Dalam industri manufaktur, Anda mungkin mengenal istilah bill of material, atau disingkat sebagai BOM, sebagai suatu perhitungan yang harus ada dalam manajemen. Bill of material (BOM) merupakan sumber informasi penting untuk masalah manufaktur.
Terkadang BOM juga dikenal dengan nama yang berbeda seperti component list, production structure, atau production recipe.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai BOM? Artikel ini akan memberikan penjelasan lengkap tentang BOM, mulai dari definisi, jenis, komponen, hingga manfaatnya. Jadi, langsung saja simak pembahasannya di bawah ini!
Apa Itu Bill of Material (BOM)?
Bill of material adalah daftar lengkap bahan dan komponen wajib dalam pembuatan produk. BOM tidak hanya mencakup bahan baku tetapi juga assemblies, sub-assemblies, sub-komponen, dan bagian lain dalam proses produksi.
Format BOM bervariasi tergantung pada proses manufaktur. Namun, ada dua jenis BOM yang umum. Yang pertama adalah BOM yang digunakan pada tahap engineering atau product first development (EBOM). Tipe kedua adalah BOM yang terkait dengan waktu ketika produk memasuki tahapan produksi massal dan dikirim ke pelanggan (MBOM).
Bill of material adalah inventaris komprehensif bahan mentah, rakitan, sub-assemblies, suku cadang dan komponen, serta jumlah masing-masing, yang dibutuhkan
Sebagai contoh bagan dibawah ini, sebuah pabrik sepeda ingin memproduksi 1.000 sepeda. Maka daftar bahan untuk pembuatan sepeda mencakup semua bagian, seperti rangka, setang, roda, sadel, ban, pelek, pedal, sel engkol, serta fork atau garpu sepeda.
Jenis-Jenis Bill of Material
Ada berbagai jenis bill of material yang ada dalam bisnis manufaktur. Berikut ini penjelasannya:
1. Manufacturing Bill of Material (MBOM)
Manufacturing bill of material terdiri dari daftar terstruktur dari semua sub-assemblies atau item penting untuk menghasilkan produk jadi yang dapat dikirim.
Selain menyajikan informasi tentang bagian-bagian satuan, MBOM juga mencakup informasi tentang bagian-bagian yang perlu diproses sebelum perakitan. Dari MBOM, Anda juga bisa tahu bagaimana komponen yang berbeda saling berhubungan dalam suatu produk.
Informasi dalam tagihan bahan manufaktur saling terkait dengan semua sistem terintegrasi yang terlibat dalam pemesanan dan pembuatan produk. Di antaranya perencanaan sumber daya perusahaan, perencanaan kebutuhan material, dan sistem eksekusi manufaktur.
Baca Juga: Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur: Pengertian, Jenis, Fungsi dan Elemennya
2. Engineering Bill of Material (EBOM)
Sebuah tagihan teknik bahan (EBOM) menentukan bagian atau rakitan yang dirancang oleh divisi teknik. BOM engineering menunjukkan struktur komponen dari perspektif fungsional yang terdiri dari gambar teknis atau mekanik suatu produk.
Sebuah EBOM dibuat dari sudut pandang desain. Alih-alih sudut pandang manufaktur. insinyur kebanyakan mengembangkannya dengan bantuan tools Electronic Design Automation (EDA) atau Computer Aided Design (CAD).
Biasanya, suatu produk akan memiliki lebih dari satu bill of material teknik karena bisa jadi desainnya mengalami beberapa revisi.
Tagihan bahan teknik menyediakan informasi mengenai komponen dan arahan yang diperlukan untuk membuat produk tertentu. Misalnya saja bahan baku, suku cadang, item, sub-assemblies, dan lapisan data yang saling terkait. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi biaya produksi juga merupakan bagian dari tagihan teknik bahan.
3. Sales Bill of Material (SBOM)
SBOM berisi informasi tentang produk dalam tahap penjualan, yang berarti rincian produk sebelum perakitan.
Dalam sales bill of material, daftar produk jadi dan komponen penting sebagai entitas terpisah dalam dokumen pesanan penjualan.
Alih-alih sebagai item inventaris, pengelolaan produk dijadikan item penjualan. Maksudnya, SBOM digunakan untuk dokumen penjualan dalam kasus di mana item induk terdaftar bukan sebagai item inventaris, tetapi sebagai item penjualan saja.
Selain MBOM, EBOM, dan SBOM di bawah ini beberapa jenis bill of material yang paling umum digunakan:
- Production BOM: Diperlukan untuk semua Perencanaan Kebutuhan Bahan (MRP) berjalan dan pesanan produksi standar.
- Assembly BOM: Mirip dengan BOM penjualan, produk akhir juga tidak dikelola sebagai barang inventaris, tetapi sebagai barang penjualan.
- Template BOM: Meskipun fleksibel, tidak ada instruksi formal untuk jenis BOM yang satu ini. Dokumen penjualan dan produksi menggunakan jenis tagihan bahan ini.
Komponen dalam Bill of Material
Berikut ini adalah beberapa komponen bill of material yang harus Anda sertakan:
- Level BOM: Setiap bagian atau perakitan di BOM harus memiliki nomor atau peringkat yang mewakili hierarkinya.
- Nomor bagian: Tetapkan nomor bagian di setiap item untuk setiap item sehingga pembaca dapat dengan mudah mengidentifikasi siklus produksi item tersebut.
- Nama bagian: Beri nama untuk setiap bagian, bahan, atau rakitan yang mudah dipahami sehingga pembaca dapat memahaminya tanpa harus mencari referensi.
- Fase: Pastikan semua tahapan setiap bagian dalam BOM sesuai deproduksingan fase. Gunakan nama fase yang mudah dipahami seperti “On Processing” dan lainnya.
- Deskripsi: Menegaskan informasi deskriptif dan komprehensif pada setiap materi atau bagian. Deskripsi ini berguna untuk membedakan barang sejenis.
- Kuantitas: Tentukan jumlah item yang terdaftar. Departemen pembelian akan menggunakan informasi ini untuk menjaga agar proses produksi tetap berjalan.
- Unit pengukuran: Tentukan unit pengukuran yang Anda gunakan untuk mengukur item, seperti “kilogram” atau “meter”.
- Jenis pengadaan: Identifikasi proses pengadaan setiap barang, apakah Anda memproduksi barang tersebut atau milik Anda sendiri, atau membelinya dari vendor.
- Biaya: Jumlah uang yang dikeluarkan untuk produksi atau pembelian suku cadang.
- Catatan BOM: Masukkan informasi yang relevan tentang BOM.
Manfaat Bill of material
BOM dapat menjadi acuan spesifikasi untuk memperbaiki atau mengganti suatu produk. Masih ada beberapa manfaat penting dari bill of material yang perlu Anda ketahui. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Daftar Belanja Dapat Disesuaikan
Manfaat bill of material yang pertama adalah Anda dapat menyesuaikan daftar belanja Anda untuk keperluan produksi.
Anda akan sering merujuk pada bill of material sebagai ‘resep’ atau ‘daftar belanja’, karena di dalamnya terdapat rincian dari semua bahan baku dan jumlah yang dibutuhkan.
BOM yang yang disusun secara akurat mampu menyederhanakan pengadaan komponen. Dengan demikian, Anda dapat menambah atau mengurangi skala pekerjaan produksi sesuai anggaran.
2. Meminimalisir Terjadinya Kehabisan Bahan
Dengan bill of material, maka perencanaan kebutuhan material yang terorganisir, kuantitas inventaris jadi lebih akurat. Dengan begitu, Anda dapat memastikan bahwa Anda tidak akan pernah kehabisan material lagi.
BOM bisa jadi solusi bagi inventaris Anda karena menyertakan modul manufaktur yang dapat mengingatkan Anda saat stok hampir habis.
Selain itu, menggunakan aplikasi stok barang juga dapat mendampingi BOM untuk selalu mencatat jumlah persediaan yang ada dan memberikan anda notifikasi terhadap setiap pergerakan barang.
Beberapa aplikasi inventaris bahkan akan secara otomatis menghasilkan PO ke supplier ketika jumlah komponen kurang dari yang dibutuhkan.
3. Perencanaan Inventaris Jadi Lebih Baik
BOM juga memberi Anda daftar lengkap tentang apa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek.
Jadi, Anda dapat mengetahui semua data yang diperlukan untuk memetakan berapa lama proyek akan berlangsung dan jumlah orang yang terlibat.
4. Perencanaan Biaya yang Lebih Baik
Dengan perencanaan inventaris yang lebih baik, maka Anda juga dapat merencanakan anggaran bisnis Anda jadi lebih akurat, apalagi jika Anda sudah menggunakan software akuntansi.
Selain itu, Anda juga dapat memprediksi tentang durasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek atau proses produksi. Hal ini memungkinkan tim penjualan Anda untuk membebankan biaya pekerjaan dan pesanan secara lebih efisien.
Selain itu, perhitungan HPP juga akan makin akurat guna meningkatkan kontrol margin keuntungan bisnis Anda. Oleh sebab itu, Anda sebaiknya menyertakan beberapa tim penjualan dalam pembuatan BOM agar dapat meninjau dan menyetujui detail pekerjaan produksi.
5. BOM Dapat Menyatukan Semua Departemen
Manfaat BOM selanjutnya adalah memastikan bahwa semua departemen bekerja sebagai satu kesatuan. Saat membuat BOM, pastikan Anda mendapatkan masukan dari tim desain, manufaktur, pengadaan, dan penjualan untuk memastikan keakuratan dokumen.
Nah, demikianlah artikel tentang bill of material yang perlu Anda pahami, mulai dari pengertian, jenis, manfaat, serta komponennya.
Dengan pembuatan BOM yang terencana, Anda dapat memaksimalkan margin keuntungan serta merencanakan inventaris dengan lebih baik.