7 min read

Tips Ampuh Cara Mengatasi Penipuan Dalam Bisnis

Penipuan dapat menyebabkan berbagai kerugian untuk bisnis

Mekari Insight

  • Penipuan dalam bisnis tidak hanya menimbulkan risiko dan kerugian secara finansial, melainkan juga berpotensi merusak citra perusahaan dan menghilangkan kepercayaan pelanggan.
  • Untuk mengatasi penipuan, Anda dapat menerapkan berbagai strategi anti penipuan, seperti kontrol dan audit internal, melakukan pelatihan dan memanfaatkan teknologi, serta membangun budaya kejujuran di perusahaan.
  • SaaS yang terintegrasi dapat menjadi solusi untuk mengatasi penipuan bisnis dengan menyediakan data dengan akses real-time, visibilitas tinggi, serta kontrol yang ketat.

Menurut PwC’s Global Economic Crime and Fraud, 51% organisasi yang disurvei mengatakan mereka mengalami penipuan dalam dua tahun terakhir, tingkat tertinggi dalam 20 tahun penelitian mereka. 

Sementara itu menurut ACFE, kerugian median untuk bisnis akibat penipuan adalah $125.000. Sementara itu, biaya non-finansial meliputi kerusakan reputasi perusahaan, hilangnya kepercayaan pelanggan, dan potensi denda hukum. Bagi bisnis, tentunya ini bukan hal yang bisa disepelekan. 

Padahal, dampak penipuan bisnis tidak hanya terbatas pada kerugian secara finansial, tetapi juga mencakup kerusakan reputasi perusahaan, hilangnya kepercayaan pelanggan, serta potensi konsekuensi hukum.

Oleh karena itu, Anda perlu memahami cara mengatasi penipuan bisnis serta menyusun dan menerapkan strategi untuk mencegahnya.

Pencegahan ini tidak hanya berfungsi sebagai upaya menghemat biaya, tetapi juga sebagai fondasi integritas serta keamanan bisnis di era digital saat ini. 

Jenis-jenis penipuan bisnis yang umum

Dalam dunia bisnis, penipuan dapat terjadi dalam berbagai bentuk dan semuanya sangat merugikan perusahaan. 

Berikut ini adalah beberapa jenis dan contoh penipuan dalam bisnis yang paling sering ditemui:

1. Penipuan faktur 

Penipuan faktur terjadi ketika seseorang memanipulasi atau membuat invoice palsu untuk menipu perusahaan agar membayar barang atau jasa yang tidak pernah dikirim atau diberikan.

Ada beberapa modus yang biasa dilakukan pelaku. Contohnya adalah dengan mengubah detail bank pada faktur yang sah, menagih lebih untuk layanan, atau membuat faktur fiktif sepenuhnya.

Penipuan invoice ini bisa menyebabkan kerugian finansial yang signifikan, karena perusahaan harus membayar transaksi fiktif.

Baca Juga: Invoice Matching: Metode, Alur, Contoh Use Case Industri

2. Penipuan karyawan

Penipuan ini dilakukan oleh karyawan yang tidak jujur dalam organisasi. 

Biasanya mereka melakukan penggelapan dana atau aset perusahaan untuk keuntungan pribadi, membuat dokumen palsu, hingga menerima suap dari pemasok atau klien.

Akibatnya, perusahaan dapat menderita kerugian dana, kehilangan aset, hingga berkurangnya kepercayaan antar tim.

3. Penipuan kartu kredit

Transaksi tidak sah dilakukan menggunakan informasi kartu kredit yang dicuri atau disalahgunakan. 

Contoh modusnya adalah dengan mencuri kartu fisik, menggandakan kartu, atau menggunakan detail kartu yang dicuri untuk pembelian online.

Jika penipuan jenis ini tidak dicegah, maka perusahaan berpotensi mengalami kerugian keuangan langsung serta risiko chargeback yang membebani bisnis.

4. Penipuan siber

contoh penipuan siber
Sumber: Hubspot Blog

Penipuan jenis ini mencakup berbagai aktivitas penipuan yang dilakukan secara online.

Pencurian identitas pribadi untuk melakukan penipuan adalah yang contoh yang paling umum. 

Selain itu, ada pula modus lain seperti phishing, di mana penipu menggunakan email atau situs web palsu untuk menipu pengguna agar mengungkapkan informasi sensitif. 

Tak hanya itu, penipu juga dapat menggunakan ransomware untuk menahan data sebagai sandera hingga tebusan dibayar. 

Modus-modus penipuan siber tersebut dapat mengganggu proses operasional, menyebabkan kebocoran hingga pencurian data, serta rusaknya reputasi bisnis dan hilangnya kepercayaan pelanggan.

5. Penipuan asuransi

Penipu membuat klaim palsu untuk mendapatkan pembayaran asuransi. Asuransi yang diklaim bisa berasal dari kesehatan, kendaraan, hingga properti. 

Sebagai contoh, seseorang mengajukan klaim kerusakan mobil padahal kecelakaan atau kerusakan tersebut tidak benar-benar terjadi.

Akibatnya, penipuan ini berpotensi menaikkan premi untuk semua orang dan membebani perusahaan asuransi.a

Beberapa perkiraan menunjukkan bahwa penipuan dalam perusahaan besar di AS memakan biaya antara $181 hingga $364 miliar setiap tahunnya. (American Deposits)

Dampak penipuan terhadap bisnis

dampak penipuan bisnis tidak hanya dampak finansial
Sumber: SAP Global Market Intelligence

Penipuan dalam bisnis pastinya memberikan banyak dampak negatif yang signifikan, di antaranya: 

1. Kerugian finansial

Penipuan dalam dunia bisnis umumnya memengaruhi kesehatan finansial perusahaan secara langsung.

Dana atau aset yang dicuri mengurangi laba, mempengaruhi peluang pertumbuhan dan investasi. 

Selain itu, pemegang saham mungkin kehilangan kepercayaan, yang dapat menyebabkan penurunan harga saham.

2. Kerusakan reputasi

Reputasi perusahaan juga terancam rusak, karena penipuan mempengaruhi bagaimana perusahaan dipandang oleh pelanggan, mitra, dan publik. 

Perusahaan bisa mendapatkan publisitas negatif, karena liputan media tentang insiden penipuan dapat merusak citra merek. 

Akibatnya, perusahaan berisiko kehilangan pangsa pasar karena pelanggan beralih ke kompetitor yang dianggap lebih terpercaya.

3. Gangguan operasional

Operasi bisnis sehari-hari menjadi terganggu ketika terjadi kasus penipuan, sehingga mempengaruhi efisiensi dan produktivitas.

Contohnya, penipuan yang melibatkan pemasok dapat mengganggu proses rantai pasokan. Atau, penipuan siber dapat mengganggu kestabilan sistem IT. 

Kondisi tersebut akhirnya mengganggu kelancaran proses bisnis dan pelayanan kepada pelanggan. 

4. Penurunan moral karyawan

Moral karyawan dan keterlibatan mereka terhadap pekerjaan juga terancam berkurang, karena mereka mungkin menjadi curiga terhadap rekan kerja atau manajemen. 

Di sisi lain, bekerja di lingkungan dengan stres terkait penipuan dapat mempengaruhi kepuasan kerja.

Pada akhirnya, karyawan yang tidak puas berpotensi meninggalkan perusahaan. 

5. Gugatan hukum

Penipuan dapat menyebabkan gugatan hukum terhadap perusahaan.

Dampaknya, perusahaan perlu mengeluarkan biaya lebih untuk membela diri dalam gugatan. 

Badan pengawas juga dapat memberikan denda karena ketidakpatuhan.

Selain itu, bila kasusnya dipublikasikan, ini dapat merusak citra perusahaan.

Strategi pencegahan penipuan bisnis

Salah satu cara mengatasi penipuan dalam bisnis adalah membuat strategi efektif untuk mencegahnya. 

1. Menerapkan kontrol internal yang kuat

Kontrol internal adalah merancang kebijakan dan prosedur untuk melindungi aset perusahaan, mencegah penipuan, dan memastikan pelaporan keuangan yang akurat. 

Anda dapat menerapkan strategi ini dengan membagi peran khusus untuk beberapa karyawan.

Terapkan alur persetujuan yang jelas untuk transaksi keuangan, memastikan beberapa lapisan peninjauan. 

Batasi akses ke sistem, data, dan aset fisik sensitif berdasarkan tanggung jawab pekerjaan. 

Yang terpenting, lakukan rekonsiliasi catatan keuangan, laporan bank, dan inventaris secara rutin untuk mendeteksi ketidaksesuaian.

Baca Juga: Pengertian, Tujuan, Komponen, dan Penyebab Rekonsiliasi Bank

Untuk meningkatkan efektifitas strategi ini, Anda dapat menggunakan software akuntansi serta aplikasi manajemen inventory.

Dengan begitu, arus kas maupun aset perusahaan akan menjadi lebih transparan dan strategi kontrol internal Anda akan berjalan dengan maksimal.

Dengan demikian, risiko manipulasi data, pencurian aset, atau kesalahan keuangan dapat ditekan secara signifikan.

2. Melakukan pelatihan kesadaran penipuan bagi karyawanBangun kesadaran karyawan terkait penipuan. 

Mulai dari risiko, tanda-tanda, hingga peran mereka dalam mencegah penipuan. 

Hal ini bisa dilakukan melalui workshop atau training. 

Selain itu, dorong karyawan untuk melaporkan aktivitas mencurigakan secara rahasia.

Supaya mereka merasa aman, tetapkan juga kebijakan whistleblowing yang jelas untuk melindungi pelapor dari ancaman pelaku. 

Jika Anda berhasil menerapkan strategi ini, lingkungan kerja akan menjadi lebih terbuka dan proaktif dalam menangani isu fraud

3. Memanfaatkan teknologi anti-penipuan

Sumber: Apriorit

Teknologi juga bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi dan mencegah penipuan.

Misalnya, pada sistem Anda, gunakan AI dan analisis data untuk mengidentifikasi anomali, pola, dan transaksi yang tidak biasa.

Anda juga dapat berinvestasi pada aplikasi yang dirancang secara custom untuk menandai aktivitas mencurigakan.

Dengan bantuan teknologi-teknologi tersebut, Anda dapat mencegah terjadinya penipuan sedini mungkin sebelum itu terjadi.

4. Melakukan audit internal secara berkala

Setelah melakukan kontrol internal, lakukan juga audit internal untuk menilai efektivitas kontrol tersebut. 

Anda dapat mengidentifikasi kerentanan sistem terhadap penipuan dan mencari cara mencegahnya. 

Lakukan audit rutin atas catatan keuangan, proses, dan kepatuhan.

Jika audit dilakukan konsisten dan sesekali secara mendadak, perusahaan dapat menangkap ketidaksesuaian yang mungkin lolos dari kontrol harian.

Bila ada temuan yang janggal, segera tangani untuk memperkuat kontrol.

Contohnya, penyimpangan data atau transaksi fiktif bisa segera diketahui dan ditindaklanjuti dengan cepat. 

Dengan audit, perbaikan sistem pencegahan penipuan selalu bisa dievaluasi dan diperkuat secara berkesinambungan.

Baca Juga: Audit Laporan Keuangan: Pengertian, Manfaat, dan Tahapan

5. Membangun budaya kejujuran dan etika dalam perusahaan

Menciptakan lingkungan yang etis dapat mengurangi perilaku curang.

Dimulai dari eksekutif dan manajer yang harus menunjukkan perilaku etis.

Penting juga untuk mengembangkan dan mengkomunikasikan kode etik yang jelas yang menekankan kejujuran, integritas, dan akuntabilitas.

Sebagai penghargaan, beri pengakuan kepada karyawan yang mematuhi standar etika.

Cara mendeteksi penipuan bisnis

Deteksi dini penipuan sangat penting untuk meminimalkan dampaknya pada bisnis Anda. Dengan mengenali tanda-tanda ini, Anda dapat menciptakan strategi proaktif untuk mendeteksi dan mengurangi penipuan sebelum berdampak signifikan. 

1. Ketidaksesuaian data keuangan

Ketidaksesuaian ini dapat dilihat dari beberapa kejadian. Biasanya dimulai dari catatan yang tidak konsisten — perbedaan antara laporan keuangan, catatan bank, dan catatan internal.

Sering ada penyesuaian data keuangan tanpa dokumentasi yang jelas dan pola transaksi juga cenderung aneh. Hal ini kemudian mulai lebih terlihat ketika margin keuntungan tampak terlalu tinggi atau terlalu rendah dari yang diharapkan.

2. Perilaku karyawan yang mencurigakan

Ada beberapa tanda-tanda mencurigakan dari karyawan yang terlibat penipuan. Misalnya, gaya hidupnya mendadak lebih mewah daripada biasanya. Karyawan juga sering lembur tanpa penjelasan, serta mengontrol banyak aspek dari finansial perusahaan. 

Bila sudah terbiasa menutupi, karyawan mulai melakukan transaksi tanpa izin yang benar. Pada beberapa kesempatan, mereka juga cenderung memilih vendor tertentu. 

3. Klaim asuransi yang tidak biasa

Biasanya terjadi ketika karyawan bekerja sama dengan pihak luar untuk mengajukan klaim palsu. Mereka cenderung melebih-lebihkan kerugian, sehingga ada peningkatan klaim asuransi tanpa peningkatan aktivitas bisnis yang sesuai.

Klaim besar yang tampak tidak proporsional dengan situasinya, dan klaim serupa diajukan berulang kali. 

4. Penurunan penjualan yang tidak terduga

Hal ini terlihat ketika ada penurunan tajam dalam penjualan tanpa alasan yang jelas, tidak sesuai dengan pola historis. Selain itu, klien utama juga bisa hilang secara mendadak. 

Penipuan ini dilakukan dengan mencatat penjualan fiktif untuk meningkatkan pendapatan dan mengalihkan penjualan melalui saluran yang tidak sah. Misalnya, pembayaran diarahkan ke QRIS pribadi milik karyawan. 

5. Keluhan pelanggan tentang penipuan

Banyak pelanggan melaporkan kesalahan yang sama — salah penagihan, biaya tidak sah, atau produk yang hilang. Selain itu, muncul ulasan online yang menyebutkan praktik penipuan.

Langkah-langkah yang harus diambil saat menemukan penipuan

Ketika penipuan terdeteksi dalam bisnis, Anda harus mengambil tindakan cepat dan tegas. Berikut adalah langkah-langkah yang harus diikuti sebagai cara mengatasi penipuan dalam bisnis:

1. Melakukan investigasi internal

Mulai investigasi internal untuk memahami skala, sifat, dan dampak dari penipuan tersebut. Pertama-tama, bentuk tim ahli, termasuk auditor, penasihat hukum, dan kepala departemen terkait.

Kemudian, kumpulkan dokumen relevan, catatan transaksi, dan log komunikasi. Wawancarai karyawan yang terlibat atau dicurigai terlibat. Buat catatan detail dari proses investigasi.

2. Melaporkan penipuan kepada pihak berwenang

Pastikan bahwa pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. Hubungi penegak hukum setempat atau unit penipuan khusus. Sampaikan semua informasi relevan, termasuk bukti dan detail penipuan.

Agar prosesnya lebih cepat, bantu pihak berwenang selama penyelidikan mereka dan bersikap kooperatif. 

3. Mengambil tindakan korektif untuk mencegah penipuan terulang kembali

Terapkan langkah-langkah korektif untuk mencegah kejadian penipuan di masa mendatang. Tinjau dan perbaiki kontrol internal, pemisahan tanggung jawab, dan proses persetujuan.

Kesimpulan

Di era digital yang penuh peluang, penipuan bisnis menjadi ancaman nyata bagi perusahaan. Solusi SaaS terintegrasi hadir sebagai benteng pertahanan yang kokoh untuk memerangi berbagai modus penipuan dan melindungi aset berharga Anda.

Sebagai salah satu cara mengatasi penipuan dalam bisnis, Anda dapat menggunakan solusi SaaS terintegrasi dari Mekari dalam proses bisnis sehari-hari. Tidak hanya dapat mengoptimalkan operasional bisnis, tetapi juga bisa memerangi penipuan. 

Dengan visibilitas data yang lengkap, kontrol proses yang kuat, dan kemampuan analisis data yang canggih, solusi SaaS terintegrasi membantu perusahaan melindungi aset berharga, meningkatkan akuntabilitas, dan membangun kepercayaan dalam ekosistem bisnis.

Tunggu apalagi? Hubungi tim kami sekarang. 

Referensi

American Deposits. ‘’Corporate Fraud: How to Identify, Address and Prevent’

Topik:
Keluar

WhatsApp WhatsApp kami