Hampir setiap produk—mulai dari pakaian hingga perangkat elektronik—melalui ratusan bahkan ribuan langkah untuk sampai ke tangan Anda. Supply chain menghubungkan proses mulai dari bahan mentah, produksi, pemasaran, hingga pengiriman.
Supply chain adalah istilah untuk seluruh proses yang membawa produk dari bahan mentah menjadi barang jadi, hingga sampai ke tangan konsumen.
Memahami supply chain management tidak hanya penting bagi bisnis, tetapi juga bagi investor untuk menganalisis kinerja operasional dan daya saing perusahaan. Cara perusahaan mengelola supply chain dapat menjadi penentu keberhasilannya di pasar.
Jenis supply chain management berdasarkan model bisnis
Berbagai model bisnis di dunia menggunakan berbagai jenis supply chain management.
1. Manufacturing supply chain
Supply chain manufaktur adalah sistem keseluruhan yang mengubah bahan mentah menjadi produk jadi melalui proses terkoordinasi mulai dari pengadaan, produksi, hingga distribusi.
- Pengadaan: Mendapatkan bahan mentah dari berbagai pemasok dengan memastikan kualitas dan harga yang efisien.
- Proses produksi: Proses mengolah bahan mentah melalui berbagai tahap manufaktur menghasilkan barang setengah jadi, lalu mengubahnya menjadi produk jadi.
- Manajemen inventaris: Melacak dan mengelola stok dalam tiga tahap utama — bahan mentah sebelum produksi, barang setengah jadi saat proses berlangsung, dan produk jadi yang siap distribusi.
- Logistik dan distribusi: Mengembangkan jaringan yang efisien untuk mengirimkan produk jadi dari pabrik ke pelanggan akhir, memastikan pengiriman tepat waktu dengan biaya terjangkau.
Contohnya dapat dilihat pada industri otomotif. Perusahaan seperti Toyota dan Ford mengumpulkan berbagai pemasok untuk membuat mobil utuh. Pemasok menyediakan mesin, ban, dan sistem komputer sebagai komponen penting untuk merakit kendaraan lengkap.
Baca Juga: Panduan Bisnis Manufaktur, Tantangan, dan Cara Pengelolaannya
2. Service industry supply chain
Service industry supply chain adalah sistem yang berfokus pada penyediaan layanan tidak berwujud kepada pelanggan melalui pengelolaan sumber daya, tenaga kerja terampil, dan pendekatan yang berpusat pada pelanggan.
- Pengadaan sumber daya: Perusahaan merekrut dan melatih tenaga kerja yang terampil secara strategis, sambil berinvestasi dalam infrastruktur teknologi.
- Penyediaan layanan: Organisasi membuat protokol standar yang membantu karyawan memberikan pengalaman yang konsisten kepada pelanggan.
- Manajemen hubungan pelanggan: Berfokus pada menciptakan pengalaman pelanggan yang personal dengan teknologi CRM canggih dan sistem feedback.
- Dukungan dan pemeliharaan berkelanjutan: Perusahaan membangun sistem support yang kuat untuk memberikan bantuan terus-menerus dan menjaga kualitas layanan.
Contohnya adalah penyedia layanan internet seperti Telkom dan Indosat. Mereka mengelola jaringan infrastruktur yang kompleks, teknisi lapangan, dan tim dukungan pelanggan untuk menghadirkan jaringan internet yang lancar bagi konsumen dan bisnis.
3. Specialized supply chain
Specialized supply chain merancang jaringan logistik khusus untuk memenuhi kebutuhan bisnis atau operasional yang spesifik, sering kali menghadapi tantangan unik di industri tertentu atau situasi khusus.
- Humanitarian and disaster relief supply chain: Supply chain ini menyelamatkan keadaan darurat dengan fokus pada pengiriman bantuan yang cepat dan efisien saat waktu sangat penting.
Contohnya, organisasi seperti Palang Merah menciptakan jaringan logistik yang rumit untuk segera mengerahkan sumber daya, mengirimkan pasokan darurat, dan memberikan dukungan langsung di zona krisis. - E-Business supply chain: Platform digital seperti Amazon dan Tokopedia mengubah manajemen supply chain melalui teknologi canggih dan jaringan logistik yang sangat responsif.
Dengan memanfaatkan sistem manajemen inventaris, analitik prediktif, dan gudang modern, supply chain ini memastikan pemrosesan pesanan yang cepat, pelacakan inventaris secara real-time, dan pengiriman produk yang efisien. - Supply Chain MRO (Maintenance, Repair, and Operations): Supply chain ini berfokus pada mendukung kemampuan operasional berkelanjutan, khususnya di industri yang membutuhkan perawatan yang tepat.
Misalnya, di sektor penerbangan, supply chain MRO mengelola pengadaan, penyimpanan, dan distribusi suku cadang pesawat yang penting.
Setiap jenis supply chain memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda, sesuai dengan sektor dan kebutuhan operasional yang dihadapi. Keberhasilan dalam mengelola supply chain yang tepat sangat bergantung pada pemahaman yang mendalam terhadap karakteristik dan tantangan yang ada di setiap jenis model ini.
Baca Juga: Tahapan Transformasi Digital Supply Chain dan Manfaatnya
Tingkatkan keahlian Anda dalam supply chain management
Ingin memahami lebih dalam dan menguasai strategi SCM langsung dari Supply Chain Manager Hangry Indonesia, Wyllson Parulian Hutagaol?
Yuk, ikuti kursus “Supply Chain Management: Planning, Operation, and Distribution Optimization“ di Mekari University!
Daftarkan diri Anda sekarang dan tingkatkan keterampilan Anda untuk menjadi profesional SCM yang andal!