Home / Blog / Business & Economy

Mengelola Financial Wellness Karyawan dengan Employee Loan

financial-wellness-dan-employee-loan
Daftar isi
Mode

Memasuki bulan Ramadhan, pengeluaran karyawan banyak yang mengalami kesulitan karena adanya peningkatan kebutuhan.

Biasanya, pembengkakan biaya akan semakin diperparah oleh harga sembako yang melonjak secara mendadak, biaya mudik yang tinggi, dan banyaknya pengeluaran yang tidak terduga seperti buka bersama.

Menurut Riset Continuum Data Indonesia tahun 2021 tercatat bahwa:

Indeks konsumsi masyarakat naik sebesar 17% saat Ramadhan.

Tingginya tingkat konsumsi yang tidak diimbangi dengan naiknya pendapatan karyawan, tentunya akan berpengaruh pada financial wellness (kesehatan finansial) karyawan. 

Kondisi keuangan seseorang dikatakan sehat apabila mereka dapat menyeimbangkan kebutuhan finansial dan menghadapi hal-hal tak terduga dalam aktivitas keuangannya.

Di sini, perusahaan dapat berperan dalam membantu karyawan membangun financial wellness. Salah satu bentuk bantuannya adalah dengan memberi employee loan (pinjaman karyawan) atau dikenal dengan kasbon

Namun pinjaman karyawan tidak diberikan secara cuma-cuma, sebab perusahaan harus mengukur financial wellness karyawan terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi keuangannya serta mengetahui alasan peminjaman.

Lebih lengkapnya, mari simak penjelasan berikut.

Baca Juga: Ini Peran Perusahaan dalam Kesejahteraan Finansial Karyawan

Mengukur Financial Wellness Karyawan

Hal pertama yang harus dilakukan perusahaan adalah mengukur financial wellness karyawan sebagai bahan pertimbangan sebelum memberikan pinjaman.

Selain untuk pertimbangan perusahaan, pengukuran financial wellness karyawan juga mengindikasikan bentuk kepedulian perusahaan terhadap pekerja.

Seperti yang dilansir dalam PwC Employee Financial Wellness Survey di tahun 2021 bahwa:

72% karyawan menyukai perusahaan yang peduli dengan financial wellness karyawannya.

Untuk mengukur kesehatan keuangan pekerja, terdapat beberapa metrik yang dapat Anda gunakan, yaitu:

1. Absensi Karyawan

Menurut Society for Human Resource Management (SHRM), tekanan keuangan menyebabkan peningkatan 34% dalam ketidakhadiran dan keterlambatan. 

Karyawan yang khawatir tentang uang juga absen dua kali lebih banyak dibandingkan dengan rekan kerja mereka yang tidak stres. Oleh karena itu, absensi dapat menjadi pengukur yang baik untuk financial wellness.

2. Presenteeism sebagai Indikator Financial Wellness

Stres finansial juga dapat menyebabkan peningkatan presenteeism, yaitu karyawan yang datang untuk bekerja meski pun secara fisik atau mental tidak sehat. 

Walau pun tampak tidak begitu buruk, presenteeism dapat secara serius mempengaruhi performa karyawan, yang mana menuntun pada penurunan kinerja perusahaan.

3. Data Iuran Pensiun

Perubahan seperti penangguhan atau pengurangan pada iuran pensiun dapat menjadi indikator bahwa karyawan sedang mengalami kesusahan finansial.

 

 

Alasan Karyawan Mengajukan Pinjaman

Setelah mengetahui financial wellness karyawan, perusahaan dapat mendekati karyawan secara personal untuk mengetahui alasan peminjaman mereka.

Berikut adalah daftar alasan karyawan mengajukan employee loan atau kasbon:

1. Membeli atau Mengganti Kendaraan

Setelah beberapa tahun bekerja, karyawan mungkin menghadapi kondisi di mana kendaraannya tidak layak lagi untuk digunakan. Sehingga karyawan perlu meminjam dari perusahaan.

Kendaraan baru dapat memberikan kenyamanan bagi karyawan ketika pergi bekerja. Hal tersebut bisa saja membuat suasana hati pegawai baik dan menuntun kepada performa yang baik pula.

2. Biaya Pengobatan

Ketika karyawan jatuh sakit, otomatis produktivitasnya akan menurun. Bencana seperti itu tidak dapat dihindari oleh siapa pun. 

Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan dapat membantu karyawan dengan mendaftarkannya di BPJS Kesehatan atau memberikan fasilitas kesehatan di kantor. Dengan begitu financial wellness karyawan serta kesehatan fisiknya juga akan terjaga,

3. Dana Ibadah

Dalam memenuhi panggilan ibadah, seperti umrah, naik haji, dan upacara keagamaan, seorang pegawai menjadi terdesak untuk meminjam dana kepada perusahaan.

4. Biaya Perjalanan

Pada musim mudik atau libur panjang, karyawan yang mempunyai kampung halaman jauh akan memerlukan biaya perjalanan yang besar.

Alasan seperti ini dapat diizinkan selama perusahaan mengetahui secara pasti bagaimana karyawan dapat membayarnya, sebab alasan tersebut tidak bersifat mendesak.

Akan tetapi, tidak peduli seberapa genting alasannya, mengajukan pinjaman terkadang terasa berat dan menjadi momok memalukan bagi sebagian karyawan. 

Lantas, apakah perusahaan dapat menyediakan alternatif untuk memulihkan financial wellness pegawai?

Baca Juga: Manfaat Earned Wage Access untuk Kesejahteraan Karyawan

Solusi Alternatif, Bangun Financial Wellness dengan Earned Wage Access

Perusahaan dapat memanfaatkan alternatif pendanaan yang sehat untuk memulihkan financial wellness pegawai, yaitu dengan mengaplikasikan Earned Wage Access (EWA).

Earned Wage Access dari Mekari Flex merupakan fitur di mana karyawan dapat mengakses gaji mereka lebih awal dari periode yang ditentukan. 

Jadi, ketika pegawai memiliki kebutuhan mendesak, mereka dapat langsung menarik langsung dari gaji mereka. 

Perusahaan juga tak perlu khawatir harus mengkalkulasi kembali gaji karyawan. Sebab, dengan Earned Wage Access, gaji akan terpotong secara otomatis sesuai penggunaan karyawan tersebut.

Maka dari itu, Earned Wage Access menjadi solusi alternatif bagi perusahaan yang ingin mempertahankan financial wellness karyawan.

Tertarik untuk menggunakan Earned Wage Access dari Mekari Flex? Anda dapat menghubungi dan mendiskusikan lebih lanjut dengan tim kami.

 

 

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami