Daftar isi
Mode
6 min read

5 Contoh Penerapan Smart Factory 4.0 dan Teknologinya

smart factory

Mekari Insight

  • Banyak pabrik sudah punya data, tapi belum saling terhubung. Smart factory menghubungkannya—antara mesin, sistem, dan manusia—agar keputusan bisa diambil cepat, tepat, dan berbasis analisis real-time.
  • Perusahaan yang masih bergantung pada sistem manual berisiko tertinggal dalam hal efisiensi, respons pasar, dan keselamatan kerja.
  • Memulai smart factory tidak harus langsung kompleks. Menggunakan software e-procurement sudah bisa menciptakan efisiensi, transparansi, dan integrasi yang signifikan—menjadi pondasi penting untuk transformasi yang lebih besar.

Saat ini, tantangan terbesar dalam industri manufaktur bukan lagi soal seberapa banyak yang bisa diproduksi, tapi seberapa cepat, efisien, dan tanggap sebuah pabrik beroperasi. Sistem manual yang lambat dan rawan kesalahan membuat banyak pabrik rugi akibat downtime dan pemborosan.

Smart factory hadir sebagai solusi—menggabungkan IoT, AI, dan otomasi dalam satu sistem terhubung yang bisa memantau, menganalisis, dan mengambil keputusan secara real-time. 

Transformasi ini bukan sekadar tren: saat ini, 30% pabrik mobil di dunia sudah mulai menerapkan teknologi smart factory. Seperti apa mekanismenya? Baca lebih lanjut.

Apa itu smart factory

smart factory
Sumber: Schneider Electric

Smart factory adalah pabrik yang menggunakan teknologi canggih dan terhubung secara digital untuk meningkatkan proses produksi. Di dalamnya, berbagai sistem seperti mesin, perangkat, sensor, dan manusia saling terhubung dan bekerja sama secara real-time.

Teknologi seperti Internet of Things (IoT), cloud computing, dan Artificial Intelligence (AI) digunakan untuk menciptakan lingkungan yang saling terintegrasi, sehingga proses produksi bisa berjalan lebih efisien dan responsif.

Cara kerja smart factory

Otomatisasi sebenarnya sudah banyak digunakan di pabrik tradisional sejak lama. Namun, alat-alat tersebut belum saling terhubung. Mesin, sistem data, dan manusia bekerja terpisah dan perlu diatur secara manual. 

Nah, smart factory bekerja dengan menghubungkan mesin, orang, dan data dalam satu sistem digital yang terintegrasi. Dengan memanfaatkan data, smart factory bisa memprediksi tren, memberi rekomendasi, dan menjalankan alur kerja serta proses otomatis yang lebih cerdas. 

Selain itu, pabrik ini juga terus mengoptimalkan kinerjanya untuk menjadi lebih efisien, aman, dan produktif, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk para penggunanya.

Manfaat smart factory

Smart factory menawarkan beragam manfaat yang memungkinkan pabrik untuk lebih responsif terhadap kebutuhan pasar, sekaligus menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan ramah lingkungan.

1. Mengurangi biaya produksi dan operasional

Smart factory mengurangi biaya dengan mengotomatisasi berbagai proses dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Ini memungkinkan pengelolaan data secara real-time untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah lebih cepat, serta mengurangi pemborosan yang tidak perlu. 

Peningkatan efisiensi ini juga berdampak pada pengurangan biaya operasional secara keseluruhan.

Baca Juga: 5 Cara Aplikatif untuk Meningkatkan Efisiensi Produksi

2. Meningkatkan efisiensi rantai pasokan

Dengan kemampuan untuk memantau dan mengelola rantai pasokan secara lebih efisien, smart factory menggunakan analitik prediktif dan Big Data untuk mempercepat pengiriman, mengurangi risiko gangguan, dan memastikan ketersediaan bahan baku yang tepat waktu. 

Keberlanjutan juga terjaga, karena teknologi memungkinkan penerapan praktik ramah lingkungan dan bertanggung jawab secara sosial dalam rantai pasokan.

Baca Juga: Tahapan Transformasi Digital Supply Chain dan Manfaatnya

3. Memantau aset secara lebih efisien

Smart factory memungkinkan pemantauan aset secara real-time. Sensor dan sistem digital memudahkan pemantauan kondisi mesin dan peralatan produksi, sehingga masalah bisa dideteksi lebih cepat dan pengelolaan aset pun lebih optimal.

4. Mengurangi risiko gangguan dalam rantai pasokan

Dengan kemampuan untuk memprediksi masalah sebelum terjadi, smart factory dapat mengurangi risiko gangguan dalam rantai pasokan. 

Sistem yang terintegrasi memberi peringatan lebih awal tentang potensi masalah, seperti keterlambatan pengiriman atau kekurangan bahan baku, sehingga bisa segera diatasi.

Robot dan perangkat otomatis juga berperan mengurangi risiko cedera kerja, menciptakan lingkungan yang lebih aman dan meningkatkan keselamatan kerja.

5. Memantau dan mengumpulkan data produksi secara real-time

Salah satu keuntungan utama smart factory adalah kemampuannya untuk mengumpulkan data produksi secara langsung dan terus-menerus. Hal ini memungkinkan analisis yang lebih cepat, identifikasi masalah, serta penerapan solusi yang lebih tepat waktu.

6. Memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat

Dengan data yang tersedia secara real-time dan dapat dianalisis dengan mudah, manajer pabrik dapat membuat keputusan yang lebih cepat dan berbasis fakta. 

Ini mengurangi ketergantungan pada perkiraan atau keputusan berdasarkan intuisi, yang biasanya kurang akurat.

7. Memungkinkan penerapan produksi yang lebih fleksibel dan responsif

Smart factory menawarkan fleksibilitas tinggi dalam produksi, memungkinkan pabrik untuk menyesuaikan proses dengan cepat berdasarkan perubahan permintaan atau tren pasar. 

Proses produksi yang dapat diprogram ulang dan otomatis ini membuat pabrik lebih responsif terhadap kebutuhan pelanggan.

8. Mengotomatisasi tugas-tugas berbahaya yang sebelumnya dilakukan oleh pekerja manusia

Pekerjaan berbahaya seperti pengelolaan bahan kimia atau bekerja dengan peralatan berat bisa diotomatisasi di smart factory. Hal ini mengurangi risiko cedera bagi pekerja dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman.

9. Memantau potensi kegagalan dan memungkinkan pemeliharaan prediktif

Dengan penggunaan sensor dan data analitik, smart factory dapat memantau kondisi mesin secara terus-menerus, mendeteksi potensi kegagalan, dan melakukan pemeliharaan prediktif sebelum kerusakan besar terjadi. 

Ini mengurangi downtime dan biaya pemeliharaan yang tidak terduga.

5 contoh penerapan smart factory

Berikut lima contoh penerapan smart factory yang menunjukkan bagaimana integrasi teknologi mampu meningkatkan efisiensi, keselamatan, dan ketangguhan industri manufaktur.

1. Predictive maintenance dengan IoT & AI

predictive maintenance
Sumber: PTC

Setiap pabrik biasanya memiliki beberapa mesin yang bekerja setiap hari tanpa hanti. Umumnya, mesin ini akan diperiksa rutin setiap bulan—tapi seringkali, kerusakan terjadi tiba-tiba di luar jadwal, menyebabkan produksi berhenti mendadak.

Kini, dengan teknologi Internet of Things (IoT), mesin tersebut dipasangi sensor untuk memantau kondisi seperti suhu, getaran, dan konsumsi energi. 

Data dari sensor ini dikirim ke sistem yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menganalisis dan memprediksi kapan mesin akan butuh perawatan.

Manfaat:

2. Digital incident reporting & safety audit

Di pabrik-pabrik besar, keselamatan kerja adalah hal utama. Namun dalam praktiknya, banyak insiden kecil atau kejadian “nyaris celaka” (near-miss) yang tidak dilaporkan karena prosesnya rumit atau harus menulis formulir manual.

Dengan sistem digital incident reporting, pekerja cukup membuka aplikasi di smartphone mereka, mengambil foto atau video kejadian, lalu langsung mengisi laporan. 

Sistem ini juga digunakan untuk melakukan audit keselamatan dengan checklist digital, sehingga proses inspeksi lebih cepat dan transparan.

Manfaat:

  • Respons terhadap insiden lebih cepat
  • Meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi keselamatan
  • Mengurangi waktu inspeksi manual

3. Digital twin untuk simulasi produksi

Digital Twin adalah versi digital dari mesin atau bahkan seluruh lini produksi di pabrik.

Dengan teknologi ini, pabrik bisa melakukan simulasi perubahan, seperti mengganti desain produk atau menambah mesin baru—semua dilakukan secara virtual terlebih dahulu, tanpa mengganggu proses produksi yang sedang berjalan.

Manfaat:

  • Mengurangi trial & error
  • Mengoptimalkan desain dan proses
  • Mempercepat inovasi dan adaptasi teknologi

Contoh: Sebuah pabrik sepatu ingin mengubah posisi mesin pemotong agar lebih efisien. Dengan Digital Twin, mereka mensimulasikan skenario baru dan tahu pasti desain mana yang paling hemat waktu dan tenaga, tanpa perlu bongkar pasang langsung di lapangan.

4. Sistem manajemen produksi berbasis cloud

Pabrik makanan dan minuman punya tantangan besar: bahan baku mudah rusak dan siklus produksi sangat cepat. 

Dengan sistem ERP (Enterprise Resource Planning) berbasis cloud, semua data produksi—mulai dari stok bahan, jadwal produksi, hingga distribusi—bisa dipantau real-time dari satu dashboard.

Manfaat:

  • Produksi jadi lebih fleksibel
  • Mengurangi pemborosan bahan
  • Pengambilan keputusan lebih cepat dan akurat

Contoh: Manajer produksi di pabrik susu bisa langsung melihat lewat tablet bahwa stok susu segar tinggal sedikit dan perlu diproses dalam 3 jam ke depan, lalu menjadwalkan produksi lebih cepat tanpa perlu telepon atau rapat panjang.

Baca Juga: 5 Software SaaS untuk Efisiensi di Industri Manufaktur

5. Procurement otomatis

Gudang bahan baku yang sudah canggih memiliki sistem procurement otomatis: saat stok mulai menipis, sensor IoT mendeteksinya dan langsung mengirim permintaan pengadaan melalui sistem ERP. 

Tak hanya itu, AI juga menganalisis pola penggunaan bahan dan memprediksi kebutuhan minggu depan agar pembelian lebih tepat sasaran.

Manfaat:

  • Menghindari kehabisan stok (stockout)
  • Mencegah overstock dan pemborosan
  • Proses pengadaan jadi lebih cepat dan otomatis

Rekomendasi teknologi untuk mulai penerapan smart factory

Memulai transformasi menuju smart factory tidak harus langsung besar dan kompleks. Salah satu langkah awal yang paling sederhana dan berdampak adalah dengan mengotomatisasi proses pengadaan melalui software e-procurement

Teknologi ini membantu perusahaan mengelola pembelian secara lebih efisien, transparan, dan terintegrasi—sebuah fondasi penting dalam membangun operasional smart factory.

Salah satu solusi yang direkomendasikan adalah Mekari Officeless, yang menawarkan sistem e-procurement siap pakai dan juga custom software yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan industri. 

Fitur-fiturnya mencakup: 

  • E-sourcing untuk pengadaan yang lebih strategis
  • Manajemen vendor agar hubungan dengan pemasok lebih terkontrol
  • Manajemen quotation untuk proses penawaran harga yang cepat dan rapi
  • Pelaporan dan analisis yang membantu pengambilan keputusan berbasis data
  • Dan fitur lain yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda

Hubungi tim kami untuk mencoba gratis solusi dari Mekari Officeless.

Referensi

SAP. ‘’What is a smart factory?’’
Shell. ‘’Smart Manufacturing untuk Bisnis yang Lebih Efisien’’

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami