Home / Blog / Business & Economy

Penerapan Aturan Cuti Bersama Bagi Karyawan Swasta

karyawan swasta mengajukan cuti bersama ke tim hrd perusahaan
Daftar isi
Mode

Peraturan tentang pengelolaan karyawan merupakan salah satu peraturan yang cukup penting dalam sebuah perusahaan. Peraturan ini umumnya akan terdiri dari beberapa macam. Seperti contohnya mengenai aturan cuti bersama karyawan swasta.

Aturan cuti bersama jelas menjadi hal penting karena merupakan hak karyawan yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. Hal ini juga berdasarkan pada peraturan ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia.

Aturan untuk cuti karyawan pun juga sudah memiliki sebuah landasan hukum yang cukup jelas. Sehingga dengan pelanggaran yang terjadi pada sebuah perusahaan dapat dikenakan hukuman, baik hukuman secara secara pidana ataupun secara dengan perdata.

Jenis Hak Cuti Dan Aturan Cuti Bersama Bagi Karyawan

Ada beberapa hal yang bisa menjadi alasan atau hak bagi para karyawan untuk mengambil sebuah cuti.

Berikut adalah beberapa jenis alasan yang memungkinkan mendapatkan hak cuti karyawan, diantaranya:

1. Sakit

Untuk alasan pertama karayawan mengambil cuti pada umumnya adalah dikarenakan sakit. Hal ini yang menjadi sebuah alasan kenapa seorang karyawan mengajukan cuti yang paling umum digunakan.

Cuti sakit untuk karyawan ini dengan apapun kondisi sakitnya adalah sebuah alasan yang paling dominan untuk disampaikan oleh para karyawan pada perusahaan. Alasan ini juga adalah aturan cuti yang berhak Didapat karyawan sama seperti aturan cuti bersama, yang mana terkadang alasan ini memang sering dilakukan.

2. Kedukaan

Apabila terdapat anggota keluarga yang sedang sakit atau bahkan sedang berduka, maka hal tersebut bisa menjadi sebuah alasan bagi para karyawan untuk tidak masuk kerja. Biasanya alasan seperti ini akan disampaikan oleh para karyawan dengan sangat mendadak, seperti pada beberapa jam atau bahkan beberapa saat sebelum jam masuk kerja dimulai.

3. Medical Check Up

Melakukan medical check up atau juga melakukan periksa rutin pada setiap bulannya juga bisa menjadi salah satu alasan kenapa karyawan tidak masuk kerja.

4. Mengurus Surat Penting

Adanya sebuah kebutuhan akan pengurusan beberapa surat penting seperti SIM, STNK, KTP, dan juga Paspor. Karena dalam melakukan pengurusan surat-surat ini, memang biasanya selalu dilakukan pada hari kerja, sehingga para karyawan yang memang bersangkutan harus izin untuk tidak masuk kerja.

5. Kepentingan Hukum

Alasan lainnya untuk bisa mengajukan cuti adalah karena adanya kepentingan keluarga. Contohnya untuk menghadiri panggilan hukum, menjadi seorang panitia kegiatan sosial, dan juga beberapa hal lainnya.

6. Melakukan Perjalanan

Alasan selanjutnya adalah dengan melakukan perjalanan untuk dinas atau berlibur ataupun adanya keperluan lainnya dari para karyawan.

Setelah mengetahui tentang beberapa alasan dari melalukam cuti ini, selanjutnya yang akan dibahas adalah tentang ketentuan dari aturan cuti bersama bagi karyawan swasta dan pengertiannya.

Baca Juga: Kalender 2023 Lengkap Hari Libur dan Cuti Bersama Nasional

Pengertian Aturan Cuti Bersama

Cuti bersama atau yang biasa disebut dengan cuti massal adalah sebuah hari libur yang diadakan di antara dua hari libur nasional. Hari-hari yang seperti ini juga sering disebut sebagai “hari kejepit nasional”.

Sebagai contohnya adalah, pada hari Kamis terdapat tanggal merah yang artinya adalah hari libur. Setelah itu, Anda harus masuk kerja di hari selanjutnya yaitu Jumat. Sedangkan di hari Sabtu dan juga Minggu, Anda harus kembali libur. Karena hal inilah, akhirnya aturan cuti bersama disematkan pada hari Jumat.

Penambahan hari libur ini juga bisa digunakan untuk meningkatkan pariwisata. Bukan itu saja, dengan adanya aturan cuti bersama yang seperti ini, maka pekerja juga bisa lebih produktif karena baru saja melakukan liburan untuk merefresh otak mereka.

Tetapi sayangnya, saat ini hal itu sudah tidak lagi tersedia. Karena dalam perkembangannya, pengertian cuti bersama ini mulai bergeser. Ini bisa dilihat dari sejak tahun 2008, cuti massal ini hanya diberikan sebelum dan juga sesudah hari raya. Hari raya itu adalah seperti saat hari Idul Fitri dan juga Natal.

Tetapi sejatinya, aturan cuti bersama ini adalah sebuah hal yang baru. Aturan ini baru muncul pada sekitar tahun 2003. Hak atas pekerja ini muncul melalui sebuah surat keputusan bersama dari Kementerian Agama, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara.

Apakah Aturan Cuti Bersama Hanya Berlaku Bagi Para PNS?

Aturan Cuti Bersama memang masih cukup banyak membingungkan banyak orang. Terlebih lagi bagi para pekerja swasta, banyak dari mereka bertanya tentang aturan cuti bersama ini, apakah juga berlaku bagi mereka. Atau justru aturan cuti bersama ini hanya berlaku untuk para pegawai PNS. Menurut dari keterangan Menteri Ketanagakerjaan yaitu Hanif Dhakiri, ia mengatakan bahwa aturan cuti bersama memiliki sifat yang fakultatif.

Atau dengan kata lain, aturan cuti bersama ini adalah pilihan bagi perusahaan swasta. Sedangkan bagi para pekerja PNS, aturan cuti bersama yang telah ditentukan pemerintah ini tidak bersifat fakultatif atau bisa dibilang mutlak. Sehingga, aturan cuti bersama ini tentunya tidak akan memotong jatah cuti tahunan bagi para pekerja PNS. Sedangkan, untuk para karyawan swasta, aturan cuti bersama ini tentunya akan tergantung pada peraturan dari perusahaan masing-masing.

Peraturan yang berkaitan dengan aturan cuti bersama ini tentunya juga akan sesuai dengan kesepakatan di antara para pengusaha dengan para Karyawan. Jika ada karyawan yang ikut melakukan cuti bersama, maka karyawan tersebut akan dianggap sudah mengambil jatah dari cuti tahunan yang dimilikinya.

Sedangkan, apabila pihak perusahaan mempekerjakan para karyawannya pada saat hari cuti bersama yang sebelumnya sudah ditetapkan oleh Pemerintah. Maka artinya, karyawan tersebut tentunya akan berhak atas upah seperti pada hari kerja biasa.

Apakah Aturan Cuti Bersama Perusahaan Swasta Memotong Cuti Tahunan?

Aturan tentang cuti bersama ini memang selalu diperbarui di setiap tahunnya. Seperti pada aturan cuti bersama yang baru dikeluarkan. Dimana surat edaran tersebut menjelaskan tentang produk dari hukum ini dikeluarkan langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan. Dimana dalam surat edaran tersebut memang membahas tentang aturan cuti bersama sebagai bagian dari sebuah cuti tahunan.

Bagaimana maksudnya? Hal ini maksudnya adalah jika Anda memilih untuk mengambil sebuah cuti massal. Maka artinya jatah dari cuti tahunan Anda akan berkurang. Tetapi aturan ini hanya berlaku khusus untuk Anda yang bekerja di bidang sektor swasta.

Tetapi, Anda tidak perlu khawatir karena aturan cuti bersama ini bersifat pilihan. Dimana artinya Anda tidak wajib untuk mengambil cuti tersebut jika Anda tidak menginginkannya. Sehingga dengan begitu, maka jumlah cuti tahunan yang Anda miliki tidak akan terpotong.

Hal ini bahkan juga sudah dikonfirmasi oleh Amrie Hakim, S.H., di dalam sebuah Hukum Online Cuti tahunan itu sendiri yang diatur dalam sebuah Undang-Undang Nomor 13 pada Tahun 2003. Di dalam waktu satu tahun, Anda akan punya 12 hari untuk jenis cuti ini. Tetapi, untuk bisa mendapatkan aturan cuti bersama ini, ada beberapa syarat yang memang perlu dilakukan. Salah satunya adalah dengan melihat riwayat karir Anda sekarang satu tahun terakhir ini.

Apakah Anda sudah ada di sebuah perusahaan yang sama dalam waktu berturut-turut. Jika demikian , maka tentunya Anda akan bisa mengambil hak cuti tahunan milik Anda tersebut. Selain itu, aturan terkait dengan cuti ini juga bisa di dapatkan melalui sebuah perjanjian kerja yang sudah pernah dibuat sebelumnya.

Bagaimana Jika Perusahaan Meminta Karyawan Bekerja di Hari Cuti Bersama?

Seperti yang sudah sekilas dijelaskan tentang aturan cuti bersama pada karyawan swasta di atas. Aturan cuti bersama terkait dengan pekerjaan swasta memang bergantung pada kesepakatan perusahaan. Bahkan, tidak jarang jika aturan Cuti Bersama ini sering tidak berlaku bagi para pekerja di perusahaan swasta. Ada banyak pengusaha yang terkadang meminta para karyawannya untuk tetap bekerja di hari libur bersama, contohnya di hari lebaran.

Hal ini artinya juga perusahaan tersebut tidak menerapkan aturan cuti bersama seperti yang dilakukan oleh pekerja PNS. Biasanya hal ini dilakukan dikarena adanya sebuah kebutuhan operasional bisnis. Lalu, apakah Anda juga termasuk kedalam pengusaha yang tetap ingin meminta karyawan Anda bekerja bahkan di hari lebaran, tanpa mengikuti aturan cuti bersama?

Jika iya, maka Anda perlu mengetahui terlebih dahulu terkait dengan aturan cuti bersama yang sudah diatur didalam sebuah peraturan perundang-undangan Pasal 85, yaitu Undang-Undang No. 13 yang mengatur tentang Ketenagakerjaan. Dalam UU ini ada beberapa ketentuan yang harus Anda ketahui, terkait dengan aturan cuti bersama yaitu:

  1. Dalam aturan cuti bersama, seorang karyawan tidak wajib untuk bekerja di hari libur resmi yang sudah ditetapkan pemerintah.
  2. Sebagai aturan cuti bersama, pihak Pengusaha bisa mempekerjakan para karyawannya untuk tetap bekerja di hari libur resmi, apabila jenis dan juga sifat dari pekerjaan tersebut memang harus dilaksanakan atau juga dijalankan secara terus menerus atau pada keadaan yang lain berdasarkan sebuah kesepakatan diantara kedua belah pihak.
  3. Bagi pihak Pengusaha yang mempekerjakan para karyawannya di hari libur resmi, maka mereka wajib untuk membayar upah sesuai komponen upah dalam kontrak kerja.

Libur resmi yang dimaksud dalam aturan cuti bersama ini adalah pada hari libur nasional. Sehingga, apabila perusahaan Anda berniat untuk mempekerjakan para karyawan Anda pada hari libur nasional karena adanya sebuah kebutuhan operasional bisnis, maka Anda tentunya wajib untuk membayar upah kerja lembur kepada para karyawan tersebut, hal ini juga sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Tips Untuk Mengajukan Cuti Bersama

Setelah membaca beberapa informasi tadi, Anda mungkin merasa semakin mantap ingin mengajukan sebuah cuti bersama. Jika iya, ada beberapa hal yang perlu Anda tahu terkait dengan aturan cuti bersama. Berikut adalah beberapa tipsnya:

1. Melihat kebutuhan dari timmu

Dalam sebuah aturan cuti bersama, hal yang perlu Anda perhatikan sebelum benar-benar mengambil cuti adalah dengan melihat kebutuhan tim terlebih dahulu. Perhatikan apakah pekerjaan timmu saat itu sedang berada di puncak atau tidak? Jangan sampai, ternyata saat Anda mengambil cuti, justru departemen Anda sedang kekurangan orang? Memang, biasanya pada beberapa waktu tertentu, pekerjaan bisa saja sangat menumpuk.

Selain dengan itu, proyek tertentu juga terkadang bisa menyita banyak sekali tenaga. Apabila terjadi hal demikian, maka coba untuk memilih waktu cuti yang lain. Hal ini dikarenakan, jika meminta waktu cuti di saat keadaan seperti itu, kemungkinan pengajuan cuti Anda bisa saja ditolak atau bahkan diundur.

Sehingga, sebisa mungkin hindarilah lari dari tanggung jawab ya! Jika Anda memang harus masuk pada saat itu, dan tidak ada keperluan mendesak, jangan justru mengajukan cuti.

Tetapi, jika memang memungut karena adanya beberapa konteks lain. Seperti pekerjaan milikmu yang sudah bisa dihandle oleh orang lain. Maka, Anda mungkin bisa saja mengambil cuti. Tetapi, tetap harus dengan sebuah pertimbangan yang benar-benar matang sehingga tidak merugikan banyak pihak.

2. Diskusi Dengan Teman Timmu Apakah Mereka Juga Mengambil cuti

Dalam aturan cuti bersama yang selanjutnya adalah, Anda perlu memperhatikan teman tim Anda apakah sudah mengambil cuti. Pada saat pekerjaan tim Anda sedang tidak menumpuk. Tetapi sayangnya, ada salah satu teman tim Anda yang sudah terlebih dulu mengajukan sebuah cuti. Maka secara otomatis, departemen tempat Anda bekerja akan kehilangan satu orang Tim-nya untuk sementara.

Hal Ini tentu akan bisa mempengaruhi kinerja dari tim tersebut, oleh karena hal itulah, kelengkapan dari sebuah tim adalah salah satu hal yang wajib untuk diperhatikan sebelum Anda mengajukan cuti bersama. Sehingga, ada baiknya jika Anda melakukan sebuah diskusi dengan teman setim Anda terkait dengan hal ini.

3. Mengajukan penyesuaian pekerjaan tim

Pada saat Anda mulai meninggalkan kantor, maka secara otomatis daya kerja dari sebuah tim tentu akan menurun. Oleh sebab itu, cobalah untuk melakukan pengajuan berbagai penyesuaian pekerjaan.

Dimana hal ini hanya akan berlaku saat Anda sedang melakukan libur. Dengan saran ini, maka Anda akan bisa terlihat memiliki sebuah solusi.

Bahkan, apabila perlu Anda juga bisa mendiskusikan hal ini dengan beberapa kolega kerja Anda. Misalnya saja, teman Anda ternyata saat itu sedang bersedia untuk mengambil alih tanggung jawabmu.

Sehingga, sekali lagi, yang harus Anda lakukan sebagai bentuk aturan cuti bersama adalah dengan melakukan diskusi dengan teman kantormu. Siapa tahu, jika ternyata banyak temanmu yang lain yang bersedia untuk membantu?

4. Memilih waktu pengajuan untuk cuti bersama yang tepat

Dalam sebuah aturan cuti bersama yang bisa Anda lakukan adalah dengan memilih waktu yang tepat. Waktu adalah sebuah hal penting lain yang perlu Anda fikiran dengan baik sebelum mengambil sebuah cuti. Pertanyaannya adalah, kapan Anda mengatakan ingin mengambil sebuah cuti pada atasan Anda? Sebaiknya, menurut sebuah aturan cuti bersama, jika Anda ingin melakukan cuti, sesuaikan semua ini dengan budaya yang ada di perusahaan Anda.

Sebagai sebuah contoh, pada tempat Anda kerja, mereka menerapkan sistem kerja yang cukup santai. Anda bisa saja dengan mudah mengirim permohonan cuti melalui aplikasi employee self service ke atasan Anda soal pengajuan cuti ini.

5. Lakukan pengajuan cuti dengan lebih detail

Untuk tips atau aturan cuti bersama yang selanjutnya adalah jika Anda ingin mengambil sebuah cuti. Maka sebaiknya, Anda wajib memberi sebuah informasi yang lengkap. Hal ini tentunya untuk memudahkan atasan Anda dalam memproses dan mendapatkan kejelasan dari alasan Anda mengambil cuti.

Hal yang harus Anda sampaikan dalam informasi cuti sebagai bentuk aturan cuti bersama tersebut di antaranya adalah:

  • tanggal dimana Anda akan mulai cuti.
  • tanggal dimana Anda akan selesai cuti.
  • Alasan dari Anda mengambil cuti.
  • pekerjaan apa yang Anda tinggal sebelum cuti? Dan apakah pekerjaan tersebut bisa Anda selesaikan sebelum Anda mengambil cuti?
  • Saran tentang penyesuaian pekerjaan pada saat Anda sedang cuti.

Upah Lembur Yang Harus Dibayar Perusahaan

Setelah membahas tentang beberapa hal terkait dengan aturan cuti bersama yang diterapkan pada perusahaan swasta. Hal selanjutnya yang akan kita bahas adalah tentang upah lembur menurut aturan cuti bersama.

Bagi Anda para pengusaha yang ingin meminta para karyawannya untuk tetap bekerja di hari libur resmi atau pada hari raya Idul Fitri. Maka, Anda haruslah membayar upah lembur para pekerja sesuai dengan aturan cuti bersama yang telah diatur di dalam sebuah Pasal 11 huruf b dan juga c.

Berdasarkan Keputusan dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 102/VI Tahun 2004 terkait dengan aturan cuti bersama yang ditetapkan pemerintah. Melalui sebuah keputusan ini, maka upah kerja lembur pada hari libur resmi akan dibagi menjadi dua bagian.

Untuk mengatur tentang upah para pekerja baik upah normal sampai dengan upah lembur, kini para HR bisa memanfaatkan aplikas hris. Selain itu, sistem software payroll  juga akan mengatur upah setiap pekerja bahkan saat pekerjaan melakukan lembur.

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami