Daftar isi
Mode
6 min read

Strategi Digitalisasi UMKM: Contoh & Tips Maksimalkan Teknologi

digitalisasi umkm

Mekari Insight

  • Transformasi besar dimulai dari langkah kecil—bahkan dari satu akun media sosial atau aplikasi kasir digital.
  • UMKM yang berani beradaptasi dengan teknologi punya peluang lebih besar untuk efisien, relevan, dan kompetitif—meski dimulai dari nol.
  • Dengan digital tools yang tepat, UMKM bisa menghemat pengeluaran, meningkatkan layanan, dan membuka pintu pasar yang lebih luas.

UMKM berperan besar dalam perekonomian global, namun banyak yang kesulitan bertahan karena keterbatasan sumber daya dan tantangan dalam mengadopsi teknologi. 

Menurut WeForum, 85% organisasi menyadari bahwa teknologi digital adalah kunci untuk terus berkembang. Meskipun investasi awal bisa terasa berat, manfaat jangka panjang seperti efisiensi, penghematan biaya, dan peluang pertumbuhan sangat signifikan.

Artikel ini akan membahas bagaimana digitalisasi bisa membantu UMKM mengatasi tantangan tersebut dan mengoptimalkan bisnis mereka.

Tujuan dan manfaat digitalisasi UMKM

Digitalisasi menawarkan berbagai manfaat bagi UMKM, membantu mereka meningkatkan daya saing dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Berikut adalah keuntungan utama yang dapat diperoleh UMKM melalui digitalisasi:

1. Efisiensi dan produktivitas yang lebih tinggi

Dengan digitalisasi, banyak tugas rutin seperti pembuatan faktur, manajemen inventaris, dan pengelolaan data pelanggan bisa diotomatisasi. 

Selain itu, alur kerja yang lebih efisien memudahkan tim bekerja secara bersamaan menggunakan platform berbasis cloud, yang membuat kolaborasi lebih cepat dan minim kesalahan.

Baca Juga: 7 Cara Aplikatif untuk Meningkatkan Efisiensi Kerja

2. Jangkauan pasar yang lebih luas dan customer engagement yang lebih baik

Melalui platform digital, UMKM bisa memperluas jangkauan mereka ke pasar yang lebih besar. Misalnya, sebuah bisnis makanan bisa menjual produknya melalui aplikasi e-commerce atau media sosial seperti Instagram, menjangkau pelanggan di luar kota atau bahkan negara. 

Selain itu, digitalisasi memungkinkan bisnis memberikan pengalaman yang lebih personal kepada pelanggan, seperti menawarkan diskon khusus melalui email marketing berdasarkan data yang mereka kumpulkan. 

Ini bisa meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan, yang akhirnya meningkatkan penjualan.

3. Pengurangan biaya dan optimalisasi sumber daya

UMKM bisa menghemat banyak biaya dengan digitalisasi. Sebagai contoh, sebuah usaha yang biasanya harus mencetak banyak laporan atau faktur, kini bisa menggunakan aplikasi digital untuk mengelola pengeluaran dan laporan keuangan secara otomatis. 

Layanan berbasis cloud memungkinkan bisnis untuk mengakses dokumen dan aplikasi tanpa perlu membeli perangkat keras yang mahal. Hal ini mengurangi biaya operasional yang tidak perlu, sehingga sumber daya bisa dialokasikan dengan lebih efisien.

Baca Juga: 8 Cara Efisiensi Biaya Operasional Perusahaan yang Aplikatif

4. Peningkatan daya saing dan inovasi

Digitalisasi memungkinkan UMKM untuk lebih cepat beradaptasi dengan perubahan pasar. Sebagai contoh, bisnis ritel yang mengadopsi sistem POS (Point of Sale) digital bisa melacak tren pembelian pelanggan secara real-time dan menyesuaikan stok barang sesuai kebutuhan pasar. 

Selain itu, teknologi digital membuka kesempatan bagi UMKM untuk berinovasi, seperti menciptakan produk baru atau meningkatkan layanan pelanggan dengan menggunakan chatbot yang dapat membantu menjawab pertanyaan pelanggan secara otomatis, 24/7.

Berikut beberapa contoh bagaimana pelaku usaha di Indonesia berhasil menerapkan digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi, memperluas pasar, dan bertahan di tengah tantangan.

Contoh digitalisasi UMKM

Berikut beberapa contoh bagaimana pelaku usaha di Indonesia berhasil menerapkan digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi, memperluas pasar, dan bertahan di tengah tantangan.

1. Topremit – digitalisasi layanan keuangan dan HR

Topremit, perusahaan remitansi, mengembangkan aplikasi kirim uang online yang memudahkan pelanggan bertransaksi lintas negara.

topremit mekari talenta

Mereka mendigitalisasi pengelolaan SDM menggunakan Mekari Talenta, yang membantu:

  • Payroll selesai dalam 1 jam, dari sebelumnya seminggu
  • Cuti & absensi terekam otomatis lewat sistem online berbasis GPS
  • Benefit bisa disesuaikan lewat Mekari Flex

Hasilnya? Proses HR jadi efisien, tim bisa fokus pada strategi, dan pengalaman karyawan makin meningkat. Ini bukti bahwa digitalisasi tak hanya soal pelanggan, tapi juga soal kesejahteraan tim internal.

2. TaniHub – digitalisasi sektor pertanian

TaniHub hadir sebagai solusi bagi petani lokal yang selama ini kesulitan menjual hasil panennya secara luas dan adil. Dengan platform e-commerce ini, petani bisa langsung menjual produk ke bisnis dan konsumen tanpa perantara, sehingga mendapatkan harga yang lebih layak.

Tak hanya sebagai marketplace, TaniHub juga menawarkan layanan logistik dan pembiayaan mikro. Petani bisa mengirim hasil panen lebih cepat dan terorganisir, serta memperoleh dukungan modal untuk meningkatkan produktivitas.

3. Gojek/GoTo – ekosistem digital untuk pelaku usaha

Gojek awalnya hadir sebagai layanan ojek online, namun kini berkembang menjadi ekosistem digital yang mencakup GoFood (pesan antar makanan).

Melalui GoFood, ribuan UMKM kuliner—mulai dari pedagang kaki lima hingga warung rumahan—bisa menjangkau pelanggan lebih luas tanpa harus membuka cabang.

4. Pasar Santa – wajah baru pasar tradisional

Pasar Santa, Jakarta Selatan, dulunya adalah pasar tradisional biasa. Namun dalam beberapa tahun terakhir, para pedagang mulai menggunakan pembayaran digital seperti QRIS dan e-wallet, serta melayani pesanan secara online melalui aplikasi pengantaran. 

Tak sedikit juga yang aktif di media sosial untuk mempromosikan produk, dari makanan hingga kerajinan tangan.

Transformasi ini membuat Pasar Santa tidak hanya bertahan, tapi juga menjadi destinasi kreatif yang populer di kalangan anak muda.

Baca Juga: 22 Aplikasi UMKM untuk Keuangan, Pemasaran, POS, Permodalan

Tantangan dan strategi digitalisasi UMKM

Berikut beberapa tantangan utama digitalisasi UMKM serta strategi sederhana yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.

1. Gap digital masih lebar

Banyak UMKM belum tersentuh teknologi karena keterbatasan akses dan literasi digital. Masih banyak yang mencatat manual, promosi dari mulut ke mulut, dan belum punya online presence.

Mulailah dari dasar. Anda tidak perlu langsung menguasai semuanya. Cukup pelajari penggunaan media sosial untuk bisnis, gunakan aplikasi pesan instan seperti WhatsApp untuk menerima pesanan, atau coba bergabung dengan platform e-commerce lokal. Yang penting: aplikatif dan mudah dipahami.

2. Ketakutan akan perubahan

Banyak pelaku UMKM merasa takut untuk beralih ke digital karena khawatir salah langkah, tidak paham teknologi, atau mengira semua itu mahal dan rumit. Ada juga yang merasa bahwa usahanya “terlalu kecil” untuk digitalisasi.

Padahal, digitalisasi bukan berarti harus langsung menggunakan teknologi canggih. Bisa dimulai dari hal sederhana, misalnya membuat katalog produk lewat Google Drive atau membuka akun Instagram bisnis. 

3. Kurangnya pemahaman soal manfaat digitalisasi

Banyak UMKM belum melihat manfaat langsung dari digitalisasi. Anda mungkin belum menyadari bahwa teknologi bisa bantu meningkatkan penjualan, memperluas pasar, atau membuat kerja lebih efisien. Rasanya teknologi hanyalah pengeluaran tambahan, bukan investasi.

Untuk itu, Anda bisa membaca studi kasus sukses UMKM lokal yang telah berhasil meningkatkan omzet atau menghemat waktu karena digitalisasi. Testimoni yang nyata akan jauh lebih meyakinkan ketimbang teori. 

Baca Juga: Transformasi Digital, Contoh & Dampaknya pada Bisnis

4. Sumber daya manusia yang terbatas

Tidak semua UMKM memiliki tim, apalagi tim yang paham digital. Banyak yang masih dikelola oleh satu orang atau keluarga inti. Alhasil, tidak ada tenaga tambahan untuk mengurus toko online, membuat konten, atau menjawab pelanggan secara cepat.

Solusinya, bisa ajak anak muda setempat atau mahasiswa untuk kolaborasi. Pelaku UMKM terbantu, anak muda dapat pengalaman kerja nyata. Program pendampingan dari kampus atau komunitas lokal juga bisa sangat efektif.

5. Keterbatasan modal

Bagi banyak UMKM, kebutuhan dasar seperti bahan baku dan gaji karyawan saja sudah cukup memberatkan, apalagi harus mengeluarkan biaya tambahan untuk “hal yang belum tentu berhasil”.

Karena itu, edukasi soal manajemen keuangan dan investasi jangka panjang sangat penting. Banyak platform menyediakan fitur gratis atau berbayar murah. Selain itu, akses ke kredit usaha digital atau program subsidi teknologi dari pemerintah juga perlu disosialisasikan lebih luas.

Baca Juga: 8 Tantangan Transformasi Digital dan Solusinya bagi Perusahaan

Tips memanfaatkan teknologi digital untuk UMKM

Digitalisasi tidak harus langsung besar dan mahal. Dengan langkah kecil yang konsisten, Anda bisa meningkatkan efisiensi usaha dan menjangkau lebih banyak pelanggan. Berikut beberapa cara sederhana yang bisa Anda mulai sekarang juga:

1. Mulai dari yang sederhana: buat halaman media sosial

Langkah awal yang mudah dan gratis adalah membuat akun bisnis di Instagram atau Facebook.

Halaman ini bisa Anda gunakan sebagai etalase online, tempat pelanggan melihat produk, membaca ulasan, dan menghubungi Anda langsung. Usahakan untuk aktif, konsisten mengunggah, dan membalas pesan dengan ramah.

2. Investasi dalam pelatihan untuk Anda dan tim

Agar digitalisasi berjalan lancar, Anda dan tim perlu terus belajar. Ikuti pelatihan atau webinar tentang pemasaran digital, cara membuat konten, hingga penggunaan aplikasi kasir.

Banyak pelatihan disediakan secara gratis oleh komunitas, pemerintah, atau platform digital. Pengetahuan ini akan sangat membantu operasional harian usaha Anda.

3. Manfaatkan media sosial sebagai alat pemasaran

Media sosial adalah alat promosi yang sangat efektif dan hemat biaya. Dengan konten yang menarik, jujur, dan konsisten, Anda bisa membangun kedekatan dengan pelanggan sekaligus menjangkau audiens baru. 

Coba gunakan fitur-fitur seperti Instagram Stories, Reels, atau Facebook Ads sesuai kebutuhan dan kemampuan.

4. Gunakan platform e-commerce untuk memperluas pasar

Bergabung dengan marketplace seperti Shopee, Tokopedia, atau Lazada memungkinkan produk Anda diakses oleh jutaan pembeli di seluruh Indonesia.

Platform ini juga menyediakan berbagai kemudahan—mulai dari sistem pembayaran, logistik, hingga fitur promosi. Anda bisa menjalankan toko dari rumah tanpa harus membuka cabang fisik.

5. Terapkan sistem pembayaran dan kasir digital

Gunakan aplikasi kasir atau sistem pembayaran digital untuk memudahkan transaksi.

Selain mempercepat layanan, sistem ini juga mencatat penjualan secara otomatis, membantu Anda memantau pemasukan, dan meminimalkan kesalahan pencatatan. Lebih praktis dan profesional di mata pelanggan.

Solusi terpadu untuk digitalisasi UMKM

Digitalisasi tidak harus rumit. Dengan strategi yang tepat dan alat yang sesuai, Anda bisa menjalankan usaha dengan lebih efisien, rapi, dan profesional. Mulai dari pemasaran, penjualan, pencatatan keuangan, hingga pengelolaan tim—semua bisa dipermudah dengan bantuan teknologi.

Sebagai solusi terintegrasi untuk digitalisasi UMKM, Mekari hadir untuk mendukung UMKM di berbagai aspek operasional bisnis. 

Dengan rangkaian software mulai dari akuntansi, pengelolaan karyawan, layanan pelanggan, pelaporan pajak, manajemen pengeluaran, dan banyak lainnya — Anda bisa mengelola bisnis dalam satu ekosistem yang efisien dan saling terhubung.

Dengan Mekari, Anda tidak hanya menghemat waktu dan tenaga, tapi juga bisa mengambil keputusan bisnis yang lebih tepat berdasarkan data.

Referensi

Amartha. ‘’Apa Itu Digitalisasi UMKM? Ini Pengertian dan Strateginya’’
Belajarlagi. ‘’Apa itu Digitalisasi UMKM? Ini Manfaat dan Cara Membuatnya!’’

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami