Daftar isi
5 min read

Digital Talent Landscape: Strategi Hadapi Perubahan di Era Digital

Contoh talenta digital yang memanfaatkan teknologi untuk bekerja dari mana saja

Mekari Insight

  • Digital talent landscape memberikan gambaran tentang kebutuhan dan peluang talenta teknologi saat ini.
  • Perusahaan perlu strategi yang tepat untuk menarik dan mempertahankan digital talent agar tetap kompetitif dan bisa beradaptasi dengan transformasi digital.
  • Software HRIS terintegrasi membantu perusahaan mengelola kebutuhan, perkembangan, dan kepuasan talenta digital.

Persaingan untuk mencari talenta berkualitas semakin kompetitif. Untuk menemukannya, HR harus mulai memanfaatkan teknologi secara efektif. Karena itulah, talenta digital menjadi sangat berharga.

Dilansir melalui Kompas, Indonesia membutuhkan 600.000 talenta digital setiap tahunnya, namun universitas hanya mampu mencetak lulusan di bidang digital sebesar 200.000 saja. Hal ini menjadi tantangan khususnya bagi HR, dalam mencari cara inovatif untuk mengatasi kesenjangan talenta digital ini.

Dengan memahami digital talent landscape atau lanskap talenta digital, HR dapat merancang langkah strategis yang efektif untuk mengisi kesenjangan ini dan memastikan pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan.

Apa Itu Digital Talent?

Digital talent adalah tenaga profesional yang mampu untuk menggunakan serta beradaptasi dengan teknologi yang terus berkembang. Dalam digital talent landscape, minat pada talenta digital melambung tinggi. 

Individu yang berkontribusi dalam lanskap talenta digital umumnya adalah digital natives, yaitu orang yang sudah terpapar teknologi sejak kecil – membuat mereka lebih familiar dan memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang lingkungan digital. 

Keterampilan yang mereka miliki juga cocok dengan permintaan pasar masa kini, terutama dalam hal keterampilan teknis seperti pemrograman, analisis data, kecerdasan buatan (AI), cybersecurity, digital marketing, dll. 

Sebagai pekerja terampil, digital talent memiliki preferensi ideal terkait tempat mereka bekerja. Dilansir dari McKinsey, bukan hanya sekadar besarnya kompensasi gaji, talenta digital juga mengharapkan adanya pengembangan dan kemajuan dalam karir mereka.

Pentingnya transformasi digital talent

Penting bagi perusahaan untuk memahami lanskap talenta digital dan melakukan transformasi yang sesuai, untuk: 

  • Mengidentifikasi peran dan keterampilan yang dibutuhkan perusahaan saat ini dan masa depan untuk menyukseskan transformasi digital. 
  • Menarik dan mempertahankan talenta digital terbaik dalam lingkungan yang kompetitif dan dinamis.
  • Membantu mengembangkan dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja yang ada untuk memenuhi tuntutan bisnis digital yang terus berubah.
Baca Juga: 15 Contoh Transformasi Digital di Berbagai Industri

Tren Digital Talent Acquisition Market

Mengingat banyaknya perubahan dalam digital talent acquisition market, berikut adalah tren terbaru yang bisa menjadi fokus dalam pembentukan strategi pengembangan sumber daya manusia: 

1. Pergeseran keterampilan yang dicari oleh perusahaan

Pekerjaan repetitif kini sudah dapat digantikan oleh teknologi, sehingga perusahaan butuh keterampilan yang dapat melengkapi dan menggunakan teknologi tersebut dengan tepat. Keterampilan yang dimaksud meliputi literasi digital, literasi data, penggunaan AI, juga didukung dengan soft skills seperti kreativitas, critical thinking, dan leadership

Orang-orang yang bekerja di bidang teknologi harus terus belajar hal-hal baru agar tetap kompeten. Oleh karena itu, perusahaan harus meningkatkan cara mereka melatih dan meningkatkan keterampilan karyawan mereka. Tidak hanya memberikan sertifikat, namun perusahaan harus membantu karyawan membangun keterampilan dasar dan berkembang dalam berbagai peran yang memerlukan keterampilan tersebut.

