Home / Blog / Business & Economy

Cara Menghitung Upah Per Jam Sesuai Aturan Terbaru

cara menghitung upah per jam
Daftar isi
Mode

Setiap perusahaan dengan kapasitas kecil, menengah, maupun besar tentu memiliki sistem atau aturan terkait  upah untuk para pekerjanya. Sistem upah yang diterapkan bisa dari cara menghitung upah per jam, upah harian, upah mingguan, atau bahkan bulanan. Semua tergantung pada kebutuhan dari perusahaan dan tipe karyawan yang bekerja dalam instansi tersebut.

Upah ialah hasil yang didapatkan pekerja atas apa yang sudah dilakukannya terhadap perusahaan. Pemberian upah ini seharusnya sudah dilakukan negosisasi atau kejelasan sebelum memulai bekerja.

Sehingga apabila terjadi ketidaksesuaian nantinya, tidak akan menimbulkan masalah yang merugikan satu sama lain dan berujung panjang.

Apa saja sistem upah yang ada di Indonesia?

Penentuan upah sendiri menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaan, karena upah dapat mempengaruhi perkembangan dari usaha itu sendiri. Apabila tenaga kerja diberikan upah yang sangat kecil dan tidak sesuai beban kerjanya, maka para pekerja akan merasa tertekan dan mungkin tidak akan lama bertahan di bisnis yang anda jalankan.

Apabila upah yang diberikan terlalu tinggi, bisa jadi akan menghambat operasional perusahaan dan para pekerja tidak optimal melakukan pekerjaannya. Mereka akan berada dalam zona nyaman karena bayaran yang tinggi dan beban kerja yang tidak sesuai. Maka dari itu, sangat penting untuk melihat dan menganalisa prospek bisnis anda ke depannya agar tidak salah menerapkan sistem pemberian upah.

Baca Juga: Kenali Prosedur Sistem Penggajian Karyawan Cepat dan Efisien

1. Sistem upah berdasarkan waktu

Sistem upah ini dibayarkan berdasarkan waktu kerja para karyawan. Waktu yang dimaksudkan disini bisa hitungan jam, hari, minggu, bahkan bulan. Hal ini dihitung berdasarkan jam kerja yang dijalankan oleh masing-masing pekerja. Seberapapun beban kerja yang dimiliki, tidak akan berpengaruh terhadap hak yang diberikan, sebab perhitungannya hanya berdasarkan waktu.

2. Sistem upah berdasarkan unit kerja

Penerapan sistem seperti ini ditentukan berdasarkan pekerjaan yang diselesaikan oleh para pekerja. Semakin banyak unit yang diselesaikan, maka semakin banyak pula penghasilan yang didapatkan. Semakin sedikit yang diselesaikan, maka sedikit pula yang diterima. Penerapan sistem ini memiliki dampak positif terhadap motivasi kerja, karena mereka akn termotivasi menyelesaikan banyak unit demi mendapatkan yang banyak. Namun, meskipun begitu, sistem ini menuntut para penyedia kerja untuk melihat pula kualitas pekerjaan yang dilakukan sehingga tidak terburu-buru dan menurunkan kualitas.

3. Sistem borongan

Upah borongan ialah upah yang diberikan pada awal dimulainya pekerjaan hingga selesai tetapi tidak menerapkan tambahan upah meskipun adanya tambahan pekerjaan. Sistem pemberian upah secara borongan akan dibayarkan di awal, sehingga pemberi kerja hanya mengeluarkan satu kali upah dan tidak akan menanggung biaya lainnya lagi di akhir pekerjaan.

Biasanya upah borongan ini sering digunakan pada pekerjaan membangun sebuah gedung seperti rumah, sekolah, restoran, maupun gedung lainnya. Tenaga kerja seperti tukang ini akan bernegosiasi di awal oleh pemberi upah untuk menentukan upah borongan yang akan didapatkannya dari awal hingga selesainya pekerjaan.

4. Sistem pemberian upah secara berkala

Yang dimaksud berkala di sini ialah tergantung peningkatan dari bisnis yang dijalani. Biasanya sistem upah ini berlaku pada pekerja yang bergerak dalam bidang penjualan. Jika penjualan pada bisnis tempat ia bekerja meningkat, maka bisa jadi upahnya akan mengalami kenaikan. Sebaliknya jika penjualannya menurun maka tidak dipungkiri mereka akan mengalami penururan upah.

Pekerja yang menerima sistem upah seperti ini dituntut untuk sama-sama berjuang untuk menaikkan presentase keuntungan bisnisnya sehingga kecil kemungkinan mengalami penurunan upah. Setelah mengetahui sistem pemberian upah pada para pekerja yang ada di dalam usaha anda, melalui artikel ini akan dibahas perhitungan upah per jam yang dapat anda gunakan sebagai acuan.

Biasanya, upah per jam ini akan diberikan kepada mereka yang baru memulai atau bahkan keluar bekerja di pertengahan bulan berjalan sehingga belum dapat dihitung per bulan seperti yang lainnya. Sistem upah per jam ini juga biasanya diberikan kepada freelance atau pekerja paruh waktu yang tidak melakukan pekerjaan sesuai aturan jam kerja. Hal ini dikarenakan jenis pekerjaannya hanya dilakukan sesuai yang dibutuhkan saja.

Menghitung Upah Per Jam dengan Metode Pro Rata

Metode pro rata ini wajib dipahami para pemberi kerja untuk memberikan upah per jam yang sesuai kepada para pekerjanya. Metode pro rate atau pro rata ini dijadikan metode utama sebagai penghitungan upah yang diberikan per jam. Merujuk pada Keputusan Pemerintah (Departemen Tenaga Kerja) ada bebera poin penting yang dijadikan acuan dalam perhitungan.

1. Berapa jumlah jam kerja yang dipenuhi karyawan?

Idealnya, waktu kerja yang diterapkan adalah 40 jam seminggu. Maka dari itu bagi perusahaan yang menerapkan 5 hari kerja dalam seminggu, biasanya akan mempekerjakan karyawannya selama 8 jam per hari. Begitu pula perusahaan yang penerapan waktu kerjanya adalah 6 hari per minggu, karyawan mereka hanya bekerja 7 jam setiap harinya.

Dalam menghitung berapa jumlah upah yang diberikan, anda dapat menghitung menggunakan rumus jumlah hari dikali dengan jumlah jam kerja yang dijalankan, maka akan terlihat berapa jumlah jam kerjanya.

2. Upah per jam

Tertulis pada Peraturan Pemerintah No. 36 yang ada di Pasal 16, disini dijelaskan bahwa upah per jam hanya diperuntukkan untuk pekerja part time dan besarannya dibayarkan tergantung pada kesepakatan antara pemilik usaha dengan pekerja yang akan diberikan upah.

Rumus yang digunakan untuk melakukan perhitungan upah per jam merujuk pada peraturan pemerintah ialah Upah dengan pembayaran per jam dihitung dengan besarnya upah sebulan dibagi dengan 126. Meskipun tertulis 126, tetapi angka ini dapat disesuaikan dengan besaran jam kerja yang real terjadi di sebuah instansi yang menerapkan.

Ilustrasi Upah Per Jam untuk Karyawan

cara menghitung upah per jam

Ilustrasi pertama misalnya Ferdi adalah seorang pekerja paruh waktu di sebuah perusahaan.

Ferdi bekerja selama 5 hari bekerja dengan 4 jam setiap harinya. Upah bulanan dengan hitungan jam kerja normal yang disediakan dari tempat Ferdi bekerja sebesar Rp 4.000.000.

Maka perhitungannya adalah sebagai berikut :
Rp 4.000.000 : 126 = Rp 31.746,-
Upah Ferdi per jamnya adalah Rp 31.746,- ,

Maka, jika dibayarkan setiap hari, Ferdi akan menerima Rp 126.984,- . Apabila diterima setiap minggunya, maka Ferdi mendapatkan Rp 634.920,- . Jika Ferdi menerimanya setiap bulan maka Ferdi akan menerima Rp 2.539.680,-

Meskipun diterima setiap hari, minggu bahkan sebulan tetapi perhitungan yang digunakan adalah tetap perhitungan yang dibayarkan per jamnya.

Ilustrasi kedua dengan contoh karyawan yang masuk di tengah bulan dengan perhitungan sebagai berikut.

Siska adalah pegawai professional yang direkrut oleh sebuah perusahaan dengan rate penghasilan Rp 8.000.000 per bulan. Penghasilan ini sudah termasuk upah dan tunjangan. Karena mendesaknya kebutuhan di perusahaan, Siska diminta untuk masuk pada tanggal 14 September. Perusahaan yang merekrut Siska memiliki sistem jam kerja 5 hari seminggu dengan 8 jam perharinya.

Berdasarkan hitungan, sejak 14-28 September Siska sudah bekerja selama 11 hari di perusahaan tersebut. Maka, upah yang diterima Siska di akhir bulan ialah sebagai berikut :

Upah Siska dengan Pro Rata = Jumlah hari x jam kerja x 1/126 upah sebulan
= 11 x 8 x 1/126 x Rp 8.000.000,- = Rp 5.587.301,-
Sehingga upah yang diterima Siska adalah sebesar nominal yang tertera di atas dalam bulan berjalan dimana ia baru memulai pekerjaannya.

Perhitungan Upah Karyawan Menjadi Mudah dengan Software Payroll Mekari

Jika usaha yang sedang anda jalani ingin lebih mudah menghitung upah karyawan yang akan dikeluarkan, saatnya anda mulai mencoba untuk menggunakan aplikasi payroll yang memang dirancang khusus untuk mengatasi sistem pemberian upah. Software payroll ini bisa kamu gunakan untuk memudahkan penghitungan upah karyawanmu.

Mengapa harus Software Payroll dari Mekari? Tentunya dengan Bergama keunggulan fitur yang dimiliki akan membuat anda tidak pusing-pusing lagi memikirkan untuk menghitung jumlah upah tiap karyawan per jamnya. Proses penggajian dengan payroll ini terbukti lebih aman, akurat dan cepat, serta menerapkan pembayaran fleksibel.

Anda tidak perlu ragu dan khawatir terjadi kesalahan penghitungan, karena dengan menggunakan software payroll, perhitungan yang dilakukan akan menunjukkan hitungan yang sebenarnya.

Tentunya ini membuat anda tidak perlu memerlukan waktu banyak dalam menghitung, sehingga anda bisa fokus pada hal lain yang lebih penting dengan bantuan payroll ini.

Lalu apa saja fitur yang disediakan pada payroll Mekari ini? Tentu saja banyak. Mulai dari aplikasi pembayaran untuk payroll, penghitungan pajak yang secara otomatis akan terlihat potongan pajak tiap karyawan. Aplikasi ini sangat praktis untuk digunakan karena data akan diproses secara mudah, cepat dan otomatis. Bisa dibilang, aplikasi ini aman digunakan dan tanpa resiko.

Penghitungan yang dilakukan juga otomatis tersambung ke aplikasi absen karyawan, sehingga anda bisa melihat otomatis berapa jumlah jam kehadiran karyawan termasuk menghitung jumlah lembur dan cuti yang dilakukan oleh para karyawan. Fitur bonus dan insentif juga tersedia di software payroll.

Anda tinggal menambahkan total bonus dan insentif yang diberikan dengan cara menginput ke dalam database untuk diproses bersamaan dengan jumlah upah pokok yang diterima pegawai yang bekerja di tempat anda. Ternyata, selain akurat, software ini juga menawarkan kemudahan untuk mengakses perencanaan keuangan perusahaan anda untuk gaji karyawan. Laporan ini dapat diakses dimana saja dan kapan saja, sehingga anda bisa sewaktu-waktu menggunakan software ini.

Pemberian gaji kepada karyawan biasanya dilakukan melalui transfer. Jika anda masih menggunakan transfer manual, kemungkinan akan ada biaya admin per transfernya. Biaya admin ini akan menjadi pengeluaran yang cukup lumayan jika banyak karyawan yang menggunakan bank berbeda. Tetapi dengan payroll Mekari Talenta, anda tidak akan dikenakan biaya admin saat melakukan penggajian.

Karyawan anda pun juga akan mudah mengakses slip gaji hanya melalui aplikasi slip gaji mobile yang mudah dan aman hanya dengan sidik jari (fingerprint) ataupun sandi untuk mengaksesnya.

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami