Pemilik usaha atau perusahaan, memiliki kewajiban untuk membayar gaji karyawan. Tahukah Anda, gaji karyawan termasuk ke dalam biaya apa?
Meski terlihat sepele, pengetahuan ini penting untuk dipahami oleh para pemilik usaha. Sebab dari pemahaman inilah pengelolaan keuangan usaha bermula.
Sebelum mencari tahu termasuk ke dalam biaya apa gaji karyawan itu, Anda harus paham terlebih dahulu apa sih gaji karyawan itu?
Gaji karyawan adalah yaitu pengeluaran atau pembayaran yang rutin dilakukan oleh pemilik usaha penyedia pekerjaan.
Dimana gaji tersebut diberikan dalam periode waktu tertentu dalam bentuk uang, dengan besaran nominal sesuai kesepakatan awal.
Lantas, gaji karyawan termasuk ke dalam biaya apa pada akuntansi? Perhatikan penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Gaji Karyawan Termasuk ke Dalam Biaya Apa?
Berdasarkan pada pengertian gaji di atas, bisa disimpulkan bahwa ini merupakan pengeluaran yang bersifat tetap.
Artinya, gaji karyawan termasuk ke dalam biaya tetap. Namun secara umum, bisa dikatakan juga jika gaji karyawan termasuk dalam biaya produksi.
Hal itu dikarenakan, biaya tetap merupakan salah satu klasifikasi dari biaya produksi. Dimana masih ada beberapa klasifikasi biaya lainnya di dalamnya.
Pada akuntansi, gaji karyawan akan ditemukan dalam akun atau laporan laba rugi. Di dalam akun tersebut, gaji karyawan termasuk ke dalam beban.
Beban itu sendiri tidak akan berpengaruh terhadap jumlah aset yang dipunyai oleh pemilik usaha atau perusahaan.
Justru dari pembayaran beban berupa gaji tersebut, Anda bisa mengoptimalkan kinerja karyawan. Hal itu tentunya mempengaruhi produktivitas perusahaan.
Selama proses produksi masih dan terus berjalan, maka biaya produksi juga akan tetap dikeluarkan oleh perusahaan.
Itulah kenapa, gaji karyawan termasuk ke dalam biaya produksi.
Sebab biaya produksi ini dikeluarkan untuk menghasilkan produk jadi dan salah satu caranya dengan mempekerjakan karyawan. Dimana, karyawan harus menerima gaji sebagai imbalan.
Berbeda dengan biaya operasional yang dikeluarkan khusus bagi keperluan manajerial perusahaan.
Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan, biaya produksi dikelompokkan ke dalam beberapa jenis biaya yang berbeda menurut fungsinya.
Apa saja jenis biaya yang ada di dalamnya? Inilah ulasan mengenai pengelompokan biaya produksi sesuai dengan sistem akuntansi.
Pengelompokkan Biaya yang Termasuk Biaya Produksi
Ada beberapa jenis biaya yang termasuk ke dalam biaya produksi menurut sistem akuntansi.
Dari pengelompokkan ini, kita akan diberikan ulasan yang lebih detail terkait setiap transaksi yang tertera pada laporan keuangan perusahaan.
Apa saja jenis biayanya? Inilah ulasan lengkapnya.
1. Biaya Tetap atau Fixed Cost
Jenis biaya yang pertama yaitu pengeluaran yang tidak terpengaruh oleh naik turunnya produksi.
Lebih bersifat pasti atau tetap, sehingga dapat dianggarkan dengan tepat.
Biaya ini akan tetap menjadi beban perusahaan selama proses produksi masih berjalan. Namun bisa dibuat rencana anggaran, karena besarnya bisa ditentukan.
Adapun contoh dari fixed cost diantaranya seperti sewa gudang serta gaji karyawan.
Kesimpulannya, gaji karyawan termasuk ke dalam biaya tetap, sebagai bagian dari biaya produksi.
2. Biaya Variabel atau Variable Cost
Jenis biaya berikutnya yaitu biaya variabel. Jenis biaya yang diperlukan pada saat produksi sedang dilangsungkan.
Tahapan yang termasuk ke dalam biaya ini yaitu saat proses produksi berlangsung, mulai dari penyiapan bahan baku, pengolahannya sampai dengan menjadi barang jadi.
Besaran dari biaya ini dipengaruhi oleh volume produksi. Apabila produksi meningkat, maka nominal untuk biaya variabel juga turut meningkat.
Biaya variabel juga merupakan acuan jumlah produksi yang nantinya diinput dalam laporan. Jumlah biaya variabel akan 0 apabila perusahaan tidak berproduksi.
Biaya variabel, juga dijadikan dasar penentuan harga jual satuan produk. Sebab pembelian bahan baku adalah salah contoh dari jenis biaya ini.
3. Biaya Marginal
Jenis biaya yang ketiga ini adalah pengeluaran tambahan. Dimana pengeluaran ini bertujuan meningkatkan volume output perusahaan.
Bagaimana cara menghitung biaya marginal? Jumlahkan total fixed cost dan juga variable cost. Selanjutnya dibagi peningkatan biaya dan perubahan target produksi.
Biaya variabel dimasukkan dalam penghitungan, ketika produksi berlangsung. Sedangkan biaya tetap baru ditambahkan apabila ingin menambah volume output.
Dalam hal ini upah pekerja menjadi contoh biaya marginal. Mengapa tidak masuk biaya tetap seperti gaji karyawan?
Sebab upah dikeluarkan hanya ketika tenaga dari pekerja tersebut masih digunakan. Dimana penghitungan upah bisa diatur di software HR berdasarkan berapa hari kehadiranya bekerja.
4. Biaya Rata-rata/Average Cost
Average cost berasal dari hasil pembagian total pengeluaran perusahaan oleh total keseluruhan volume output.
Biaya ini dibutuhkan sebagai dasar pertimbangan, sebelum perusahaan membuat keputusan terkait strategi maupun pengembangan usaha.
Dengan adanya biaya ini, memudahkan perusahaan dalam memantau lebih tinggi mana antara biaya tetap dengan variabel.
Dari situ perusahaan bisa menentukan laba minimal yang harus bisa dicapai. Selain itu, biaya rata-rata juga dijadikan bahan identifikasi biaya produksi per unit produk.
Melalui biaya inilah nantinya keputusan mengenai produksi, target penjualan maupun batas minimum laba didapatkan.
5. Biaya Keseluruhan atau Total
Biaya ini merupakan gabungan total biaya tetap serta variabel. Maka, hasil penghitungannya baru bisa diperoleh ketika sudah ada barang jadi.
Penghitungan jenis biaya ini harus dilakukan dengan rutin pada satu periode tertentu. Isi dari penghitungannya juga harus detail.
Hal ini untuk memudahkan perusahaan dalam mengelola keuangan maupun membuat penyesuaian.
Biaya ini disebut dengan biaya total karena sifat penghitungannya menyeluruh. Segala bentuk pengeluaran perusahaan ketika berproduksi masuk di dalam biaya ini.
Pengeluaran seperti membeli bahan baku, administrasi, gaji, sampai dengan biaya pemasaran.
Dari sekian banyak jenis biaya yang ada, mengapa keuntungan atau laba perusahaan tidak termasuk dalam salah satunya?
Sebab laba adalah target atau tujuan perusahaan yang harus dicapai. Tidak terpengaruh ataupun mempengaruhi aset maupun volume produksi.
Laba didasarkan pada total biaya dan juga harga jual yang ditetapkan perusahaan.
Dari penjelasan di atas, bisa kita ketahui bahwa gaji karyawan termasuk ke dalam biaya produksi.
Setelah melalui pengelompokkan jenis biaya, gaji termasuk biaya tetap karena dikeluarkan di waktu dan dalam jumlah yang sama tiap periodenya.
Pembayaran gaji tidak dipengaruhi oleh volume produksi ataupun keuntungan yang didapatkan. Sebab penghitungan gaji bersifat pasti.
Alasannya yaitu karena gaji karyawan bersifat konstan serta telah dianggarkan oleh perusahaan dengan menggunakan software payroll online yang dapat mencatat kapan masing-masing karyawan bisa mendapatkan gajinya.
Sekalipun terjadi perubah nominal, kemungkinan terjadi usai kurun waktu tertentu dan bukan karena kondisi perusahaan yang mempengaruhinya.
Jadi, meskipun terjadi penurunan volume output, gaji karyawan tetap dibayarkan sesuai kesepakatan. Pembayaran biasanya dilakukan dengan aplikasi penggajian yang ada di masing-masing perusahaan.
Untuk kelola benefit karyawan, anda dapat menggunakan Mekari Flex.
Kesepakatan yang dimaksud di atas berkaitan dengan komponen upah atau gaji yang harus dipenuhi perusahaan. Idealnya tiap perusahaan dapat memahami komponen-komponen ini.
Begitu pun dengan karyawan, penting untuk memahaminya agar dapat bersemangat memberi performa kerja sesuai ketentuan perusahaan tempatnya bekerja.
Untuk memahami lebih dalam mengenai komponen-komponen tersebut, ikuti kursus Compensation dan Benefit Management di Mekari University sekarang juga!”
Tentu saja, perusahaan harus memberikan bukti resmi penerimaan gaji kepada karyawan yang berisikan informasi sepert besaran gaji, tunjangan sosial dan pajak penghasilan yang bisa dikelola dengan aplikasi slip gaji online, sebagai bentuk pertanggung jawaban perusahaan kepada karyawan.
Demikian penjelasan mengenai gaji karyawan termasuk ke dalam biaya apa pada akuntansi.
Semoga dengan adanya artikel ini, dapat membantu para pemberi kerja maupun karyawannya untuk lebih paham hak dan kewajibannya.