Home / Blog / Business & Economy

Sistem Pembayaran: Pengertian, Prinsip, Komponen dan Contoh

sistem pembayaran
Daftar isi
Mode

Sistem pembayaran meliputi aturan, mekanisme, dan lembaga yang berperan dalam pelaksanaan pemindahan sejumlah dana dari satu pihak ke pihak lain. Umumnya berkaitan dengan aktivitas ekonomi. Sedangkan alat pemindahan nilai uang yang digunakan sebagai pembayaran beragam.

Mulai dari alat pembayaran sederhana hingga penggunaan sistem kompleks yang melibatkan berbagai lembaga beserta aturannya masing-masing. Kewenangan dalam mengatur serta menjaga kelangsungan payment system di Indonesia telah diatur dalam Undang Undang Bank Indonesia.

Pengertian Payment System

Sistem pembayaran adalah seperangkat ketentuan yang dipakai dalam penyelenggaraan kegiatan ekonomi, khususnya transaksi keuangan yang melibatkan proses pemindahan dana dari pembeli kepada penjual. Alat atau sarana yang dipakai untuk memindahkan cukup bervariasi.

Kewenangan yang mengatur serta menjaga berlangsungnya payment system di Indonesia dipegang oleh pihak Bank Indonesia (BI). Hal tersebut telah tertuang dalam Undang Undang Bank Indonesia.

Berdasarkan CPSS Glossary (1998), disebutkan bahwa payment system merupakan interaksi antara intensitas yang melibatkan instrumen, sistem interbank, dan prosedur.

Di bawah ini ini adalah peran dan kewenangan Bank Indonesia dalam menjaga kelancaran payment system di Indonesia menurut Undang Undang No. 23/1899 yang telah direvisi dalam Undang Undang No. 6/2009:

  • Kewenangan menjalankan sistem BI Real Time Gross Settlement dalam kegiatan transaksi metode non tunai dengan nilai besar.
  • Kebijakan tata kelola, pengendalian risiko, dan efisiensi.
  • Mengawasi dan mengatur lembaga apa saja yang dapat menyelenggarakan payment system, baik bank atau lembaga selain bank.
  • Menentukan standar alat pembayaran di Indonesia.
  • Memberikan izin serta persetujuan pada penyedia jasa keuangan, khususnya pembayaran mengenai siapa saja yang bisa menerbitkan alat pembayaran.
  • Kewenangan sebagai pihak penyelenggara sistem kliring antar bank.

Prinsip Prinsip Payment System

Suatu sistem atau metode pembayaran idealnya harus bisa memberikan keamanan dan kenyamanan bagi seluruh penggunaannya, baik saat melakukan transaksi tunai maupun nontunai.

Dalam menjalankan tugas sebagai payment sistem, Bank Indonesia mengacu pada 4 prinsip kebijakan metode pembayaran, diantaranya adalah sebagai berikut:
Keamanan

Segala risiko yang terdapat pada payment system, seperti fraud, kredit, hingga likuidita harus bisa dikelola serta dimitigasi dengan sebaik-baiknya oleh penyelenggara payment system.

1. Efisiensi

Pelaksanaan payment system harus dapat dimanfaatkan secara luas agar biaya yang dibebankan pada masyarakat lebih terjangkau seiring dengan peningkatan skala ekonomi.

2. Aman

Setiap sistem pembayaran memiliki risiko dan harus diminimalisir oleh lembaga pengelola. Hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan pengguna dan mencegah berbagai macam risiko kredit, penipuan, dan likuiditas.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan lembaga penyelenggara untuk mengelola dan meminimalkan risiko dalam sistem pembayaran:

  • Melakukan penilaian risiko yang menyeluruh terhadap sistem pembayaran.
  • Meningkatkan keamanan sistem pembayaran dengan menerapkan teknologi yang terkini.
  • Meningkatkan kesadaran pengguna tentang risiko dalam sistem pembayaran.
  • Memiliki prosedur untuk menangani risiko yang terjadi.

Dengan melakukan hal-hal tersebut, lembaga penyelenggara dapat membantu menciptakan sistem pembayaran yang aman dan efisien bagi semua pengguna.

3. Kesetaraan Akses

Bank Indonesia tidak menginginkan terjadi praktik monopoli dalam penyelenggaraan sistem yang berpotensi menghambat pengguna payment system lain untuk masuk.

4. Perlindungan Konsumen

Payment system perlu dijaga sebaik mungkin dalam rangka menjaga peredaran jumlah uang tunai. Hal ini juga disebut sebagai clean money policy (kebijakan pembersihan uang).

Komponen Payment System

Secara umum, ada beberapa komponen yang membangun payment system supaya dapat terealisasi dengan lebih mudah. Berikut adalah macam-macam komponen dalam metode pembayaran:

1. Regulator

Pihak yang memiliki wewenang mengatur kebijakan, aturan main, dan juga ketentuan yang bersifat mengikat semua komponen dalam payment system.

2. Penyelenggara

Lembaga yang bertugas memastikan bagaimana cara menyelesaikan seluruh aktivitas transaksi hingga akhir.

3. Infrastruktur

Istilah ini mengacu pada seluruh bentuk sarana fisik yang mendukung operasional payment system.

4. Instrumen

Alat pembayaran, baik tunai atau nontunai yang telah disepakati para pengguna payment system dalam melakukan transaksi.

5. Pengguna

Pihak ini juga disebut sebagai konsumen atau customer yang menggunakan payment sistem secara berkala.

6. Saluran Pembayaran

Komponen ini meliputi beberapa alat, seperti mobile banking, teller input, internet banking, mesin AT, phone banking, dan Electronic Data Capturing atau EDC.

7. Sistem Transfer Dana

Keberadaan sistem transfer dana memungkinkan terjadinya proses pemindahan uang atau alat pembayaran dari satu rekening bank ke rekening bank lain.

Jenis Jenis Payment System Beserta Contohnya

Secara umum, terdapat 3 jenis pembayaran yang diberlakukan, antara lain adalah sebagai berikut:

1. Tunai

Metode pembayaran secara tunai merupakan yang paling umum digunakan di Indonesia, khususnya untuk transaksi dalam nominal kecil. Jenis alat pembayaran tunai adalah uang kartal atau kertas dan logam. Khususnya yang masih valid atau sah dijadikan untuk melakukan transaksi.

Di era digital saat ini, pembayaran dengan uang kartal bisa dikatakan lebih sedikit dibandingkan giral. Hal tersebut tentu bukan tanpa alasan, karena alat pembayaran tunai yang dilakukan dengan uang fisik dinilai kurang efektif dan efisien. Apalagi, saat melakukan transaksi dalam jumlah besar.

2. Nontunai

Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, alat pembayaran non tunai mulai dilirik oleh berbagai kalangan. Melakukan transaksi payment secara non tunai memang jauh lebih praktis, memiliki tingkat akurasi tinggi, dan juga relatif aman. Wajar apabila begitu digandrungi.

Alat pembayaran non tunai atau cashless mengacu pada sarana payment yang dilakukan tanpa memakai uang fisik. Secara garis besar, jenis alat pembayaran metode non tunai dikelompokkan menjadi 3, yaitu kertas, kartu, dan elektronik. Pengguna bisa pilih sesuai yang diinginkan.

Di bawah ini adalah beberapa alat pembayaran non tunai yang umum dipakai di Indonesia:

1. Kartu Debit

Instrumen pembayaran tunai berbentuk saldo yang diterbitkan oleh suatu bank, tempat Anda membuka rekening dan menyimpan sejumlah dana. Umumnya, beberapa tipe kartu debit memiliki batasan tertentu pada setiap melakukan transaksi. Tergantung pada kebijakan yang ditetapkan bank.

Baca Juga: 4 Cara Transfer BCA ke BRI Lengkap dengan Kode Transfer Bank

2. Kartu Kredit

Alat pembayaran non tunai yang dikeluarkan bank untuk nasabah, namun dengan sistem hutang. Dengan kata lain, Anda dapat melakukan transaksi pembayaran menggunakan kartu kredit meskipun tidak memiliki uang. Sedangkan cara mengembalikan uang tersebut adalah dengan dicicil.

3. Kartu Prabayar

Berbeda dengan kartu debit dan kartu kredit, sistem penggunaan kartu prabayar tidak berkaitan dengan rekening bank sama sekali. Sesuai namanya, untuk bisa melakukan pembayaran dengan jenis kartu ini, maka Anda harus mengisi saldo terlebih dahulu.

4. Giro

Surat perintah yang ditujukan kepada suatu bank dengan tujuan memindahkan sejumlah dana dari satu rekening untuk ditransfer kepada nasabah lain sesuai tertera pada isi dokumen giro.

5. Cek

Alat pembayaran non tunai dalam bentuk kertas. Fungsinya adalah sebagai perintah pada bank agar mencairkan sejumlah dana kepada nasabah yang namanya telah tertulis pada kertas tersebut.

6. Nota Debit

Metode pembayaran dengan nota debit biasanya dipakai untuk tujuan menagih hutang ke nasabah sesuai jangka waktu yang sudah ditetapkan. Namun, nota debit juga bisa dimanfaatkan dalam aktivitas transaksi antar perusahaan.

7. Nota Kredit

Fungsi nota kredit adalah mentransfer atau memindahkan sejumlah saldo ke rekening bank lain menggunakan metode kliring. Nota kredit biasanya dipakai pada transaksi dalam nominal besar.

8. E-money

Istilah e-money atau uang elektronik tentu sudah cukup familiar bagi Anda, bukan? Metode pembayaran berbasis server dan kartu ini memang semakin marak digunakan di Indonesia.

9. E-wallet

Dompet digital atau e-wallet umumnya digunakan dalam kegiatan transaksi online. Apalagi, saat ini sudah banyak merchant yang menerima pembayaran dengan e-wallet. Bukan hanya e-commerce dan platform jual beli online saja, namun juga toko konvensional, seperti ritel dan supermarket.

Baca Juga: Mau Terlepas dari Utang? Terapkan Manajemen Utang Seperti Ini!

Non Tunai Skala Internasional

Anda tentu sudah paham, bahwa setiap negara memiliki mata uang masing-masing. Selain itu, cara melakukan transaksi berdasarkan nilai mata uang juga berbeda-beda. Apabila ingin melakukan transaksi global atau internasional, maka Anda perlu menukar uang dalam nilai kurs berlaku.

Di bawah ini adalah beberapa contoh metode pembayaran non tunai berskala global:

1. Kartu Kredit

Credit card dapat digunakan untuk melakukan transaksi pembayaran di berbagai negara. Apalagi, jika Anda memiliki kartu kredit jaringan Visa, MasterCard, Unionpay, dan lainnya.

2. Online Payment

Di era digital ini, pembayaran online memang menjadi alternatif pilihan banyak orang yang ingin melakukan pembelian produk dari negara lain. Sistem kerjanya mirip dengan e-money. Pengguna perlu menyetor sejumlah uang tunai ke akunnya, atau mengkoneksikan credit card ke akun online.

3. Wesel Pos

Kegiatan transaksi pembayaran ke luar negeri juga dapat dilakukan melalui wesel pos. Pihak yang menyelenggarakan payment system ini tidak lain adalah wesel pos internasional.

4. Cek

Melalui cek, pihak konsumen bisa membayarkan sejumlah dana dengan cek dari bank seller yang berada di negara penjual tersebut. Nantinya, cek tersebut dapat dicairkan oleh penjual.

5. Cryptocurrency

Dalam beberapa tahun belakangan, pembayaran online menggunakan mata uang digital memang semakin dilirik. Saat ini, sudah banyak negara yang menerima pembayaran dengan cryptocurrency, seperti Bitcoin, Koin Binance, Ethereum, Solana, Tether, dan sebagainya.

Ruang Lingkup Payment System

Secara umum, metode pembayaran yang diberlakukan di Indonesia terdiri atas 2 ruang lingkup, diantaranya adalah seperti di bawah ini:

1. Nilai Besar

Diselenggarakan oleh pihak Bank Indonesia (BI), dan terbagi atas dua bagian yaitu, Bank Indonesia Scripless Securities Settlement dan Bank Indonesia Real Time Gross Settlement.

2. Nilai Kecil

Terdiri atas beberapa bagian, seperti Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia yang diselenggarakan Bank Indonesia, Instrumen pembayaran elektronik yang dijalankan industri baik bank maupun non bank. Sedangkan alat pembayaran yang diterapkan adalah menggunakan kartu, seperti kartu debit.

Instrumen pembayaran yang ditawarkan cukup kompleks karena meliputi e-money atau uang elektronik. Sedangkan aktivitas pengiriman uang dilakukan oleh industri seperti telah disebutkan.

Penyelenggara metode pembayaran non bank terdiri atas berbagai opsi, misalnya Institusi Jasa Keuangan, Institusi Penyedia Jasa Telekomunikasi, Koperasi, dan lain sebagainya.

Sistem Pembayaran di Indonesia

Terdapat dua jenis payment sistem yang diberlakukan di Indonesia, yakni:

1. High Value Payment System

Sesuai namanya, payment system ini digunakan untuk transaksi dana dalam jumlah besar, yaitu di atas nominal seratus juta rupiah, maupun transaksi mendesak, transaksi pasar modal, pasar uang, dan valuta asing. Metode pembayaran yang dipilih umumnya adalah secara non tunai.

Sementara itu, proses penyelesaian transaksi pembayaran dilakukan berdasarkan ketentuan Bank Indonesia Real Time Gross Settlement.

2. Retail atau Small Value Payment System

Sistem ini diterapkan pada jenis transaksi ritel atau kecil dengan jumlah di bawah seratus juta. Contoh transaksi dengan Small Payment System diantaranya adalah, transaksi individual dengan giro dan cek, transaksi kartu debit dan kartu kredit, serta transaksi bulk.

Pembayaran ritel umumnya dilakukan dengan instrumen pembayaran tunai atau menggunakan uang fisik. Namun, tidak sedikit yang memilih bertransaksi dengan metode payment non tunai.

Kini, telah hadir sistem pembayaran bisnis yang dirancang untuk membantu mengelola tagihan, termasuk pembuatan, pengiriman, pencatatan, dan pelacakan pembayaran. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan keuangan perusahaan.

Dengan Mekari Expense, melalui fitur Bills, Anda dapat mentransfer pembayaran ke lebih dari 50 bank, termasuk BCA, Mandiri, dan BNI, semuanya dalam satu platform. Selain itu, Mekari Expense juga memberikan fleksibilitas pembayaran dengan memungkinkan pembayaran parsial dalam satu tagihan.

Transaksi bisnis Anda kini lebih mudah dan efisien.

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami