Daftar isi
Mode
5 min read

Distribusi Logistik: Alur Tahapan, Contoh, dan Cara Optimasi

distribusi logistik

Mekari Insight

  • Pengiriman tepat waktu dan akurat tidak hanya menjaga reputasi bisnis, tetapi juga mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi rantai pasok secara keseluruhan.
  • Dengan memahami jenis-jenis distribusi seperti langsung, tidak langsung, hingga dropshipping, bisnis bisa menyesuaikan model yang paling efisien sesuai karakteristik produknya.
  • Automasi, analisis data, dan software logistik terintegrasi seperti Mekari memungkinkan perusahaan meminimalkan kesalahan, memangkas biaya, dan meningkatkan respons terhadap permintaan pasar.

Setiap hari, jutaan barang bergerak melalui rantai pasokan global, tetapi distribusi logistik tetap menjadi tantangan besar: keterlambatan, biaya tinggi, dan kesalahan pengiriman yang bisa merugikan bisnis. 

Meski sudah ada sistem yang canggih, banyak perusahaan masih kesulitan mengoptimalkan proses ini. 

Artikel ini akan membahas masalah utama dalam distribusi logistik dan memberikan solusi praktis untuk mengatasi hambatan tersebut. Baca lebih lanjut. 

Pengertian distribusi logistik

Distribusi logistik adalah proses penting yang memastikan barang sampai ke tangan konsumen dengan tepat waktu, dalam kondisi baik, dan dengan biaya yang efisien. 

Proses ini melibatkan transportasi, penyimpanan, pengelolaan inventaris, hingga pemenuhan pesanan. Semuanya harus berjalan lancar untuk menghindari keterlambatan atau kesalahan pengiriman.

Tujuan utamanya adalah meminimalkan biaya dan memaksimalkan kepuasan pelanggan. Dengan mengoptimalkan distribusi logistik, perusahaan bisa memastikan pengiriman tepat waktu dan penggunaan sumber daya yang lebih efisien.

Baca Juga: Panduan Manajemen Logistik: Fungsi & Contoh Penerapan

Jenis dan contoh distribusi logistik

Dengan pemilihan jenis distribusi yang tepat, proses logistik dapat lebih efisien, mengurangi biaya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

1. Distribusi langsung (Direct distribution)

Distribusi langsung memungkinkan produsen mengirimkan barang langsung ke konsumen tanpa perantara. 

Ini memberi produsen kontrol penuh atas pengiriman dan hubungan dengan konsumen, namun memerlukan manajemen infrastruktur yang lebih intensif.

Contoh: Warung makan yang menyediakan makanan langsung kepada pelanggan tanpa perantara, seperti penjual mie ayam yang langsung melayani pembeli di lokasi.

2. Distribusi pusat (Centralized distribution)

Barang disimpan di pusat distribusi atau gudang, lalu didistribusikan ke berbagai lokasi tujuan. Cara ini efisien dalam mengelola stok dan mengurangi biaya distribusi.

Contoh: Perusahaan ritel yang menyimpan barang di pusat distribusi dan kemudian mengirimkan stoknya ke berbagai cabang toko di berbagai kota.

3. Distribusi dropshipping

Pada dropshipping, perusahaan tidak menyimpan stok barang, tetapi mengalihkan pengiriman langsung dari pemasok ke konsumen. 

Perusahaan bertindak sebagai perantara tanpa menangani proses penyimpanan atau pengiriman.

Contoh: E-commerce yang menjual produk dari pemasok tanpa menyimpan barang di gudang mereka. Pemasok langsung mengirimkan produk ke konsumen setelah pembelian dilakukan.

4. Distribusi semi langsung

Distribusi semi langsung melibatkan perantara yang masih merupakan bagian dari produsen, seperti agen atau toko milik produsen, untuk mendistribusikan produk ke konsumen.

Contoh: Produsen pakaian yang menjual produk mereka di toko yang mereka kelola sendiri, atau produsen bahan baku yang menjual kain langsung melalui agen atau konveksi yang bekerja sama.

5. Distribusi tidak langsung

Distribusi ini menggunakan beberapa perantara untuk mengalirkan barang ke konsumen. Ada tiga tipe saluran distribusi:

  • One-level channel: Barang dikirim dari produsen ke pengecer, lalu pengecer menjualnya ke konsumen.
  • Two-level channel: Produsen menjual barang ke grosir, grosir mendistribusikan ke pengecer, dan pengecer menjualnya ke konsumen.
  • Three-level channel: Seperti two-level, tetapi melibatkan agen atau broker yang menghubungkan produsen dengan grosir.

Tahapan alur distribusi barang

Setiap langkah dalam alur distribusi barang ini saling berhubungan untuk memastikan barang dapat sampai ke konsumen dengan efisien dan sesuai harapan.

1. Produsen 

Produsen mengubah bahan baku menjadi barang jadi, fokus pada efisiensi produksi dan kontrol kualitas. 

Setelah produk selesai, mereka mengelola distribusi ke pusat penyimpanan dengan memperhatikan manajemen inventaris, pengemasan, dan pengiriman.

Baca Juga: Mengenal Alur Proses Tahapan Produksi serta Tujuan dan Artinya

2. Distributor

Distributor membeli barang dalam jumlah besar dari produsen dan mengelola pengiriman massal ke pengecer atau grosir. Mereka mengoptimalkan rute distribusi untuk memastikan barang sampai ke tujuan dengan efisien.

3. Grosir 

wholesale

Grosir membeli barang dalam jumlah besar dari distributor dan menjualnya ke pengecer. Mereka memecah pengiriman massal menjadi jumlah lebih kecil, memudahkan pengecer untuk mengelola stok.

4. Pengecer

Pengecer menjual barang ke konsumen akhir, baik secara fisik maupun online. Mereka menciptakan pengalaman berbelanja dengan memahami permintaan konsumen, menyediakan layanan pelanggan, dan memastikan produk tersedia untuk dibeli.

5. Konsumen

Konsumen adalah tujuan akhir dari distribusi, membeli produk dan terlibat dalam logistik balik jika perlu, seperti mengembalikan barang. Preferensi mereka mempengaruhi seluruh alur distribusi, karena keputusan pembelian mereka mendorong pasokan barang.

Contoh barang logistik

Setiap jenis logistik memiliki tantangan dan kebutuhan yang berbeda, yang mempengaruhi cara barang dikelola dan dikirimkan.

1. Logistik konsumsi

logistik konsumsi

Logistik konsumsi mengurus pengiriman barang sehari-hari seperti makanan dan barang rumah tangga ke konsumen. Tantangannya adalah menjaga kesegaran barang, terutama yang mudah rusak, sambil mengelola volume tinggi dan permintaan yang cepat berubah. 

Pengelolaan inventaris yang baik dan pengiriman tepat waktu sangat penting agar barang tetap tersedia dan sampai ke konsumen dengan cepat.

2. Logistik teknologi dan elektronik

Logistik teknologi dan elektronik menangani pengiriman barang-barang elektronik bernilai tinggi, seperti ponsel dan komputer. Keamanan dan perlindungan barang dari kerusakan menjadi prioritas, dengan pengemasan khusus dan penanganan hati-hati. 

Selain itu, sistem pelacakan yang baik juga diperlukan untuk menjaga keamanan selama pengiriman dan mengelola pengembalian barang.

3. Logistik bahan bangunan

Logistik bahan bangunan berfokus pada pengiriman barang besar dan berat seperti semen dan baja ke lokasi konstruksi. Pengiriman ini sering memerlukan transportasi khusus dan koordinasi yang cermat karena lokasi konstruksi seringkali sulit dijangkau. 

Selain itu, pengelolaan inventaris di luar ruangan dan keamanan saat bongkar muat juga sangat penting.

4. Logistik e-commerce

Logistik e-commerce mengatur pengiriman pesanan online ke konsumen. Tantangannya adalah mengelola volume pesanan kecil dan pengiriman cepat. 

Pengorganisasian gudang yang efisien dan sistem pelacakan yang baik menjadi kunci untuk memastikan barang sampai tepat waktu dan memudahkan pengembalian barang jika diperlukan.

Tips untuk mengoptimasi distribusi logistik

Untuk meningkatkan efisiensi distribusi logistik, diperlukan strategi yang tepat dalam setiap tahapannya. Berikut beberapa langkah yang dapat diterapkan: 

1. Manfaatkan automasi dalam proses logistik

Automasi membantu mempercepat proses seperti pelacakan pesanan, penjadwalan pengiriman, dan pembaruan status pengiriman. Menggunakan software terintegrasi adalah salah satu cara terbaik untuk mencapai automasi ini.

Software terintegrasi membantu menghubungkan semua sistem logistik dalam satu platform, mempermudah pengelolaan alur distribusi secara real-time, dan mengurangi kesalahan manual untuk meningkatkan efisiensi.

2. Analisis data pengiriman sebelumnya

Menganalisis data pengiriman sebelumnya memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki, seperti waktu pengiriman, optimasi rute, dan umpan balik dari pelanggan. Ini membantu meningkatkan efisiensi dan kepuasan pelanggan.

3. Analisis rute pengiriman

Menganalisis rute pengiriman secara teratur menggunakan software membantu menemukan jalur yang paling efisien. Ini dapat mengurangi biaya pengiriman, menghindari kemacetan, dan memastikan barang sampai tepat waktu.

4. Penjadwalan yang tepat

Penjadwalan yang baik memastikan pengiriman tepat waktu sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Dengan mengetahui potensi hambatan, seperti kemacetan atau cuaca buruk, perusahaan bisa merencanakan rute yang lebih efisien dan menghindari masalah dalam perjalanan.

5. Gunakan teknologi pelacakan terkini

Teknologi pelacakan real-time memungkinkan perusahaan untuk memonitor posisi barang dari gudang hingga tujuan. Ini membantu mendeteksi masalah lebih cepat dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi hambatan pengiriman.

6. Jalin kerjasama dengan mitra logistik yang tepat

Kerjasama yang baik dengan mitra logistik meningkatkan komunikasi dan kepercayaan. Mitra yang handal membantu mengurangi biaya, meningkatkan kualitas pengiriman, dan mempercepat waktu pemuatan serta pengiriman barang.

7. Implementasi pemantauan kualitas yang menyeluruh

Pemantauan kualitas secara terus-menerus memastikan barang yang dikirim sesuai standar yang ditetapkan. Ini membantu mengidentifikasi masalah lebih cepat dan meningkatkan keandalan serta efisiensi rantai pasokan.

8. Melatih sumber daya manusia

Pelatihan bagi karyawan memastikan mereka bisa menjalankan tugas dengan efisien dan menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi. Karyawan yang terlatih dapat mengoptimalkan alur distribusi logistik dengan lebih baik.

9. Strategi manajemen inventaris yang efektif

Menjaga tingkat inventaris yang tepat sangat penting untuk kelancaran distribusi. Dengan menggunakan data permintaan dan alat manajemen inventaris, perusahaan dapat mengelola stok lebih baik dan memastikan barang tersedia tepat waktu tanpa kelebihan atau kekurangan stok.

Rekomendasi software logistik untuk optimasi distribusi logistik

Untuk menghadapi tantangan distribusi logistik yang kompleks, dibutuhkan solusi digital yang mampu menyatukan seluruh proses dalam satu sistem yang efisien. 

Mekari hadir sebagai software terintegrasi yang dirancang khusus untuk industri logistik—mulai dari manajemen gudang, pelacakan pengiriman, hingga pengelolaan keuangan dan SDM. 

Dengan ekosistem yang saling terhubung, Mekari membantu bisnis logistik meningkatkan akurasi, menekan biaya operasional, dan mempercepat proses distribusi.

Referensi

POS Logistics. ”9 Cara Optimasi Alur Distribusi Logistik untuk Efisiensi Bisnis”

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami