Home / Blog / Business & Economy

Tech Winter Picu PHK Massal, Bagaimana Menghadapinya?

fenomena tech winter di Indonesia
Daftar isi
Mode

Sejak 2022 hingga awal 2023, jumlah karyawan startup dan perusahaan teknologi yang terkena layoff atau PHK mencapai kurang lebih 190.230 orang, dilansir dari CNBC Indonesia. Hal tersebut erat kaitannya dengan fenomena tech winter. 

Menkominfo mengungkapkan bahwa fenomena tersebut mengakibatkan turunnya tren pendanaan startup di Asia hingga 60%. Ini merupakan tantangan yang cukup berat bagi perusahaan teknologi, terutama yang masih rintisan atau startup. 

Apa pengertian dari tech winter dan bagaimana strategi yang tepat untuk menghadapi fenomena tersebut? Simak penjelasannya. 

Pengertian tech winter

via GIPHY

Istilah ini menggambarkan periode penurunan yang signifikan dalam industri teknologi. Pada 2023 ini, tercatat iklim investasi startup di Indonesia menurun sebesar 74% dibandingkan periode yang sama di tahun 2022. 

Dalam masa ini, banyak startup berbasis teknologi mengalami kesulitan untuk mendapatkan pendanaan, karena minat investor yang merosot tajam. Hal tersebut menyebabkan pertumbuhan bisnis melambat. 

Beberapa perusahaan yang mengalami krisis finansial akhirnya melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran. Mereka juga berhenti merekrut karyawan baru sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Penyebab fenomena tech winter Indonesia

Tren PHK atau layoff massal di Indonesia dimulai pada kuartal kedua tahun 2022 dan masih berlanjut hingga tahun 2023. Perusahaan teknologi raksasa seperti Microsoft, Google, dan Amazon pun tidak luput dari tren tersebut. 

Di Indonesia, ada GoTo (Gojek Tokopedia), Shopee, Ruangguru, Zenius, dan puluhan startup lainnya melakukan pengurangan karyawan. Beberapa di antaranya bahkan terpaksa berhenti beroperasi, karena gagal menghasilkan pertumbuhan bisnis yang konsisten.

Sebenarnya, apa alasan di balik keputusan tersebut? 

  • Pandemi COVID-19 yang berdampak pada ekonomi global dan permintaan konsumen, mengakibatkan penurunan pendapatan dan prospek pertumbuhan sejumlah startup 
  • Konflik geopolitik dan perang dagang antar negara-negara besar yang menimbulkan risiko dan ketidakpastian untuk investasi lintas batas 
  • Perekrutan dan pengeluaran berlebihan selama pandemi, menciptakan masalah arus kas dan operasional yang tidak efisien 
  • Perubahan tren pasar dan preferensi pelanggan, menjadikan produk dan layanan teknologi menjadi kurang kompetitif 

Strategi efektif menghadapi tech winter

Tech winter Indonesia mungkin terasa menakutkan bagi banyak profesional yang berkarir dalam bidang teknologi. Namun, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menghadapinya, serta menjaga stabilitas karir: 

1. Pilih bidang yang memiliki permintaan tinggi dan potensi pertumbuhan

Saat ini, kecerdasan buatan atau AI sedang naik daun. Individu yang punya minat dan bakat yang sesuai untuk mengembangkan teknologi tersebut sedang sangat dicari. Selain itu, ada juga bidang cybersecurity, cloud computing, hingga big data. Anda mungkin bisa mempertimbangkan untuk beralih karir ke bidang yang lebih ‘aman’. 

2. Terus belajar dan perbarui keahlian

Erat kaitannya dengan poin sebelumnya, Anda mungkin bisa belajar skillset yang sesuai dengan bidang yang ingin Anda kulik selanjutnya. Ini dilakukan agar kemampuan Anda tetap relevan dan kompetitif. Anda dapat melakukannya dengan mengikuti kursus online, menghadiri seminar, atau bergabung dengan jaringan atau komunitas profesional.

3. Bangun networking yang kuat

Networking adalah salah satu cara yang paling efektif untuk menemukan peluang baru. Semakin banyak kenalan, semakin banyak pula pembelajaran yang bisa Anda ambil. Anda juga bisa mendapatkan feedback untuk pekerjaan, serta menemukan kesempatan kerja yang lebih baik. 

Ini bisa dilakukan dengan bergabung di platform media sosial atau forum yang terkait dengan bidang Anda, atau secara offline dengan menghadiri acara di mana Anda dapat bertemu dengan para profesional teknologi lainnya.

4. Buat portofolio pekerjaan 

Portofolio adalah kumpulan proyek, prestasi, dan keterampilan Anda yang memperlihatkan kemampuan dan potensi Anda sebagai profesional teknologi. Portofolio dapat membantu Anda menunjukkan kredibilitas Anda kepada perusahaan atau klien.

Anda dapat membuat portofolio dengan menggunakan platform online seperti GitHub atau LinkedIn, atau dengan membuat situs web atau blog pribadi.

5. Cari bimbingan dari mentor berpengalaman

Ada banyak profesional teknologi yang sudah sukses di bidangnya, yang bisa menjadi mentor untuk Anda. Mereka bisa membantu Anda mempelajari keterampilan baru, memberikan saran yang tepat, dan mengatasi kesalahan-kesalahan umum. Sehingga, Anda bisa mencapai tujuan lebih cepat dibandingkan jika Anda melakukannya sendiri.

Kesimpulan

Fenomena tech winter Indonesia memunculkan kekhawatiran akan pemutusan hubungan kerja, terutama bagi profesional yang berkarir dalam bidang teknologi. Oleh karena itu, penting untuk secara aktif mengembangkan keterampilan dan pengetahuan di bidang teknologi yang banyak diminati di masa depan, supaya tetap relevan dan kompetitif. 

Selain itu, untuk menjaga bisnis agar tetap relevan di era digital, Mekari hadir sebagai solusi yang tidak hanya membantu Anda merancang strategi yang tepat, tetapi juga memberikan teknologi yang tepat untuk mewujudkannya. 

Bagi Anda yang ingin terus mengembangkan potensi dan mencari sarana terbaik untuk mendukung Anda, Mekari juga memberikan fitur dan layanan untuk memfasilitasi pengembangan profesional Anda. 

Tertarik mencoba? Hubungi kami sekarang juga

Referensi

CNBC Indonesia. ‘’Waspada! Jumlah PHK Startup Sudah Tembus 190 Ribu Orang’’
Tempo. ‘’Memahami Tech Winter’

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami