Mekari Insight
- Enterprise Performance Management (EPM) membantu organisasi menyelaraskan strategi dan operasional melalui siklus perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan analisis yang berkelanjutan.
- Berbeda dari sistem operasional seperti ERP, EPM berfokus pada pengelolaan kinerja bisnis secara strategis untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis data.
- Solusi EPM dari Mekari Officeless dirancang secara custom, memungkinkan perusahaan membangun sistem yang fleksibel dan terintegrasi langsung dengan alur kerja yang sudah ada.
Tantangan umum di banyak organisasi adalah jurang antara strategi yang disusun manajemen dengan eksekusi di lapangan. Seringkali keduanya berjalan sendiri-sendiri tanpa arah yang selaras.
Nah, EPM (Enterprise Performance Management) menjawab tantangan ini dengan menyatukan strategi dan eksekusi dalam satu kerangka terukur.
Lebih dari sekadar laporan, EPM mengubah data menjadi keputusan strategis, memastikan perusahaan terus berkembang meski pasar terus berubah.
Apa itu Enterprise Performance Management?
Enterprise Performance Management (EPM) adalah sebuah disiplin dan kerangka kerja strategis yang digunakan organisasi untuk menghubungkan strategi dengan eksekusi.
Framework ini bukan sekadar perangkat lunak atau laporan bulanan, melainkan sebuah filosofi manajemen yang memastikan seluruh bagian dari sebuah bisnis—mulai dari pimpinan puncak hingga staf operasional—bergerak ke arah tujuan yang sama secara terkoordinasi.
Sederhananya, EPM mengubah data operasional mentah menjadi wawasan strategis yang dapat ditindaklanjuti.
Baca Juga: Panduan Lengkap Enterprise Data Management & Rekomendasi
Siklus Enterprise Performance Management
Untuk memahami siklus Enterprise Performance Management (EPM), penting untuk membedakannya dari aktivitas operasional sehari-hari.
Jika sistem seperti ERP (Enterprise Resource Planning) berfokus pada menjalankan bisnis—mencatat transaksi, mengelola inventaris, dan proses harian lainnya—maka EPM berfokus pada mengelola bisnis. EPM adalah lapisan strategis yang menganalisis, memahami, dan melaporkan kinerja bisnis untuk mendorong pengambilan keputusan yang lebih baik.
Proses manajemen ini tidak terjadi secara acak, melainkan berjalan dalam sebuah siklus yang terstruktur dan berkelanjutan. Siklus EPM dirancang untuk mengubah data operasional menjadi wawasan strategis, yang kemudian memandu tindakan untuk perbaikan di masa depan.
Siklus ini umumnya terdiri dari empat tahapan utama yang saling terkait:
1. Perencanaan (Planning): Menetapkan tujuan dan target
Tahap ini adalah fondasi dari seluruh siklus. Di sini, organisasi menetapkan tujuan strategisnya yang ingin dicapai.
Ini bukan hanya tentang membuat anggaran, tetapi juga tentang mengembangkan rencana aksi yang jelas dan menentukan Key Performance Indicators (KPI) sebagai tolok ukur keberhasilan.
2. Pelaksanaan (Execution): Menerjemahkan rencana menjadi tindakan
Setelah rencana dan anggaran disetujui, perusahaan melaksanakannya. Pada tahap ini, sumber daya dialokasikan, proses bisnis dijalankan, dan strategi mulai diimplementasikan di seluruh organisasi.
Selama pelaksanaan, sistem operasional akan menghasilkan data transaksi dan kinerja yang menjadi bahan baku untuk tahap selanjutnya.
Baca Juga: Memahami Work Order Management & Contoh Template Form
3. Pemantauan (Monitoring): Melacak kemajuan secara real-time
Di tahap ini, manajemen secara aktif memantau hasil kinerja finansial dan operasional, lalu membandingkannya dengan target, rencana, dan prakiraan yang telah ditetapkan.
Proses pemantauan ini melibatkan pengumpulan data kinerja dari berbagai sumber dan menyajikannya dalam format yang mudah dipahami, seperti dasbor atau laporan. Tujuannya adalah untuk memastikan perusahaan tetap berada di jalur yang benar dan cepat mengidentifikasi jika ada penyimpangan.
4. Analisis (Analysis): Mengubah data menjadi insight
Tahap terakhir adalah fase analisis data yang telah dikumpulkan tidak hanya dilaporkan, tetapi juga dianalisis secara mendalam untuk memahami tren utama, memprediksi hasil di masa depan, dan mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah atau keberhasilan.
Dengan mengikuti siklus EPM ini secara konsisten, perusahaan dapat menciptakan sebuah lingkaran umpan balik (feedback loop) yang kuat.
Insight yang didapat dari tahap analisis menjadi masukan berharga untuk tahap perencanaan berikutnya, memastikan bahwa organisasi terus belajar, beradaptasi, dan menyelaraskan operasionalnya untuk mencapai tujuan jangka panjang serta meningkatkan daya saing di pasar.
Baca Juga: 6 Business Analytics Tools & Rekomendasi Custom Software
Manfaat penggunaan Enterprise Performance Management
Implementasi EPM yang matang memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan dan keuntungan bisnis yang nyata.
1. Pengambilan keputusan yang lebih cerdas dan cepat
Dengan satu sumber kebenaran (single source of truth), para pemimpin dapat mempercayai data yang mereka lihat dan membuat keputusan strategis dengan lebih percaya diri, tanpa harus menunggu berhari-hari untuk laporan manual.
2. Perencanaan dan peramalan yang lebih akurat
EPM memungkinkan perusahaan untuk beralih dari penganggaran statis tahunan ke perencanaan bergulir (rolling forecasts). Ini membuat organisasi lebih gesit (agile) dalam merespons perubahan pasar yang tak terduga.
3. Peningkatan profitabilitas
Dengan kemampuan untuk menganalisis biaya dan profitabilitas secara mendalam (misalnya, per produk, pelanggan, atau wilayah), perusahaan dapat fokus pada area yang paling menguntungkan dan menghentikan aktivitas yang merugi.
4. Penyelarasan organisasi yang kuat
EPM membuat tujuan perusahaan menjadi transparan di semua tingkatan. Setiap tim dan individu dapat melihat bagaimana kontribusi mereka berdampak langsung pada KPI utama perusahaan, yang pada akhirnya meningkatkan akuntabilitas dan keterlibatan karyawan.
5. Proses penutupan keuangan yang dipercepat (Faster financial close)
Mengotomatiskan proses konsolidasi data keuangan dari berbagai entitas atau departemen secara signifikan mengurangi waktu dan upaya yang diperlukan untuk menutup buku setiap bulannya, membebaskan tim keuangan untuk fokus pada analisis strategis.
Elemen utama dalam Enterprise Performance Management
Sebuah platform EPM yang komprehensif terdiri dari beberapa komponen inti yang saling terintegrasi untuk memberikan pandangan 360 derajat tentang kinerja bisnis.
- Perencanaan strategis dan penganggaran (Strategic planning & budgeting): Modul untuk menetapkan tujuan jangka panjang, membuat anggaran tahunan, dan melakukan perencanaan skenario (what-if analysis) untuk menguji berbagai strategi bisnis.
- Forecasting: Kemampuan untuk membuat proyeksi kinerja keuangan dan operasional di masa depan berdasarkan data historis dan asumsi bisnis, seringkali dalam bentuk rolling forecasts.
- Konsolidasi keuangan (Financial consolidation): Proses menggabungkan data keuangan dari berbagai unit bisnis, anak perusahaan, atau mata uang yang berbeda untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan sesuai standar akuntansi (misalnya, PSAK/IFRS).
- Pelaporan dan analisis (Reporting & analysis): Kemampuan untuk membuat laporan manajemen, laporan keuangan, dan dasbor interaktif. Ini memungkinkan pengguna untuk “menggali” (drill-down) dari ringkasan tingkat tinggi ke detail transaksi untuk analisis mendalam.
- Analisis profitabilitas dan biaya: Alat untuk mengalokasikan pendapatan dan biaya ke berbagai dimensi bisnis (seperti produk, pelanggan, atau saluran penjualan) untuk memahami profitabilitas sebenarnya dari setiap segmen.
- Scorecarding dan pemantauan KPI: Visualisasi kinerja terhadap target menggunakan metodologi seperti Balanced Scorecard untuk memberikan pandangan yang seimbang antara kinerja keuangan, pelanggan, proses internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
Tingkatkan workflow & kinerja bisnis dengan custom Enterprise Performance Management
Kinerja strategis sebuah perusahaan tidak dapat dipisahkan dari efisiensi alur kerja (workflow) operasionalnya. Strategi yang brilian akan gagal jika proses eksekusi di lapangan lambat, manual, dan rentan kesalahan.
Untuk menjawab tantangan ini, solusi perangkat lunak custom yang dapat menyesuaikan diri dengan keunikan proses bisnis Anda menjadi pilihan yang strategis. Mekari Officeless adalah penyedia custom software Enterprise Performance Management yang dapat membantu Anda merancang sesuai kebutuhan spesifik perusahaan.
Lebih dari sekadar mengelola alur kerja, platform yang dikembangkan oleh Mekari Officeless dapat diperluas untuk mengintegrasikan fungsionalitas Enterprise Performance Management sebagai fitur di dalam Workflow Management System.
Gunakan Mekari Officeless sekarang untuk mengembangkan software kustom sesuai keinginan perusahaan Anda!