Daftar isi
Mode
7 min read

15 Contoh Penerapan Low-Code Development di Berbagai Industri

low code development platforms

Mekari Insight

  • Dengan low code development platforms, siapa pun dapat membuat aplikasi inovatif tanpa perlu memiliki keahlian coding. 
  • Ini membuka peluang bagi perusahaan di berbagai sektor untuk cepat beradaptasi, mengembangkan solusi baru, dan mempermudah proses digitalisasi tanpa hambatan teknis yang rumit.
  • Dari sektor kesehatan hingga logistik, aplikasi yang dibangun dengan low-code mempercepat alur kerja, meminimalkan ketergantungan pada tim IT, dan mempercepat pengambilan keputusan bisnis.

Low-code development kini semakin diminati karena memungkinkan pembuatan aplikasi dengan cepat tanpa memerlukan keahlian coding yang kompleks. Gartner memprediksi bahwa pada 2025, 70% aplikasi baru akan menggunakan teknologi low-code/no-code.

Dari sektor kesehatan hingga pendidikan, banyak perusahaan yang memanfaatkan teknologi ini untuk mempercepat digitalisasi dan meningkatkan efisiensi operasional.

Dalam artikel ini, simak 15 contoh penerapan low-code development platforms di berbagai industri, bagaimana teknologi ini mengubah cara perusahaan berinovasi dan beradaptasi dengan cepat.

Tren penggunaan low code development platforms

Tren low-code development platforms semakin berkembang pesat, dengan data terkini dari Forrester menunjukkan bahwa 39% perusahaan sudah menggunakan low-code untuk memberdayakan developer di luar departemen IT.

Perlu dipahami bahwa low-code dan no-code meskipun serupa, tetap memiliki perbedaan signifikan. 

  • Low-code: Membutuhkan dasar coding, lebih fleksibel, dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis.
  • No-code: Tidak memerlukan coding, lebih sederhana dengan template yang sudah diprogram, namun sedikit ruang untuk kustomisasi.

No-code lebih mudah diadopsi tanpa banyak keterlibatan IT, sementara low-code membutuhkan dukungan IT agar integrasi dan adopsinya berjalan lancar, yang meningkatkan pengalaman pelanggan.

Baca Juga: Rekomendasi 10 No Code App Builder Terbaik untuk Membuat Aplikasi

Contoh penggunaan low code development

Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan low code development yang mempermudah pekerjaan tim dan mempercepat inovasi di berbagai bidang.

1. Innovation apps

Aplikasi inovasi seringkali dibangun dengan tujuan untuk menciptakan model bisnis digital baru yang memanfaatkan teknologi canggih seperti IoT, AI, dan Machine Learning.

Dengan menggunakan low-code, organisasi bisa dengan cepat menguji ide-ide baru, mengembangkan prototipe, dan melihat hasilnya tanpa memerlukan banyak sumber daya atau keterampilan teknis tinggi.

aplikasi RFID

Contoh:

  • Aplikasi untuk melacak status obat, sehingga pengguna bisa memantau kondisi obat secara real-time
  • Aplikasi RFID (Radio-frequency identification) untuk mempermudah proses akses ke acara besar
  • Aplikasi pelacakan peralatan IoT untuk memantau kondisi peralatan pesawat secara real-time

2. Customer engagement apps

Aplikasi untuk pengalaman pelanggan bertujuan untuk meningkatkan interaksi antara pelanggan dan perusahaan dengan cara yang lebih efisien dan menyenangkan. 

Dampaknya, bisnis dapat mempercepat proses layanan pelanggan, mempermudah akses informasi, dan meningkatkan kepuasan serta retensi pelanggan.

Dengan low-code, organisasi dapat membangun aplikasi dengan interface yang ramah pengguna tanpa memerlukan keterampilan pengembangan yang tinggi. 

contoh aplikasi customer engagement

Contoh:

  • Portal agen/broker: Aplikasi ini memungkinkan agen atau broker untuk mengakses data pelanggan, melihat riwayat transaksi, dan memproses permintaan klien
  • Portal pelanggan: Pelanggan dapat memantau status layanan mereka, mengajukan klaim, memperbarui informasi pribadi, dan melakukan berbagai transaksi lainnya
  • Aplikasi manajemen klaim: Aplikasi ini memungkinkan pelanggan untuk mengajukan klaim secara mandiri melalui platform digital
  • Aplikasi layanan diri untuk universitas: Aplikasi ini memungkinkan mahasiswa untuk mengakses informasi akademik dan administratif

3. Operational efficiency and process automation apps

Aplikasi ini berfokus pada peningkatan efisiensi operasional dan otomatisasi proses manual, yang membantu organisasi untuk mengurangi biaya, meningkatkan produktivitas, dan mengoptimalkan alur kerja. 

Dengan low-code, aplikasi ini bisa dibangun dengan cepat, memungkinkan perusahaan untuk merampingkan proses yang sebelumnya diproses manual atau berbasis kertas.

Contoh:

  • Manajemen rantai pasokan: Dengan menggunakan low-code, perusahaan dapat membangun sistem yang lebih efisien dan responsif terhadap perubahan permintaan pasar
  • Pemrosesan klaim otomatis: Mengotomatisasi alur pemrosesan klaim yang sebelumnya dilakukan secara manual, mempercepat verifikasi dan pengesahan klaim
  • Pelacakan perangkat: Memantau perangkat atau aset penting secara real-time, mengidentifikasi jika ada masalah atau kebutuhan pemeliharaan, dan mengurangi biaya operasional dengan memastikan perangkat selalu dalam kondisi baik.

4. Legacy modernization apps

Sistem lama sering kali menghadirkan tantangan besar bagi organisasi karena keterbatasannya dalam mengakomodasi kebutuhan bisnis modern. 

Dengan low-code, perusahaan dapat membangun aplikasi baru yang dapat menggantikan atau memperbarui sistem lama ini tanpa mengganggu operasi inti. 

Ini memungkinkan organisasi untuk tetap relevan dengan mengintegrasikan teknologi baru, mengurangi biaya pemeliharaan sistem lama, dan memastikan kelancaran transisi.

Contoh:

  • Migrasi dari sistem desktop ke cloud dengan aplikasi low-code yang lebih fleksibel. Proses ini mempercepat adopsi teknologi baru dan memungkinkan sistem untuk lebih mudah diakses dan lebih skalabel.
  • Rebuilding sistem inti yang sudah outdated dengan aplikasi low-code yang lebih canggih, memungkinkan penggantian sistem secara bertahap dan memastikan tidak ada gangguan pada layanan yang sedang berjalan.

5. Microservices and API integration apps

Menggunakan low code development platforms untuk membangun aplikasi berbasis microservices memungkinkan pengembangan lebih cepat dan lebih fleksibel. 

Dengan pendekatan ini, aplikasi dibangun dalam bentuk layanan kecil yang dapat bekerja secara independen, sehingga mempermudah pembaruan dan pemeliharaan. 

Low-code juga memungkinkan integrasi aplikasi dengan berbagai API untuk menghubungkan berbagai sistem dan alur kerja.

Contoh:

  • Aplikasi berbasis microservices untuk manajemen order yang memecah alur kerja menjadi bagian-bagian kecil, yang masing-masing dapat diperbarui dan dikelola secara terpisah, sehingga mempercepat pengembangan dan memperbaiki performa aplikasi secara keseluruhan.
  • Membangun API untuk menghubungkan aplikasi internal dengan sistem eksternal, seperti sistem pembayaran atau sistem manajemen pelanggan, yang mempermudah aliran data dan mengintegrasikan proses bisnis antar sistem yang berbeda.

6. Mobile and web applications

Low-code memungkinkan pengembangan aplikasi web dan mobile yang cepat, dengan sedikit atau tanpa keterlibatan developer profesional. 

Aplikasi ini dapat membangun pengalaman pengguna yang kompleks dan mendukung berbagai platform.

Contoh:

  • Aplikasi mobile untuk pelanggan (akses informasi akun dan pembayaran)
  • Aplikasi berbasis web untuk manajemen data internal

7. IoT integration apps

Mengintegrasikan IoT dengan aplikasi berbasis low-code programming memungkinkan organisasi untuk memantau dan menganalisis data secara real-time, serta meningkatkan pengelolaan perangkat dan peralatan.

Contoh:

  • Aplikasi pelacakan mesin yang menggunakan data IoT untuk pemeliharaan prediktif
  • Aplikasi untuk memantau kondisi dan lokasi perangkat di berbagai lokasi

8. Regulatory compliance apps

Aplikasi yang dibangun untuk memastikan kepatuhan terhadap berbagai peraturan seperti GDPR, HIPAA, dan lainnya. 

Low-code memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan aplikasi yang bisa memperbarui kebijakan internal dan mengelola kepatuhan dengan cepat.

Contoh:

  • Aplikasi untuk mengelola data kepatuhan dan pembaruan regulasi
  • Sistem untuk melacak status kepatuhan perusahaan terhadap peraturan terbaru

9. Business process management apps

Aplikasi yang dibuat dengan low-code untuk menyederhanakan dan meningkatkan alur kerja internal, mengoptimalkan kolaborasi antar tim, dan meningkatkan produktivitas organisasi secara keseluruhan.

Contoh:

  • Aplikasi untuk memfasilitasi dan mengelola alur kerja proyek
  • Sistem untuk mengelola dan mengotomatisasi proses layanan pelanggan
Baca Juga: Alternatif Business Process Management yang Lebih Efisien

10. Customer self-service apps

Aplikasi yang memungkinkan pelanggan untuk mengakses layanan dan informasi mereka secara mandiri tanpa harus menghubungi tim dukungan. 

Dengan low-code, aplikasi ini dapat dikembangkan dengan cepat, meningkatkan pengalaman pelanggan dan mengurangi beban kerja tim support.

Sumber: United Insurance

Contoh:

  • Portal layanan diri untuk pelanggan yang mengelola klaim, pembayaran, atau pesanan
  • Aplikasi untuk pelanggan yang memungkinkan mereka memantau status layanan atau produk secara real-time

Contoh penggunaan low code development di berbagai industri

Dengan menggunakan low-code, berbagai industri dapat merespons kebutuhan dan tantangan mereka dengan lebih cepat, efisien, dan terjangkau, tanpa harus bergantung pada pengembangan software yang rumit dan mahal.

1. Kesehatan

Di sektor kesehatan, penyedia layanan medis harus memastikan sistem IT yang kompleks mampu mengelola data pasien dan memberikan akses ke berbagai platform sambil memastikan kepatuhan terhadap regulasi. 

Nah, low-code memungkinkan pengembang untuk membuat aplikasi sederhana dengan fitur-fitur seperti penilaian diri pasien atau penjadwalan kunjungan medis yang mematuhi regulasi tanpa harus menulis banyak kode. 

2. Logistik

Perusahaan logistik sering kali menghadapi tantangan dalam mengelola alur kerja yang rumit dan memerlukan banyak waktu dan biaya. 

Namun, dengan low-code, proses ini bisa dibangun tanpa keterampilan coding yang mendalam, memungkinkan perusahaan meningkatkan kinerja operasional, yang pada gilirannya mengurangi biaya operasional.

Misalnya, perusahaan dapat menciptakan aplikasi untuk melacak inventaris, mengoptimalkan rute pengiriman, atau bahkan mengotomatisasi proses pemrosesan faktur. 

Baca Juga: Kelebihan Integrated Procurement System dari Procurement Biasa

3. Keuangan

Industri keuangan, yang sangat bergantung pada keputusan berbasis data, dapat sangat diuntungkan dengan aplikasi low-code untuk mempercepat proses, seperti pemrosesan pinjaman atau penilaian kredit otomatis. 

Dengan low-code, lembaga keuangan dapat membangun aplikasi seperti dasbor interaktif untuk analisis data real-time, menyediakan insight yang lebih cepat dan lebih akurat, serta mempermudah pengambilan keputusan yang lebih baik. 

4. E-commerce & ritel

Pedagang menghadapi tantangan mengelola berbagai aspek operasional seperti manajemen pesanan, pelacakan pengiriman, dan pemantauan rantai pasokan. 

Menggunakan low-code, pedagang dapat membangun aplikasi kustom yang lebih fleksibel dan dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan bisnis mereka tanpa keterbatasan platform yang ada. 

Dengan begitu, pedagang dapat tetap fleksibel dalam menghadapi perubahan pasar dan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik.

5. Manufaktur

Industri manufaktur, yang mengandalkan efisiensi tinggi dan pengelolaan yang tepat, dapat menggunakan low code development platforms untuk otomatisasi pengelolaan produksi. 

Misalnya, dengan membuat sistem pelacakan real-time untuk Work-in-Progress (WIP) dan penjadwalan perawatan mesin. 

Low-code memungkinkan perusahaan untuk membuat aplikasi ini dalam waktu singkat, mengurangi downtime produksi, dan meningkatkan efisiensi operasional tanpa memerlukan pengembangan software yang mahal dan kompleks.

Baca Juga: Pedoman dan Prosedur Penerapan K3 di Perusahaan Manufaktur

6. Mining, oil & gas 

Di sektor pertambangan dan minyak & gas, aplikasi low-code dapat digunakan untuk meningkatkan manajemen keselamatan dan inspeksi peralatan. 

Misalnya, aplikasi audit keselamatan yang secara otomatis menghasilkan laporan atau sistem manajemen risiko yang dapat diperbarui tanpa memerlukan pemrograman manual. 

Selain itu, data dari berbagai lokasi tambang atau rig minyak dapat diintegrasikan dalam platform untuk pemantauan real-time, memberikan insight yang lebih cepat tentang potensi risiko dan kondisi operasional.

7. Telekomunikasi

Penyedia layanan telekomunikasi dapat memanfaatkan low code development platforms untuk membuat portal layanan mandiri pelanggan yang memungkinkan aktivasi paket, pengaduan, dan pembayaran tanpa pengembangan yang rumit. 

Selain itu, sistem manajemen jaringan dapat dibuat dengan low-code untuk mendeteksi gangguan secara otomatis dan memperbaiki masalah, yang meningkatkan pengalaman pelanggan serta efisiensi operasional. 

Pembuatan chatbot berbasis AI juga memungkinkan, memberikan dukungan pelanggan otomatis yang lebih efisien.

8. Education & EdTech 

Low-code memungkinkan pembuatan Learning Management System (LMS) yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan institusi, serta sistem pendaftaran siswa dan pengelolaan jadwal kelas yang cepat dan mudah diimplementasikan. 

Dengan low-code, industri EdTech dapat mengotomatisasi proses evaluasi dan sertifikasi, yang mengurangi beban administratif dan memungkinkan fokus yang lebih besar pada pengajaran dan pembelajaran yang efektif.

9. Sektor publik

Di sektor publik, low-code dapat digunakan untuk digitalisasi layanan pemerintah yang sebelumnya mengandalkan proses manual, seperti:

  • Aplikasi pengajuan dokumen online, seperti KTP, izin usaha, atau paspor
  • Sistem keluhan masyarakat yang langsung terhubung ke instansi terkait 

Hal ini dapat meningkatkan transparansi dan responsivitas pemerintah terhadap kebutuhan warganya, sementara otomatisasi proses pengadaan barang dan jasa dapat mempercepat dan meningkatkan efisiensi layanan publik.

Rekomendasi low code platform untuk kebutuhan bisnis di berbagai industri

Dengan semakin banyaknya perusahaan yang memanfaatkan teknologi low code development platforms untuk mempercepat pengembangan aplikasi, memilih platform yang tepat menjadi langkah penting. 

Mekari Officeless adalah pilihan yang tepat sebagai penyedia low-code no-code development platform, yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan bisnis di berbagai industri. 

Mekari Officeless menawarkan solusi low-code no-code memberikan berbagai fitur yang sangat bermanfaat bagi bisnis, di antaranya: 

  • Drag & Drop Configuration: Pengguna dapat merancang aplikasi dengan mudah tanpa menulis kode, menghemat waktu dan biaya pengembangan.
  • Security: Platform terpercaya dilengkapi dengan protokol keamanan yang kuat, memastikan aplikasi aman dan mematuhi regulasi.
  • Build Once, Deploy Anywhere: Aplikasi yang dibangun dapat diterapkan di berbagai platform tanpa perlu pengembangan ulang.
  • Scalability: Platform ini dapat dengan mudah berkembang seiring kebutuhan bisnis, tanpa memerlukan perubahan besar dalam struktur aplikasi.

Dengan semua manfaat ini, Mekari Officeless menjadi pilihan yang tepat untuk membantu bisnis Anda bertransformasi lebih cepat dan efisien. 

Referensi

Acropolium. ‘’15+ Low-Code Use Cases: Apps You Can Build With Low-Code’’
Pulpstream. ‘’9 Practical Low-Code Automation Use Cases & Examples’’

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami