David Rogers, profesor di Columbia University dan penulis buku The Digital Transformation Roadmap, mengungkapkan fakta mengejutkan: 70% upaya transformasi digital berakhir dengan kegagalan.
Alasannya sederhana: banyak perusahaan gagal melihat transformasi digital sebagai sebuah perubahan mendasar dalam organisasi, bukan hanya sekadar mengadopsi teknologi baru.
Dalam era yang didorong oleh kebutuhan pelanggan yang dinamis dan persaingan bisnis yang semakin ketat, transformasi digital menjadi keharusan bagi perusahaan yang ingin tetap relevan. Namun, perjalanan menuju transformasi digital penuh dengan tantangan.
Artikel ini akan mengulas secara mendalam berbagai tantangan transformasi digital, serta strategi untuk mengatasinya.
Kendala utama dalam transformasi digital
Transformasi digital adalah langkah penting bagi perusahaan untuk tetap kompetitif di era teknologi yang terus berkembang. Namun, proses ini tidak terlepas dari berbagai tantangan yang harus dihadapi.
Memahami dan mengatasi tantangan ini menjadi kunci keberhasilan dalam menjalankan transformasi digital yang efektif.
1. Cybersecurity
Dalam transformasi digital, cybersecurity menjadi tantangan besar karena semakin banyak data yang terhubung dan proses bisnis yang dilakukan secara digital. Serangan seperti peretasan, ransomware, dan phishing semakin sering terjadi dan semakin sulit dideteksi.
Perusahaan juga rentan karena mereka menyimpan data sensitif seperti informasi pelanggan dan keuangan. Pengelolaan keamanan menjadi lebih rumit karena banyaknya perangkat dan sistem yang terhubung. Selain itu, karyawan sering kurang paham tentang keamanan, yang bisa membuka celah bagi serangan.
2. Integrasi teknologi
Menggabungkan teknologi lama (legacy) dengan yang baru adalah salah satu kendala terbesar dalam transformasi digital. Tidak semua sistem lama bisa langsung bekerja dengan teknologi baru, sehingga sering memerlukan upaya tambahan.
Proses ini juga bisa memakan banyak biaya dan waktu. Selain itu, integrasi sistem yang kompleks dapat mengganggu operasional bisnis, dan sistem lama mungkin tidak dirancang untuk menangani volume data yang besar, sehingga menyulitkan perusahaan untuk berkembang.
3. Talenta digital
Sumber daya manusia adalah kunci keberhasilan transformasi digital. Perusahaan harus memastikan mereka memiliki karyawan dengan keterampilan yang tepat, seperti ilmu data, pengembangan perangkat lunak, dan keamanan siber.
Namun, sering kali sulit menemukan karyawan dengan keterampilan tersebut. Selain itu, membangun budaya yang mendukung inovasi juga menjadi tantangan. Perusahaan juga perlu berinvestasi dalam pelatihan dan menghadapi tantangan dalam mempertahankan karyawan berbakat karena permintaan pasar yang tinggi.
Tantangan transformasi digital yang umum dialami perusahaan
Transformasi digital membawa berbagai tantangan yang harus diatasi agar prosesnya berjalan lancar. Berikut adalah penjelasan entang tantangan-tantangan utama serta solusinya:
1. Resistensi terhadap perubahan
Salah satu tantangan besar dalam transformasi digital adalah resistensi karyawan terhadap perubahan. Banyak karyawan merasa nyaman dengan cara kerja lama yang sudah mereka kuasai dan mungkin khawatir akan dampak perubahan terhadap pekerjaan mereka.
Perubahan ini sering kali dianggap sebagai ancaman yang dapat memengaruhi rutinitas atau keamanan pekerjaan mereka. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan perlu melakukan edukasi yang menyeluruh dan berkelanjutan mengenai manfaat transformasi digital.
Komunikasi yang efektif tentang visi perusahaan dan bagaimana perubahan ini akan meningkatkan produktivitas sangat penting. Melibatkan karyawan dalam proses perubahan juga dapat membantu menciptakan rasa ownership dan mendukung transisi.
2. Kekurangan talenta digital & kurangnya skill digital karyawan saat ini
Kebutuhan akan tenaga kerja yang menguasai keterampilan digital semakin tinggi seiring dengan transformasi digital, namun menemukan dan mempertahankan talenta dengan keterampilan yang diperlukan menjadi tantangan tersendiri. Karyawan yang ada mungkin belum memiliki keterampilan yang cukup untuk mendukung proses ini.
Perusahaan harus berinvestasi dalam pelatihan dan pengembangan keterampilan karyawan saat ini, baik melalui program pelatihan internal maupun kerjasama dengan institusi pendidikan. Menawarkan program pengembangan berkelanjutan akan membantu perusahaan mempersiapkan tenaga kerja yang adaptif dan siap menghadapi perubahan.
3. Kendala integrasi sistem lama atau ketergantungan dengan sistem yang sudah ada
Banyak perusahaan masih bergantung pada sistem teknologi lama yang mungkin tidak kompatibel dengan teknologi baru yang diperlukan untuk mendukung transformasi digital. Ketergantungan ini sering kali menghambat kelancaran adopsi teknologi baru.
Salah satu solusi adalah menggunakan middleware atau alat integrasi yang memungkinkan sistem lama dan baru bekerja secara bersamaan tanpa gangguan. Selain itu, perusahaan dapat merencanakan migrasi bertahap, sehingga perubahan dapat dilakukan secara perlahan tanpa mengganggu operasional yang ada.
4. Masalah keamanan data dan privasi
Digitalisasi meningkatkan risiko keamanan, terutama terkait kebocoran data dan pelanggaran privasi. Ketika data semakin banyak diakses secara digital, perusahaan rentan terhadap cyberattacks dan pencurian data.
Untuk mengatasi tantangan ini, perusahaan perlu menerapkan kebijakan keamanan data yang ketat, seperti penggunaan enkripsi data dan firewall. Selain itu, pelatihan cybersecurity untuk karyawan juga penting untuk memastikan mereka mengetahui cara melindungi data perusahaan dan pelanggan dari ancaman.
5. Transformasi pengalaman pelanggan (customer experience)
Di era digital, pelanggan mengharapkan pengalaman yang konsisten dan personal di berbagai saluran. Transformasi digital yang tidak mulus dapat menghasilkan pengalaman yang terpecah-pecah, yang berdampak pada kepuasan pelanggan.
Menggunakan analisis data yang mendalam dapat membantu perusahaan memahami kebutuhan pelanggan secara lebih baik. Dengan ini, perusahaan bisa menyediakan layanan yang lebih personal dan relevan, serta memastikan integrasi yang lancar antara saluran-saluran digital seperti website, aplikasi mobile, dan media sosial.
6. Kegesitan dan kecepatan implementasi teknologi
Dunia teknologi terus berubah dengan cepat, dan perusahaan harus bisa menyesuaikan diri untuk tetap relevan. Kecepatan dalam mengadopsi teknologi baru menjadi krusial, namun hal ini sering kali menantang bagi organisasi yang belum terbiasa bekerja secara lincah.
Menerapkan metodologi agile dalam pengembangan teknologi akan membantu perusahaan beradaptasi lebih cepat. Agile memungkinkan perusahaan merespons perubahan secara fleksibel dan mendorong budaya inovasi yang mendukung pembaruan teknologi yang terus-menerus.
7. Keterbatasan anggaran dan Return on Investment (ROI)
Proses transformasi digital membutuhkan investasi yang signifikan, dan perusahaan sering kali dihadapkan pada keterbatasan anggaran serta ketidakpastian tentang ROI. Ketidakpastian ini dapat membuat manajemen ragu untuk mengambil langkah besar dalam digitalisasi.
Perusahaan perlu menyusun rencana bisnis yang jelas dengan proyeksi ROI yang realistis. Selain itu, mencari sumber pendanaan alternatif, seperti kemitraan strategis atau hibah dari pemerintah atau lembaga swasta, dapat menjadi solusi untuk mengurangi beban finansial.
8. Tantangan operasional yang baru
Transformasi digital sering kali memperkenalkan proses operasional yang baru, yang mungkin memerlukan perubahan signifikan dalam cara perusahaan bekerja. Adaptasi terhadap proses baru ini bisa menjadi tantangan besar, terutama bagi perusahaan yang sudah lama menerapkan cara kerja tradisional.
Sebelum menerapkan perubahan, perusahaan perlu melakukan analisis menyeluruh terhadap proses operasional yang ada. Proses ini dapat dirancang ulang dengan memanfaatkan teknologi digital, sehingga tidak hanya beradaptasi dengan perubahan, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan produktivitas secara keseluruhan.
Kesimpulan
Transformasi digital, meskipun menjanjikan peningkatan efisiensi dan inovasi, tak luput dari sejumlah tantangan. Tiga tantangan utama tersebut ialah kompleksitas dalam mengintegrasikan sistem, kekhawatiran akan keamanan data, serta kurangnya kompetensi digital karyawan.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan di atas, perusahaan perlu berinvestasi pada layanan penyedia teknologi, seperti SaaS terintegrasi yang dapat memberikan kemudahan dalam proses transformasi digital. Fitur-fitur yang perlu diperhatikan antara lain:
- Onboarding process yang mudah: Proses adaptasi karyawan terhadap sistem baru menjadi lebih lancar dan cepat.
- Layanan course digital skill: Karyawan dapat meningkatkan kompetensi digital mereka melalui pelatihan yang terstruktur. Contohnya, vendor yang menyediakan berbagai kursus yang relevan dengan kebutuhan bisnis.
- Integrasi yang seamless: Sistem baru dapat terintegrasi dengan mulus ke dalam sistem yang sudah ada, sehingga meningkatkan efisiensi operasional.
- Privacy & data security yang terjamin: Perusahaan dapat memastikan bahwa data mereka aman dan terlindungi dari ancaman siber.
Dengan berbagai fitur yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda, Mekari dapat membantu perusahaan mengatasi tantangan-tantangan yang disebutkan di atas dan mempercepat proses transformasi digital.
Tunggu apa lagi? Hubungi kami sekarang untuk mencoba solusi yang kami tawarkan.
Referensi
Economist Intelligence. ”The three challenges of digital transformation”
Forbes. ”5 Digital Transformation Challenges”