Mekari Insight
- Local currency settlement adalah proses penyelesaian transaksi antara dua negara dengan mata uang lokal masing-masing.
- Penerapan LCS bertujuan untuk mengurangi ketergantungan negara-negara di dunia serta risiko eksposur mata uang terhadap dolar AS.
- Software pembayaran internasional dapat membantu bisnis meningkatkan efisiensi, kecepatan, dan akurasi pelaporan transaksi antar negara.
Dalam beberapa tahun terakhir, local currency settlement (LCS) semakin menjadi perhatian dalam sistem perdagangan dan keuangan internasional.
Penyelesaian transaksi dengan mata uang lokal ini memungkinkan dua negara melakukan pembayaran lintas negara tanpa harus menggunakan mata uang acuan global seperti dolar AS.
Dengan demikian, para pemilik usaha dapat menekan biaya transaksi dan mengurangi risiko dari adanya fluktuasi mata uang asing.
Penggunaan mata uang lokal atau local currency settlement (LCS) diinisiasi pada KTT ASEAN Summit 2023 untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar.
Dengan inisiasi ini, Indonesia sebagai ketua ASEAN 2023 mendapatkan momentum yang tepat untuk menguatkan ketahanan ekonomi nasional, utamanya di pasar uang.
Oleh karena itu, Bank Indonesia terus berupaya untuk memperluas kerjasama local currency settlement ke seluruh negara ASEAN.
Lalu, bagaimana LCS dapat mengurangi tekanan nilai dolar dan bermanfaat bagi perekonomian bisnis hingga negara? Simak selengkapnya!
Baca Juga: 10 Alat & Cara Pembayaran Perdagangan Internasional
Apa itu Local Currency Settlement?
Local Currency Settlement (LCS) adalah penyelesaian transaksi bilateral menggunakan mata uang negara masing-masing, bukan dolar AS.
Praktik ini didukung oleh Bank ACCD (Appointed Cross Currency Dealer) sebagai fasilitator yang dipilih untuk membuka rekening mata uang negara mitra di negara masing-masing.
Sebagai tuan rumah KTT ASEAN 2023, Indonesia membawa tema ‘’Asean Matters: Epicentrum of Growth’’. Indonesia menetapkan tiga pilar priority economic deliverables atau hasil ekonomi yang ingin dicapai, di antaranya:
- Recover-rebuilding.
Memastikan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi yang stabil di wilayah ASEAN. Hal ini juga akan membantu mengurangi risiko seperti inflasi dan volatilitas aliran modal.
- Digital economy
Meningkatkan kapasitas semua negara dalam merumuskan strategi edukasi finansial secara nasional. Inisiatif ini akan mendukung LCS dengan mempermudah transaksi dalam mata uang lokal di seluruh wilayah ASEAN.
- Sustainability
Mempersiapkan transisi menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan. Hal ini akan mendukung stabilitas ekonomi dan meminimalkan risiko terkait LCS di masa depan.
Dilansir dari pernyataan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi, Indonesia saat ini telah menjalin kerja sama dengan empat negara di Asia, yakni Tiongkok, Jepang, Malaysia, dan Thailand, dalam melaksanakan local currency settlement.
BI juga telah menjalin kesepakatan kerjasama ini dengan negara di luar ASEAN, termasuk India dan Korea Selatan.
Bagaimana Cara Kerja Local Currency Settlement (LCS)?
Sebelum memahami manfaat LCS, penting untuk mengetahui bagaimana alur dan tata cara transaksi ini berlangsung dalam praktik.
Mekanisme LCS melibatkan serangkaian proses khusus agar pembayaran lintas negara dengan mata uang lokal dapat berjalan efektif bagi kedua pihak pelaku usaha.
Berikut adalah penjelasan sederhana mengenai bagaimana LCS diimplementasikan dalam perdagangan internasional.
1. Menunjuk Bank Appointed Cross Currency Dealer (ACCD)
Masing-masing bank sentral negara mitra menetapkan sejumlah bank sebagai ACCD.
Bank ini bertugas sebagai perantara penyedia layanan valuta asing, penyelesaian pembayaran, dan transaksi antarnegara mitra dalam skema LCS.
2. Membuka Rekening Mata Uang Lokal
Importir dan eksportir di kedua negara dapat membuka rekening dalam mata uang lokal mitra pada bank ACCD di negara asal masing-masing.
Dengan demikian, pelaku usaha bisa menerima atau melakukan pembayaran langsung dalam mata uang lokal negara mitra, bukan USD sebagai perantara lagi.
3. Melakukan Transaksi dan Penukaran Mata Uang
- Eksportir dari negara A menjual barang atau jasa ke importir di negara B dan meminta pembayaran dalam mata uang negara A.
- Importir membayar dalam mata uang negaranya ke bank ACCD di negaranya sendiri.
- Bank ACCD akan menukarkan dana ke mata uang negara pengekspor, lalu mentransfer dana tersebut ke ACCD di negara pengekspor untuk meneruskannya ke rekening eksportir.
- Semua proses tercatat dan diawasi oleh bank sentral masing-masing.
4. Monitoring & Pelaporan
Bank sentral akan terus melakukan monitoring aktif atas arus transaksi antar ACCD. Ini bertujuan untuk mendukung keamanan dan kelancaran settlement, serta menjamin likuiditas mata uang lokal di masing-masing negara.
Apa manfaat LCS bagi pelaku usaha?
Bank Indonesia terus menggencarkan pelaksanaan local currency settlement bukan tanpa alasan. Hal ini memiliki banyak manfaat bagi pelaku usaha, diantaranya:
- Biaya konversi efisien
Transaksi dilakukan dalam mata uang lokal, sehingga pelaku usaha terhindar dari biaya konversi yang mahal dan tidak stabil.
- Alternatif pembiayaan perdagangan dan investasi
Pelaku usaha bisa memperoleh pembiayaan langsung dalam mata uang lokal, sehingga mengurangi risiko nilai tukar dan meningkatkan akses ke sumber daya keuangan.
- Natural hedge
Ini memberikan perlindungan bagi pelaku usaha dari eksposur nilai tukar, sehingga meningkatkan stabilitas keuangan bisnis.
- Transfer dana dan biaya transaksi yang lebih efisien
Dengan direct rate, biaya transfer atau administrasi menjadi lebih murah karena kurs yang ditawarkan tidak melalui perantara pihak ketiga. Selain itu, proses transfer dana juga menjadi lebih cepat.
Meskipun memiliki berbagai manfaat, transaksi dengan LCS dianggap kurang menguntungkan oleh Benny Soetrisno, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia, melalui CNBC Indonesia.
Hal ini karena nilai tukar mata uang lokal dengan negara mitra lebih lemah daripada nilai dolar AS.
Oleh karena itu, Benny menganggap bahwa importir hanya memanfaatkan LCS untuk mengamankan harga bahan baku mereka dari potensi fluktuasi dalam nilai tukar dolar Amerika Serikat.
Apa Manfaat LCS untuk Ekonomi Negara?
Selain bermanfaat bagi pelaku usaha, penerapan LCS juga dapat membawa berbagai dampak positif bagi ekonomi negara.
Berikut beberapa manfaat utama implementasi LCS bagi perekonomian kedua negara:
1. Mengurangi Ketergantungan terhadap Dolar AS
Dengan LCS, transaksi perdagangan dan investasi internasional dapat dilakukan langsung menggunakan mata uang lokal kedua negara mitra.
Ini membuat eksposur mata uang kedua negara terhadap fluktuasi dolar AS berkurang secara signifikan.
Dilansir dari Bisnis Finansial, implementasi LCS terbukti menghasilkan dampak positif bagi negara maupun pebisnis.
Sebagai bentuk diversifikasi mata uang, LCS dapat meredam volatilitas nilai tukar dan memperkuat stabilitas ekonomi.
2. Menekan Risiko Nilai Tukar Global
Melalui settlement langsung dengan mata uang masing-masing, negara dapat meminimalkan risiko nilai tukar volatil terhadap dolar AS.
Ini memperkuat stabilitas ekonomi domestik dan memberikan kepastian biaya transaksi bagi pelaku usaha nasional.
3. Mendorong Efisiensi Sistem Pembayaran
Menurut Hariyadi Sukamdani, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), bahwa LCS memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi dalam transaksi perdagangan antara kedua negara.
LCS dapat mempercepat proses pembayaran lintas negara karena settlement dilakukan secara bilateral tanpa perlu konversi ganda ke mata uang ketiga.
Hasilnya, biaya transaksi menjadi lebih rendah, proses lebih cepat, dan efisiensi sistem pembayaran nasional meningkat.
4. Meningkatkan Likuiditas dan Kemandirian Pasar Keuangan Lokal
Dengan meningkatnya permintaan dan penggunaan mata uang lokal, pasar valuta asing domestik menjadi lebih aktif dan likuid.
Hal ini mendukung pendalaman pasar keuangan dan mengurangi tekanan permintaan mata uang asing yang kerap memicu volatilitas pasar.
5. Memperkuat Kerja Sama Perdagangan Regional dan Internasional
LCS mempermudah kerja sama perdagangan dengan negara mitra, khususnya di kawasan Asia, karena proses settlement antarnegara mitra menjadi lebih seamless.
Keberhasilan skema ini di negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand memperlihatkan potensi penguatan hubungan ekonomi di kawasan.
6. Mendukung Pertumbuhan dan Transformasi Ekonomi
Dengan menurunnya biaya dan risiko transaksi dan meningkatnya efisiensi, LCS dapat mendorong pertumbuhan perdagangan lintas batas, investasi, dan penggunaan teknologi pembayaran.
Ini berkontribusi terhadap transformasi ekonomi nasional menjadi lebih adaptif dan kompetitif di tingkat global.
Contoh Pelaksanaan Mekanisme LCS antara Dua Negara
Berikut adalah gambaran dan contoh skema implementasi LCS berdasarkan praktik antara Indonesia yang ingin mengekspor barang ke Malaysia:
- Kesepakatan: Importir Malaysia dan eksportir Indonesia sepakat menggunakan ringgit atau rupiah dalam transaksi ekspor-impor.
- Pembayaran: Importir Malaysia membayar dalam ringgit ke bank ACCD Malaysia.
- Konversi: Bank ACCD Malaysia mengonversi ringgit ke rupiah via ACCD Indonesia, lalu mentransfer dana ke rekening eksportir Indonesia.
- Penyelesaian: Eksportir Indonesia menerima rupiah di rekeningnya melalui ACCD Indonesia.
Jika instruksi pengiriman dana (dan dokumen pendukungnya) diterima oleh bank ACCD Malaysia sebelum cut-off time, seluruh proses konversi ringgit ke rupiah dan transfer ke ACCD Indonesia bisa diselesaikan pada hari kerja yang sama.
Cut off time LCS untuk transaksi antara MYR dengan IDR adalah pada sekitar jam 12.00 waktu setempat.
Jika transaksi memenuhi syarat ini, dana biasanya akan masuk ke rekening eksportir di Indonesia pada hari itu juga.
Pastikan juga dokumen transaksi sudah lengkap dan memenuhi persyaratan, karena kelengkapan dan validasi dokumen menjadi syarat utama pemrosesan pada hari yang sama.
Namun, jika bank ACCD Malaysia menerima instruksi atau dokumen setelah cut-off time, maka proses akan berlanjut pada hari kerja berikutnya (H+1).
Solusi Praktis untuk Pembayaran Internasional Bisnis
Bisnis dapat melakukan pembayaran internasional dengan layanan international remittance untuk meningkatkan fleksibilitas, kecepatan, dan kemudahan penyusunan laporan.
Mekari Expense adalah layanan pengelola keuangan yang dilengkapi dengan fitur international remittance, yang memungkinkan bisnis melakukan transfer dana ke berbagai negara secara cepat, transparan, dan terkontrol langsung dari satu platform.
Dengan dukungan multi-currency, verifikasi otomatis, serta tracking, Mekari Expense membantu perusahaan mengelola transaksi internasional dengan efisien dan terpusat.
Mekari Expense juga menyediakan Mekari Limitless Card, corporate card yang memungkinkan pembayaran antar negara, dengan kartu fisik dan virtual credit card.
Dukung pertumbuhan dan ekspansi bisnis menuju skala internasional dan bersaing di pasar global bersama Mekari Expense! Hubungi kami sekarang!
Referensi
Media Indonesia “Perluas Transaksi Mata Uang Lokal Melindungi Rupiah”
Indonesia. “Indonesia Gencarkan Penggunaan Mata Uang Lokal”
Bank Indonesia. “Expected Questions and Answers about Local Currency Settlement“.