Mekari Insight
- Izin kerja mencegah kecelakaan karena memastikan pekerjaan berisiko dilakukan dengan prosedur keselamatan yang tepat.
- Dengan work permit, potensi bahaya dapat diidentifikasi dan dikelola dengan langkah-langkah yang jelas.
- Mekari Officeless mengotomatisasi pengajuan dan dokumentasi work permit secara efisien.
Izin kerja (work permit) adalah dokumen penting yang memastikan pekerjaan berisiko dilakukan dengan aman dan sesuai prosedur. Tanpa izin ini, risiko kecelakaan meningkat, membahayakan pekerja dan perusahaan.
Work permit merupakan langkah vital untuk menjaga keselamatan di tempat kerja. Dengan izin yang tepat, setiap pekerjaan berisiko bisa berjalan lancar dan aman.
Jadi, apa saja yang perlu diketahui tentang work permit? Baca selengkapnya.
Mengenal work permit
Work permit adalah izin resmi yang diperlukan untuk pekerjaan berisiko tinggi, seperti yang melibatkan bahan berbahaya atau pekerjaan di ketinggian. Fungsinya untuk memastikan pekerjaan dilakukan dengan aman, mengidentifikasi risiko, dan menghindari kecelakaan.
Cedera dan penyakit terkait pekerjaan menyebabkan kerugian sebesar £21,6 miliar di Inggris pada tahun 2022/23. Hal ini menyoroti pentingnya meningkatkan praktik keselamatan, salah satunya dengan work permit.
Sumber: HSE statistics 2024
Work permit juga tersedia sebagai fitur dalam software K3. Fitur ini memungkinkan karyawan untuk mengajukan izin kerja secara online, yang kemudian disetujui oleh pihak berwenang.
Tidak hanya itu, fitur ini juga berfungsi sebagai dokumentasi riwayat work permit, memastikan semua izin kerja tercatat dengan baik dan transparan, sehingga setiap pekerjaan yang dilakukan tercatat secara legal dan aman.
Pentingnya work permit
Izin kerja, atau yang sering disebut work permit, memegang peranan sangat penting dalam menjaga keselamatan dan mengendalikan risiko di lingkungan kerja yang berbahaya.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa izin kerja begitu penting:
1. Mencegah kecelakaan dan cedera
Izin kerja memaksa adanya tinjauan sistematis terhadap potensi bahaya sebelum pekerjaan dimulai.
Hal ini memungkinkan penerapan langkah-langkah keselamatan yang diperlukan, yang secara signifikan mengurangi risiko kecelakaan, cedera, dan bahkan kematian.
Baca Juga: Strategi Penerapan K3 dan Cara Mencegah Kecelakaan Kerja
2. Mengendalikan aktivitas berbahaya
Banyak pekerjaan yang melibatkan risiko inheren (potensi bahaya yang sudah ada secara alami dalam suatu kegiatan atau kondisi kerja, tanpa dipengaruhi oleh faktor eksternal. Misalnya, bekerja di ketinggian, masuk ke ruang terbatas, pekerjaan panas).
Izin kerja memberikan proses yang terstruktur untuk mengelola dan mengendalikan aktivitas ini, memastikan bahwa pekerjaan dilakukan dengan aman.
3. Menjamin komunikasi yang jelas
Izin kerja menetapkan jalur komunikasi yang jelas antara supervisor, pekerja, dan pihak terkait lainnya.
Hal ini memastikan semua orang tahu tentang potensi bahaya, langkah-langkah keselamatan yang diterapkan, serta peran dan tanggung jawab masing-masing.
4. Menetapkan akuntabilitas
Izin kerja mendokumentasikan otorisasi tugas tertentu, individu yang bertanggung jawab, dan langkah-langkah keselamatan yang diambil. Ini menciptakan catatan akuntabilitas yang jelas, yang penting untuk penyelidikan dan pencegahan insiden.
5. Memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan hukum
Di banyak industri, izin kerja merupakan kewajiban hukum. Menerapkan sistem izin kerja yang baik membantu organisasi mematuhi peraturan keselamatan dan menghindari potensi sanksi hukum.
6. Menstandarkan prosedur kerja yang aman
Izin kerja mendorong prosedur kerja aman yang terstandarisasi dengan mengharuskan prosedur dan dokumentasi yang konsisten.
Hal ini membantu menghilangkan variasi dalam standar keselamatan dan memastikan semua pekerja mengikuti prosedur kerja yang sama.
Baca Juga: Mengenal Sistem Manajemen K3 dan Cara Efektif Menerapkannya
7. Mengelola operasi yang berjalan bersamaan
Ketika banyak tugas kerja dilakukan secara bersamaan, terutama di lingkungan berbahaya, izin kerja sangat penting untuk mengoordinasikan operasi agar satu tugas tidak menimbulkan bahaya bagi tugas lainnya.
8. Isolasi energi
Isolasi energi adalah langkah penting dalam mencegah kecelakaan yang disebabkan oleh sumber energi yang aktif, seperti listrik, uap, atau gas.
Dalam prosedur Lock Out Tag Out (LOTO), izin kerja memastikan bahwa sumber energi yang berbahaya dihentikan dan terkunci dengan aman sebelum pekerjaan dimulai.
9. Penilaian risiko
Izin kerja mengharuskan penilaian risiko dilakukan sebelum pekerjaan dimulai. Ini memberikan proses formal untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko yang ada.
Jenis-jenis work permit
Setiap jenis izin memberikan kontrol dan prosedur yang dirancang untuk mengidentifikasi dan mengurangi potensi risiko, baik itu dari kebakaran, kecelakaan, hingga paparan bahan berbahaya.
1. Hot work permit
Izin ini diberikan untuk pekerjaan yang melibatkan api atau panas tinggi, seperti pengelasan, pemotongan logam, atau penggunaan alat yang dapat menghasilkan percikan api.
Contoh implementasi: Sebelum pekerjaan pengelasan pada pipa gas dimulai, area sekitar harus dibersihkan dari bahan mudah terbakar, dan alat pemadam kebakaran disiapkan, memastikan bahwa pekerjaan dapat dilakukan dengan aman.
2. Cold work permit
Jenis izin ini diperlukan untuk pekerjaan yang tidak melibatkan api atau panas, namun tetap berisiko, seperti pengeboran atau penggunaan alat mekanik.
Contoh implementasi: Sebelum melakukan pekerjaan pengeboran pada mesin di pabrik, seluruh prosedur keselamatan harus diperiksa, dan area kerja harus dipastikan bebas dari potensi bahaya lain yang dapat memicu kecelakaan.
3. Confined space entry permit

Izin ini diperlukan untuk pekerja yang akan memasuki ruang terbatas atau tertutup, seperti saluran pembuangan, tangki, atau ruang bawah tanah.
Contoh implementasi: Sebelum memulai pekerjaan pembersihan di dalam tangki, prosedur keselamatan dan peralatan deteksi gas harus dipastikan berfungsi dengan baik untuk menghindari risiko yang tidak terduga.
4. Electrical work permit
Izin ini diperlukan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan instalasi, perbaikan, atau pemeliharaan sistem kelistrikan, termasuk kabel, panel listrik, dan perangkat terkait.
Contoh implementasi: Sebelum memperbaiki panel listrik yang mengalami kerusakan, perlu memastikan bahwa arus listrik telah diputus dengan benar, dan izin kerja hanya diberikan setelah seluruh prosedur keselamatan diperiksa.
5. Excavation permit
Izin ini diberikan untuk pekerjaan yang melibatkan penggalian tanah, seperti pembangunan fondasi atau saluran pipa bawah tanah.
Contoh implementasi: Sebelum menggali untuk pemasangan saluran pipa, pengecekan terhadap kondisi tanah dan keberadaan utilitas bawah tanah seperti kabel listrik atau pipa gas perlu dilakukan untuk mengurangi potensi bahaya.
6. Radiation work permit
Izin ini diperlukan untuk pekerjaan yang melibatkan sumber radiasi, misalnya penggunaan mesin X-ray atau penanganan bahan radioaktif.
Contoh implementasi: Sebelum menggunakan alat pemindai X-ray di fasilitas medis, izin kerja ini memastikan bahwa perlindungan radiasi telah dipasang dengan benar dan area sekitar telah dipastikan aman.
7. Working at heights permit
Izin ini dibutuhkan saat pekerjaan dilakukan di ketinggian, seperti pemasangan atap atau perawatan bangunan tinggi.
Contoh implementasi: Sebelum memulai pekerjaan pengecatan di atap gedung, pekerja harus menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai, dan area kerja harus dipastikan memiliki perlindungan yang memadai untuk mengurangi risiko jatuh.
8. Lifting permit
Izin ini diperlukan saat melakukan pengangkatan beban berat menggunakan alat angkat, seperti crane atau hoist.
Contoh implementasi: Sebelum memulai pengangkatan mesin besar menggunakan crane di lokasi konstruksi, pengecekan terhadap kapasitas beban, serta kalibrasi peralatan, dilakukan untuk memastikan pengangkatan dapat dilakukan dengan aman.
Kapan work permit dibutuhkan?
Izin kerja diperlukan dalam berbagai situasi berisiko tinggi di tempat kerja untuk melindungi keselamatan pekerja dan memastikan bahwa prosedur keselamatan yang tepat diikuti.
Berikut adalah lima situasi utama di mana izin kerja wajib dikeluarkan sebelum pekerjaan dimulai:
1. Pekerjaan oleh kontraktor
Saat pekerjaan dilakukan oleh kontraktor eksternal, izin kerja sangat penting. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kontraktor memahami risiko yang ada dan mematuhi semua prosedur keselamatan yang ditetapkan oleh perusahaan.
Pekerja kontraktor harus diberi pelatihan yang cukup tentang kondisi kerja yang berisiko, seperti bahan berbahaya atau kondisi fisik yang dapat membahayakan mereka. Izin kerja ini memberikan pengawasan dan memastikan bahwa pekerja eksternal beroperasi dengan cara yang aman.
2. Potensi atmosfer mudah terbakar atau meledak
Pekerjaan di area dengan potensi kebakaran atau ledakan, seperti tempat yang mengandung gas mudah terbakar atau bahan kimia berisiko tinggi, memerlukan izin kerja khusus.
Izin ini memastikan bahwa langkah-langkah pengamanan, seperti ventilasi yang memadai, pemantauan atmosfer, dan penggunaan alat pelindung diri (APD) yang tepat, diterapkan untuk mencegah kecelakaan.
Area semacam ini membutuhkan kontrol ketat karena potensi bahaya yang dapat terjadi jika atmosfer yang mudah terbakar tidak dipantau dengan hati-hati.
3. Memasuki ruang terbatas
Ruang terbatas, seperti tangki, silo, atau ruang yang tertutup lainnya, sering kali menjadi tempat pekerjaan dengan risiko tinggi, seperti kekurangan oksigen, penumpukan gas berbahaya, atau terperangkap.
Karena itu, pekerjaan di ruang terbatas memerlukan izin kerja untuk memastikan bahwa pekerja memahami risiko yang ada dan dilengkapi dengan prosedur yang diperlukan untuk menjaga keselamatan mereka.
Izin kerja ini memastikan adanya pemantauan kondisi ruang, serta penggunaan peralatan penyelamatan dan alat pelindung yang sesuai.
4. Mengoperasikan alat berat

Operasi alat berat seperti crane, bulldozer, atau forklift melibatkan risiko tinggi baik bagi operator maupun orang di sekitarnya.
Oleh karena itu, izin kerja diperlukan untuk memastikan bahwa operator memiliki pelatihan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengoperasikan alat berat dengan aman.
Izin kerja ini juga memastikan bahwa lingkungan sekitar telah diperiksa untuk mengurangi potensi bahaya, seperti penghalang yang dapat menyebabkan kecelakaan atau cedera.
5. Penguncian atau isolasi sumber energi berbahaya
Saat melakukan perbaikan atau pemeliharaan pada sistem yang mengandung sumber energi berbahaya, seperti listrik, gas, atau uap bertekanan tinggi, izin kerja diperlukan untuk memastikan bahwa semua sumber energi tersebut telah benar-benar dinonaktifkan dan diisolasi.
Penguncian ini mencegah risiko kecelakaan atau cedera akibat kecelakaan yang bisa terjadi jika energi berbahaya seperti listrik atau gas tidak diputus dengan benar selama pekerjaan berlangsung.
Detail informasi dalam work permit
Surat izin kerja mencakup berbagai aspek penting yang harus dipahami oleh semua pihak yang terlibat. Berikut adalah elemen-elemen utama yang harus ada dalam work permit:
1. Identitas pekerja
Setiap pekerja yang terlibat dalam pekerjaan harus dicantumkan dengan jelas agar tidak terjadi kesalahan identifikasi. Informasi yang diperlukan meliputi:
- Nama lengkap pekerja
- Jabatan atau peran spesifik dalam pekerjaan (misalnya teknisi listrik, operator alat berat, atau supervisor)
- Nomor identifikasi karyawan (jika ada) untuk memastikan pencatatan yang akurat
2. Lokasi pekerjaan
Menentukan lokasi pekerjaan secara spesifik sangat penting untuk menghindari kebingungan dan mengidentifikasi area berisiko tinggi. Detail yang harus dicantumkan adalah:
- Alamat atau area spesifik tempat pekerjaan dilakukan
- Zona berbahaya atau area terbatas yang membutuhkan perhatian khusus
- Jalur akses masuk dan keluar, termasuk rencana evakuasi dalam keadaan darurat
3. Deskripsi pekerjaan yang dilakukan
Pekerjaan yang dilakukan harus dijelaskan secara detail untuk memastikan bahwa semua pihak memahami proses dan tujuannya. Beberapa aspek yang perlu dicantumkan meliputi:
- Jenis pekerjaan, misalnya:
- Pengelasan dan pemotongan logam
- Instalasi atau perbaikan kelistrikan
- Pekerjaan konstruksi atau penggalian
- Pembersihan tangki atau ruang tertutup
- Estimasi durasi pekerjaan
- Tujuan pekerjaan, seperti perbaikan peralatan produksi atau penggantian kabel listrik yang rusak
4. Waktu dan durasi izin kerja
Setiap pekerjaan harus memiliki batasan waktu yang jelas untuk memastikan koordinasi yang baik dan menghindari pekerjaan yang melebihi batas waktu izin. Informasi yang harus disertakan adalah:
- Tanggal dan jam mulai pekerjaan
- Tanggal dan jam perkiraan selesai pekerjaan
- Prosedur perpanjangan izin jika pekerjaan membutuhkan tambahan waktu
5. Identifikasi risiko dan bahaya
Mengetahui risiko yang mungkin muncul sangat penting untuk memastikan keselamatan pekerja. Risiko yang harus diidentifikasi antara lain:
- Sengatan listrik untuk pekerjaan kelistrikan
- Kebakaran dan ledakan jika berhubungan dengan bahan mudah terbakar
- Paparan bahan kimia berbahaya
- Risiko terjatuh dari ketinggian
- Cedera akibat penggunaan alat berat
Untuk mengurangi risiko ini, langkah-langkah pencegahan harus dijelaskan dengan rinci, seperti:
- Mematikan aliran listrik sebelum memulai pekerjaan
- Melakukan pengukuran kadar gas beracun sebelum masuk ke ruang terbatas
- Menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai
6. Persiapan sebelum pekerjaan dimulai
Sebelum pekerjaan dimulai, sejumlah persiapan harus dilakukan untuk memastikan kelancaran dan keselamatan kerja. Beberapa persiapan penting yang harus dicantumkan adalah:
- Pemeriksaan kelayakan peralatan kerja
- Pemasangan tanda peringatan dan pengamanan area kerja
- Briefing keselamatan kerja bagi semua pekerja yang terlibat
- Isolasi sistem kelistrikan atau mesin yang berpotensi membahayakan
Supervisor atau petugas keselamatan harus melakukan pemeriksaan akhir sebelum izin kerja diberikan.
7. Urutan dan prosedur kerja
Pekerjaan harus dilakukan dengan mengikuti urutan yang sistematis agar efisien dan aman. Langkah-langkah yang harus dijelaskan meliputi:
- Persiapan alat dan bahan yang diperlukan
- Pengecekan area kerja dan pemasangan perlengkapan keamanan
- Pelaksanaan pekerjaan sesuai prosedur operasional standar (SOP)
- Pemeriksaan hasil pekerjaan sebelum diselesaikan
- Pembersihan area kerja setelah pekerjaan selesai
Jika terjadi kondisi berbahaya atau tidak terduga, pekerjaan harus segera dihentikan, dan petugas keselamatan harus diberi tahu.
8. Tindakan pengamanan dan alat pelindung diri (APD)

Setiap pekerjaan memiliki standar keselamatan yang harus dipatuhi, termasuk penggunaan APD. Work permit harus mencantumkan APD yang wajib digunakan, seperti:
- Helm keselamatan untuk pekerjaan konstruksi
- Sarung tangan tahan panas untuk pekerjaan pengelasan
- Masker respirator untuk pekerjaan di lingkungan berdebu atau beracun
- Pelindung mata untuk pekerjaan yang menghasilkan percikan
Selain itu, harus disebutkan peralatan keamanan tambahan yang wajib tersedia di lokasi kerja, seperti:
- Alat pemadam kebakaran untuk risiko kebakaran
- Kotak P3K untuk cedera ringan
- Harness pengaman untuk pekerjaan di ketinggian
9. Informasi darurat
Dalam keadaan darurat, informasi kontak dan lokasi peralatan penyelamatan harus tersedia dengan jelas. Hal ini mencakup:
- Nomor telepon penting:
- Tim keselamatan kerja
- Tim medis atau first aid
- Pemadam kebakaran
- Lokasi peralatan penyelamatan:
- Pos P3K
- Alat pemadam kebakaran
- Jalur evakuasi terdekat
10. Persetujuan dan tanda tangan
Setiap izin kerja harus mendapatkan persetujuan dari pihak yang berwenang dan pekerja yang terlibat. Dokumen ini harus mencantumkan:
- Tanda tangan supervisor atau manajer yang menyetujui pekerjaan
- Tanda tangan petugas keselamatan yang memastikan prosedur telah dipatuhi
- Tanda tangan pekerja yang menunjukkan bahwa mereka memahami risiko dan tindakan pencegahan yang harus diambil
- Tanggal penerbitan izin untuk mencatat waktu resmi mulai berlakunya izin kerja
Prosedur pembuatan work permit
Berikut adalah langkah-langkah umum dalam pembuatan izin kerja manual:
1. Identifikasi pekerjaan berisiko
Pekerja atau supervisor mengidentifikasi pekerjaan yang berisiko tinggi, seperti yang melibatkan bahan berbahaya atau bekerja di ketinggian.
2. Penilaian risiko
Sebelum izin dikeluarkan, pekerja atau supervisor harus melakukan penilaian risiko untuk mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat terjadi selama pekerjaan berlangsung.
3. Pengisian formulir izin kerja
Formulir izin kerja diisi dengan informasi lengkap tentang jenis pekerjaan, lokasi, risiko yang dihadapi, serta langkah-langkah keselamatan yang harus diterapkan.
4. Pemeriksaan lapangan
Supervisor atau petugas keselamatan memeriksa kondisi lapangan untuk memastikan bahwa langkah-langkah keselamatan telah diterapkan, seperti isolasi sumber energi atau pengujian atmosfer.
5. Persetujuan
Izin kerja harus ditandatangani oleh pihak berwenang, seperti supervisor atau manajer, yang memastikan bahwa semua prosedur keselamatan telah dipenuhi.
6. Pelaksanaan pekerjaan
Setelah izin dikeluarkan, pekerjaan dapat dimulai sesuai dengan langkah-langkah keselamatan yang telah disepakati.
Namun, prosedur ini sering kali tidak efisien karena beberapa faktor:
- Format izin kerja tidak lengkap
- Prosedur penerbitan yang tidak memadai
- Kurangnya pemahaman pekerja
- Audit K3 yang tidak rutin
- Pembuatan izin setelah pekerjaan dimulai
- Sistem yang terlalu rumit
Contoh template work permit

Buat & ajukan work permit lebih efisien dengan Mekari Officeless
Work permit berkontribusi dalam menjaga keselamatan kerja dan memastikan setiap prosedur dijalankan dengan benar. Namun, dalam praktiknya, pembuatan dan pengajuan work permit sering kali memakan waktu, penuh proses manual, dan rawan kesalahan administrasi.
Untuk itu, solusi custom software seperti Mekari Officeless hadir untuk menyederhanakan sistem perizinan kerja dengan lebih efisien.

Fitur work permit dalam software HSE Mekari Officeless memudahkan perusahaan untuk mengelola seluruh proses pengajuan, persetujuan, dan dokumentasi izin kerja dalam satu dashboard terpusat.
Tidak perlu lagi dokumen fisik atau proses approval yang berbelit—semua dilakukan secara digital, lebih sistematis, cepat, dan terdokumentasi dengan rapi. Pastikan setiap pekerjaan berjalan lancar tanpa kompromi pada keselamatan.
Gunakan Mekari Officeless untuk membuat dan mengelola work permit dengan lebih mudah, aman, dan efisien. Cek selengkapnya di Mekari Officeless – Solusi HSE.
Referensi
Ahli K3. ”Mengenal (work Permit) Permit To Work”
Indonesia Safety Center. ”10 Poin Penting Tentang Izin Kerja (Work Permit) yang Perlu Kamu Ketahui”
Safety Sign. ”7 Poin Penting Tentang Izin Kerja (Work Permit)”