Home / Blog / Business & Economy

Ansoff Growth Matrix: Pengertian, Strategi, Tantangan dan Contoh

Ansoff Growth Matrix
Daftar isi
Mode

Strategi pertumbuhan bisnis yang tepat diperlukan untuk mengambil keputusan. Dengan keputusan yang baik, Anda dapat mengembangkan bisnis dan memanfaatkan lebih banyak peluang. Lantas, bagaimana caranya?

Ansoff Growth Matrix adalah jawabannya. Matrix ansoff dapat mengidentifikasi risiko dan peluang dalam strategi bisnis, utamanya terkait ekspansi pasar dan perkembangan produk. Seperti apa penerapannya? Simak penjelasannya berikut ini.

Apa itu Ansoff Growth Matrix?

Ansoff Growth Matrix membantu banyak perusahaan untuk melakukan perencanaan strategis, terutama dalam pengembangan produk dan pertumbuhan pasar. Sesuai dengan namanya, matrix ansoff diciptakan oleh Igor Ansoff, ahli matematika yang menjadi pelopor dalam bidang manajemen strategis dan berkontribusi dalam praktik bisnis modern. 

Matriks 2×2 ini mengklasifikasikan produk dan pasar ke dalam 4 jenis strategi – market penetration, market development, product development, and diversification. Setiap jenis mewakili tingkat risiko dan peluang yang berbeda, sehingga perusahaan dapat mengevaluasi berbagai strategi dan memilih strategi yang paling sesuai dengan tujuan. 

Apa saja tahapan dari Ansoff Matrix?

Berikut adalah empat jenis strategi pertumbuhan dalam matrix ansoff beserta cara menggunakannya: 

tahapan ansoff growth matrix

Market Penetration (Penetrasi Pasar)

Strategi ini dianggap paling aman dan berisiko rendah dibandingkan dengan tiga strategi lainnya. Perusahaan fokus untuk menjual produk yang sama di pasar yang sudah ada, namun dengan kuantitas yang lebih besar. 

Tujuannya adalah untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan, atau menjual lebih banyak produk ke segmen pelanggan yang sudah ada. Untuk melakukan penetrasi pasar, ada beberapa cara yang bisa dicoba: 

  • Melakukan promosi dengan lebih aktif ke segmen konsumen yang sama 
  • Memberikan diskon atau penawaran khusus bagi pelanggan yang membeli lebih banyak produk 
  • Mengubah harga produk, seperti menurunkan harganya untuk bersaing lebih baik di pasar atau menaikkan harganya saat permintaan tinggi
  • Bekerjasama dengan kompetitor, untuk membuka peluang baru dan mencapai pelanggan yang mungkin belum terjangkau sebelumnya

Market Development (Pengembangan Pasar)

Lebih berisiko daripada penetrasi pasar, strategi ini menjual produk yang ada kepada pasar yang baru. Anda bisa menemukan toko, wilayah geografis, atau segmen pelanggan baru untuk memperkenalkan produk. 

Perusahaan perlu memahami kebutuhan dan preferensi konsumen di pasar yang baru. Pastikan bahwa produk yang ada dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

Beberapa contoh strategi market development yang bisa diterapkan perusahaan adalah: 

  • Menggunakan saluran penjualan baru, seperti toko online di e-commerce
  • Memperluas ke pasar luar negeri 
  • Membuka bisnis franchise

Product Development (Pengembangan Produk)

Strategi ini melakukan pengembangan produk baru dan memasarkannya ke pasar yang sudah ada. Perusahaan jadi punya rangkaian produk yang lebih beragam. Jadi, lebih banyak pilihan produk untuk pelanggan yang sudah ada. 

Untuk berhasil melaksanakan strategi ini, perusahaan perlu memahami situasi pasar saat ini, sehingga produk baru yang dibuat sesuai dengan kebutuhan pasar. 

Bisnis bisa melakukan beberapa cara terkait strategi ini: 

  • Berinvestasi untuk riset terkait kebutuhan pasar dan pengembangan produk
  • Melakukan akuisisi produk kompetitor yang sudah memenuhi kebutuhan pasar
  • Menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan lain untuk memperoleh akses ke saluran distribusi dan hak merek

Diversification (Diversifikasi)

Dalam strategi ini, perusahaan menjual produk baru di dalam pasar yang baru. Karena perusahaan memasuki wilayah yang tidak familiar, strategi ini dianggap memiliki tingkat risiko yang paling tinggi. 

Dalam hal ini, perusahaan perlu sangat memahami produk yang mereka tawarkan maupun pasar yang mereka masuki. 

Ada dua jenis strategi diversifikasi, yaitu: 

  • Diversifikasi terkait: Perusahaan berpindah ke pasar baru dengan produk baru yang mirip dengan pasar atau produk yang sudah ada. Misalnya, warung teh di Surabaya memasarkan kopi di angkringan. 
  • Diversifikasi tidak terkait: Perusahaan berpindah ke pasar baru dengan produk baru yang tidak mirip dengan kondisi yang sekarang. Contohnya, warung teh mengeluarkan produk kaus dan dipasarkan melalui e-commerce
Baca Juga: 5 Cara Menyusun Strategi Bersaing dalam Berbisnis

Bagaimana cara memilih strategi matrix ansoff yang tepat?

Memilih strategi yang sesuai dengan tujuan bisnis Anda mungkin bisa sedikit membingungkan. Namun, Anda bisa menilainya dengan langkah-langkah berikut:1. Pertimbangkan faktor-faktor yang memengaruhi pemilihan strategi

Evaluasi kondisi bisnis Anda saat ini. Temukan apa saja kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, dan apa tujuan bisnis yang ingin dicapai. 

Selain itu, apakah Anda memiliki aset yang diperlukan untuk melaksanakan strategi yang dipilih? Temukan jawabannya dengan menganalisis kemampuan dan sumber daya internal yang tersedia.2. Cara menilai peluang dan risiko pasar

Identifikasi pasar tempat Anda akan beroperasi. Cari tahu peluang pertumbuhan, kebutuhan pelanggan, dan tren di dalamnya. Perhatikan juga bagaimana kompetitor memposisikan diri dan strategi apa yang mereka terapkan. 

Anda bisa menggunakan strategi segmentasi pasar. Tentukan target yang memiliki prospek pertumbuhan terbesar. Apakah strategi Anda bisa menargetkan lebih banyak pelanggan di pasar tersebut?

3. Menyesuaikan strategi dengan tujuan bisnis

Pastikan bahwa strategi yang Anda pilih sesuai dengan tujuan bisnis Anda. Jika tujuan Anda adalah memperluas pangsa pasar dalam wilayah yang sudah ada, maka strategi Penetrasi Pasar atau Pengembangan Pasar mungkin lebih sesuai. 

Tapi, jka Anda ingin mendiversifikasi bisnis Anda ke produk atau pasar yang sepenuhnya baru, maka strategi Diversifikasi bisa menjadi pilihan yang lebih baik.

Bagaimana cara menerapkan Matriks Ansoff

Setelah memilih strategi matrix ansoff yang paling sesuai, berikut adalah langkah-langkah untuk mengintegrasikan matriks ke dalam perencanaan strategis bisnis Anda:

1. Mengembangkan action plan

Uraikan strategi pilihan Anda menjadi tugas-tugas yang bisa dikerjakan. Pastikan bahwa setiap tugas bersifat spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu (SMART). 

Tentukan juga siapa penanggung jawab dari setiap tugas, tetapkan jadwal yang realistis, dan alokasikan sumber daya yang cukup.

2. Memantau perkembangan 

Pantau perkembangan dengan indikator kinerja (KPI). Pastikan bahwa KPI ini dapat diukur dengan jelas dan Anda bisa melihat perkembangan implementasi strategi yang dipilih. 

Secara rutin, kumpulkan data dan feedback yang relevan dan terus pantau KPI yang telah ditetapkan. Lakukan identifikasi bila ada perubahan dari tujuan awal Anda.

3. Menyesuaikan strategi sesuai kebutuhan

Segera lakukan penyesuaian apabila strategi yang Anda pilih gagal mencapai tujuannya. Penyesuaian ini mungkin melibatkan perubahan taktik, redistribusi sumber daya, bahkan bisa saja beralih ke strategi pertumbuhan matrix ansoff yang lain. 

Teruslah belajar dari hasil yang Anda dapatkan dari strategi pertumbuhan. Bila terjadi perubahan, Anda harus selalu siap untuk beradaptasi. Dengarkan masukan dari pelanggan dan respon kendala mereka dengan tepat.

4. Contoh perusahaan yang berhasil menerapkan matrix ansoff

iPhone, salah satu produk terkenal dari Apple, tanggal rilisnya selalu ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Ini karena Apple mengadopsi strategi pengembangan produk untuk menciptakan produk yang lebih unggul dibandingkan pesaingnya. Pendekatan ini membantu mereka untuk tetap mengikuti tren pasar dan mempersiapkan diri untuk inovasi berikutnya.

Sebagai hasilnya, konsumen percaya bahwa setiap iPhone baru akan lebih baik daripada versi sebelumnya dan memutuskan untuk membelinya. Ini tidak hanya membuat pelanggan senang, tetapi juga membantu Apple untuk tetap kompetitif dalam jangka panjang.

Apa saja kendala dan tantangannya?

Saat menggunakan Ansoff Growth Matrix, ada beberapa kendala yang mungkin dihadapi, sebagai berikut: 

  • Kompetitor. Matriks ini cenderung kurang memperhatikan faktor persaingan, sehingga lebih tepat digunakan dalam situasi ideal dimana tingkat persaingan di pasar tidak terlalu intens. 
  • Analisis biaya-manfaat. Matriks ini juga tidak memperhitungkan keuntungan yang didapat dari investasi dalam strategi pertumbuhan tertentu, sehingga Anda mungkin akan kesulitan untuk menilai strategi mana yang paling menguntungkan. 
  • Akurasi. Meskipun matrix ansoff mudah dipahami dan diterapkan, matriks ini tidak dapat memprediksi secara akurat bagaimana reaksi pasar terhadap produk baru atau yang sudah ada.

Sebagai solusi untuk mengatasi tantangan tersebut, Anda bisa melakukan hal berikut: 

  • Analisis kompetitor. Tidak cukup hanya mengandalkan matrix ansoff, gabungkan juga dengan analisis pesaing. Kenali siapa pesaing utama perusahaan, apa keunggulan yang dimiliki oleh mereka, dan bagaimana pesaing akan merespons strategi pertumbuhan yang Anda pilih.
  • Hitung biaya dan manfaat. Hitung semua biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan strategi dan ukur potensi manfaat yang diperoleh. Bila biaya lebih besar dari keuntungan yang diharapkan, maka strategi bisa diganti. 
  • Gunakan lebih banyak data. Untuk memprediksi reaksi pasar dengan lebih akurat, diperlukan analisis terhadap data historis, survei pelanggan, riset pasar, dan sumber informasi terpercaya lainnya. 

Tren masa depan dan adaptasi 

Sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1957, Ansoff Growth Matrix telah mengalami banyak perkembangan untuk menyesuaikan tren dan kebutuhan baru.

1. Tren digitalisasi

Salah satu perubahan paling signifikan dalam beberapa tahun terakhir adalah digitalisasi. Bisnis perlu mengembangkan strategi pertumbuhan baru yang berfokus pada produk dan layanan digital. 

Perusahaan yang biasanya menjual produk fisik, dapat menggunakan matrix ansoff untuk mengevaluasi potensi pengembangan produk atau layanan digital baru. Hal ini dapat mencakup pengembangan aplikasi mobile, pembuatan layanan berlangganan, dll.

2. Tren keberlanjutan

Meningkatnya kekhawatiran terhadap degradasi lingkungan, membuat banyak perusahaan mulai memasukkan isu keberlanjutan ke dalam strategi pertumbuhan mereka. 

Bisnis dapat menggunakan matrix ansoff untuk mempertimbangkan produk dan layanan baru yang ramah lingkungan, sehingga lebih menarik bagi pelanggan yang peduli lingkungan. Contohnya, produk yang dibuat dari bahan daur ulang atau penggunaan kemasan yang eco-friendly.

3. Tren globalisasi

Persaingan bisnis semakin ketat di seluruh dunia. Jadi, banyak bisnis berusaha memperluas jangkauan mereka dan memasuki pasar baru. Hal ini mengarah pada pengembangan strategi pertumbuhan baru terkait ekspansi internasional. 

Dengan matriks ini, bisnis dapat mengevaluasi potensi sebelum memasuki pasar global baru. Ini bisa termasuk membuat produk atau layanan yang cocok untuk daerah tertentu, bekerja sama dengan perusahaan lokal, atau membuka toko di area yang baru.

Kesimpulan

Dengan menggunakan Ansoff Growth Matrix, bisnis dapat mengidentifikasi strategi pertumbuhan yang paling sesuai untuk organisasi mereka dan membuat keputusan yang selaras dengan tujuan mereka. 

Dengan perencanaan pertumbuhan yang strategis, bisnis dapat mengalokasikan sumber dayanya dengan lebih baik  dan fokus pada aktivitas yang memiliki dampak paling signifikan untuk mencapai kesuksesan. 

Sebagai dukungan untuk membuat strategi dan eksekusi yang efektif, Mekari adalah solusi yang tepat untuk Anda. Mekari menghadirkan berbagai inovasi dan layanan digital yang terintegrasi untuk pengembangan bisnis Anda. Hubungi kami sekarang

Referensi

Thinginsights. “Ansoff Matrix – Understanding Firms’ Growth Options
Cascade. ‘’The Ansoff Matrix: 4 Growth Strategies Explained
G2. ‘’Ansoff Matrix: Growth Strategies, Challenges & Benefits’’

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami