Home / Blog / Business & Economy

Cara Menghitung Neraca untuk Laporan Keuangan

akuntan menghitung neraca untuk laporan keuangan
Daftar isi
Mode

Neraca merupakan salah satu dari tiga laporan keuangan yang sangat penting dalam praktik akuntansi. Maka dari itulah, Anda perlu memahami bagaimana cara menghitung neraca.

Ketiga laporan keuangan tersebut ialah laporan laba rugi, laporan neraca, dan laporan arus kas.

Laporan neraca adalah laporan keuangan yang memberikan gambaran tentang aset yang perusahaan miliki, serta jumlah yang diinvestasikan oleh pemegang saham.

Umumnya, perusahaan menggunakan laporan ini untuk bisa memperoleh informasi terkait posisi keuangan perusahaan apakah mengalami kerugian atau tidak.

Nah, untuk penjelasan lebih lanjut tentang neraca, mulai dari pengertian, komponen, fungsi, dan cara menghitungnya, mari simak artikel ini sampai akhir!

Apa Itu Neraca?

Neraca merupakan laporan keuangan yang berisi data terkait aset bisnis, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham pada periode tertentu.

Di dalamnya terdapat gambaran tentang apa yang perusahaan miliki, hutang perusahaan, serta jumlah yang diinvestasikan oleh pemegang saham.

Melalui neraca, Anda bisa tahu nilai bisnis pada waktu tertentu, sehingga Anda dapat lebih memahami posisi keuangannya.

Neraca memberikan gambaran keuangan Anda pada saat tertentu dengan menggabungkan setiap entri jurnal sejak perusahaan Anda beroperasi.

Karena isinya tentang rangkuman dari keuangan bisnis, neraca juga terkadang disebut dengan istilah laporan posisi keuangan (statement of financial position).

Perusahaan biasanya menyiapkannya di akhir periode pelaporan, seperti bulan, kuartal, atau tahun. Neraca dapat diibaratkan seperti cerminan dari sebuah bisnis atau perusahaan.

Komponen-Komponen Neraca

Semua neraca memiliki tiga komponen utama, yakni aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik.

Nah, sebelum mengetahui rumus cara menghitung neraca dan contohnya, coba pahami terlebih dahulu komponennya.

Komponen yang dilaporkan di neraca haruslah sesuai dengan akun yang diuraikan pada bagan akun. Berikut ini penjelasan dari masing-masing komponen:

1. Aset

Komponen pertama yang harus ada dalam laporan neraca adalah aset. Bagian ini menguraikan nilai yang dimiliki bisnis Anda yang dapat dikonversi menjadi uang tunai.

Daftar aset Anda tercantum dalam urutan likuiditas, atau seberapa mudah aset tersebut dapat diubah menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumsi.

Ada dua kategori utama aset yang tercatat dalam laporan, antara lain aset lancar (current assets) dan aset jangka panjang (long term assets) atau aset tidak lancar (non-current assets).

Aset lancar dapat dengan mudah dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu satu tahun atau kurang. Lebih lanjut, aset ini terbagi dalam beberapa akun, di antaranya:

  • Kas: Ini merupakan akun aset yang paling likuid, yakni uang dan cek yang disimpan di rekening giro dan tabungan bisnis Anda.
  • Surat berharga: Investasi yang dapat Anda jual dalam waktu satu tahun
  • Piutang: Hutang pelanggan kepada Anda yang akan dibayarkan dalam jangka pendek
  • Persediaan atau inventaris: Akun aset untuk bisnis yang menjual barang, seperti perusahaan dagang. Inventaris tersebut meliputi produk jadi dan bahan mentah.
  • Biaya prepaid (dibayar dimuka).
  • Kas ekuivalen (mata uang, saham, dan obligasi).
  • Pengeluaran prabayar, seperti sewa kantor atau asuransi bisnis Anda.

Akun ini mencakup saldo semua pendapatan penjualan yang masih dikreditkan, setelah dikurangi penyisihan piutang yang menimbulkan beban piutang tak tertagih.

Ketika perusahaan memulihkan piutang, akun ini berkurang, dan kas meningkat dengan jumlah yang sama. Data tersebut tercantum dalam rumus cara menghitung neraca yang digunakan dalam aplikasi laporan keuangan perusahaan.

Yang kedua ada aset tidak lancar (long term or non-current assets) yang mana aset tersebut tidak akan dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu satu tahun.

Akun ini dapat terbagi lebih lanjut menjadi beberapa akun, yaitu:

Aset tetap: Termasuk properti, bangunan, mesin, dan peralatan seperti komputer.
Sekuritas jangka panjang: Investasi yang tidak dapat dijual dalam waktu satu tahun.

Aset tidak berwujud: Ini adalah aset yang bukan objek fisik, seperti hak cipta merk dagang, perjanjian waralaba, dan paten.

2. Liabilitas (Kewajiban)

Bagian berikutnya dari neraca adalah kewajiban atau liabilitas perusahaan.
Kewajiban yang dimaksud di sini ialah hutang perusahaan kepada pihak lain, termasuk pengeluaran perusahaan, pembayaran pinjaman, dan bentuk utang lainnya.

Sama halnya seperti aset, liabilitas pun dibagi menjadi dua akun, yaitu liabilitas lancar (current liabilities) dan liabilitas tidak lancar (non-current or long term liabilities).

Yang termasuk dalam kewajiban lancar di antaranya pengeluaran untuk sewa, utilitas, pajak, pembayaran saat ini terhadap hutang jangka panjang, pembayaran bunga, dan penggajian.

Sementara itu, yang termasuk kewajiban tidak lancar atau jangka panjang adalah pinjaman jangka panjang, pajak penghasilan tangguhan, dan kewajiban dana pensiun.

3. Ekuitas Pemegang Saham

Komponen ketiga yang nantinya akan dihitung dalam rumus cara menghitung neraca adalah ekuitas pemegang saham.

  • Akun mengacu pada beberapa hal, di antaranya sebagai berikut:
    Jumlah uang yang dihasilkan oleh bisnis.
  • Total uang yang dimasukkan ke dalam bisnis oleh pemiliknya (atau pemegang saham).
  • Setiap modal yang disumbangkan.

Dengan kata lain, ekuitas pemegang saham adalah aset bersih yang dimiliki perusahaan.

Dalam laporan neraca, ekuitas pemegang saham dihitung menggunakan rumus berikut:

Ekuitas Pemegang Saham = total aset (lancar dan tidak lancar) – total liabilitas (lancar dan tidak lancar)

Baca Juga: Cara Membuat Laporan Keuangan Sederhana Tanpa Ribet

Fungsi Laporan Neraca

Sebelum masuk ke pembahasan mengenai cara menghitung neraca dan contohnya, alangkah baiknya Anda juga mengetahui fungsi dari laporan ini.

Berdasarkan penjelasan sebelumnya mengenai pengertian neraca, maka fungsi dari laporan neraca adalah sebagai berikut:

  • Neraca berfungsi untuk menunjukkan posisi keuangan perusahaan yang sebenarnya pada periode tertentu.
  • Posisi keuangan dapat dipastikan dengan jelas dengan bantuan neraca.
  • Berfungsi untuk memberikan informasi kepada pihak manajemen untuk mengambil keputusan yang lebih baik melalui analisis rasio.
  • Neraca juga membantu bagian manajemen untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan di masa lalu dan sekarang.

Cara Menghitung Neraca dan Contohnya

Ada rumus atau persamaan akuntansi yang digunakan sebagai cara menghitung neraca dalam software akuntansi.

Rumus tersebut menunjukkan bahwa untuk setiap jumlah debit, terdapat jumlah kredit yang sama dan berlawanan.

Jumlah semua aset juga harus selalu sama dengan total semua kewajiban dan ekuitasnya.

Rumus

Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemilik

Agar Anda lebih paham, coba perhatikan tabel contoh laporan neraca di bawah ini:

PT. Duta Mandiri
Laporan Neraca
30 Juni 2016

AsetJumlahKewajibanJumlah
Aset Lancar Kewajiban Lancar 
Kas saldo bank50.000.000Akun hutang50.000.000
Piutang usaha110.000.000Akun upah135.000.000
Investasi sementara70.000.000Akun pajak85.000.000
Total Aset Lancar230.000.000Total Kewajiban Lancar270.000.000
 
Aset Tidak Lancar Kewajiban Tidak Lancar 
Properti 650.000.000Akun obligasi350.000.000
Total aset tidak lancar650.000.000Total kewajiban tidak lancar350.000.000
 
  Ekuitas Pemegang Saham 
  Pendapatan yang disimpan200.000.000
  Saham umum60.000.000
  Total ekuitas pemegang saham260.000.000
Total Aset880.000.000Total kewajiban dan ekuitas880.000

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa antara total aset dengan total kewajiban dan ekuitas haruslah memiliki nominal yang sama.

Secara alami, neraca Anda harus selalu seimbang. Satu sisi mewakili aset bisnis dan sisi lainnya menunjukkan kewajiban dan ekuitas pemegang saham.

Nah, demikianlah informasi terkait pengertian, komponen, fungsi, dan cara menghitung neraca beserta contohnya.

Semoga dengan membaca artikel ini dapat membantu Anda yang sedang mencari referensi tentang penyusunan laporan neraca keuangan. Anda dapat juga mengikuti kursus akuntansi dari Mekari University.

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami