Daftar isi
5 min read

Good Corporate Governance: Pengertian, Manfaat, dan Contoh

Contoh Good Corporate Governance yang dilaksanakan sesuai prinsipnya

Mekari Insight

  • Good Corporate Governance adalah prinsip yang membantu perusahaan mengambil keputusan yang adil, transparan, dan bertanggung jawab.
  • Prinsip Good Corporate Governance meliputi transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan keadilan.
  • Software ERP terintegrasi dapat membantu perusahaan menerapkan strategi Good Corporate Governance dengan efektif.

GCG atau Good Corporate Governance adalah sistem tata kelola perusahaan yang baik.

Penerapan prinsip-prinsip GCG sangat penting untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan menjaga pertumbuhan dan keberlanjutannya dalam jangka panjang.

Artikel ini akan membahas prinsip-prinsip, cara menerapkan, dan contoh good corporate governance untuk mencapai tujuan perusahaan dan para pemangku kepentingan.

Pengertian Good Corporate Governance

Good Corporate Governance adalah serangkaian prinsip dan nilai untuk mengelola perusahaan serta para pemangku kepentingan di dalamnya. 

Tujuan Good Corporate Governance adalah untuk mengatur kinerja, kepatuhan, dan nilai-nilai perusahaan dengan baik sehingga tercipta lingkungan bisnis yang sehat dan berkelanjutan.

Selain itu, GCG juga bertujuan untuk menjaga hubungan baik dan melindungi kepentingan para stakeholders perusahaan. Prinsip ini juga berperan dalam mendukung perkembangan bisnis yang sehat. 

Ada 5 prinsip utama dalam Good Corporate Governance, yaitu yaitu transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian, dan kewajaran. 

5 Prinsip Good Corporate Governance

5 Prinsip Good Corporate Governance (GCG)

Ada 5 prinsip dasar yang membentuk kerangka tata kelola perusahaan yang baik dan berkelanjutan, sebagai berikut: 

1. Transparansi

Transparansi adalah prinsip yang mengharuskan adanya komunikasi dan akses informasi yang terbuka kepada semua stakeholders di perusahaan.

Akses informasi tersebut meliputi operasional perusahaan, keuangan, dan proses pengambilan keputusan.

2. Akuntabilitas

Perusahaan dan pemangku kepentingan harus memiliki tanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka. 

Ini mencakup adanya integritas, kejujuran, dan kebijaksanaan dalam mencapai tujuan perusahaan.

3. Independensi

Perusahaan harus mengambil keputusan secara independen, tanpa intervensi dari pihak  luar.

Dengan demikian, perusahaan dapat menghindari konflik kepentingan dan menjaga objektivitas dalam setiap keputusan.

4. Tanggung jawab

Perusahaan wajib bertanggung jawab kepada seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemegang saham, karyawan, pelanggan, masyarakat, dan lingkungan. 

Tanggung jawab ini mencakup kepatuhan terhadap hukum, pengelolaan risiko, perlindungan hak, serta penerapan etika dalam menjalankan bisnis jangka panjang.

5. Kesetaraan

Perusahaan harus memperlakukan semua pemangku kepentingan dengan adil dan setara. 

Ini berarti memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh pemangku kepentingan sesuai dengan kontribusinya pada perusahaan. 

Cara Menerapkan Prinsip GCG dalam Perusahaan

Diperlukan proses yang cukup kompleks dan memerlukan keterlibatan dari semua anggota dalam organisasi untuk menerapkan prinsip GCG. Berikut adalah langkah umum yang bisa dilakukan untuk menerapkannya: 

1. Mengembangkan kebijakan dan prosedur GCG yang jelas.

Perusahaan dapat memulai dengan pembuatan kode etik sebagai panduan perilaku bagi manajemen, karyawan, dan perusahaan. 

2. Memberikan pelatihan kepada seluruh anggota organisasi terkait GCG

Hal ini dilakukan agar setiap lapisan dalam organisasi memahami prinsip GCG dan menerapkannya dalam pekerjaan sehari-hari mereka. 

3. Melakukan evaluasi berkelanjutan

Pelaksanaan evaluasi bertujuan untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan tata kelola perusahaan. 

4. Melibatkan pemangku kepentingan dalam setiap pengambilan keputusan

Contoh Good Corporate Governance ini dapat dilakukan dengan mengadakan pertemuan rutin dengan pemegang saham untuk mendengar kritik dan masukan dari mereka. 

Baca Juga: Apa Itu Stakeholder Management, Contoh, dan Strategi Penerapan

5. Membuat sistem sanksi

Perusahaan dapat mengambil tindakan tertentu kepada anggota yang melakukan pelanggaran terhadap regulasi berbasis GCG. 

Contoh Good Corporate Governance yang Baik di Perusahaan

Di Indonesia, terdapat beberapa perusahaan yang berhasil menerapkan Good Corporate Governance dengan baik, yaitu: 

1. Pertamina

Sebagai bentuk penerapan prinsip GCG, Pertamina bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mencegah terjadinya korupsi dalam perusahaan.

Pertamina juga menyatakan tanggung jawab untuk menjaga dan menyelamatkan aset negara yang dikelolanya secara optimal untuk kepentingan negara dan masyarakat luas. 

2. MRT Jakarta

Perusahaan ini menerapkan GCG pada semua aspek usaha dalam lima tata nilai yang disebut I CAN. Nilai I CAN terdiri dari Integrity, Customer Focus, Achievement Orientation, dan Nurturing Teamwork. 

PT MRT Jakarta juga bekerjasama dengan BPKP atau Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan untuk memastikan infrastruktur GCG dan implementasinya berjalan dengan baik. 

Manfaat Good Corporate Governance untuk Bisnis

Penerapan Good Corporate Governance memberikan banyak manfaat bagi kinerja perusahaan secara menyeluruh dan bagi para pemangku kepentingan. 

Selain meningkatkan kepatuhan dan tanggung jawab perusahaan, GCG juga berdampak positif terhadap keberlanjutan ekonomi dan lingkungan.

Berikut adalah beberapa manfaat Good Corporate Governance bagi perusahaan:

1. Meningkatkan nilai perusahaan

Penerapan GCG bisa meningkatkan reputasi baik perusahaan serta kepercayaan investor. 

Ketika perusahaan mengadopsi prinsip tersebut, ini menandakan bahwa perusahaan serius dalam menjaga kepentingan pemegang saham. 

Dengan demikian, nilai pasar dan harga saham perusahaan bisa ikut meningkat.

2. Memangkas biaya modal

Dengan menerapkan GCG, perusahaan dapat mengakses pendanaan lebih mudah dan dengan biaya yang lebih rendah. 

Pengelolaan risiko yang baik juga meningkatkan kepercayaan investor, sehingga membantu menjaga keberlanjutan bisnis dan mengurangi potensi kerugian finansial.

3. Membentuk perilaku positif 

Seluruh pemangku kepentingan wajib mematuhi aturan dan kebijakan perusahaan.

Setiap pemimpin bertanggung jawab untuk memastikan bahwa anggota timnya mematuhi regulasi, sehingga tercipta kebiasaan positif yang mendukung kelangsungan perusahaan.

4. Menyusun perencanaan strategis

Prinsip tata kelola yang sudah ditetapkan dapat membantu manajemen membuat keputusan strategis yang lebih baik.

Hal ini juga termasuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan modal perusahaan.

Baca Juga: 8 Komponen Perencanaan Usaha dan Manfaatnya

5. Meningkatkan daya saing perusahaan

Penerapan GCG membantu perusahaan beradaptasi lebih cepat di tengah persaingan yang ketat dan perubahan lingkungan bisnis yang dinamis.

6. Mendorong inovasi perusahaan

Tata kelola yang baik menciptakan budaya kerja yang terbuka terhadap ide baru, peningkatan kualitas, dan pembelajaran dari pengalaman internal maupun eksternal.

Baca Juga: 8 Cara Usaha Agar Terus Berkembang dan Berinovasi

7. Meningkatkan kepuasan pemangku kepentingan

Dengan GCG, perusahaan lebih responsif terhadap harapan stakeholder sehingga hubungan yang dibangun menjadi lebih kuat dan saling menguntungkan.

8. Mengantisipasi tantangan bisnis

Perusahaan dengan tata kelola yang baik memiliki sistem manajemen risiko dan kepatuhan hukum yang kuat untuk mencegah potensi gangguan terhadap kelangsungan usaha.

Peran Pemerintah dalam Mendukung GCG

Pemerintah memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif untuk penerapan GCG di Indonesia. Hal ini dilakukan dalam beberapa inisiatif, sebagai berikut: 

  • Membentuk KNKG atau Komite Nasional Kebijakan Good Corporate Governance. Lembaga ini dibentuk untuk meningkatkan kesadaran tata kelola perusahaan melalui pelatihan dan penyusunan pedoman tata kelola.
  • Menerbitkan Peta Arah Tata Kelola Perusahaan Indonesia oleh Otoritas Jasa Keuangan, ditujukan kepada emiten dan perusahaan publik. 
  • Mendorong partisipasi Indonesia dalam ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS). ACGS adalah standar untuk mengukur kualitas tata kelola perusahaan di wilayah ASEAN. 

Pemerintah juga membentuk regulasi dan kebijakan terkait GCG di Indonesia, diantaranya:

  • Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor Per-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri BUMN Per-09/MBU/2012. Peraturan ini mengatur prinsip-prinsip, aspek, dan indikator GCG bagi BUMN. 
  • UU Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-undang ini mengatur aspek terkait GCG yang berkaitan dengan pasar modal, seperti keterbukaan informasi, perlindungan investor, penegakan hukum, dll. 
  • UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Undang-undang ini mengatur berbagai aspek terkait tata kelola perusahaan, seperti hak dan kewajiban pemegang saham, RUPS, pengawasan, dll. 

Tantangan dalam Implementasi Good Corporate Governance

Sudah banyak perusahaan yang sadar akan pentingnya penerapan GCG. Walaupun begitu, penerapan GCG di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan, sebagai berikut: 

  • Kurangnya partisipasi pelaku usaha

Utamanya untuk menerapkan GCG secara konsisten. Banyak perusahaan masih menganggap GCG hanya formalitas belaka. 

  • Kualitas sumber daya manusia yang cenderung rendah

Setiap anggota yang terlibat dalam penerapan GCG, mulai dari direksi hingga karyawan, masih perlu peningkatan kompetensi dan integritas. 

  • Budaya paternalistik yang cukup kuat di Indonesia

Budaya yang menganggap atasan harus ditaati selalu oleh bawahannya masih kuat di Indonesia.

Ini dapat menjadi hambatan karena pemimpin yang paternalistik cenderung memonopoli kekuasaan.

Mereka juga cenderung memihak orang yang punya hubungan tertentu dengannya, sehingga pengambilan keputusan menjadi tidak objektif. 

  • Kurangnya pengendalian internal

Pengendalian internal adalah sistem yang dirancang untuk mendeteksi kesalahan dalam operasional perusahaan, bisa juga melibatkan pihak eksternal seperti auditor, untuk menilai kinerja perusahaan secara objektif. 

Kurangnya pengendalian internal bisa menghambat penerapan prinsip GCG karena dapat menyebabkan inefisiensi dan berujung kerugian dalam pengelolaan keuangan.

Ini dapat berakibat pada munculnya risiko finansial dan memburuknya reputasi perusahaan. 

Terapkan Strategi GCG yang Efektif dengan SaaS Terintegrasi

Penerapan Good Corporate Governance yang efektif memerlukan dukungan teknologi yang tepat.

Gunakan SaaS ERP dari Mekari untuk mempermudah pengelolaan keuangan, kepatuhan pajak, manajemen SDM, hingga pelaporan bisnis dalam satu platform. 

Dengan solusi sistem yang saling terhubung, Anda dapat meningkatkan transparansi, mempercepat proses pengambilan keputusan, dan menjaga akuntabilitas di setiap lini bisnis.

Mulai transformasi tata kelola perusahaan Anda sekarang bersama Mekari. Coba sekarang!

Referensi

MyRobin. “Prinsip GCG: Pengertian, Manfaat, dan Contoh
Investopedia. ‘’Corporate Governance Definition: How It Works, Principles, and Examples’’
Kemenko Perekonomian. ‘’Pemerintah Tekankan Pentingnya Penerapan GCG’’
MRT Jakarta. ‘’Tata Kelola Perusahaan’’
Pertamina. ‘’Tata Kelola Perusahaan Pertamina’’

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami