Startup di Indonesia, khususnya SaaS yang terintegrasi AI, menghadirkan peluang investasi yang cukup menjanjikan. Pasar SaaS di Indonesia diproyeksikan akan tumbuh dari US$200 juta pada tahun 2020 menjadi lebih dari US$1 miliar pada tahun 2025.
Sumber bahan bakar untuk bisnis startup berkelanjutan tidak lepas dari pendanaan investor. Peran investor lebih dari sekedar dukungan finansial, namun juga membuka jalan bagi startup untuk menuju kesuksesan.
Karena itu, startup harus menyusun strategi efektif untuk menarik investor. Bagaimana caranya dan apa saja jenis startup funding? Simak artikel berikut.
Jenis early-stage startup funding
Ada beragam pilihan pendanaan startup. Jenis pendanaan ini diberikan pada early stage startup, yang biasanya belum menentukan model bisnis dan strategi marketing yang konsisten.
1. Pre-seed Funding
Tahap awal pendanaan ini umumnya berasal dari kerabat, keluarga, atau kolega terdekat. Dana digunakan untuk membuat prototipe atau konsep bisnis. Pada tahap ini, startup masih memerlukan banyak masukan dan dukungan dari pengusaha lain.
2. Seed Funding
Merupakan salah satu modal awal bagi startup. Investor menginvestasikan dananya dan mendapatkan saham perusahaan sebagai gantinya. Setelah startup itu berhasil, investor bisa menjual sahamnya untuk mendapat untung.
3. Angel Investor
Merupakan individu atau kelompok kaya raya yang memberikan sebagian dana mereka untuk startup. Biasanya, investor ini akan dijanjikan ekuitas kepemilikan atau royalti. Pendanaan ini cenderung dipilih pada tahap perkembangan kritis perusahaan, setelah dana awal hampir habis.
4. Pinjaman
Pebisnis juga bisa mengakses pinjaman untuk menutupi biaya operasional dan peluncuran awal bisnis. Pilihannya cukup bervariasi, mulai dari bank, pinjaman online, atau layanan fintech khusus pendanaan bisnis.
Jumlah pinjaman dan suku bunganya pun bervariasi. Pertimbangkan situasi keuangan dan prospek pertumbuhan bisnis kedepannya, untuk memastikan bahwa perusahaan bisa membayar kembali pinjamannya.
5. Crowdfunding
Startup mengumpulkan dana dari banyak orang, biasanya melalui kampanye online. Orang yang berdonasi biasanya akan diberikan produk gratis sebagai imbalan.
Tahapan pendanaan startup di Indonesia
Pendanaan seri diberikan oleh Venture Capital (VC), lembaga keuangan yang secara khusus mendanai startup. Sebelum berinvestasi, VC akan menilai kelayakan startup, apakah akan berkembang dan menghasilkan keuntungan bagi mereka.
Biasanya, investasi VC dimulai setelah seed funding. Tidak hanya berupa uang, dukungan yang diberikan VC juga bisa berupa bimbingan, pelatihan, serta koneksi. Hal tersebut pastinya berperan dalam pengembangan startup.
1. Pendanaan Seri A
Pada tahap ini, startup sudah memiliki rencana model bisnis yang berkelanjutan, serta produk yang siap dipasarkan.
Investor akan memilih ide bisnis yang menarik, serta memiliki strategi pertumbuhan yang kuat. Jumlah yang didapatkan pada pendanaan seri A biasanya Rp22-Rp200 miliar.
2. Pendanaan Seri B
Startup yang menerima pendanaan seri B berusia 2-4 tahun, sehingga sudah mengalami peningkatan dari segi skala dan pendapatan.
Sebelum berinvestasi, investor akan melakukan audit laporan keuangan, untuk memantau arus kas. Startup bisa memperoleh pendanaan hingga Rp400-Rp800 miliar.
3. Pendanaan Seri C
Setelah melewati pendanaan seri A dan B, startup bisa memperoleh modal yang lebih besar, dengan seri C. Artinya, perusahaan pun sudah matang dan berkembang pesat.
Dengan dana dari seri C, startup bisa mengakuisisi startup lainnya serta memperluas segmen pasarnya ke luar negeri.
4. Initial Public Offering (IPO)
Untuk mencapai tahap ini, startup memerlukan waktu setidaknya 5-10 tahun, dan memiliki aktiva bersih minimal Rp5 miliar. Dengan IPO, startup bisa menawarkan saham perusahaannya kepada publik.
Baca Juga: Perusahaan Startup di Indonesia dengan Integrasi AI, Apa Saja?
Cara mendapatkan investor untuk startup
Supaya investor tertarik untuk melakukan startup funding, ada beberapa langkah strategis yang harus diterapkan, sebagai berikut:
1. Kembangkan pitching yang kuat
Dalam proses pitching, komunikasikan dengan jelas konsep bisnis Anda. Mulai dari market size, unique selling proposition (USP), model bisnis, hingga rencana pertumbuhan ke depan.
Perkenalkan juga tim yang membantu Anda, dan jelaskan mengapa perusahaan Anda sanggup mencapai kesuksesan.
2. Siapkan rencana bisnis yang solid
Investor ingin melihat rencana bisnis yang komprehensif, menjelaskan strategi pertumbuhan Anda.
Ini bisa mencakup proyeksi keuangan, analisis pasar, dan strategi pemasaran. Untuk detail produk dan layanan yang ditawarkan, Anda bisa membuat prototipe.
3. Jalin networking
Membangun hubungan dengan calon investor sangatlah penting. Anda bisa menghadiri konferensi bisnis atau bergabung dengan komunitas yang relevan.
Selain itu, manfaatkan kenalan Anda untuk memperkenalkan Anda dengan calon investor.
4. Kolaborasi dengan Accelerator Program
Program ini menyediakan bimbingan dari para pengusaha berpengalaman, edukasi terkait aspek penting dalam bisnis, hingga kesempatan networking dengan investor.
Manfaatkan program ini untuk belajar sebanyak-banyaknya dan menjalin hubungan dengan calon investor.
5. Tunjukkan daya tarik bisnis Anda
Ini bisa dilakukan dengan menunjukkan hasil penjualan, social media engagement, web traffic, atau metrik lainnya. Angka-angka tersebut bisa membuat startup lebih menarik bagi investor.6. Tetap transparan
Selalu terbuka dan jujur terkait kekuatan dan kelemahan bisnis Anda. Investor lebih menghargai transparansi, dan cenderung berinvestasi kepada pengusaha yang jujur.
Pendekatan yang tepat untuk menarik investor
Mengajukan pendanaan kepada investor tidak hanya untuk meminta dana, namun juga membangun hubungan jangka panjang dengan mereka, sehingga bisnis Anda bisa berkembang dengan sukses.
1. Pendekatan kepada investor
Lakukan riset terkait bisnis yang sebelumnya didanai oleh investor, pastikan itu selaras dengan startup Anda. Jika iya, minta kenalan Anda untuk memperkenalkan Anda kepada calon investor.
Menghadiri acara dan konferensi bisnis juga bisa jadi metode yang tepat dimana Anda bisa berkenalan langsung dengan calon investor.
2. Membuat pitch deck yang menarik
Buat presentasi yang jelas, ringkas, dan menarik. Isinya bisa mencakup:
- Bagaimana produk Anda bisa menjadi solusi atas masalah yang ada
- Potensi ukuran pasar yang ditargetkan
- Model bisnis
- Rencana strategi pemasaran dan penjualan
- Identifikasi kompetitor, jelaskan mengapa Anda lebih baik/berbeda
- Pengalaman dan kualifikasi anggota tim Anda
- Proyeksi keuangan, apa yang akan dilakukan dengan pendanaan investor
3. Menjalankan proses negosiasi
Sebelum menjalankan proses ini, pastikan Anda memahami betul nilai dari bisnis Anda. Siapkan bukti dan alasan untuk mendukung nilai tersebut dalam negosiasi.
Ketahui juga persyaratan apa yang Anda bisa terima dan tidak. Ini dapat mencakup jumlah pendanaan, persentase ekuitas yang akan diterima investor, tingkat keterlibatan investor dalam bisnis Anda, dll.
Tidak ada salahnya untuk melibatkan pengacara atau spesialis hukum dalam proses negosiasi, supaya kepentingan dua belah pihak terlindungi.
Kesimpulan
Startup funding adalah kunci keberlangsungan usaha-usaha baru. Namun, mendapatkan pendanaan tersebut bukan hal yang mudah. Anda perlu banyak strategi tepat untuk menunjukkan bahwa startup Anda punya hal yang diperlukan untuk menjadi sukses.
Ingat, proses ini memerlukan waktu dan ketekunan. Bila ada penolakan, tidak perlu berkecil hati. Gunakan itu sebagai kesempatan untuk menyempurnakan strategi Anda.
Mekari Capital hadir sebagai salah satu solusi pendanaan untuk mengembangkan bisnis Anda. Dengan satu kali persetujuan, Anda bisa mendapatkan pinjaman dana yang dibutuhkan.
Referensi
Alpha Jwc. “Seed Funding and Ways to Get Investors for Startups”
Nerd Wallet. “Startup Funding: What It Is and How to Get Capital for a Business”