2. Perubahan dalam tren mobilitas kerja

Mobilitas kerja memberi peluang bagi karyawan untuk promosi atau beralih peran demi pengembangan karier. Namun, survey LinkedIn membuktikan bahwa banyak karyawan memilih resign daripada mengikuti mobilitas internal.

Umumnya, ini terjadi karena proses internal yang rumit, sementara mencari pekerjaan baru dianggap lebih mudah.

Kebanyakan jalur karier bersifat linear, naik jabatan berarti memimpin lebih banyak orang. Ini kurang cocok bagi talenta digital yang unggul tapi tak ingin jadi manajer. 

Oleh karena itu, perlu jalur karier alternatif yang menekankan kolaborasi dan pengaruh, bukan sekadar otoritas. Untuk mendukungnya, perusahaan perlu menyiapkan sistem transisi karier yang mudah, target kinerja yang jelas, dan kompensasi yang sesuai.

3. Tren Bekerja Jarak Jauh

Kerja jarak jauh (remote working) masih menjadi tren pasca pandemi, terutama di kalangan talenta digital. Ini memberi perusahaan akses global terhadap kandidat terbaik, mengatasi kekurangan keterampilan, dan menciptakan tenaga kerja yang lebih beragam.

Namun untuk memaksimalkannya, perusahaan perlu mengadopsi teknologi digital dalam proses rekrutmen dan memastikan kepatuhan hukum lintas negara. 

Kerja remote secara memang meningkatkan fleksibilitas dan kepuasan karyawan. Akan tetapi, ada beberapa tantangan yang juga muncul seperti masalah komunikasi, kolabroasi, dan kelelahan. 

Oleh karena itu, perusahaan perlu mengadopsi aplikasi work from home untuk mengatasi perubahan dan tantangan tersebut.

Perubahan Preferensi dan Nilai Talenta Digital

Generasi muda, khususnya milenial dan Generasi Z, membawa perbedaan dalam nilai dan preferensi terkait pekerjaan dan lingkungan kerja. Ini adalah beberapa perbedaannya:

  • Fleksibilitas. Generasi muda menginginkan fleksibilitas dalam jadwal kerja, lokasi, dan peran. Mereka ingin kontrol atas kapan, di mana, dan bagaimana mereka bekerja.
  • Work-life balance. Mereka mencari keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional dan mengharapkan perusahaan untuk mendukung hal ini.
  • Teknologi. Sebagai digital native, mereka sangat melek teknologi. Mereka mengharapkan tempat kerja yang memprioritaskan teknologi, serta fasilitas dan pelatihan digital yang memadai. 
  • Tempat kerja yang inklusif. Generasi muda menghargai kesetaraan di tempat kerja. Mereka ingin lingkungan yang saling terbuka dan menghargai terhadap beragam latar belakang, perspektif, dan pengalaman. 
  • Pengakuan dan feedback terkait kinerja. Generasi muda sangat menghargai masukan dan pengakuan. Mereka ingin tahu bagaimana kinerja mereka, cara meningkatkan diri, dan langkah untuk memajukan karir mereka. Selain itu, mereka juga perlu menerima apresiasi dan penghargaan atas prestasi mereka.

Strategi Merekrut dan Mempertahankan Digital Talent

Setelah memahami berbagai preferensi talenta digital, perusahaan dapat menyusun strategi agar mereka tertarik untuk bergabung serta memiliki retensi yang tinggi. Berikut beberapa strategi untuk memenuhi harapan talenta digital generasi muda:

  • Menyediakan fleksibilitas dalam kerja, termasuk kesempatan untuk bekerja dimana saja, asalkan mereka dapat memenuhi target. 
  • Menawarkan dukungan kesejahteraan fisik dan mental. Ini dapat berupa asuransi kesehatan, cuti, atau layanan konseling.
  • Berinvestasi dalam teknologi yang mendukung kerja digital. Seperti laptop, software, dan platform yang mendukung pekerjaan mereka sehari-hari. Karena generasi muda juga haus untuk belajar teknologi terbaru, perusahaan juga perlu menyediakan pelatihan dan wadah untuk mereka belajar.
  • Berinvestasi dalam peningkatan skill talenta digital. Perusahaan perlu berinvestasi dalam pengembangan keterampilan digital karyawan. Ini bisa dilakukan melalui pelatihan formal seperti sertifikasi, serta pembelajaran informal seperti mentoring, proyek lintas fungsi, dan kolaborasi antar tim. 
  • Menciptakan budaya yang inklusif dan beragam. Perusahaan dapat merekrut, mempertahankan, dan mengembangkan talenta dari berbagai latar belakang, perspektif, dan pengalaman. Hal ini dapat membantu karyawan merasa dihargai dan dihormati apa adanya, serta mendorong inisiatif untuk belajar satu sama lain.
  • Memberikan pengakuan dan feedback secara teratur. Generasi muda lebih menghargai feedback yang diberikan secara lebih sering, bahkan dalam bentuk informal. Pendekatan ini dapat memotivasi mereka untuk terus berkembang, karena mereka dapat mengidentifikasi dengan lebih cepat area di mana mereka bisa meningkatkan kinerja mereka.
  • Menyediakan fringe benefit di luar kompensasi atau gaji pokok. Selain feedback, apresiasi lain seperti benefit di luar gaji atau akses gaji lebih awal juga dapat meningkatkan minat digital talent pada perusahaan.

Dampak Teknologi terhadap Digital Talent Landscape

Teknologi seperti AI dan automasi memang menggantikan beberapa tugas manusia, tetapi juga menciptakan banyak pekerjaan baru. Permintaan akan talenta digital seperti software developer, data analyst, dan spesialis digital berpotensi terus meningkat. 

Dengan bantuan teknologi, karyawan bisa fokus pada pekerjaan strategis. Karena itu, penting bagi perusahaan untuk memahami dan mengantisipasi dampak perubahan teknologi seperti berikut:

  • Permintaan talenta digital meningkat

Perkembangan AI dan otomatisasi mendorong lonjakan permintaan akan talenta digital. Perusahaan kini mencari profesional dengan keterampilan seperti pemrograman, analisis data, dan cybersecurity untuk mengelola teknologi yang semakin kompleks.

  • Soft skills yang mumpuni

Meskipun keterampilan digital penting, soft skills seperti kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi juga makin dibutuhkan. Saat teknologi menangani tugas rutin, manusia fokus pada penyelesaian masalah kompleks. Kombinasi keduanya jadi kunci bersaing di pasar kerja masa kini.

  • Persaingan untuk mendapatkan talenta digital

Dengan meningkatnya permintaan akan keterampilan digital di berbagai sektor, persaingan untuk mendapatkan talenta digital terbaik menjadi semakin ketat. Selain menawarkan paket kompensasi dan tunjangan yang menarik, perusahaan juga perlu memahami tren pekerjaan yang sedang diminati oleh talenta digital masa kini untuk menarik dan mempertahankan para profesional tersebut. 

Untuk dengan cepat dan efisien menganalisis tren dari beragam data sumber daya manusia, HR dapat memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Optimalkan Transformasi Digital Bisnis bersama Mekari

Dalam menghadapi lanskap talenta digital yang berubah, perusahaan harus memantau dan beradaptasi dengan perubahan. 

Perusahaan perlu mengadaptasi berbagai teknologi terbaru agar talenta digital dan perusahaan dapat bertahan dan semakin kompetitif.

Mekari menawarkan solusi yang tepat untuk memastikan bisnis Anda dapat berkembang.

Salah satunya adalah Mekari Talenta, software HRIS untuk mengautomasi pekerjaan tim HR untuk mengelola rekrutmen, kinerja, hingga kepuasan talenta digital.

Mekari juga menyediakan teknologi untuk mempermudah pekerjaan seperti software akuntansi Mekari Jurnal, software expense management Mekari Expense, dan software CRM Mekari Qontak.

Yang terpenting, semua solusi Mekari tersebut dapat terintegrasi sehingga dapat mendukung sistem kerja jarak jauh yang disukai talenta digital.

Tunggu apa lagi? Optimalkan talenta dan transformasi digital perusahaan Anda bersama Mekari! Hubungi kami sekarang!

Referensi

McKinsey & Company. “Cracking the code on digital talent
Huawei. “Future of Work Digital Talent Insight
Thebridge. “What’s next for digital talent recruitment”

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami