Seiring dengan kemajuan teknologi, saat ini alat pembayaran tunai mulai tergantikan dengan alat pembayaran non tunai. Selain menawarkan kecepatan dan ketepatan dalam proses transaksi, sekarang juga banyak merchant yang sudah menerima metode pembayaran secara non tunai.
Istilah pembayaran non tunai mengacu pada mekanisme atau metode transaksi tanpa menggunakan uang dalam bentuk fisik. Instrumen pembayaran non tunai di era digital ini semakin beragam, sehingga masyarakat dapat memilih salah satu yang sesuai dengan keinginannya.
Mengenal Instrumen Pembayaran Non Tunai Paling Populer di Indonesia
Secara umum, alat yang dapat digunakan untuk pembayaran non tunai dikategorikan ke dalam tiga jenis. Di bawah ini adalah instrumen pembayaran non tunai berdasarkan pada jenisnya:
Instrumen Pembayaran Non Tunai Berbasis Elektronik
Metode pembayaran non tunai elektronik terbagi atas beberapa tipe. Berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya:
1. Berbasis Server
Metode pembayaran non tunai berbasis server atau yang lebih akrab dengan sebutan e-wallet ini memang semakin diminati masyarakat. E-wallet atau dompet elektronik menawarkan kemudahan dalam penggunaan sehingga tidak heran apabila sangat populer di berbagai kalangan.
2. Berbasis Kartu
Tidak seperti dengan sistem pembayaran menggunakan media kartu debit dan kartu kredit, instrumen pembayaran non tunai berbasis kartu elektronik mengharuskan pengguna untuk mengisi saldo terlebih dahulu. Setelah itu, barulah bisa melakukan transaksi pembayaran.
3. Internet Banking
Alat transaksi pembayaran berbasis elektronik ini memungkinkan pengguna untuk mengakses rekening melalui smartphone. Dengan internet banking, Anda dapat dengan mudah mengecek saldo, mentransfer dana, melakukan transaksi pembayaran, dan lain sebagainya.
4. Mobile Banking
Tidak jauh berbeda dengan internet banking, nasabah bank tertentu dapat mengakses rekening secara online, tapi melalui peramban atau browser. Saat ini, di mobile banking telah tersedia fitur pindai QR Code yang membuat aktivitas pembayaran bisa jadi lebih cepat.
Baca Juga: 4 Cara Transfer BCA ke BRI Lengkap dengan Kode Transfer Bank
Instrumen Pembayaran Non Tunai Berbasis Kartu
Metode pembayaran berbasis kartu menggunakan media card yang telah ditanami chips berisi data pemilik kartu. Berikut adalah jenis alat transaksi non tunai berbasis kartu:
1. Kartu Debit (Debit Card)
Media pembayaran non tunai berbentuk saldo yang diterbitkan bank tempat Anda membuka rekening dan menabung. Umumnya, kartu kredit memiliki batasan nominal tertentu untuk setiap transaksi.
Saat melakukan pembayaran dengan kartu debit, maka pihak bank yang menerbitkan kartu akan langsung melakukan pemotongan saldo tabungan ketika terjadi sebuah transaksi pembayaran.
2. Kartu Kredit (Credit Card)
Sederhananya, kartu kredit adalah instrumen pembayaran non tunai yang diterbitkan bank dengan menerapkan sistem hutang. Dengan kata lain total transaksi dengan credit card akan diakumulasikan pada jangka waktu tertentu, kemudian penggunanya akan membayar dengan mencicil.
Kartu kredit memungkinkan pengguna untuk membayar produk, baik barang, jasa, maupun layanan secara mengangsur atau cicilan. Jadi, pemilik kartu tetap dapat bertransaksi meskipun tidak mempunyai uang cukup. Namun, biasanya ada batasan nominal maksimum yang bisa dipakai.
3. Kartu Prabayar
Meskipun masih termasuk dalam kategori pembayaran berbasis kartu, namun cara kerja kartu prabayar berbeda jauh dengan kartu debit dan kartu kredit. Pasalnya, dalam kartu prabayar tidak menerapkan sistem hutang serta tidak ada kaitannya dengan rekening bank.
Biasanya, kartu prabayar mempunyai saldo minimum Rp. 0 (Nol Rupiah). Jadi, saat saldo kartu tersebut kosong, maka tidak bisa digunakan. Supaya kartu dapat digunakan lagi, maka pengguna perlu top up atau mengisi ulang saldo. Bagaimana, cukup simple sekali, bukan?
Instrumen Pembayaran Non Tunai Berbasis Kertas
Untuk jenis pembayaran non tunai yang berbasis kertas, maka menggunakan media bantuan berupa kertas yang dibuat dalam beraneka ragam bentuk dan juga ukuran.
Di bawah ini adalah jenis pembayaran non tunai dengan basis kertas:
1. Cek
Salah satu contoh alat transaksi non tunai berbasis kertas adalah cek. Umumnya, cek yang diterbitkan oleh bank tertentu berfungsi sebagai sebuah surat perintah untuk mencairkan sejumlah dana atas nama seseorang yang telah tertera pada cek tersebut, baik nasabah maupun orang lain.
2. Giro
Hampir sama seperti cek, giro juga memiliki peran sebagai surat perintah pada pihak bank. Bedanya adalah, bahwa giro tidak dipakai untuk kepentingan mencairkan dana. Namun, lebih kepada memindahkan anggaran dari rekening seorang nasabah ke nasabah lain yang tertera di giro.
3. Nota Debit
Jenis pembayaran non tunai dengan basis kertas lainnya adalah nota debit. Istilah ini merujuk pada surat yang diterbitkan lembaga perbankan. Fungsinya sebagai penagih hutang dengan cara kliring berdasarkan pada kesepakatan yang telah dibuat oleh kedua belah pihak.
Nota debit biasanya dipakai untuk menagih hutang nasabah dalam jangka waktu dan nominal tertentu. Di samping itu, nota debit juga umum dimanfaatkan pada transaksi antar perusahaan.
4. Nota Kredit
Fungsi utama dari nota kredit adalah mengirim maupun memindahkan saldo non tunai pada nasabah melalui sistem kliring. Alat pembayaran dengan metode non tunai ini umumnya hanya dilakukan jika ingin bertransaksi dengan nominal anggaran yang besar.
5. Wesel (Kuitansi Transfer)
Kuitansi merupakan instrumen pembayaran non tunai yang berbasis warkat atau surat berharga dari bank tertentu. Fungsinya adalah sebagai media penarikan dana nasabah, khususnya yang mempunyai fasilitas rekening koran atau rekening giro.
Wessel adalah sebuah bukti penerimaan transfer antar kota yang dapat ditagihkan langsung pada bank penerima dana transferan. Instrumen pembayaran jenis ini dikeluarkan oleh suatu bank, sehingga penerima perlu menandatangani kwitansi penerimaan dana.
6. Telegrafic Transfer (Nota Pemindahbukuan)
Instrumen pembayaran cashless berbasis warkat ini biasa digunakan dalam kegiatan memindahkan saldo dari rekening nasabah satu ke nasabah lain, tapi masih dalam lingkup bank yang sama.
Kelebihan Menggunakan Instrumen Pembayaran Non Tunai
Maraknya penggunaan metode pembayaran non tunai di Indonesia sudah pasti tidak terlepas dari benefit yang ditawarkan. Lantas, apa saja benefit atau keuntungan melakukan transaksi dengan instrumen pembayaran non tunai? Berikut adalah jawaban selengkapnya:
1. Fleksibel
Pembayaran non tunai menawarkan fleksibilitas yang menjadi salah satu keunggulannya. Sebab sekarang, Anda tidak harus susah payah melakukan penarikan uang tunai atau cash untuk membayar berbagai macam tagihan, seperti internet, pulsa, tagihan listrik, sampai asuransi.
Pasalnya, alat transaksi non tunai memungkinkan Anda untuk melakukan pembayaran kapan dan dimana saja tanpa batasan ruang maupun waktu. Pastinya juga tidak perlu antri. Contoh mudahnya, Anda bisa membayar melalui e-wallet, internet banking, sms banking, hingga kartu kredit.
2. Proses Transaksi Menjadi Lebih Cepat
Penggemar setia alat pembayaran dengan metode non tunai pasti sudah paham mengenai kemudahan serta kecepatan proses transaksi digital. Selain itu, Anda tidak perlu lagi repot membawa uang dalam nominal besar sebab setiap pembayaran dapat dilakukan secara online.
3. Tingkat Keamanan Tinggi
Metode pembayaran non tunai umumnya telah dilengkapi dengan sistem keamanan tinggi yang berbasis teknologi canggih. Penerbit sarana pembayaran tentunya ingin memberikan layanan terbaik pada setiap konsumen agar merasa aman dan nyaman dalam menggunakan produknya.
Umumnya, payment tools telah dilengkapi dengan password serta nomor OTP yang bersifat rahasia dan hanya diketahui oleh pengguna. Sementara itu, jika ponsel hilang atau ada kemungkinan akun diretas, Anda bisa segera menghubungi penerbit untuk melakukan pemblokiran.
4. Mudah dan Praktis
Berbeda dengan penggunaan alat pembayaran tunai yang cenderung manual dan terkesan lebih ribet dalam prosesnya. Pengguna instrumen pembayaran non tunai akan dimanjakan dengan kemudahan serta kepraktisan setiap melakukan transaksi keuangan. Jadi, akan lebih hemat waktu dan tenaga.
Di samping itu, hampir segala jenis pembayaran sekarang dapat dilakukan hanya dengan modal ponsel pintar dan kuota internet saja. Kebebasan transaksi inilah yang membuat metode bayar non tunai sangat diminati, khususnya di kalangan milenial atau masyarakat masa kini.
5. Riwayat Keuangan Lebih Rapi
Saat melakukan transaksi secara tunai, maka bukti pengeluaran hanya mengacu pada kertas atau struk pembayaran saja. Selain rawan rusak dan hilang, hal ini juga akan membuat Anda lebih repot dalam mencatat setiap pengeluaran, sehingga keuangan sulit untuk dikontrol.
Namun, Anda tidak akan mengalami hal tersebut lagi saat menggunakan alat payment non tunai. Karena setiap transaksi digital akan tercatat secara rapi pada sistem. Jadi, Anda bisa dengan mudah melihat pemasukan dan pengeluaran kapan saja saat membutuhkannya.
Anda juga dapat membuat riwayat keuangan lebih mudah dengan mengikuti kursus Audit Laporan Keuangan dari Mekari. Penyajian kursus secara lengkap, mulai dari contoh dari penerapan secara langsung.
6. Meminimalisir Kehilangan
Membawa uang tunai dalam jumlah cukup besar tentu sangat berisiko, baik kehilangan hingga perampokan. Beda ceritanya kalau Anda mempercayakan transaksi pembayaran secara non tunai. Anda bisa merasa lebih tenang untuk membeli dan membayar apa saja di merchant tersedia.
7. Banyak Merchant Telah Menerima Transaksi Non Tunai
Seiring dengan perkembangan zaman, berbagai merchant juga mulai menyesuaikan dengan kemajuan teknologi, termasuk menerima transaksi pembayaran cashless. Dengan begitu, Anda tidak perlu merasa bingung memikirkan dimana bisa belanja dengan online payment.
8. Tersedia Beragam Promo dan Diskon
Sulit untuk dipungkiri, bahwa mendapatkan diskon, promo, atau reward saat melakukan pembayaran selalu menarik bagi setiap orang. Sebab hal tersebut cukup ampuh dalam menekan pengeluaran.
Menariknya, saat ini hampir semua pihak penyedia instrumen pembayaran non tunai telah bekerjasama dengan merchant tertentu untuk memberikan potongan harga. Bukan hanya saat belanja produk kebutuhan primer, namun juga saat melakukan pembelian tiket pesawat, dan lainnya.
Kekurangan Menggunakan Instrumen Pembayaran Non Tunai
Selain mempunyai ragam manfaat dalam menunjang kegiatan transaksi pembayaran, penggunaan alat payment non tunai juga memiliki kekurangan yang wajib diketahui pengguna. Beberapa diantara kelemahannya adalah seperti di bawah ini:
1. Membutuhkan Akses Internet
Saat membayar dengan sistem cashless, otomatis Anda harus terhubung dengan internet. Masalahnya adalah, apabila Anda ingin melakukan pembayaran urgent namun koneksi internet tidak stabil. Tentu Anda tidak akan bisa mengakses online payment dan menyelesaikan pembayaran.
2. Terdapat Pembatasan
Perlu dipahami, bahwa setiap transaksi yang dilakukan secara online memiliki batasan pengeluaran dalam nominal tertentu. Jumlah tersebut bervariasi, tergantung pada penyedia layanan pembayaran. Oleh karena itu,sebelum melakukan transaksi, sebaiknya cek hal ini terlebih dahulu.
3. Ancaman dari Cyber Crime
Meningkatnya jumlah pengguna online payment juga diikuti dengan semakin tingginya risiko terjadi kejahatan dunia maya atau cyber crime. Meskipun pada dasarnya pihak penyedia online payment telah melengkapi software dengan keamanan ganda. Namun, Anda tetap harus berhati-hati.
Salah satu opsi aplikasi untuk melakukan pembayaran non tunai adalah Mekari Expense. Manajemen pembayaran tagihan menjadi lebih mudah, karena semua proses seperti pengajuan, persetujuan, pembayaran, dan pencatatan tagihan bisnis dilakukan di dalam satu platform.
Fitur Bills dalam Mekari Expense memungkinkan Anda untuk mentransfer pembayaran ke lebih dari 50 bank, termasuk BCA, Mandiri, dan BNI, semuanya dalam satu aplikasi. Tunggu apalagi? Coba sekarang.