank atau kartu Anda.

Anda juga dapat mengatur pengingat di kalender, teks, atau email ketika pembayaran telah jatuh tempo. Beberapa pemberi pinjaman melakukan ini secara otomatis.

Baca Juga: Mengelola Financial Wellness Karyawan dengan Employee Loan

Earned Wage Access, Solusi untuk Lepas dari Paylater

Dari pembahasan di atas, Anda dapat mengetahui bahwa meskipun paylater dapat menjadi alternatif pendanaan yang praktis dan mudah untuk memenuhi kebutuhan tak terduga, cara kerjanya masih menimbulkan banyak risiko.

Di lain sisi, Earned Wage Access yaitu fitur yang memungkinkan karyawan untuk mengambil gaji yang telah mereka peroleh sebelum tanggal gajian. 

Melalui fitur Earned Wage Access dari Mekari Flex, karyawan dapat menutupi segala keadaan darurat atau biaya tak terduga tanpa harus repot-repot meminjam dan membayar bunga atau biaya keterlambatan.

Selain itu, karena dana yang ditarik berasal dari gaji pribadi, Anda tidak perlu mengkhawatirkan pembayaran di masa depan. 

Jika Anda tertarik untuk menggunakan Earned Wage Access dari Mekari Flex, Anda dapat berdiskusi dengan tim ahli kami.

 

 

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami