Home / Blog / Business & Economy

Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Bagi Masyarakat dan Pemerintahan

laporan realisasi anggaran
Daftar isi
Mode

Laporan realisasi anggaran merupakan sebuah laporan yang berisi tentang ringkasan sumber anggaran, alokasi anggaran tersebut, serta penggunaan sumber daya yang dikelola suatu instansi dalam satu periode yang berikutnya akan dibandingkan dengan periode yang sebelumnya. Pengelolaan anggaran ini biasanya dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi RAB (Rencana Anggaran dan Biaya) oleh perusahaan.

Tujuan pelaporan ini bagi instansi pemerintahan adalah untuk memenuhi persyaratan akuntabilitas yang diatur oleh peraturan negara. Sementara itu, bagi masyarakat, pelaporan ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai realisasi anggaran pemerintah.

Unsur-Unsur Laporan Realisasi Anggaran

Di dalam sebuah laporan, terdapat beberapa unsur yang harus diuraikan. Begitu pula dengan laporan realisasi anggaran yang memiliki beberapa unsur penting. Hal-hal yang harus ada di dalam pelaporan ini setiap tahunnya yaitu:

1. Pendapatan

Pendapatan adalah hal pertama yang harus ada di dalam laporan realisasi anggaran, karena merupakan jumlah yang diterima oleh suatu instansi pemerintahan untuk dapat melakukan dan menyesuaikan beberapa program pemerintahan. Dari jumlah pendapatan yang diperoleh sebuah instansi ini kemudian dapat disesuaikan dengan unsur-unsur laporan yang lainnya.

Nilai pendapatan ini merupakan hak pemerintah yang tidak memerlukan pengembalian karena telah dimasukkan ke dalam Saldo Anggaran Lebih. Saldo tersebut akan menjadi tanggung jawab setiap instansi penerima, dan nilainya akan digunakan untuk kepentingan masyarakat.

Hal ini memerlukan pertanggungjawaban yang tepat dari setiap instansi yang menerima pendapatan tersebut. Untuk memenuhi tujuan pertanggungjawaban dan pengendalian manajemen pemerintah, maka perlu dilakukan akuntansi pendapatan.

Melakukan akuntansi pendapatan berdasarkan pada asas bruto yang mana pembukuan bruto akan dilakukan tanpa perlu mencatat jumlah netto. Apabila pengurang atau biaya dalam pendapatan masih bersifat variabel dan belum bisa dianggarkan terlebih dahulu maka asas bruto pun dapat dikecualikan.

2. Belanja

Yang dimaksud dengan belanja adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh Bendahara dalam suatu instansi yang dapat mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam suatu periode. Segala sesuatu yang telah dikurangkan dari Saldo Anggaran Lebih tidak akan mendapatkan Pembayaran kembali, sehingga harus dilakukan dengan seksama.

Unsur ini memiliki tiga macam, yaitu belanja secara ekonomi, organisasi, dan fungsi. Belanja secara ekonomi meliputi hal yang diperlukan dalam melakukan suatu aktivitas, misalnya: perbelanjaan bagi pegawai dan barang, bunga, subsidi, bantuan sosial, dan hibah yang dilakukan oleh pemerintah demi aktivitas yang dijalani untuk masyarakat.

Belanja secara organisasi diklasifikasikan berdasarkan unit atau organisasi di bawahnya yang memakai anggaran tersebut. Contohnya, belanja secara organisasi pada Pemerintah Pusat mencakup perbelanjaan yang dilakukan oleh Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD.

Yang terakhir, belanja menurut fungsi yaitu perbelanjaan yang dilakukan berdasarkan pada fungsi utama suatu instansi atau pemerintahan tersebut. Seperti belanja untuk pelayanan umum, pertahanan, ekonomi, kesehatan, pariwisata, dan lain sebagainya sesuai dengan fungsi umum instansi tersebut.

3. Transfer

Transfer meliputi kegiatan yang meliputi penerimaan atau pengeluaran suatu dana dari satu instansi ke instansi yang lain yang juga membuat laporan realisasi anggaran. Dana bagi hasil dan dana perimbangan juga masuk ke dalam unsur transfer dalam laporan realisasi anggaran.

Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban untuk memenuhi peraturan yang berlaku, tidak jarang terjadi suatu kerjasama antara salah satu instansi dengan instansi terkait lainnya. Hal inilah yang mendasari unsur transfer dalam melakukan pelaporan.

4. Pembiayaan

Pembiayaan atau financing merupakan setiap penerimaan atau pengeluaran yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan tanpa memiliki pengaruh terhadap kekayaan bersih suatu instansi atau entitas tersebut dalam setiap periode. Contoh penerimaan pembiayaan diperoleh dari penerimaan pinjaman, penjualan investasi permanen, penjualan obligasi pemerintah dan lain sebagainya.

Sementara itu pengeluaran pembiayaan dapat meliputi pemberian pinjaman pada instansi lain atau pihak ketiga, pembayaran kembali suatu pokok pinjaman pada periode tertentu, dan penyertaan modal. Segala hal yang meliputi pembiayaan dalam pelaporan akan dilakukan pembukuan dengan mengikuti asas bruto.

Selain empat unsur yang telah dijelaskan, ada unsur-unsur lain yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan realisasi anggaran. Unsur-unsur ini mencakup surplus atau defisit, sisa lebih atau sisa kurang pembiayaan anggaran, pembiayaan neto, serta transaksi yang melibatkan mata uang asing.

Manfaat Pelaporan Realisasi Anggaran

Ditinjau dari manfaat yang bisa didapatkan dari dibuatnya laporan realisasi anggaran, ada dua sisi atau sudut pandang manfaat yaitu dari sudut pandang entitas pelaporan atau instansi pemerintahan, dan sudut pandang masyarakat. Kedua sudut pandang dalam pelaporan tersebut sama pentingnya karena laporan realisasi anggaran diterbitkan secara transparan dan dapat diakses oleh masyarakat.

Baca Juga: Laporan Posisi Keuangan: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Contohnya

Manfaat Laporan Realisasi Anggaran bagi Entitas Pelaporan

Entitas pelaporan atau instansi pemerintahan memiliki tanggung jawab atas pendapatan yang kemudian disebut dengan Saldo Anggaran Lebih yang telah diperoleh demi melaksanakan kewajiban menurut fungsi umumnya bagi masyarakat. Laporan ini pun memberikan manfaat sebagai:

  • Bukti atas tanggung jawab yang telah dilakukan untuk memenuhi peraturan yang sebelumnya telah ditetapkan oleh perundang-undangan negara.
  • Membangun kepercayaan masyarakat terhadap instansi terkait karena dilakukan secara transparan, sehingga masyarakat juga dapat mengetahui bagaimana pengelolaan anggaran dalam suatu entitas pelaporan. Kepercayaan masyarakat terhadap suatu instansi merupakan hal yang
  • Menjadi acuan dan pembelajaran dalam mengevaluasi bermacam-macam jenis pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh entitas pelapor pada periode-periode yang akan datang sehingga dapat meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan.
  • Dasar untuk memprediksi kinerja pada periode-periode yang akan datang, sehingga akan mempermudah proses pelaporan dan kegiatan yang akan dilakukan oleh suatu entitas pelaporan, baik itu instansi pemerintahan maupun sebuah perusahaan.

Manfaat Laporan Realisasi Anggaran bagi Masyarakat

Bagi masyarakat, laporan realisasi anggaran dapat bermanfaat untuk mendapatkan informasi menyeluruh mengenai realisasi anggaran pemerintahan, alokasi anggaran instansi, serta menjadi dasar dalam pengevaluasian atas kinerja yang dilakukan oleh entitas pelaporan.

Masyarakat pun dapat mengetahui efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran yang dilakukan oleh suatu instansi. Sehingga, masyarakat dapat merasa yakin bahwa anggaran telah digunakan secara efektif, efisien, dan sesuai dengan jumlah anggaran maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Perbedaan Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Operasional

Dalam suatu instansi, selain laporan realisasi anggaran (LRA) ada juga yang disebut dengan laporan operasional (LO). Pada berbagai sudut pandang, LRA dan LO memiliki beberapa kemiripan karena sama-sama membahas tentang keuangan dan anggaran yang harus direalisasikan oleh suatu instansi. Namun, perbedaan LRA dan LO bisa dilihat dalam hal-hal berikut, di antaranya:

1. Berdasarkan Unsur yang Membentuk

LRA dan LO sama-sama memiliki unsur yang harus dicantumkan dalam pelaporannya. Unsur-unsur tersebut pun memiliki kemiripan walau nyatanya berbeda. Jika LRA terdiri dari pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan maka lain halnya dengan Laporan Operasional. Laporan Operasional terdiri dari pendapatan, beban kegiatan operasional yang harus dilakukan, transfer, dan pos luar biasa.

Pos luar biasa merupakan pendapatan maupun pengeluaran yang terjadi karena adanya peristiwa tertentu yang jarang terjadi berdasarkan ruang lingkup, sifat, dan karakternya namun masih tercakup dalam kegiatan normal. Unsur ini perlu disajikan secara terpisah dengan menggunakan asas bruto dalam laporan operasional untuk memberikan sudut pandang yang baru terhadap hasil dan pengembangan kegiatan normal suatu entitas pelaporan.

2. Basis Akuntansi

Dalam dasar penyajian laporan akuntansinya, LRA dan LO memiliki dasar yang berbeda. Laporan realisasi anggaran menggunakan akuntansi yang berdasarkan pada kas sementara Laporan Operasional menggunakan basis akuntansi akrual. Periode pencatatan dengan kedua basis akuntansi tersebut berbeda. Pada basis akrual dilakukan pencatatan sesudah transaksi, sementara pada basis kas pencatatan dilakukan sebelum transaksi.

Dari tingkat ketepatan, basis akuntansi secara akrual dinilai lebih tepat apabila dibandingkan dengan basis akuntansi secara kas karena dapat menggambarkan pencatatan secara real-time sesuai dengan kegiatan yang sedang berlangsung. Namun dari arus kas, basis akuntansi kas lebih dapat memberikan laporan yang akurat karena tidak dilakukan secara terpisah seperti basis akuntansi akrual.

3. Pembelian Aset Tetap

Pada LRA, pembelian aset tetap diklasifikasikan ke dalam belanja modal yang dapat menjadi faktor pengurang pendapatan, sementara pada Laporan Operasional pembelian tersebut tidak dapat menjadi faktor pengurang dari pendapatan yang telah diperoleh suatu entitas pelaporan.

Aset tetap dapat diperoleh dari beberapa metode, yaitu pembelian secara tunai, kredit, melakukan barter surat berharga, penukaran aset dengan instansi lain, hibah, maupun pembuatan aset tetap secara mandiri. Perbedaan dalam mengategorikan pembelian aset tetap tersebut dapat terjadi karena LRA dan LO menganut basis akuntansi yang berbeda dalam penyajiannya.

4. Pengakuan Pendapatan

Pendapatan pada Laporan Operasional diakui saat terjadinya hak atas pendapatan tersebut atau adanya aliran masuk atas sumber daya ekonomi. Berbeda dari LO, LRA diakui pendapatannya setelah kas diterima dalam rekening entitas pelaporan.

Cara Membuat Laporan Realisasi Anggaran

Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan saat membuat LRA. Langkah-langkah tersebut akan menjadi faktor penting atas akuratnya sebuah laporan yang akan dibuat. Pentingnya langkah yang diambil juga berpengaruh terhadap pemahaman bagi pembaca laporan tersebut. Langkah-langkah yang dapat diperhatikan dalam membuat LRA yaitu:

1. Membandingkan Anggaran dan Realisasi Keuangan

Dari anggaran yang telah diterima, harus dibandingkan dengan realisasi keuangan yang berikutnya akan dilakukan sesuai dengan anggaran tersebut. Hasil perbandingan ini dapat diketahui dengan lebih baik dengan menggunakan tabel dan grafik, sehingga pembaca pun dapat memahami laporan lebih dalam.

Perbandingan antara kinerja anggaran dengan realisasinya sangat penting untuk mengetahui ketepatan dalam penggunaan anggaran yang telah didapatkan dengan meningkatkan efektivitas dan efisiensi serta harus dilakukan secara hemat untuk keperluan realisasi keuangan terhadap anggaran.

2. Membandingkan Anggaran Kas dan Realisasi Keuangan

Anggaran kas (cash) yang didapatkan oleh suatu instansi diharapkan dapat memperlancar kegiatan perusahaan terkait dengan arus masuk dan arus keluar dari instansi maupun perusahaan tersebut. Maka anggaran tersebut harus dibandingkan dengan kinerja realisasi keuangan supaya dapat mengetahui secara akurat atas pencatatan laporan yang berlangsung.

Karena berbasis pada akuntansi secara kas, pencatatan dalam laporan ini tidak dilakukan secara real-time yaitu sebelum dilakukannya transaksi. Jadi, setelah mendapatkan anggaran pendapatan pencatatan atas pengeluaran tersebut dapat langsung dilakukan.

3. Membandingkan Anggaran dengan Realisasi Belanja

Melakukan perbelanjaan juga merupakan hal yang penting bagi kelangsungan kegiatan instansi dan pelaporannya. Dengan adanya berbagai macam jenis perbelanjaan yang dapat terjadi dalam kegiatannya, hal tersebut harus dibandingkan dengan pendapatan anggaran yang telah masuk ke dalam rekening instansi atau entitas pelaporan.

Dari ketiga jenis belanja yaitu belanja menurut fungsi umum instansi, organisasi yang melakukan perbelanjaan, dan menurut ekonomi semuanya dapat dibandingkan dengan acuan anggaran supaya dapat mengambil keputusan yang lebih bijaksana dalam melakukan perbelanjaan.

4. Membuat Grafik Realisasi Keuangan pada Setiap Program di Setiap Bulannya

Dalam periode pelaporan yang dilakukan setiap satu tahun sekali, grafik realisasi keuangan setiap bulan dari masing-masing program atau kegiatan yang dilakukan merupakan hal yang sangat penting.

Adanya grafik dapat mempermudah pembacaan catatan laporan dan perbandingan antara beberapa unsur laporan terhadap pendapatan anggaran pun juga dapat lebih mudah dipahami.

Selain uraian dan tabel, grafik merupakan faktor laporan yang sangat penting karena lebih ringkas dan tidak memakan banyak waktu untuk dapat memahami suatu laporan. Ditambah dengan tampilan grafik yang bermacam-macam, sehingga laporan pun bisa lebih enak dipandang oleh pembaca.

Anda juga dapat membuat grafik laporan keuangan dengan mudah, singkat dan cepat melalui aplikasi laporan keuangan. Penyusunan laporan menjadi akurat untuk menghindari kesalahan input data.

Informasi Penting yang Harus Diperhatikan Dalam Pelaporan

Selain unsur-unsur yang wajib ada di dalam laporan realisasi anggaran, terdapat beberapa informasi yang juga tidak boleh dilupakan dalam prosesnya. Informasi-informasi tersebut berupa sesuatu yang mendasar dan menjadi identitas bagi laporan yang sudah dibuat tersebut. Beberapa informasi yang perlu diingat dalam pembuatan laporan yaitu:

1. Nama Entitas Pelaporan

Sebagai identitas dari sebuah laporan, nama entitas pelaporan merupakan hal yang penting baik itu merupakan instansi pemerintahan maupun perusahaan. Dengan mengetahui identitas pelapor, maka juga dapat menyesuaikan dengan fungsi umum entitas pelaporan tersebut.

Contohnya, jika entitas pelaporan beroperasi di sektor pariwisata, laporan yang disusun dan biaya yang dikeluarkan akan mendukung operasional entitas dalam bidang pariwisata. Selain itu, laporan tersebut juga berperan sebagai bukti bahwa entitas tersebut telah menjalankan kewajibannya dengan baik. Bukti ini diperkuat dengan adanya Laporan Realisasi Anggaran (LRA) yang telah disusun oleh entitas.

2. Cakupan Entitas Pelaporan

Cakupan entitas pelaporan meliputi hal-hal apa saja yang dilakukan sebagai kegiatan normal entitas pelaporan tersebut dalam suatu periode. Tujuan adanya informasi ini yaitu supaya pembuatan laporan dan realisasi keuangannya tidak melenceng dari fungsi utama entitas pelaporan tersebut.

3. Periode

Merupakan rentang waktu dilaksanakannya pelaporan tersebut. Ini akan memberikan informasi bahwa segala kegiatan dan transaksi, belanja, serta segala yang menjadi unsur dalam laporan terjadi di dalam rentang waktu tersebut. Biasanya laporan realisasi anggaran dilakukan dalam periode satu tahun satu kali.

4. Mata Uang yang Digunakan

Dalam konteks pembuatan laporan keuangan, pertimbangan mengenai mata uang yang digunakan sangatlah penting. Hal ini karena perbedaan mata uang dapat menghasilkan nilai yang berbeda akibat fluktuasi kurs mata uang yang berbeda antara negara. Ada baiknya bahwa mata uang yang digunakan disebutkan dengan jelas pada tiap realisasi keuangan terhadap pendapatan anggaran yang didapatkan.

5. Satuan Angka

Selain mata uang yang digunakan, satuan angka juga menjadi hal yang penting dalam pembuatan laporan ini. Persamaan satuan angka yang dipakai di dalam laporan berfungsi supaya tidak ada kerancuan dalam tiap angka yang tercatat. Selain itu, persamaan satuan angka juga dapat merapikan laporan yang dibuat.

Pentingnya Laporan Realisasi Anggaran

Dibuatnya laporan realisasi anggaran atau LRA merupakan hal yang sangat penting. Dalam laporan ini, pembaca memiliki kemampuan untuk melakukan beberapa analisis yang penting. Mereka dapat menganalisis pendapatan dari entitas pelaporan, mengkaji komponen pengeluaran, dan juga menganalisis pembiayaan yang telah dilakukan oleh entitas pelaporan tersebut.

Laporan realisasi anggaran merupakan laporan yang harus dibuat terlebih dahulu karena merupakan prioritas yang lebih penting apabila dibandingkan dengan neraca. Setelah selesai membuat laporan ini, barulah laporan yang lain seperti laporan neraca dan laporan arus kas dibuat. Hal tersebut disebabkan karena anggaran merupakan tulang punggung dalam penyelenggaraan segala kegiatan oleh entitas pelaporan.

Anggaran mempunyai nilai penting dalam alokasi sumber daya ekonomi, perencanaan, serta pengendalian dan penilaian kinerja. Dengan pentingnya laporan realisasi anggaran, maka melakukan kesalahan dalam pembuatan laporan tidak boleh dilakukan karena dapat mempengaruhi penilaian kinerja suatu entitas pelaporan.

Mekari memberikan solusi untuk segala laporan akuntansi yang perlu dilakukan demi memperlancar kegiatan dan program-program yang dilaksanakan oleh suatu instansi dan perbandingannya dengan anggaran yang telah didapatkan. Mekari menyediakan opsi software akuntansi terbaik untuk solusi keuangan perusahaan Anda.

Dengan Mekari Jurnal, pengerjaan berbagai macam laporan perusahaan dan instansi pun dapat lebih mudah untuk dikerjakan, baik secara penginputan data, pembuatan grafik untuk pembaca, serta pencatatan transaksi menurut basis akuntansi masing-masing laporan.

Sehingga, entitas pelaporan maupun perusahaan yang ingin membuat laporan pertanggung jawaban atas anggaran yang telah dipercayakan pun dapat lebih mudah menyelesaikan laporannya.

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami